Anda di halaman 1dari 1

Nama : Nabila Wardani

NIM : 205110701111014

Teori Strukturalisme
 Hakikat Teori Strukturalisme
 Secara etimologis struktur berasal dari kata structura (Latin) yamg berati bentuk/bangunan,
sedangkan sistem berasal dari kata systema (Latin), berarti cara. Strukturalisme adalah satu aliran
filsafat yang muncul di Perancis. Teori strukturalisme sastra merupakan sebuah teori untuk mendekati
teks-teks sastra yang menekankan keseluruhan relasi antara berbagai unsur teks. Strukturalisme dapat
diartikan sebagai satu cabang atau mode pemikiran dalam bidang filsafat atau aliran pemikiran yang
mengungkapkan struktur terdalam dalam suatu realitas yang tampak kacau dan tak beraturan yang
beraneka ragam secara ilmiah, menekankan pada metode yang subjektif mengikuti formula atau
hukum-hukum sehingga bersifat ketat, dan menjaga jarak antara yang diamati dan yang mengamati
(Susanto, 2012:88-89).
 Selain itu strukturalisme juga mengupayakan adanya suatu dasar yang ilmiah bagi teori sastra. Teeuw
mengungkapkan asumsi dasar adalah teks sastra merupakan keseluruhan, kesatuan yang bulat dan
mempunyai koherensi batiniah. Strukturalisme mengacu pada praktik kritik sastra yang model
analisinya didasarkan pada teori linguistik modern, yang pendekatannya pada unsure intrinsik
(Syuropati, 2011:46). Secara definitif strukturalisme memberikan perhatian terhadap analisis unsur-
unsur karya. Setiap karya sastra, baik karya sastra dengan jenis yang sama maupun berbeda, memiliki
unsur-unsur yang berbeda.
 Jenis-jenis Teori Strukturalisme
 Strukturalisme Formalis
Istilah Formalisme (dari kata Latin forma yang berarti bentuk, wujud) berarti cara pendekatan
dalam ilmu dan kritik sastra yang mengesampingkan data biografis, psikologis, ideologis,
sosiologis dan mengarahkan perhatian pada bentuk karya sastra itu sendiri.
 Strukturalisme Dinamik
Strukturalisme dinamik adalah suatu pandangan yang tumbuh akibat suatu proses yang relatif
panjang, pemahaman dari latar ceritanya yang menjadi sesuatu yang penting. Jika strukturalisme
dinamik diterapkan dalam pengkajian sastra, terdapat dua hal yang harus diperhatikan:
Peneliti bertugas menjelaskan karya sastra sebagai sebuah struktur berdasarkan
1. unsur-unsur atau elemen-elemen yang membentuknya.
2. Peneliti bertugas menjelaskan kaitan antara pengarang, realitas, karya sastra dan
3. pembaca.
 Strukrutalisme Genetik
Merupakan jembatan penghubung antara teori struktural formalis dan teori semiotik. Hampir
sama dengan struktural genetik (mengaitkan dengan asal-usul teks) tetapi penekanannya berbeda,
Struktural dinamik menekankan pada struktur, tanda, dan realitas.
 Sejarah dan Perkembangan Teori Strukturalisme
Teori ini sudah ada sejak zaman Yunani yang dikenal oleh Aristoteles dengan konsep wholeness
(kesatuan), unity (keseluruhan), complexity (kebulatan), dan coherence (keterjalinan). Namun secara
pesat berubah pada abad ke-20.
 Tokoh Teori Strukturalisme
Tokoh penting dalam teori ini adalah Roman Jakobson yang terdiri atas enam faktor (addresser,
addressee, context, message, contact, dan code) dengan enam fungsi (emotive, conative, referential,
poetic, phatic, dan metalingual). Jan Mukarovsky, Falix Vodicka, Rene Wellek, Jonathan Culler, dan
Robert Scholes.

Anda mungkin juga menyukai