Anda di halaman 1dari 15

DASAR

• PERATURAN BUPATI NOMOR 43 TAHUN 2020


TENTANG PEDOMAN PENANGANAN
BENTURAN KEPENTINGAN
• PERMENPAN NOMOR 37 TAHUN 2012
TENTANG PEDOMAN UMUM PENANGANAN
BENTURAN KEPENTINGAN
PENGERTIAN
 BENTURAN KEPENTINGAN ADALAH
SITUASI DIMANA PENYELENGGARA
NEGARA (PEJABAT/PEGAWAI)
MEMILIKI ATAU PATUT DIDUGA
MEMILIKI KEPENTINGAN PRIBADI
TERHADAP SETIAP PENGGUNAAN
WEWENANG DALAM KEDUDUKAN
ATAU JABATANNYA SEHINGGA
DAPAT MEMPENGARUHI KUALITAS
KEPUTUSAN ATAU TINDAKANNYA
Benturan kepentingan adalah suatu kondisi dimana
pertimbangan pribadi mempengaruhi dan/atau dapat
menyingkirkan profesional seorang pejabat dalam mengemban
tugas
Pertimbangan tersebut dapat berasal dari
pertimbangan pribadi kerabat atau kelompok yang
kemudian mendesak dan mereduksi gagasan yang
dibangun berdasarkan nalar profesionalnya sehingga
keputusannya menyimpang dari orisinalitas
keprofesionalannya sehingga akan berimplikasi pada
penyelenggaraan negara khususnya pada pelayanan
publik menjadi tidak efisien dan efektif.
TUJUAN
• MENGENAL MENCEGAH dan MENGATASI
BENTURAN KEPENTINGAN
• MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN BENTURAN
KEPENTINGAN PADA UNIT /INSTANSI SESUAI
DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
• MELAKUKAN PENCEGAHAN BENTURAN
KEPENTINGAN DAN MELAPORKAN JIKA TERJADI
INDIKASI BENTURAN KEPENTINGAN
MENGHINDARI BENTURAN KEPENTINGAN PNS DILARANG :
• TERLIBAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG DIKETAHUI TERDAPAT
POTENSI/SITUASI BK
• MEMANFAATKAN JABATAN UNTUK MEMBERIKAN PERLAKUAN ISTIMEWA
KEPADA KELUARGA KERABAT KELOMPOK ATAU PIHAK LAIN ATAS BEBAN APBD
• MELAKUKAN TRANSAKSI DAN ATAU MENGGUNAKAN BARANG/ASET BARANG
MILIK DAERAH UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI
• MENERIMA, MEMBERI MENJANJIKAN HADIAH (CINDERAMATA DAN ATAU
HIBURAN ENTERTAINMENT DALAM BENTUK APAPUN YANG BERKAITAN
DENGAN KEDUDUKANNYA
• MENERIMA REFUND DAN KEUNTUNGAN PRIBADI YANG MELEBIHI DAN/ATAU
BUKAN HAKNYA DARI PIHAK MANAPUN DALAM RANGKA KEDINASAN
• BERSIKAP DISKRIMINATIF DAN TIDAK ADIL SERTA MELAKUKAN KOLUSI
DENGAN SATU ATAU BEBERAPA PIHAK DALAM PENGADAAN BARANG JASA
• SENGAJA TURUT SERTA DALAM KEGIATAN PENGADAAN BARANG JASA BAIK
LANGSUNG MAUPUN MAUPUN TIDAK LANGSUNG
SUMBER/PENYEBAB BENTURAN
KEPENTINGAN
• PENYALAH GUNAAN WEWENANG MEMBUAT KEPUTUSAN DAN ATAU TINDAKAN YANG TIDAK
SESUAI DENGAN TUJUAN ATAU MELAMPAUI BATAS BATAS PEMBERIAN WEWENANG YANG
DIBERIKAN OLEH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• PERANGKAPAN JABATAN yaitu pegawai menduduki dua atau lebih jabatan
publik sehingga tidak bisa menjalankan jabatannya secara profesional,
independen dan akuntabel selain yang telah diatur dalam Peraturan
Perundang undangan;
• HUBUNGAN AFILIASI (PRIBADI/GOLONGAN) yaitu hubungan yang dimiliki oleh
pegawai dengan pihak tertentu baik karena hubungan darah, hubungan
perkawinan maupun hubungan pertemanan yang dapat mempengaruhi
keputusannya;
• GRATIFIKASI adalah pemberian dalam arti luas yang meliputi pemberian uang
tambahan (fee), hadiah uang, barang, rabat (diskon), komisi pinjaman tanpa bunga,
tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-Cuma, dan
fasilitas lainnya.
• KELEMAHAN ORGANISASI yaitu keadaan yang menjadi kendala bagi pencapaian tujuan
pelaksanaan kewenangan pegawai yang disebabkan karena struktur dan budaya organisasi
yang ada
7 KELOMPOK TINDAK PIDANA KORUPSI
MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA
PASAL 2 UU NOMOR 31 TAHUN 1999 Jo. UU NOMOR 20 TAHUN
2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI ;

“Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan


perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara
seumur hidup atau pidana penhjara paling singkat 4 tahun
dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit 200 juta
rupiah.”
Pegawai negeri turut serta dalam pengadaan yang diurusnya
(Benturan kepentingan dalam pengadaan)
• pasal 12 uu nomor 31 tahun 1999 sebagai tidak pidana korupsi,
yang kemudian dirumuskan ulang pada uu no 20 tahun 2001(435
KUHP)
• Unsur unsur
 Pegawai negeri atau penyelenggara negara ;
 dengan sengaja;
 Langsung atau tidak langsung turut serta dalam
pemborongan ,pengadaan atau persewaan;
 Pada saat dilakukan perbuatan untuk seluruh atau sebagian
ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya.
Pentingnya Membangun integritas dimulai dari diri sendiri
integritas adalah kejujuran yang menjadi
prinsip dan selalu dipegang teguh.
Pada dasarnya integritas memang perlu
dimiliki oleh setiap orang sebagai bentuk
tanggung jawab, baik untuk tugas, pekerjaan,
atau aktivitas sehari-harinya.

Orang yang memiliki integritas berarti


memiliki kepribadian (berpegang teguh pada
prinsip) yang jujur ​dan kuat.
IDENTIFIKASI BENTURAN KEPENTINGAN
NO URAIAN BENTURAN PEJABAT PEGAWAI PENYEBAB PROSEDUR KETERA
KEPENTINGAN YANG TERKAIT PENCEGAHA NGAN
N

1 PENYALAH GUNAAN PEJABAT MENYALAH PENANDATA -


JABATAN STRUKTURAL, PPK, GUNAKAN NGANAN
BENDAHARA,PEJABAT JABATAN UNTUK PAKTA
PENERIMA HASIL KEPENTINGAN INTEGRITAS
PEKEERJAAN PRIBADI DAN
ATAU KELUARGA
DAN GOLONGAN
MEMPENGARUHI
PIHAK KETIGA
LANGSUNG/TIDAK
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai