Anda di halaman 1dari 2

Poststrukturalisme

Poststrukturalisme, pasca-strukturalisme, dan strukturalisme modern adalah


beberapa istilah yang digunakan para ahli untuk menamai masa dimana adanya
ketidakpuasaan atas pemikiran terdahulu nya yaitu strukturalisme, sebelum
membahas mengenai poststrukturalisme ada baiknya kita mengetahui apa itu
strukturalisme, karena poststrukturalisme dapat dikatakan sebagai dekontruksi dari
strukturalisme itu sendiri.
Strukturalisme dianggap sebagai sesuatu yang sistematik, dimana strukturalisme
yang terkenal tidak terlepas dari dua aspek penting yaitu signifier (penanda) yaitu
aspek material tanda dan signified (petanda) aspek konseptual tanda, keduanya
saling berikatan satu sama lain. Tokoh yang paling berpengaruh pada aliran ini
adalah Claude Levi-Strauss yang kemudian pendekkatan ini dikenal dengan
strukturalisme Perancis. Levi-Strauss sendiri banyak dipengaruhi oleh pemikiran para
ahli linguistik dalam bahasa, sehingga ia berpendapat bahwa kebudayaan manusia
merupakan perwakilan lahiriah (surface representation) dari struktur manusia yang
mendasarinya. Interpretasi Levi-Strauss terhadap kebudayaan merupakan sebuah
proses kognitif yaitu bagaimana manusia memandang hal-hal yang ada disekitarnya.
Pendekatan
ini
banyak
mendapatkan
kritik
yang
kita
kenal
sebagai
poststrukturalisme. Para kritikus dari strukturalisme sendiri berawal dari mereka
yang awalnya menganut ajaran strukturalisme, hingga akhirnya sadar bahwa aliran
tersebut mempunyai banyak kekurangan. dimana hubungan antara signifier dan
signified tidak akan pernah stabil karena bersifat dinamis. Tokoh-tokoh yang
terkenal pada mas posstrukturalisme antara lain :

Jaques Derrida
Derrida dikenal dengan metode dekontruksinya, dimana ia berpendapat bahwa
bahasa merupakan sebuah alat yang tidak stabil dan bersifat dinamis. Dimana
pada konteks yang berbeda maka bahasa memiliki arti yang berbeda pula, hal
ini tentu bertentangan dengan strukturalisme yang mengatakan bahwa bahasa
adalah sebuah sistem tanda, dan perkembangannya dari masa ke masa
dianggap sebagai sesuatu yang kurang penting.

Jacques Lacan
Teori yang dikemukakan Lacan didominasi oleh teori psikoanalisis dari Sigmund
Freud yang menyangkut pautkan alam bawah sadar. Disini Lacan mengatakan
bahwa setiap manusia akan melakukan suatu proses bercermin, contohnya pada
kasus bayi, dimana si bayi melihat pantulan bayangannya dicermin sebagai
dirinya sendiri atau orang lain yang disebut proses imajiner pada saat itu bayi
belum memiliki konsep diri, hingga saat ia mulai berbahasa, disebut debagai
penandaan diri. Pada Diskursus Roma ia berpendapat bahwa Manusia berbicara,
Tapi simbollah yang membuatnya menjadi manusia.

Michel Foucault
Foucault dikenal dengan teori wacana kekuasaannya, dimana ia menganggap
bahwa didalam bahasa terkandung sebuah wacana kekuasaan. Wacana
merupakan bentuk dari pusat kegiatan aktivitas manusia, dimana dalam wacana
dapat tergandung berbagai macam makna, sehingga berpotensi untuk
munculnya penafsiran yang berbeda.

Referensi

___, 2013, Teori-Teori Pascastrukturalisme, http://www.bimbie.com/, Diakses


tanggal : 6 Oktober 2016

Rusdiarti, S.R., 2008, STRUKTUR DAN SIFATNYA DALAM PEMIKIRAN MICHEL


FOUCAULT, Bahan Bacaan, Program S3 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,
Universitas Indonesia, Depok

Anwar, R., 2011, Si Buta dari Gua Plato, Penerbit Kanisius Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai