Anda di halaman 1dari 1

Name : Marcheila julianti

NIM : 2100026068
Class : Theory of literature A

1. Struktualisme berasal dari bahasa inggris structualism yang memiliki arti bentuk
bangunan. Struktur itu sendiri merupakan bangunan teoretis (abstrak) yang memiliki
bentuk dari sejumlah komponen yang berhubungan satu sama lain. Struktur menjadi
aspek utama dalam strukturalisme. dalam kata lain, strukturalisme adalah teori yang
menyatakan bahwa berbagai gejala budaya dan alamiah sebagai bangun teoritis (abstrak)
yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain relasi sintagmatis dan
paradigmatis.

Struktualisme menurut para ahli :


Menurut Yoseph (1997:38) menjelaskan bahwa teori strukturalisme sastra merupakan
sebuh teori pendekatan terhadap teks-teks sastra yang menekankan keseluruhan relasi
antara berbagai unsur teks.

2. Ferdinand de Saussure
Pieree Bourdieu
Claude Lévi-Strauss

3. “Strukturalisme mengkaji pikiran-pikiran yang terjadi dalam diri manusia atau


menganalisa proses berfikir manusia dari mulai konsep hingga munculnya simbol-simbol
atau tanda-tanda (termasuk didalamnya upacara-upacara, tanda-tanda kemiliteran dan
sebagainya) sehingga membentuk sistem bahasa. Semua realitas sosial dapat dianalisa
berdasarkan analisa struktural yang tidak terlepas dari kebahasaan.” ( Ferdinand de
Saussure )

“Suatu individu tidak dapat dikatakan bebas, namun dikondisikan oleh suatu struktur
objektif. Dalam tradisi pemikiran sebelumnya, para filsuf eksistensialis seperti Nietzsche,
Kierkegaard, ataupun Sartre cenderung menekankan aspek kebebasan, gairah, dan
kehendak personal. Bahkan Sartre sedikit banyak mendukung gagasan tentang bunuh diri
sebagai bentuk kebebasan yang dikehendaki” ( pieree Bourdieu )

“Strukturalis bertujuan untuk mendeskripsikan keseluruhan pengorganisasian sistem


sebagai ’bahasa’ seperti yang dilakukan Claude Lévi-Strauss dengan konsep mitos,
ketentuan hubungan dan totemisme. Hubungan antara bahasa dan mitos menempati posisi
sentral dalam pandangan pikiran primitif yang menampakkan dirinya dalam struktur-
struktur mitosnya sebanyak struktur bahasanya.” ( Claude Lébi-Strauss )

Anda mungkin juga menyukai