Anda di halaman 1dari 16

KIMIA

MEDISINAL
ANTIBAKTERI

Dosen Pengampu : Dr. Dian Mayasari, S.Si


KELOMPOK 3
1. ALFIONA PRISCILLA 2048201003
2. AMELIA PUTRI 204820100
3. ANDRES JUANSAH 204820100
4. APRILIA ASRI 2048201014
5. ATIN RAHMATIKA HASANAH 2048201019
6. DARA ENI 20482010
7. DWI FIKRIANSYAH 20482010
8. IRGHI RIZKY 20482010
9. JOHANA SILVI 2048201065
10.KHAIRUNNISA 20482010
11.LILI NADILA 20482010
12.LITA MASNI 2048201076
BAKTERI DAN ANTIBAKTERI
A. BAKTERI
Bakteri adalah organisme bersel tunggal yang hidup bebas, bakteri tidak memiliki inti sel, dimana bakteri
teridiri dari sitoplasma yang dikelilingi oleh dinding sel yang terbuat dari zat khusus yang disebut dengan
peptidoglikan.didalam sitoplasma terdapat DNA, RNA dan struktur intrasel yang diperlukan untuk metabolisme
energi. (crowin,2009)
Bakteri adalah mikroorganisme yang terdiri dari sel-sel prokariotik yang kecil dan beragam. Mereka ada di
mana-mana di lingkungan hidup kita, dan sebagian besar dari mereka tidak menyebabkan penyakit atau bahkan
berguna bagi kesehatan kita. Namun, beberapa jenis bakteri patogen dapat menyebabkan infeksi dan penyakit pada
manusia dan hewan.
Berdasarkan bentuknya bakteri dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
1) Kokus (coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai beberapa variasi
sebagai berikut :
• Micrococcus (kecil dan tunggal)
• Diplococcus (berganda dua-dua)
• Tetracoccus ( jika berganndengan empat dapat membentuk bujur sangkar)
• Sacrina ( bergerombol dan membentuk busur)
• Stapylococcus (bergerombol)
• Streptococcus ( bergandengan membentuk rantai)
2) Basil ( bacillus) aadalah kelompok bakteri yang berbentuk btang atau silinder dan mempunyai beberapa
variasi berikut :
• Diplobacillus (bergandengan dua-dua)
• Streptobacillus (bergandengan membentuk rantai)
3) Spiral (spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai beberapa variasi berikut :
• Vibrio ( berbentuk koma)
• Spiral (lengkung lebih dari setengah lingkaran)
• Spirochete ( lengkung membentuk struktur yang fleksible)
BAKTERI DAN ANTIBAKTERI
B. ANTIBAKTERI
Antibakteri adalah obat atau zat yang digunakan untuk menghentikan pertumbuhan atau membunuh bakteri.
Antibakteri bekerja dengan cara yang berbeda-beda untuk menghentikan replikasi bakteri dan membunuh sel-sel
bakteri. Ada beberapa jenis antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, seperti penisilin,
tetracycline, eritromisin, dan sefalosporin.
Senyawa antibakteri merupakan senyawa yang dapat menganggu pertumbuhan bakteri. Berdasarkan sifat
toksiknya antibakteri dapat membunuh bakteri lainnya (bakterisidal) dan menghambat pertumbuhan bakteri
(bakteriostatik). Antibakteroistatik hanya mengahmbat pertumbahan bakteri tidak membunuh atau mematikan
baketri sedangkan bakterisidal dapat membunuh bakteri lainnya. Bakteriostatik dapat bersifat bakterisidal jika
konsentrasinya terlalu tinggi.
Suatu antibakteri berspektrum luas apabila dapat membunuh bakteri gram positif dan bakteri gram negatif ,
spektrum sempit hanya membunuh bakteri gram positif atau bakteri gram negatif saja dan spektrum terbatas
apabila efektif terhadap satu spesiesbakteri tertentu.
MEKANISME TERJADINYA
BAKTERI &
MEKANISME KERJA
ANTIBAKTERI
A. MEKANISME TERJADINYA BAKTERI

Infeksi bakteri terjadi ketika bakteri patogen, yaitu jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit,
masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara, seperti melalui udara, makanan, atau air. Setelah masuk ke dalam
tubuh, bakteri mulai berkembang biak dan menyebar ke sel-sel tubuh.
  Mekanisme terjadinya infeksi bakteri dapat berbeda-beda tergantung pada jenis bakteri yang
menyebabkan infeksi dan lokasi infeksi tersebut. Beberapa mekanisme umum yang terjadi dalam infeksi bakteri
meliputi:
• Adhesi: Bakteri dapat menempel pada permukaan sel-sel tubuh dan menghasilkan senyawa yang membantu
mereka menempel dengan erat pada sel-sel tersebut, sehingga memudahkan mereka untuk berkembang biak dan
menyebar ke sel-sel lain.
• Invasi: Setelah menempel pada permukaan sel, bakteri dapat merusak sel-sel tersebut dan masuk ke dalam sel,
memungkinkan mereka untuk menyebar ke sel-sel lain dan berkembang biak di dalam sel.
• Produksi toksin: Bakteri dapat menghasilkan senyawa toksin yang merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan
kerusakan pada organ atau jaringan yang terinfeksi.
• Peradangan: Infeksi bakteri dapat memicu respons inflamasi di tubuh, yaitu proses alami di mana tubuh
mencoba untuk melawan infeksi. Respons inflamasi dapat menyebabkan gejala seperti pembengkakan,
kemerahan, dan rasa sakit.

 
B. MEKANISME KERJA ANTIBAKTERI

Mekanisme kerja antibaketri dapat melalui berbagai cara yaitu mengahambat dinding sel, menghambat
protein dinding sel, menghambat sintesis asam nukleat dan menghambat metabolisme sel mikroba. Senyawa
antimikrobal yang berasal dari bahan alam dan berasal dari tumbuhan kini secara terus menurus dikembangkan,
kini sudah lebih dari 300 senyawa metabolit alam menunjukkan aktivitas antimikroba dan sekitar 145%
senyawa berpotensi sebagai antimikroba.
Beberapa mekanisme kerja antibiotik yang umum digunakan meliputi:
• Menghambat sintesis dinding sel bakteri: Antibiotik seperti beta-lactam, vancomycin, dan fosfomycin bekerja
dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri. Dinding sel merupakan struktur penting yang melindungi
bakteri dan memberikan kekuatan mekanik pada sel. Dengan menghambat sintesis dinding sel, antibiotik dapat
membuat dinding sel menjadi lemah dan membuat bakteri menjadi rentan terhadap lisis osmotik atau tekanan
osmotik yang berlebihan.
• Menghambat sintesis protein bakteri: Antibiotik seperti aminoglikosida, makrolida, dan tetrasiklin bekerja
dengan cara menghambat sintesis protein bakteri. Protein merupakan bahan bangunan penting bagi sel dan
fungsi seluler. Dengan menghambat sintesis protein, antibiotik dapat mengganggu fungsi sel bakteri dan
membuat bakteri mati atau tidak dapat berkembang biak.
• Menghambat sintesis asam nukleat: Antibiotik seperti sulfonamida dan trimetoprim bekerja dengan cara
menghambat sintesis asam nukleat bakteri, yaitu DNA dan RNA. Asam nukleat merupakan bahan genetik
penting yang mengatur fungsi seluler. Dengan menghambat sintesis asam nukleat, antibiotik dapat membuat
bakteri mati atau tidak dapat berkembang biak.
• Menghambat sintesis asam nukleat: Antibiotik seperti polimiksin bekerja dengan cara mengganggu fungsi
membran sel bakteri. Membran sel merupakan struktur penting yang melindungi sel bakteri dan mengatur
pertukaran zat antara lingkungan luar dan dalam sel.
SENYAWA ANTIBAKTERI DAN STRUKTURNYA
Terdapat berbagai jenis senyawa antibakteri yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri.
Beberapa contoh senyawa antibakteri dan strukturnya antara lain:
1. Beta-lactam: Senyawa ini termasuk
golongan antibiotik yang paling umum
digunakan untuk mengobati infeksi bakteri.
Struktur molekul beta-lactam terdiri dari
cincin beta-lactam dan sisi rantai variabel.
Contoh beta-lactam termasuk penisilin dan
sefalosporin.
2. Aminoglikosida: Senyawa ini bekerja dengan cara
mengganggu sintesis protein bakteri dan biasanya
digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh
bakteri gram negatif. Struktur molekul aminoglikosida
terdiri dari gugus amin dan gugus glikosida. Contoh
aminoglikosida termasuk streptomisin dan gentamisin.
3. Makrolida: Senyawa ini bekerja
dengan cara menghambat sintesis protein
bakteri dan biasanya digunakan untuk
mengobati infeksi yang disebabkan oleh
bakteri gram positif. Struktur molekul
makrolida terdiri dari cincin lakton yang
terhubung dengan rantai karbon panjang.
Contoh makrolida termasuk eritromisin
dan azitromisin.
4. Tetrasiklin: Senyawa ini bekerja dengan cara
menghambat sintesis protein bakteri dan
biasanya digunakan untuk mengobati infeksi
yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan
negatif. Struktur molekul tetrasiklin terdiri
dari cincin siklik yang terhubung dengan
rantai karbon panjang. Contoh tetrasiklin
termasuk doksisiklin dan tetrasislin.
5. Polimiksin: Senyawa ini bekerja dengan cara
menghambat sintesis dinding sel bakteri dan
biasanya digunakan untuk mengobati infeksi
yang disebabkan oleh bakteri gram negatif.
Struktur molekul polimiksin terdiri dari
rantai asam lemak panjang yang terhubung
dengan gugus amino dan gugus polipeptida.
Contoh polimiksin termasuk kolistin dan
polymyxin B.
KESIMPULAN
Senyawa antibakteri merupakan senyawa yang dapat
menganggu pertumbuhan atau metabolime bakteri.
Berdasarkan sifat toksisitasnya, antibakteri dapat membunuh
bakteri lainnya ( bakterisidal) dan dapat menghambat
pertumbuhan dari bakteri ( bakteriostatik). Antibakteriostatik
hanya menghambat pertumbahan dari bakteri tetapi tidak
untuk mermbunuh bakteri sedangkan untuk bakterisidal dapat
membunuh bakteri. Bakteriotatik dapat bersifat bakteriosidal
jika dalam konsentrasi yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai