Anda di halaman 1dari 8

STRUKTURALISME &

POST-STRUKTURALISME
STRUKTURALISME
Strukturalisme memusatkan perhatian pada struktur, namun tidak sepenuhnya sama
dengan struktur yang menjadi sasaran perhatian teori fungsionalisme struktural.

Strukturalisme muncul di tahun 1960an berbasis karya Ferdinand de Saussure yang


diorientasikan untuk memahami struktur-struktur yang mendasari bahasa. Basis teorinya
berasal dari linguistik.

Salah satu studi linguistik yang dicetuskan oleh F. De Saussure adalah Langue dan Parole.
Ferdinand De Saussure yang merupakan tokoh strukturalisme memberikan pembedaan
antara langue dan parole.
POST-STRUKTURALISME
Post-Strukturalisme muncul akibat adanya ketidaksetujuan pada pemikiran sebelumnya, yaitu
Strukturalisme.

Dasar teori-teori postrukturalisme adalah strukturalisme. Oleh karena itu, sebagaimana halnya
strukturalisme, postrukturalisme juga merupakan sebuah teori yang digunakan untuk mengkaji makna
yang terdapat dalam sebuah karya sastra.

Michael Foucoult adalah ahli sosiologi tubuh dan sekaligus ahli teori post-strukturalisme. Karya-karyanya
yang berkaitan erat dengan teori-teori post-strukturalime untuk menjelaskan bahwa faktor sosial  budaya
berpengaruh dalam mendefinisikan tubuh dengan karakter ilmiah, universal, yang tergantung pada
waktu dan tempat. Bahwa ciri-ciri alamiah tubuh (laki-laki dan perempuan) bisa bermakna berbeda
dalam tataran kebudayaan yang berbeda
CIRI-CIRI
STRUKTURALISME &
POST-STRUKTURALISME
• Ciri-ciri strukturalisme adalah pemusatan pada deskripsi keadaan aktual objek melalui
penyelidikan, penyingkapan tabiat, sifat-sifat yang terkait dengan suatu hal
melalui pendidikan.

• Ciri khas Post Strukturalisme jika dilihat dari ketidakmantapan teks antara lain adalah bahwa
makna karya ditentukan oleh apa yang dilakukan oleh teks, bukan apa yang dimaksudkan,
terjadi pergeseran dari estetika produksi ke estetika konsumsi, penerima menjadi pencipta,
makna teks tidak diproduksi melalui kontemplasi pasif, melainkan milik pembaca, karya
sebagai anonimitas, tidak ada karya pertama, semua intertekstual, dan makna teks
tergantung pada konteks, interaksi pada pembaca, teks tidak tertutup tapi terbuka karena
ada interaksi terus menerus.
HUBUNGAN KONSEPTUAL
STRUKTURALISME DAN
POST-STRUKTURALISME
Berdasarkan namanya, post-strukturalisme dibangun di atas gagasan strukturalisme, namun
bergerak keluar dan menciptakan mode berpikirnya sendiri. Strukturalisme dipengaruhi oleh ilmu
bahasa, bahwa bahasa sebagai simbol dapat menciptakan makna yang berlaku secara universal,
sedangkan pos-strukturalisme tidak melihat adanya kestabilan dan universalitas makna dalam
bahasa. Bahkan Derrida berupaya untuk melakukan “dekonstruksi logosentrisme”. Dia ingin
melihat masyarakat terbebas dari gagasan semua penguasa intelektual yang telah menciptakan
pemikiran dominan. Sedangkan Foucoult mengemukakan pandangannya tentang
pengetahuan/kekuasaan. Pengetahuan dan kekuasaan saling berkaitan. Bahwa orang yang
memiliki pengetahuan maka dia yang akan berkuasa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai