• Strukturalisme berasal dari bahasa inggris yaitu
structuralism; bahasa latinnya strure yang berarti membangun; structura (bentuk bangunan). • Menurut KBBI, strukturalisme merupakan gerakan linguistik yang berpandangan bahwa hubungan antara unsur bahasa lebih penting dari pada unsur itu sendiri, satu-satunya objek bahasa adalah sistem bahasa, dan penelitian bahasa dapat dilakukan secara sinkronis. Teori strukturalisme dalam ilmu sastra lahir dan berkembang melalui tradisi formalisme rusia yang menginginkan kebebasan terhadap karya sastra dari lingkungan ilmu-ilmu lain, seperti psikologi, sejarah, atau penelitian kebudayaan, dan menginginkan sastra yag hanya dilihat sebagai tindak bahasa atau kata. Prinsip strukturalisme • Aliran strukturalisme ini memandang bahwa sebuah sastra harus berpusat pada karya sastra itu sendiri, tanpa memperhatikan sastrawan sebagai pencipta atau pengarang dan pembaca sebagai penikmat. Segala sesuatu di luar sastra itu sendiri seperti hal-hal yang disebut ekstrinsik, misalnya seperti data- data biografi, psikologi, sosiologi, dan sejarah/antihistoris. Strukturalisme memang sering dipahami sebagai bentuk. Sehingga disebutkan bahwa karya sastra adalah bentuk. Oleh karena itu, strukturalisme sering dianggap karya sastra antara teori formalisme dan strukturalisme. Antara teori formalisme dan strukturalisme ini memang hampir sama, letak kesamaan ini yaitu sama-sama berpusat pada teks sastra itu sendiri. Hanya yang membedakannya adalah bahwa kaum formalis lebih menekankan pada estetik/keindahan sastra itu sendiri, yang menururt kaum ini karya sastra telah mengalami defamiliarisasi dan deotonomisasi, sedangkan kaum strukturalis menjelaskan dan membongkar secara cermat,teliti,sedetail dan sedalam mungkin keterkaitan antara hubungan unsur/aspek karya sastra yang menyeluruh (junus, 1990 : 1) Ide dasarnyaa adalah menentang teori mimetik, teori ekspresif, dan teori pragmatik. Gagasan Gagasan Gagasn transformasi keseluruhan keteraturan
Tiga hal pokok
strukturalism e Tokoh-tokoh strukturalisme • Ferdinant de saussure : menurut ferdinand de saussure bahasa itu merupakan system tanda, dan tanda tersebut pada akhirnya akan menjadi kesatuan antara penanda dan petanda. Apabila salah satunya tidak ada, maka bahasa itu tidak akan bermakna. Penanda tidak akan bermakna tanpa adanya petanda, begitupun sebaliknya. • Roland barthes dan julia kristeva : menurut mereka, seni penafsiran struktural berdasarkan kode-kode bahasa teks sastra. Kode-kode tersebut menekankan karya sastra sebagai karya sastra yang otonom. Otonom pada keindahan/estetikanya, dan estetika itu terletak pada unsur instrinsiknya, bukan pada unsur ekstrinsiknya. Jean peaget : merupakan tokoh yang mengemukakan tiga dasar makna dalam struktualisme, yaitu kesatuan, tarnsformasi, dan regulasi diri. Makna yang menyeluruh adalah yang mencakup ketiga dasar makna tersebut, sehingga ketiga itu tidak dapat dari strukturalisme yang pada intinya memfokuskan diri pada karya sastra itu sendiri. an er itu up ial ak ah an ba tu gah ws a pri m ori el ta al s ui ba str gi uk se strukturalism tu or e ral an kag ry pe nea sa liti str sa a str sea ak se an be - lu ak m