TENTANG PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN • PERMENPAN NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PENGERTIAN BENTURAN KEPENTINGAN ADALAH SITUASI DIMANA PENYELENGGARA NEGARA (PEJABAT/PEGAWAI) MEMILIKI ATAU PATUT DIDUGA MEMILIKI KEPENTINGAN PRIBADI TERHADAP SETIAP PENGGUNAAN WEWENANG DALAM KEDUDUKAN ATAU JABATANNYA SEHINGGA DAPAT MEMPENGARUHI KUALITAS KEPUTUSAN ATAU TINDAKANNYA Benturan kepentingan adalah suatu kondisi dimana pertimbangan pribadi mempengaruhi dan/atau dapat menyingkirkan profesional seorang pejabat dalam mengemban tugas Pertimbangan tersebut dapat berasal dari pertimbangan pribadi kerabat atau kelompok yang kemudian mendesak dan mereduksi gagasan yang dibangun berdasarkan nalar profesionalnya sehingga keputusannya menyimpang dari orisinalitas keprofesionalannya sehingga akan berimplikasi pada penyelenggaraan negara khususnya pada pelayanan publik menjadi tidak efisien dan efektif. TUJUAN • MENGENAL MENCEGAH dan MENGATASI BENTURAN KEPENTINGAN • MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN BENTURAN KEPENTINGAN PADA UNIT /INSTANSI SESUAI DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI • MELAKUKAN PENCEGAHAN BENTURAN KEPENTINGAN DAN MELAPORKAN JIKA TERJADI INDIKASI BENTURAN KEPENTINGAN MENGHINDARI BENTURAN KEPENTINGAN PNS DILARANG : • TERLIBAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG DIKETAHUI TERDAPAT POTENSI/SITUASI BK • MEMANFAATKAN JABATAN UNTUK MEMBERIKAN PERLAKUAN ISTIMEWA KEPADA KELUARGA KERABAT KELOMPOK ATAU PIHAK LAIN ATAS BEBAN APBD • MELAKUKAN TRANSAKSI DAN ATAU MENGGUNAKAN BARANG/ASET BARANG MILIK DAERAH UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI • MENERIMA, MEMBERI MENJANJIKAN HADIAH (CINDERAMATA DAN ATAU HIBURAN ENTERTAINMENT DALAM BENTUK APAPUN YANG BERKAITAN DENGAN KEDUDUKANNYA • MENERIMA REFUND DAN KEUNTUNGAN PRIBADI YANG MELEBIHI DAN/ATAU BUKAN HAKNYA DARI PIHAK MANAPUN DALAM RANGKA KEDINASAN • BERSIKAP DISKRIMINATIF DAN TIDAK ADIL SERTA MELAKUKAN KOLUSI DENGAN SATU ATAU BEBERAPA PIHAK DALAM PENGADAAN BARANG JASA • SENGAJA TURUT SERTA DALAM KEGIATAN PENGADAAN BARANG JASA BAIK LANGSUNG MAUPUN MAUPUN TIDAK LANGSUNG SUMBER/PENYEBAB BENTURAN KEPENTINGAN • PENYALAH GUNAAN WEWENANG MEMBUAT KEPUTUSAN DAN ATAU TINDAKAN YANG TIDAK SESUAI DENGAN TUJUAN ATAU MELAMPAUI BATAS BATAS PEMBERIAN WEWENANG YANG DIBERIKAN OLEH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN • PERANGKAPAN JABATAN yaitu pegawai menduduki dua atau lebih jabatan publik sehingga tidak bisa menjalankan jabatannya secara profesional, independen dan akuntabel selain yang telah diatur dalam Peraturan Perundang undangan; • HUBUNGAN AFILIASI (PRIBADI/GOLONGAN) yaitu hubungan yang dimiliki oleh pegawai dengan pihak tertentu baik karena hubungan darah, hubungan perkawinan maupun hubungan pertemanan yang dapat mempengaruhi keputusannya; • GRATIFIKASI adalah pemberian dalam arti luas yang meliputi pemberian uang tambahan (fee), hadiah uang, barang, rabat (diskon), komisi pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-Cuma, dan fasilitas lainnya. • KELEMAHAN ORGANISASI yaitu keadaan yang menjadi kendala bagi pencapaian tujuan pelaksanaan kewenangan pegawai yang disebabkan karena struktur dan budaya organisasi yang ada 7 KELOMPOK TINDAK PIDANA KORUPSI MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA PASAL 2 UU NOMOR 31 TAHUN 1999 Jo. UU NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI ;
“Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penhjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit 200 juta rupiah.” Pegawai negeri turut serta dalam pengadaan yang diurusnya (Benturan kepentingan dalam pengadaan) • pasal 12 uu nomor 31 tahun 1999 sebagai tidak pidana korupsi, yang kemudian dirumuskan ulang pada uu no 20 tahun 2001(435 KUHP) • Unsur unsur Pegawai negeri atau penyelenggara negara ; dengan sengaja; Langsung atau tidak langsung turut serta dalam pemborongan ,pengadaan atau persewaan; Pada saat dilakukan perbuatan untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya. Pentingnya Membangun integritas dimulai dari diri sendiri integritas adalah kejujuran yang menjadi prinsip dan selalu dipegang teguh. Pada dasarnya integritas memang perlu dimiliki oleh setiap orang sebagai bentuk tanggung jawab, baik untuk tugas, pekerjaan, atau aktivitas sehari-harinya.
Orang yang memiliki integritas berarti
memiliki kepribadian (berpegang teguh pada prinsip) yang jujur dan kuat. IDENTIFIKASI BENTURAN KEPENTINGAN NO URAIAN BENTURAN PEJABAT PEGAWAI PENYEBAB PROSEDUR KETERA KEPENTINGAN YANG TERKAIT PENCEGAHA NGAN N
1 PENYALAH GUNAAN PEJABAT MENYALAH PENANDATA -
JABATAN STRUKTURAL, PPK, GUNAKAN NGANAN BENDAHARA,PEJABAT JABATAN UNTUK PAKTA PENERIMA HASIL KEPENTINGAN INTEGRITAS PEKEERJAAN PRIBADI DAN ATAU KELUARGA DAN GOLONGAN MEMPENGARUHI PIHAK KETIGA LANGSUNG/TIDAK SEKIAN TERIMA KASIH