Anda di halaman 1dari 14

PEMIKIRAN FILOSOFIS MICHEL

FAUCAULT (1926-1984)

Oleh:

Makmur Rizka
15510005

FILSAFAT AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016

KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Allah SWT Tuhan seru sekalian alam yang masih
memberikan hidayahnya kepada setiap ummatnya, shalawat juga beserta
salam kepada beliau junjunngan alam Rasulullah SAW yang sudah
mengubah pola pikir ummat manusia,
Berkenaan dengan tulisan ini, penulis menuliskan tulisan ini dengan
tujuan utama sebagai penyelesaian tugas yang diberikan oleh sang dosen
pak Dr. Robby Habiba Abror, S. Ag., M. Hum selaku dosen pengampu
mata kuliah Culture Studies, Adapun tujuan terakhir untuk setiap
penjelasan pembahsan dalam penulisan ini adalah untuk mengantar
pembaca kepada teks-teks filusuf sendiri. Sebab, disitu terurai pemikiran
filosofis menurut bentuk dan perumusan mereka sendiri yang tidak bisa
diganti oleh penjelsan yang paling baik sekalipun tentang filsafat mereka.
Dalam penulisan ini kami akan sedikit menjelaskan Pemikiran Filosofis
Michel Faucault. Semoga penulisan ini berguna bagi semua.

DAFTAR ISI

Abstrak ........................................................................... 1
Pendahuluan .................................................................. 2
Daftar Isi ......................................................................... 3
Bab I Pendahuluan .......................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................. 5
C. Penyelesaian Masaah ......................................... 5
Bab II Pembahsan ........................................................... 6
A. Riwayat Hidup .................................................... 6
B. Pemikiran Filosofis .............................................. 7
Bab III Penutup .............................................................. 11
Datar Pustaka ................................................................. 12

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Postmodern merupakan istilah yang mungkin bagi sebagian
mahasiswa

merupakan

istilah

yang

asing

dan

sulit

untuk

mendefinisikan makna dari istilah tersebut. Namun dalam dunia


filsafat, Postmodern atau Postmodernisme sangat berpengaruh
dalam perkembangan dunia filsafat dan keberadaan filsafat di
kalangan

filosof.

Postmodernisme

adalah

istilah

yg

sangat

kontroversial. Di bidang seni dan filsafat istilah ini dianggap sebagai


sekedar mode intelektual yang dangkal dan kosong atau sekedar
refleksi yang bersifat reaksioner atas perubahan sosial yang kini
sedang berlangsung. Postmodernisme memang merupakan istilah
yang sangat longgar pengertiannya atau bisa disebut juga sangat
ambigu. Ia digunakan untuk memayungi segala aliran pemikiran
yang

satu

sama

lain

seringkali

tidak

persis

saling

berkaitan. Meskipun sedemikian beragamnya aliran pemikiran yang


termasuk dalam istilah Postmodernisme, namun kita masih bisa
mengidentifikasi atau mengelompokkannya. Secara agak kasar kita
bisa

mengelompokkannya

misalnya

ke

dalam

kelompok

Dekonstruktif dan yang lain cenderung Konstruktif atau Revisioner.


Pada kelompok Dekonstruktif terdiri dari pemikiran-pemikiran tokoh
filosof seperti Derrida, Lyotard, Foucault dan Rorty. Sedangkan yang
cenderung Konstruktif atau Revisioner misal Heidegger, Gadamer,
Mary Hesse, Frederic Ferre dan masih banyak lagi.
Oleh karena banyaknya pemikir-pemikir di era Postmodern di
dunia,

mari

kita

sedikit

lebih

memperjelas

bagaimana

Postmodernisme itu seperti apa, agar kita bisa lebih memahami


filsafat secara luas. Michel Foucault seorang filosof Perancis yang
sangat terkenal di dunia sejarah dan filsafat akan kita bahas di
penulisan makalah kali ini. Michel Foucault adalah salah satu filosof
penting abad ke-20 yang pemikirannya sampai hari ini masih
4

relevan dipakai untuk memahami fakta sosial dan perkembangan


budaya

kontemporer,

sekaligus

juga

masih

menjadi

bahan

perdebatan. Sebagian pendapat memasukkan pemikiran Foucault


dalam kelompok strukturalisme dan sebagian lagi memasukkannya
dalam laju pemikiran post-strukturalisme sebagai perkembangan
strukturalisme.

Foucault

sendiri

menolak

itu

semua

dengan

mengatakan bahwa pemikirannya adalah khas dirinya dan tidak


dapat

dimasukkan

demikian,

dalam

penulisan

strukturalisme

ini

dalam

aliran
akan

pemikiran

pemikiran
mencoba

manapun.
melihat

Foucault,

Namun

jejak-jejak

khususnya

yang

berhubungan dengan konsep-konsepnya tentang pistm, wacana,


pengetahuan, dan kekuasaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana riwayat hidup Faucault?
2. Bagiman pemikiran filosofis Faucault?

C. Penyelesaian Masalah
1. Memahami bagaimana riwayat hidup Faucault.
2. Memahami bagaimana pemikiran Faucault.

BAB II
PEMBAHSAN
A. Riwayat Hidup

Michel Foucault adalah seorang tokoh filosof dan sejarawan

perancis di tahun 1926-1984 yang berasosiasi dengan pergerakan


strukturalis dan post-strukturalis. Dia mempunyai pengaruh yang
sangat besar, tidak hanya dalam filosofi tetapi juga di ruang lingkup
kemanusiaan dan bidang ilmu sosial. Karya pertamanya berjudul
Kegilaan

dan

Ketidakbernalaran,

Sejarah

pada

Masa

Klasik,

dipresentasikan untuk menempuh gelar doktoralnya di tahun 1959


di bawah bimbingan George Canguilhem. Karya tersebut kemudian
diterbitkan pada tahun 1961. Pada tahun 1970 ia diangkat sebagai
dosen Sejarah Sistem Pemikiran di Perancis.
Foucault lahir di Poitiers, Perancis pada tanggal 15 oktober
1926. Pada masa studinya dia terlihat seperti mempunyai gangguan
psikologis namun dia mempunyai kecerdasan yang brilian. Pada usia
25 tahun dia menerima Agregasi dan pada tahun 1952 memperoleh
Diploma dalam psikologi. Pada tahun 1950 dia bekerja di Rumah
Sakit Jiwa dan pada tahun 1955 mengajar di Universitas Uppsala
(Swedia). Secara akademik dia menjadi semakin mandiri sepanjang
tahun 1960an, ketika dia memegang kursi jabatan di Collge de
France, sebelum terpilih pada tahun 1969 sebagai perguruan tinggi
paling bergengsi di Perancis, kemudian dia mendapatkan gelar
sebagai Profesor Sejarah Sistem Pemikiran sampai dia mati. Dari
tahun 1970an, Foucault sangat aktif di bidang politik. Dia adalah
penemu Groupe dinformation sur les prisons dan sering memprotes
homosexual dan kelompok tersisih lainnya. Dia sering kali mengajar
diluar Perancis, khususnya di United States, dan pada tahun 1983
dia dipercaya untuk setiap tahun

mengajar di University of

California di Berkeley. Tak berapa lama menjadi korban AIDS,


Foucault meninggal di Paris pada tanggal 25 juni 1984. Selain itu
untuk mempublikasikan hasil kerja semasa hidupnya, dosennya

diCollge

de

France mengumumkannya

sebagai

anumerta

yg

berisikan penjelasan penting dan kelanjutan pemikirannya.


Sangat sulit jika berfikir tentang Foucault sebagai seorang
filosof. Susunan akademiknya di psikologi dan sejarahnya sama
banyak dengan di filosofi, bukunya sering kali berhubungan dengan
sejarah medis dan pengetahuan sosial, semangatnya terhadap
sastra dan politik. Foucault paling dikenal dengan penelitian
tajamnya

dalam

bidang

institusi

sosial

terutama

psikiatri,

kedokteran,ilmu kemanusiaan, dan sistem penjara dan karyakaryanya tentang sejarah. Pada tahun 1960an foucault sering
diasosiasikan dengan gerakan strukturalis. Foucault kemudian
menjauhkan dirinya dari gerakan pemikiran ini, meski sering
dikarakteristikan sebagai seorang posmodernis Foucault selalu
menolak label posstukturalis dan posmodernis.
Foucault menolak dirinya dimasukkan dalam

jajaran

pemikir

strukturalis, tetapi beberapa karyanya lahir di tengah-tengah masa


jaya strukturalisme dan di dalamnya dapat ditemukan kemiripan
pemikiran dengan tokoh-tokoh strukturalisme lainnya. Harus diakui
bahwa pemikiran Foucault berkembang dan mengalami perubahan,
namun tetap saja strukturalisme masih membayanginya.

B. Pemikiran Filosofis
1. Michel Foucault dan Postmodernisme
Tulisan karya Michel Foucault banyak berisikan tentang topik
yang

tidak

kontemporer,

hanya
tetapi

sesuai
juga

dengan

tema

menyeluruh

ke

dari
dalam

sosiologi
lingkup

kehidupan sehari-hari. Topik ini menjangkau semua aspek dari


volume

seksualitas,

pengetahuan

untuk

kegilaan,

penjara,

kesusastraan,

seni

rumah
dan

sakit,

dan

pemerintahan.

Foucault adalah seorang kritikus rasionalitas modern, ide liberal


dari

kebebasan

dan

pendahulu

gagasan

diri

sendiri

dan

subjektivitas. Tulisan Foucault memperkenalkan metode baru dari

teori dan tertantang setidaknya beberapa teori sosiologi klasik


yang beranggapan tentang dasar pengetahuan.
Foucault

adalah

pemikir

yang

sulit

dan

menarik,

dia

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang masih diperdebatkan.


Pengedaliannya terhadap wacana, analisa kekuatan dan sejarah
pada konstitusi subyek modern mungkin diperdebatkan tetapi
mereka tidak bisa menyangkalnya. Foucault mendeskripsikan
bagaimana gagasan modern dari liberasi dan alasan yang pada
akhirnya

akan

masuk

ke

dalam

jenis

pengetahuan

dan

mengubah institusional yang akan meningkatkan pengamatan,


kontrol

dan

peraturan.

Postmodernisme

telah

menjadi

perdebatan yang panas di dalam ilmu sosiologi.


Postmodernisme
masyarakat

merupakan

kontemporer

sebuah

yang

pendekatan

berbeda

dari

ke

struktur

sebelumnya. Para penganut Postmodernisme terkenal dengan


keanekaragaman dan ketidaksinambungan, mereka lebih suka
seperti

itu

daripada

Postmodernisme

keseragaman

menegaskan

menyanggah

tuntutan

mengusulkan

bahwa

secara

kualitas
pencarian

dan

linear.

Penganut

kontekstual

pengetahuan,
dasar

dan

mereka

kebenaran

dan

pengetahuan dikaburkan kualitasnya. Postmodernisme seakan


sebagai pembeda antara budaya yang tinggi dan budaya
populer.

Sebagian

keterkaitan

antara

penulis

memandangnya

peralihan

penciptaan

sebagai

sebuah

kapitalis

dan

Postmodernisme, dengan meningkatnya konsumsi, promosi dan


keuangan kapital.
Postmodern dikenal sebagai gerakan pemikir dan bukan suatu
teori tentang perubahan sosial, namun analisanya sangat kritis
terhadap proyek modernisme. Michel Foucault adalah salah satu
tokoh penting dan berpengaruh dalam gerakan Postmodernisme.
Dia yang telah menyumbangkan teori kritik terhadap teori
pembangunan dan modernisasi dari sudut pandang yang jauh
berbeda dengan teori kritik lainnya. Gerakan Postmodernisme

sangat melekat dan sejalan dengan pemikiran Foucault, sebagai


contohnya pada tahun 1980 dia menuangkan pemikirannya ke
dalam tulisan karyanya seperti The Order of Things, The
Archeology of Knowledge, Dicipline and Punish, Language,
Counter Memory, Practise, The History of Sexuality dan Power
Knowledge. Sebagai contoh lain pemikiran Foucault yang utama
adalah

penggunaan

analisis

diskursus

untuk

memahami

kekuasaan yang tersembunyi di balik pengetahuan. Analisisnya


terhadap kekuasaan dan pengetahuan memberikan pemahaman
bahwa

peran

pengetahuan

pembangunan

telah

mampu

melanggengkan dominasi terhadap kaum marjinal. Pemikiran


Foucault tentang kontrol penciptaan diskursus dan bekerjanya
kekuasaan (power) pada pengetahuan sangat membantu para
teoritisi

dan

praktisi

perubahan

sosial

untuk

melakukan

pembongkaran terhadap teori dan praktek pembangunan.

2. Michel Foucault dan Strukturalisme


Strukturalisme adalah pendekatan yang melihat berbagai
gejala budaya dan alamiah sebagai sebuah struktur yang terdiri
atas unsur-unsur yang saling berkaitan dalam satu kesatuan
(Piaget). Kaum strukturalis berpendapat bahwa praktik sosial
yang nampak di masyarakat saat ini sebenarnya selalu didasari
oleh stuktur dalam atau fundamental yang biasanya tidak terlihat
beroperasi

di

bawah

kesadaran

manusia.

Sehingga

strukturalisme ditentukan oleh struktur tersebut dalam praktik


sosialnya. Salah satu karya Foucault yang sangat dekat dengan
strukturalisme

adalah Les

mots

et

les

choses

(1966) dan Larcheologie du savoir (1969). Karyanya tersebut


Foucault diprediksi untuk mampu menjadikan srukturalisme
sebagai filosofi baru bagi para filosof dan para intelektual Paris
pada masa itu menggantikan eksistensialisme yang mulai surut.
Karya Foucault tersebut dijadikan sebagai filosofi baru yang

menyetujui pernyataan subjek tidak memaknai dunia melalui


kebebasannya yang penuh dengan kecemasan seperti pemikiran
kaum eksistensialis, tetapi subjek ditentukan oleh struktur dalam
yang ada di balik kesadaran manusia. Kedua karya Foucault
tersebut memperkenalkan istilah pistm yang kemudian dapat
dijelaskan sebagai sebuah struktur pengetahuan atau gagasan.
Dalam Les mots et les choses (1966) Foucault melahirkan istilah
pistm

yang

keseluruhan
kehidupan

secara

ruang

sederhana

bermakna,

intelektual,

serta

dapat

stratigrafi
kumpulan

diartikan
yang

sebagai

mendasari

prapengandaian

pemikiran suatu jaman. Sebagai sebuah struktur, pistm dapat


dikenali dari salah satu sifat struktur yang disepakati oleh para
pemikir strukturalis, yaitu totalitas.
Dalam bukunya Larcheologie du savoir (1969) Foucault
menjelaskan

pistm sebagai

sebuah

totalitas

yang

menyatukan, dalam arti mengendalikan cara kita memandang


dan memahami realitas tanpa kita sadari. Menurut Foucault
pistm tidak bisa dilihat atau bahkan disadari ketika kita ada di
dalamnya, hal itu disebabkan oleh pandangan bahwa kita telah
berada dalam pistm yang berbeda ketika kita sadar akan
pistm yang mempengaruhi kita. pistm tidak bisa dilacak,
tetapi dapat ditemukan dengan cara mengungkap yang tabu,
yang gila, dan yang tidak benar menurut pandangan suatu
jaman. Pada saat kita menemukan yang tabu, maka kita telah
mengetahui sebelumnya yang pantas. Saat kita tahu yang
gila, maka kita sebelumnya telah tahun mana yang normal.
Demikian juga dengan yang tidak benar, saat kita temukan,
berarti kita ada di dalam yang benar. Klasifikasi-klasifikasi
itulah yang sepenuhnya didasari olehpistm suatu jaman. Oleh
karena

itulah

Foucault

sangat

serius

mendalami

masalah

kegilaan, seksualitas, dan kejahatan, karena melalui ketiga hal


itulah dia bisa mengidentifikasi pistm suatu jaman.

10

3. Wacana dan Kekuasaan Menurut Foucault


Ketika Foucault menjelaskan pistm dan mengungkap yang
tabu, yang gila, dan yang tidak benar pada suatu zaman, dia
memperkenalkan bagaimana kaitan antara wacana, pengetahuan
dan kekuasaan secara jelas. Hal tersebut menggambarkan
hubungan yang erat antara bahasa dan realitas. Bahasa di sini
berarti adalah wacana yang merupakan pengetahuan yang
terstruktur. Menurut Foucault, berbicara tentang wacana, berarti
berbicara

tentang

aturan-aturan,

praktik-praktik

yang

menghasilkan pernyataan-pernyataan yang bermakna pada satu


rentang historis tertentu. Wacana menurut Foucault berkaitan
erat dengan konsep kekuasaan. Konsep kekuasaan Foucault
berbeda dengan konsep kekuasaan yang telah ada sebelumnya.
Foucault

mendefinisikan

kembali

kekuasaan

dengan

menunjukkan ciri-cirinya, bahwa kekuasaan itu tersebar, tidak


dapat dilokalisasi, merupakan tatanan disiplin dan dihubungkan
dengan jaringan, memberi struktur kegiatan-kegiatan, tidak
represif tetapi produktif, serta melekat pada kehendak untuk
mengetahui. Kekuasaan Foucault bukanlah milik tetapi strategi.
Dalam hal ini Foucault tidak memisahkan antara pengetahuan
dan kekuasaan. Tidak ada pengetahuan tanpa kekuasaan dan
tidak ada kekuasaan tanpa pengetahuan.

11

BAB III
PENUTUP

Michel Foucault memiliki pemikiran yang memang cenderung


menjurus ke paham strukturalis dan postmodernisme. Namun Foucault
tidak sepenuhnya menjadi penganut paham tersebut. Konsep pemikiran
Foucault menunjukkan sebuah mekanisme kerja yang halus, terstruktur,
dan menyeluruh. Sehingga hal tersebut sangat berpengaruh terhadap
suatu praktik sosial suatu individu. Hal ini memang sejalan dengan konsep
pemikiran strukturalisme yang memperlihatkan ide-ide post strukturalis
Foucault yang mengarah pada postmodernisme.
Foucault adalah seorang filosof Perancis yang menonjol. Karya-karya
Foucault banyak mempengaruhi secara kuat disiplin yang luas terutama
pada lapangan kritik sastra, gender studies dan kriminologi. Gagasangagasan Foucault sendiri sangat luas menyangkut filsafat, sosiologi,
sejarah, psikologi, cultural studies, kedokteran, gender, sastra dan
lainnya.
Satu hal yang menonjol dari keseluruhan pemikiran Foucault adalah
bahwa orang kesulitan melakukan kategorisasi atas pemikirannya ke
dalam bidang-bidang tertentu. Dengan kata lain, sangat sulit mengenali
sosok Foucault dalam disiplin ilmu dan pemikiran konvensional. Ia berfikir
ke kedalaman dasar-dasar paradigma ilmu pengetahuan yang bersifat
filosofis dan setelahnya hampir mustahil menempatkannya dalam block of
knowledge yang ada. Tulisan Foucault sangat luas menyangkut berbagai
disiplin

sehingga

sempat

menggoyahkan

sendi-sendi

pengetahuan

manusia (human science). Seperti itulah sosok dari Michel Foucault,


seorang filosof sejati abad ke-20 yang karya-karya dan pemikirannya
selalu rasional dan diakui oleh seluruh filosof di dunia.

12

13

DAFTAR PUSTAKA

Bertens. K, Sejarah Filsafat Kontemporer Prancis Jilid II, Jakarta, kompas


gramedia,2013
Edited by Steven Connor, The Cambridge Companion to Postmodernism,
New York, Cambridge University Press, 2004
http://abstractive-sense.blogspot.com/2009/11/uraian-pemikiran-michelfoucault.html
http://moeflich.wordpress.com/2007/11/24/konstruksi-pemikiran-michelfoucault-tentang-sejarah/
http://plato.stanford.edu/entries/foucault/
http://ssantoso.blogspot.com/2007/08/pemikiran-michel-foucault-19261984.html
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2012/11/05/konsep-pemikiranpost-modernisme-michel-faucault/
I.

Bambang

Sugiharto, Postmodernisme,

Tantangan

bagi

Filsafat,Yogyakarta, Kanisius, 2000


Stephen R.C.Hicks, Explaining Postmodernism, Skepticism and Socialism
from Rousseau to Foucault, New York, Scholargy Publishing, 2004
Suma

Riella

Rusdiarti, Struktur dan

Sifatnyadalam

Foucault, Jakarta, Universitas Indonesia, 2008

14

Pemikiran

Michel

Anda mungkin juga menyukai