Jaques Derrida
Derrida dikenal dengan metode dekontruksinya, dimana ia berpendapat bahwa
bahasa merupakan sebuah alat yang tidak stabil dan bersifat dinamis. Dimana
pada konteks yang berbeda maka bahasa memiliki arti yang berbeda pula, hal
ini tentu bertentangan dengan strukturalisme yang mengatakan bahwa bahasa
adalah sebuah sistem tanda, dan perkembangannya dari masa ke masa
dianggap sebagai sesuatu yang kurang penting.
Jacques Lacan
Teori yang dikemukakan Lacan didominasi oleh teori psikoanalisis dari Sigmund
Freud yang menyangkut pautkan alam bawah sadar. Disini Lacan mengatakan
bahwa setiap manusia akan melakukan suatu proses bercermin, contohnya pada
kasus bayi, dimana si bayi melihat pantulan bayangannya dicermin sebagai
dirinya sendiri atau orang lain yang disebut proses imajiner pada saat itu bayi
belum memiliki konsep diri, hingga saat ia mulai berbahasa, disebut debagai
penandaan diri. Pada Diskursus Roma ia berpendapat bahwa Manusia berbicara,
Tapi simbollah yang membuatnya menjadi manusia.
Michel Foucault
Foucault dikenal dengan teori wacana kekuasaannya, dimana ia menganggap
bahwa didalam bahasa terkandung sebuah wacana kekuasaan. Wacana
merupakan bentuk dari pusat kegiatan aktivitas manusia, dimana dalam wacana
dapat tergandung berbagai macam makna, sehingga berpotensi untuk
munculnya penafsiran yang berbeda.
Referensi
Anwar, R., 2011, Si Buta dari Gua Plato, Penerbit Kanisius Yogyakarta