Kelompok 7:
• Ardana Syahrana (0801202301)
• Chairunnisa (0801202332)
• Maya Saufinah (0801202295)
• Mutiara Faizah (0801203393)
• Nirmaya Fanisya (0801203266)
Pengertian Pneumonia
pneumonia adalah peradangan akut parenkim paru yang biasanya dari suatu infeksi
saluran pernafasan bawah akut dimana asinus terisi dengan cairan radang yang ditandai
dengan batuk dan disertai nafas cepat yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan
mycoplasma(fungi). Pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah. Pada
kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di
salah satu atau kedua paru-paru. Akibatnya, alveoli dipenuhi cairan atau nanah sehingga
membuat penderitanya sulit bernapas.
Secara klinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan parenkim paru distal
dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta
menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.
Pnemunonia dibedakan menjadi dua yaitu pneumonia kominiti dan pneumonia
nosokomial. Pneumonia komunitas adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi di luar
rumah sakit, sedangkan pneumonia nosokomial adalah pneumonia yang terjadi lebih
dari 48 jam atau lebih setelah dirawat di rumah sakit.
Survailans Penyakit Pneumonia
Berdasarkan Keputusan Kementrian Kesehatan RI nomor 45 tahun 2014 tentang penyelenggaraan sistem
surveilans epidemiologi kesehatan, pneumonia merupakan bagian dari sasaran penyelenggaran surveilans
penyakit menular sehingga butuh pelaksanaan surveilans penyakit pada penyakit tersebut. Infeksi Saluran
Pernafasan Atas merupakan penyakit saluran pernafasan yang tidak memandang usia, jenis kelamin dan
tempat. Salah satu penyebab pneumonia adalah bakteri Streptococcus pneumonia . Penyakit pneumonia
selalu masuk dalam daftar sepuluh penyakit terbanyak di setiap tahun. Dalam pemberantasan penyakit
ISPA, program dititikberatkan pada Pengendalian dan Pemberantasan Pneumonia. Berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal di
Kabupaten atau Kota, tertuang dalam BAB 2 pasal 2 disebutkan pencegahan dan pemberantasan penyakit
ISPA dengan cakupan balita yang tertangani 100%.
Gejala yang timbul saat seseorang mengalami pneumonia sangat bervariasi.
Hal ini sangat tergantung pada penyebab, tingkat keparahan penyakit, serta
usia dan kondisi kesehatan penderita secara umum. Gejala tersebut bisa
berkembang secara tiba-tiba atau perlahan selama 24–48 jam.
Gejala pneumonia bisa ringan seperti flu, hingga gejala yang sedang atau
berat, seperti:
GEJALA • Demam
• Batuk kering atau batuk
dengan dahak kental
GEJALA • Berkeringat dan
Menggigil
berwarna kuning, hijau,
atau disertai darah
• Nafas terengah - engah
PNEUMONIA dan pendek
• Mual atau muntah
• Diare
• Rasa sakit pada dada • Kelelahan
ketika menarik nafas atau
batuk
Triad Epid Pneumonia
• Faktor penyebab (Agent) merupakan penyakit penyebab pneumonia yaitu bakteri, virus, jamur protozoa. Penyebab tersering
adalah bakteri streptococcus pneumoniae/ pneumococcus dan hemophilus influenzae type b.
• Faktor Manusia (Host) biasanya manusia atau pasien. Host dalam faktor resiko pneumonia pada balita meliputi umur, jenis
kelamin, status gizi, ASI Eksklusif dan Berat Badan Lahir.
• Umur Umur juga dapat mempengaruhi status kesehatan, karena ada kecenderungan penyakit menyerang umur tertentu.
Kejadian pneumonia meningkat pada usia Balita. Insidens tertinggi pada usia 12-23 bulan , usia 24-35 bulan , 36-47 bulan ,
48-59 bulan dan 0-11 bulan .
• Status gizi Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan
kebutuhan. Tubuh yang memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara efisien akan tercapai status gizi optimal yang
pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin .
Bakteri atau virus mudah masuk dalam tubuh individu dengan ketahanan tubuh atau imunitas yang kurang.
• Berat Badan Lahir Berat badan lahir merupakan berat badan bayi yang ditimbang dalam waktu satu jam setelah kelahiran.
Klasifikasi neonatus menurut berat badan meliputi berat lahir rendah kurang dari 2500 gram, berat lahir cukup dan berat lahir
lebih . BBLR merupakan bayi yang dilahirkan dengan berat badan kurang dari 2500 gram.
• Faktor Lingkungan (Environment) Lingkungan merupakan semua faktor di luar individu yang dapat berupa lingkungan fisik,
lingkungan biologis, lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi. Faktor lingkungan yang menjadi faktor resiko pneumonia
antara lain faktor lingkungan fisik rumah dan sosial ekonomi orang tua. The American Public Health Association merumuskan
persyaratan rumah sehat yang bias menjamin kesehatan bagi penghuninya
Distribusi OTW Pneumonia