Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Singkat dan Pemikiran Michel

Foucault
Michel Foucault adalah seorang tokoh filosofi dari prancis yang berasosiasi
dengan strukturalis dan post strukturalis. . Dia mempunyai pengaruh yang sangat
besar, tidak hanya dalam filosofi tetapi juga di ruang lingkup kemanusiaan dan
bidang ilmu social. Karya pertamanya berjudul Kegilaan dan Ketidakbernalaran,
Sejarah pada Masa Klasik, dipresentasikan untuk menempuh gelar doktoralnya di
tahun 1959 di bawah bimbingan George Canguilhem. Karya tersebut kemudian
diterbitkan pada tahun 1961. Pada tahun 1970 ia diangkat sebagai dosen Sejarah
Sistem Pemikiran di Perancis. Dia adalah penemu “Grupe d’information surles
prisons(sebuah organisasi yang megkritik kondisi penjara di Prancis) dan
sering memprotes homosexsual serta kelompok tersisih lainya”.
Strukturalisme dan Post-Strukturalisme adalah dua
gerakan sastra yang berbeda. Strukturalisme
mengusulkan agar dunia dipahami melalui struktur.
Misalnya, mari kita ambil bahasa. Bahasa harus
Perbedaan dipahami sebagai struktur karena kata-kata masing-
Strukturalisme masing mendapatkan maknanya karena adanya
dan Post struktur. Strukturalis menekankan gagasan bahwa
Strukturalisme kebenaran dan kenyataan harus diidentifikasi dalam
struktur. Post-Strukturalisme, di sisi lain, mengkritik
landasan strukturalisme ini. Menurut Post-
Strukturalisme, tidak ada realitas atau kebenaran;
semua elemen tersebut harus dipahami sebagai
konstruksi. Artikel ini mencoba untuk menyoroti
perbedaan antara dua gerakan melalui pemahaman
masing-masing gerakan.
Mengenal Pemikiran Michel Foucault

Michel Foucault dan Postmodern: Tulisan karya Michel Foucault banyak berisikan
tentang topik yang tidak hanya sesuai dengan tema dari sosiologi kontemporer,
tetapi juga menyeluruh ke dalam lingkup kehidupan sehari-hari. Topik ini
menjangkau semua aspek dari volume seksualitas, kegilaan, penjara, rumah sakit,
dan pengetahuan untuk kesusastraan, seni dan pemerintahan. Foucault adalah
seorang kritikus rasionalitas modern, ide liberal dari kebebasan dan pendahulu
gagasan diri sendiri dan subjektivitas. Tulisan Foucault memperkenalkan metode
baru dari teori dan tertantang setidaknya beberapa teori sosiologi klasik yang
beranggapan tentang dasar pengetahuan. Postmodern dikenal sebagai gerakan
pemikir dan bukan suatu teori tentang perubahan sosial, namun analisanya sangat
kritis terhadap proyek modernisme. Michel Foucault adalah salah satu tokoh
penting dan berpengaruh dalam gerakan Postmodernisme. Dia yang telah
menyumbangkan teori kritik terhadap teori pembangunan dan modernisasi dari
sudut pandang yang jauh berbeda dengan teori kritik lainnya. Gerakan
Postmodernisme sangat melekat dan sejalan dengan pemikiran Foucault.
Michel Foucault dan Strukturalisme

Strukturalisme adalah pendekatan yang melihat berbagai gejala budaya dan alamiah
sebagai sebuah struktur yang terdiri atas unsur-unsur yang saling berkaitan dalam
satu kesatuan (Piaget). Kaum strukturalis berpendapat bahwa praktik sosial yang
nampak di masyarakat saat ini sebenarnya selalu didasari oleh stuktur dalam atau
fundamental yang biasanya tidak terlihat beroperasi di bawah kesadaran manusia.
Sehingga strukturalisme ditentukan oleh struktur tersebut dalam praktik sosialnya.
Salah satu karya Foucault yang sangat dekat dengan strukturalisme adalah Les mots
et les choses (1966) dan L’archeologie du savoir (1969). Kedua karya Foucault
tersebut memperkenalkan istilah épistémè yang kemudian dapat dijelaskan sebagai
sebuah struktur pengetahuan atau gagasan. Dalam Les mots et les choses (1966)
Foucault melahirkan istilah épistémè yang secara sederhana dapat diartikan sebagai
keseluruhan ruang bermakna, stratigrafi yang mendasari kehidupan intelektual, serta
kumpulan prapengandaian pemikiran suatu jaman. Sebagai sebuah struktur, épistémè
dapat dikenali dari salah satu sifat struktur yang disepakati oleh para
pemikir strukturalis, yaitu totalitas.
Wacana dan Kekuasaan menurut Foucault

Ketika Foucault menjelaskan épistémè dan mengungkap “yang tabu, yang gila,
dan yang tidak benar” pada suatu zaman, dia memperkenalkan bagaimana kaitan
antara wacana, pengetahuan dan kekuasaan secara jelas. Hal tersebut
menggambarkan hubungan yang erat antara bahasa dan realitas. Bahasa di sini
berarti adalah wacana yang merupakan pengetahuan yang terstruktur. Menurut
Foucault, berbicara tentang wacana, berarti berbicara tentang aturan-aturan,
praktik-praktik yang menghasilkan pernyataan-pernyataan yang bermakna pada
satu rentang historis tertentu. Wacana menurut Foucault berkaitan erat dengan
konsep kekuasaan. Konsep kekuasaan Foucault berbeda dengan konsep kekuasaan
yang telah ada sebelumnya. Foucault mendefinisikan kembali kekuasaan dengan
menunjukkan ciri-cirinya, bahwa kekuasaan itu tersebar, tidak dapat dilokalisasi,
merupakan tatanan disiplin dan dihubungkan dengan jaringan, memberi struktur
kegiatan-kegiatan, tidak represif tetapi produktif, serta melekat pada kehendak
untuk mengetahui. Kekuasaan Foucault bukanlah milik tetapi strategi. Dalam hal
ini Foucault tidak memisahkan antara pengetahuan dan kekuasaan. Tidak ada
pengetahuan tanpa kekuasaan dan tidak ada kekuasaan tanpa pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai