Anda di halaman 1dari 24

REFRESHING

“KOLELITIASIS”
Dokter Pembimbing:
dr. R. Bagoes Susilo, Sp.B, Sp.BA(K), FINAC, FISA

Oleh:
Yulia Astari Supratman (2017730131)

KEPANITERAAN KLINIK STASE BEDAH


RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022
KOLELITIASIS
Definisi
(Penyakit Batu Empedu) → Gabungan dari beberapa unsur yang membentuk suatu
material mirip batu → ditemukan dalam kandung empedu (cholecystolithiasis) atau di dalam
saluran empedu (choledocholithiasis) atau pada kedua-duanya.
KOLELITIASIS
Pembagian anatomi organ berdasarkan lokasi organ yang ada didalamnya

Dikutip dari: bagian anatomi fk unud, 2016


KOLELITIASIS

Dikutip
Dikutip dari:dari: Atlas Histologi
de Jong, 2010 Janqueira
KOLELITIASIS

Dikutip dari: Snell


KOLELITIASIS
Vaskularisasi
Arteria cystica → mendarahi vesica biliaris. Vena
cystica → vena porta.
Aliran Limfe
Cairan limfe → nodus lymphaticus cysticus yang
terletak dekat collum vesicae biliaris.
Persarafan
Serabut simpatik dan parasimpatik vagus membentuk
plexus coeliacus. Vesica biliaris berkontraksi sebagai
respons terhadap hormon kolesistokinin yang
dihasilkan oleh tunica mucosa duodeni karena
masuknya makanan berlemak dari gaster.
KOLELITIASIS

Dikutip dari: Atlas Histologi Janqueira


KOLELITIASIS
FISIOLOGI

● Sel hepatosit → produksi empedu (500-1000 ml/hari).


● Diluar waktu makan → mengalami pemekatan sekitar 50%

Fungsi primer dari kandung empedu → memekatkan empedu dengan absorpsi air dan natrium

● Pengaliran cairan empedu diatur oleh tiga faktor → sekresi empedu oleh hati, kontraksi
kandung empedu, dan tahanan sfingter koledokus.
● Keadaan puasa → disimpan di dalam kandung empedu. Setelah makan → berkontraksi,
sfingter relaksasi dan empedu mengalir ke dalam duodenum
KOLELITIASIS
FISIOLOGI
2 fungsi
penting
empedu

alat untuk mengeluarkan


Pencernaan dan absorpsi
beberapa produk
lemak buangan

Pengosongan kandung empedu dipengaruhi oleh hormon kolesistokinin dan dirangsang kuat oleh serat-
serat saraf yang menyekresi asetilkolin dari sistem saraf vagus dan enterik.
KOLELITIASIS
Epidemiologi FAKTOR RISIKO

● 10 - 15% orang dewasa


● Usia tua > usia muda
● Perempuan > laki-laki

KLASIFIKAS BATU
EMPEDUI

Batu Kolesterol Batu Pigmen

● 70% kolesterol ● Kalsium bilirubinat


● Kalsium karbonat ● Kurang dari 20%
● Kalsium palmitat kolesterol
● Kalsium bilirubinat
KOLELITIASIS
PATOFISIOLOGI

Tiga faktor penting yang berperan dalam patogenisis batu


kolesterol:

1.Hipersaturasi kolesterol dalam kandung empedu

2.Percepatan terjadinya kristalisasi kolesterol

3.Gangguan motilitas kandung empedu dan usus


KOLELITIASIS
KOLELITIASIS
1
As
MANIFESTASI KLINIS

im
pt
om
at
ik

Si
m
pt
om
at
ik
3
KOLELITIASIS

Ko
m
pl
ik
a si
B at
u
Em
pe
du
KOLELITIASIS
KOLESISTOLITIASIS KOLEDOKOLITIASIS

ANAMNESIS

Nyeri abdomen regio epigastrium, kuadran kanan atas Riwayat nyeri atau kolik di epigastrium dan perut
perut atau daerah prekordium kanan atas

Kolik bilier Demam dan menggigil

Nyeri perlahan-lahan/tiba-tiba

Nyeri dapat menjalar ke punggung bagian tengah,


skapula, atau ke puncak bahu
lkterus dan urin yang berwarna gelap dapat hilang
Mual dan muntah timbul

Nyeri berlangsung lebih dari 24 jam kemungkinan telah


terjadi kolesistitis akut
KOLELITIASIS

KOLESISTOLITIASIS KOLEDOKOLITIASIS
PEMERIKSAAN FISIK

Nyeri tekan dengan punktum maksimum di daerah letak Batu saluran empedu tidak menimbulkan gejala atau tanda
anatomi kandung empedu. Tanda Murphy disebut positif dalam fase tenang. Kadang teraba hati agak membesar dan
apabila nyeri tekan bertambah sewaktu penderita menarik sklera ikterik. Patut diketahui bahwa bila kadar bilirubin
napas panjang karena kandung empedu yang meradang darah kurang dari 3 mg/dL, gejala ikterus tidak jelas.
tersentuh ujung jari tangan pemeriksa, dan pasien Apabila sumbatan saluran empedu bertambah berat, baru
kemudian berhenti menarik napas. akan timbul ikterus klinis.
KOLELITIASIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium
Radiologi
•USG abdomen
•Kolesistografi dengan kontras CT
•CT – Scan
•Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP)
•Endoscopic Ultrasonography (EUS)
•Magnetic Resonance Cholangiopancreatography (MRCP)
KOLELITIASIS
USG Abdomen
KOLELITIASIS

Endoscopic Retrograde Cholangio – Pancreato – Graphy (ERCP)


KOLELITIASIS

PENATALAKSANAAN

Operatif Non Operatif


KOLELITIASIS
KOMPLIKASI
KOLELITIASIS
PROGNOSIS

Prognosis dari kolelitiasis bergantung pada keberadaan dan tingkat


keparahan komplikasi. Dengan diagnosis dan terapi yang tepat dan
cepat, tingkat mortalitas dan morbiditas penyakit ini sangat kecil atau
hasil yang didapatkan baik.
KOLELITIASIS

Kolelitiasis atau batu empedu → gabungan dari beberapa unsur yang membentuk suatu material mirip batu yang
dapat ditemukan dalam kandung empedu ataupun dalam saluran empedu atau keduanya.

Batu empedu dapat berupa batu kolesterol dan batu pigmen. Pada batu kolesterol faktor risiko seperti 4F (Forty,
Fertile, Fat, dan Female) dimana terdapat faktor – faktor yang dapat dicegah dengan melakukan diet rendah kolesterol,
mengganti penggunaan kontrasepsi hormonal karena berkaitan dengan hormone estrogen, namun penurunan berat
badan secara drastis dapat meningkatkan terbentuknya batu empedu.

Manifestasi klinis dapat asimptomatik, simptomatik, dan disertai komplikasi seperti kolesistitis akut, ikterus
kolangitis, dan pankreatitis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai