0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan19 halaman
Mad dalam bahasa Arab berarti panjang. Dalam istilah tajwid dan bacaan Alquran, mad adalah memanjangkan suara bacaan huruf tertentu sesuai aturan. Terdapat beberapa jenis mad, antara lain mad asli, mad far'i, mad lin, mad badal, dan mad tamkin. Masing-masing jenis mad memiliki aturan tersendiri dalam pembacaannya seperti panjang suara dan kondisi terjadinya.
Mad dalam bahasa Arab berarti panjang. Dalam istilah tajwid dan bacaan Alquran, mad adalah memanjangkan suara bacaan huruf tertentu sesuai aturan. Terdapat beberapa jenis mad, antara lain mad asli, mad far'i, mad lin, mad badal, dan mad tamkin. Masing-masing jenis mad memiliki aturan tersendiri dalam pembacaannya seperti panjang suara dan kondisi terjadinya.
Mad dalam bahasa Arab berarti panjang. Dalam istilah tajwid dan bacaan Alquran, mad adalah memanjangkan suara bacaan huruf tertentu sesuai aturan. Terdapat beberapa jenis mad, antara lain mad asli, mad far'i, mad lin, mad badal, dan mad tamkin. Masing-masing jenis mad memiliki aturan tersendiri dalam pembacaannya seperti panjang suara dan kondisi terjadinya.
Definisi dan Klasifikasi Definisi Klasifikasi Mad menurut bahasa adalah tambahan atau panjang. MAD Mad, menurut istilah ulama tajwid dan ahli bacaan (ahli qiraat) adalah memanjangkan suara bacaan huruf Al-Qur’an disebabkan adanya huruf "Mad" MAD THABII MAD FAR’I sesuai aturan-aturan yang berlaku Mad Ashli/Thabi’i Huruf dan Ketentuan Definisi ( ي, و, ) ا • Mad Asli atau Mad Thob'i adalah memanjangkan bacaan di karenakan Hukum Mad Thobi’i ini berlaku ketika: ada huruf mad dan tidak ada sebab Huruf hijaiyah dengan harakat Fathah ( ـَـ yang dapat mengubah keasliannya. ketemu) dengan huruf hijaiyah Alif ا • Diberi nama Mad Thobi’i karena Huruf hijaiyah dengan harakat madnya berlaku sesuai tabi’at aslinya, Kasrah ketemu huruf hijaiyah Ya Sukun ْي sehingga disebut juga dengan “Mad dan huruf hijaiyah dengan harakat Asli” . Ukuran panjangnya adalah 2 Dhammah (ُ ketemu dengan huruf Waw harakat/ketukan. sukun ( و Contoh : MAD FAR’I 1. Mad Wajib Muttasil • Mad Wajib Muttasil terjadi apabila mad asli atau mad thobi'i bertemu dengan huruf hamzah “ ”ءdalam satu kata /kalimat. • Cara membaca mad wajib muttasil adalah mad di panjangkan menjadi 4 atau 5 harakat 2. Mad Ja’iz Munfasil • Mad Ja’iz Munfasil terjadi apabila mad asli atau mad thobi'i bertemu dengan huruf hamzah ) ( ءdalam dua kata. • Cara membaca Mad Ja’iz Munfasil adalah mad di panjangkan menjadi 4 atau 5 harakat Mad Lin atau Mad Layyin terjadi hanya jika berhenti (waqaf). 3. Mad Lin • Cara membaca Mad Lin atau Mad Layyin adalah di panjangkan 2, 4 atau 6 harakat • Mad Lin atau Mad Layyin terjadi di huruf berbaris atas (fathah dan dhomah) bertemu • Jika anda bertanya jadi 2, 4 atau 6 dengan huruf ya ( يatau wau ( وbertanda harakat ? ya, anda boleh pilih yang mana sukun, sedangkan di depannya lagi ada satu huruf saja, hanya saja anda harus konsisten pada lagi yang di matikan karena waqaf (berhenti). pilihan pertama jika anda menemukan bacaan serupa hingga akhir bacaan. • Atau dalam bahasa penjelasan yang lebih mudah, adalah bacaan miring (lin) bertemu satu huruf yang di matikan karena waqof (berhenti) • Yang di maksud bacaan miring (lin) adalah bacaan yang berbunyi seperti - "Ai" = fathah bertemu ya, - "Au" = fathah bertemu wau. 4. Mad Badal • Mad Badal terjadi jika hamzah ) ء bertemu dengan huruf-huruf mad. • Cara membaca Mad Badal adalah di panjangkan 2 harakat. 5. Mad Tamkin • Mad Tamkin adalah mad pada huruf ya ( ( يyang bertasydid dan juga berkasroh ) ي • Cara membaca Mad Tamkin adalah dengan panjang 2 harakat 6. Mad 'iwadh • Mad 'iwad terjadi jika berhenti (waqaf) pada huruf yang berbaris fathatain ( ً ). Kecuali pada huruf ta marbuthah (. ة ( • Cara membaca Mad 'iwadh adalah tanwin (an) di hilangkan dan di baca seperti fatha biasa (a) dengan panjang 2 harakat. 7. Mad Arid Lissukun • Mad Arid Lissukun terjadi di ketika berhenti (waqof) di akhir ayat sehingga mematikan huruf terakhir sedang sebelum huruf yang dimatikan tersebut terdapat mad asli. • Cara membaca Mad Arid Lissukun kadar panjang bacaannya adalah 2, 4 atau 6 harakat. 8. Mad Farq • Mad farq adalah mad yang terhasil dari pertemuan mad badal dan huruf yang bertasydid. • Dinamakan mad farq karena untuk membedakan bahawa hamzah tersebut adalah hamzah untuk bertanya "apakah?". Juga dikenali dengan nama mad istifham (pertanyaan). • Cara membaca Mad farq kadar panjang bacaannya adalah 6 harakat. 9. Mad Silah Qasirah • Mad Silah Qasirah mad yang terjadi apabila “ha dhamir” (kata ganti) berada di antara dua huruf yang berbaris ( bukan huruf mati). • Cara membaca Mad Silah Qasirah kadar panjang bacaannya adalah 2 harakat. 10. Mad Silah Tawilah • Mad Silah Tawilah adalah mad yang terjadi jika “ha dhamir” (kata ganti) bertemu huruf hamzah yang berbaris dan huruf sebelum "ha dhamir" tersebut juga berbaris. • Cara membaca Mad Silah Tawilah kadar panjang bacaannya adalah 4 atau 5 harakat. 11. Mad Lazim Muthaqqal Kalimi • Mad Lazim Muthaqqal Kalimi terjadi apabila mad asli bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kata. • Mad Lazim Muthaqqal Kalimi di baca panjang 6 harakat. 12. Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi • Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi terjadi apabila huruf mad bertemu oleh huruf yang berbaris sukun dalam satu kata. Hanya terdapat pada 2 tempat di dalam Al-Quran: • -- (Yunus : 51) • -- (Yunus : 91) 13. Mad Lazim Muthaqqal Harfi • Mad Lazim Muthaqqal Harfi : mad yang terdapat pada huruf-huruf tertentu yang di eja di permulaaan surah , dan dari suara ejaan tersebut terdapat mad yang di ikuti mim atau nun sukun dan kemudian bertemu dengan mim. • Huruf-hurufnya adalah:
• Mad Lazim Muthaqqal Harfi di idghamkan dan
di baca panjang 6 harakat. 14. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi • Mad Lazim Mukhaffaf Harfi : terjadi apabila membaca huruf-huruf tunggal yand di eja (di baca nama hurufnya) pada awal surah-surah dalam Al Qur’ an. • Huruf-hurufnya adalah:
• Mad Lazim Mukhaffaf Harfi Kadar panjang
bacaannya: 6 harakat dan tidak disertai dengan Idgham kecuali huruf عyang boleh dibaca dengan 4 atau 6 harakat. Ada Pertanyaan ? (Bertanyalah karena dengan bertanya membuat ilmu itu akan berkembang)