Anda di halaman 1dari 26

Teknik Penulisan Tesis

Struktur Penulisan Tesis

1. Halaman Judul
2. Pendahuluan
• Permasalahan penelitian
• Keaslian penelitian
• Tujuan Penelitian
• Manfaat Penelitian
3. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
4. Metode Penelitian
5. Hasil Penelitian dan Pembahasan
6. Kesimpulan dan Rekomendasi
Tinjauan Pustaka

 Memuat penelitian-penelitian sebelumnya dengan topik yang terkait atau relevan dengan
penelitian anda.
Landasan Teori

 Teori dan konsep yang akan digunakan dalam penelitian anda.


 Analisis kritis dari teori dan konsep yang akan digunakan.
Membuat Analytical framework (kerangka
berpikir)
 Menunjukkan kepada pembaca alur logika kita dalam menyusun tesis, terutama terkait:
 Alasan memilih teori dan konsep yang digunakan
 Kelebihan dan kelemahan teori dan konsep yang digunakan
 Sebagai tool yang memudahkan penulis untuk menulis bagian finding & analysis
 Dapat berbentuk deskripsi kalimat dan/atau dilengkapi dengan bagan yang menunjukkan
kerangka berpikir.
 Statement dan analisis merupakan bagian dari setiap aspek tesis: mulai dari klaim tentang
poin minor hingga pernyataan tesis.
 Beberapa tesis menggabungkan hasil data dan analisis sebagai satu bab, sementara yang
lain memisahkan keduanya.
 Hasil (Findings): menunjukkan apa yang peneliti temukan yang bisa digunakan untuk
menjawab pertanyaan peneltiian  WHAT?
 Analysis (Kajian): menjelaskan nilai tambah dari hasil daya yang ditemukan  SO
WHAT?
Bab Hasil/Findings

Terdapat beberapa tahap:


 Memulai hasil/temuan (tahap 1)
 Menampilkan/mempresentasikan hasil/temuan (tahap 2)
 Mengomentari hasil (tahap 3)
 Bagian hasil/findings hanya boleh menyajikan hasil yang berhubungan dengan pertanyaan
penelitian. Bagian ini berfungsi sebagai stepping stone ke bagian diskusi.
 Kebanyakan tesis yang bersifat empiris cenderung menggunakan bab hasil tersendiri.
Tahap 1: memulai hasil/temuan
 Memberikan latar belakang informasi
(langkah a) menampilkan sekilas, menghubungkan, merujuk kembali ke metodologi penelitian; dan
merujuk ke tabel atau grafik yang akan dibahas.
Contoh: Sampel beras yang dipasarkan oleh Ricegrowers Cooperative Mill ditanam di New South
Wales, dan yang dipasarkan oleh Rhiana ditanam di Queensland: Sunwhite. Beras long grain yang
tersedia di Australia Barat dihasilkan dari kultivar IR661 yang ditanam di wilayah Sungai Qrd.
Tahap 2: menampilkan/mempresentasikan hasil/temuan

 Menyatakan hasil atau temuan


(langkah b) Menyajikan hasil/temuan, mengulang kembali hipotesis atau pertanyaan
penelitian, dan menyatakan datanya menunjukkan apa, serta menampilkan statistik dan data
tertulis.
Dalam studi empiris, hasil/temuan penelitian tersajikan dalam angka/statistik dan teks tertulis.
Gambar (grafik, tabel, diagram) menyajikan temuan lengkap dalam bentuk angka. Sementara,
teks tertulis yang menyertai gambar membantu pembaca untuk fokus pada komponen/aspek
yang penting.
Contoh:
Deskripsi tujuh merek yang tersedia di pasar ritel ditunjukkan pada Tabel 1[Tabel 1 di sini.]
(langkah c) Menyatakan hasil/temuan dengan cara membandingkan antar hasil/temuan.
Contoh: Data komposisi nutrisi ketiga jenis beras tersebut tidak berbeda nyata (Tabel 2);
perbedaan utama adalah penurunan kecil dalam pati dan peningkatan lemak, sukrosa dan abu
dari beras putih menjadi beras setengah jadi menjadi beras merah.

(langkah d) Menyatakan hasil/temuan dengan cara membandingkan hasil/temuan yang telah


terpublikasikan.
Tahap 3: Mengomentari hasil
(langkah e) Mengomentari hasil/temuan dengan mengeneralisasi hasil yang ada (generalisasi
hasil untuk memulai menafsirkan hasil dan membuat klaim)
(langkah f) Penjelasan atas alasan mengapa hasil penelitian terjadi (mencari arti dan makna)
(langkah g) Membandingkan hasil/temuan dengan hasil dari studi lainnya (sering dilakukan
untuk pembenaran metode atau prosedur pengumpulan data yang digunakan, mungkin juga
mengomentari tentang kelemahan, kekuatan, atau generalisasi hasil).
Contoh:
Komposisi keseluruhan tersebut sesuai dengan urutan yang dilaporkan untuk beras putih (Item
C310) dan beras merah (Item C300) dalam tabel makanan Australia (Thomas dan Cohen,
2005); tidak ada data yang diberikan untuk beras setengah jadi.
Perbedaan Fungsi Bab Hasil/Findings dan Bab
Analisis
1. Hasil/Findings

 Mempresentasikan hasil temuan peneltiian yang relevan dengan pertanyaan atau


hipotesis penelitian
 Penjelasan tentang apa arti temuan (tanpa interpretasi peneliti)
 Presentasi bukti untuk mendukung temuan
 Petunjuk untuk melakukan analisis dari hasil yang ditemukan
Perbedaan Fungsi Bab Hasil/Findings dan Bab
Analisis
2. Analisis
 Gambaran umum tujuan penelitian yang mengacu pada pertanyaan penelitian atau
hipotesis
 Ringkasan dari konteks teoritis dan penelitian dari studi yang dilakukan.
 Ringkasan pendekatan metodologis untuk menyelidiki pertanyaan atau hipotesis penelitian.
 Sebuah diskusi tentang kontribusi dari penelitian yang dilakukan terhadap teori, tiset
dan praktik yang ada (signifikansi dan kepentingan penelitian)
 Bab analisis seringkali mencakup hasil interpretasi peneliti, perbandingan dengan
penelitian lain, penjelasan mengapa hasil penelitian bisa terjadi, dan evaluasi dari
kontribusi hasil yang ada terhadap bidang pengetahuan.
Kesimpulan (1):

Terdapat pola yang sama di dalam Bab Hasil/Findings, yaitu:

1. Pernyataan (Statement)/Komentar (Comment)


Menyatakan hasil, kemudian mengomentarinya.

Contoh:
Tanggapan umum terhadap penulisan, secara keseluruhan, positif, dengan lebih dari dua
pertiga (68,8 persen) menggambarkan tulisan dengan cara yang positif. Hal ini adalah angka
yang jauh lebih rendah daripada yang menyatakan pendapat positif tentang membaca.
Kesimpulan (2):

2. Pernyataan dari sebuah hasil mengikuti pola berikut:


Hasil umum + Hasil spesifik

Contoh:
Seperti dalam studi percontohan, banyak guru menyatakan ketidakpuasan dengan strategi
manajemen perilaku saat ini. Pernyataan berikut secara ringkas menggambarkan
bagaimana sebagian besar guru di semua sekolah merasakan iklim sekolah dan
bagaimana mereka terus berjuang untuk memenuhi tuntutan perilaku di sekolah
mereka.
Bab Analisis
 Dalam bab ini, Anda perlu menunjukkan hubungan antara hasil studi Anda dan studi
serupa, juga argumen yang relevan dari literatur yang ada.
 Anda perlu menggunakan teks akademik lain untuk mendukung klaim dan interpretasi
Anda.
 Bagian Analisis dari tesis ini umumnya dianggap sebagai bagian paling sulit dari tesis
untuk ditulis karena ini menuntut keahlian Anda sebagai peneliti untuk menafsirkan hasil
yang telah Anda peroleh.
Konten Bab Analisis

Terdapat beberapa tahap:


 Memulai analisis (tahap 1)
 Membangun analisis(tahap 2)
Tahap 1: memulai analisis
(langkah a) Memberikan latar belakang informasi
 Ini bisa menjadi informasi yang diperlukan untuk memahami poin diskusi, misalnya
penyajian kembali tujuan, hipotesis, metodologi, teori yang relevan; ringkasan metode atau
penelitian sebelumnya.
(langkah b) Membuat pernyataan awal yang spesifik untuk menunjukkan poin diskusi Anda.
 Ini bisa muncul dari penelitian penulis atau dari pengetahuan umum, dapat berupa argumen
atau hasil/temuan.

Contoh:
(a) Sebagian besar karya empiris atau tautan kinerja SDM, termasuk studi ekonometrik orang dalam, telah
berkonsentrasi pada perusahaan manufaktur (mis. Appelbaum et al. 2000). Sebaliknya, penelitian tentang
perusahaan-perusahaan di sektor jasa jarang terjadi - pengecualian utama adalah Batt (2002) (...) Studi tentang
hubungan kinerja SDM di sektor ritel bahkan lebih sedikit di lapangan dan penelitian kami adalah salah satu
studi pertama yang menggunakan data tingkat awal secara terperinci. (...) (b) Dengan menggunakan metode
data panel, kami memberikan apa yang kami yakini adalah beberapa temuan yang paling dapat diandalkan
pada tautan kinerja SDM untuk perusahaan sektor jasa.
Tahap 2: Membangun analisis
(langkah a) melaporkan dan mengomentari hasil / temuan
 Menyatakan kembali ide awal atau penemuan dan mengelaborasinya.
(langkah b) menjelaskan hasil/temuan
 alasan atas ide/padangan/posisi penulis terhadap temuan; memposisikan ide tersebut dalam
konteks penelitian yang dipublikasikan sebelumnya * (mis. mendukung atau kontras)
(langkah c) mengevaluasi hasil/temuan
 misalnya menandainya sebagai hasil yang (tidak) diharapkan
Contoh:
(a) Tabel 4.1 menunjukkan bahwa ada perubahan yang sangat signifikan secara statistik dalam
konsep diri hubungannya dengan ukuran skala konsep diri ganda setelah implementasi
intervensi MABL dalam kelompok eksperimen dengan kriteria konvensional (p <0,05). (B)
Peneliti lain telah mencapai kesimpulan serupa. Sebuah meta-analisis penelitian pendidikan di
luar kelas oleh Hattie et al. (1997) menunjukkan bahwa program eksplorasi/petualangan
memiliki dampak besar pada kehidupan para peserta, dan dampak ini berlangsung lama. (...)
Dengan demikian, sebagaimana dibuktikan dalam penelitian ini dan lainnya, program
pendidikan luar ruang yang terintegrasi dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan
keterlibatan sekolah anak-anak, hubungan keluarga, dan kesejahteraan sosial.
Kesimpulan: Bab Analisis
1. Memulai 2: Membangun
a) Latar belakang informasi a) Melaporkan/mengomentari temuan
b) Menunjukkan posisi penulis b) Menjelaskan penemuan
  c) Mengevaluasi penemuan
 
Teknik Penulisan Tesis
Kesimpulan
Apa saja yang harus dimasukkan di
kesimpulan?
 Melaporkan metode dan/atau tujuan penelitian.
Contoh: Tesis ini menganalisis data bank sentral untuk menentukan apakah kelompok bank
sentral yang berbeda dapat diidentifikasi.
 Laporkan temuan dan klaim berdasarkan temuan
Contoh: Memiliki pengalaman yang sama tentang stigmatisasi adalah alasan dasar mengapa
pemuda tuli cenderung pindah dari kelompok masyarakat umum ke Deaf Art Community
(DAC). Selain itu, ada kesempatan bagi pemuda tuli untuk menjadi anggota DAC. Kesamaan
bahasa yang digunakan, yaitu bahasa isyarat, dan memiliki prasangka yang sama terhadap
orang non-tuli adalah alasan lain yang memotivasi pemuda tuli untuk bergabung dengan DAC.
Temuan ini mendukung teori dinamika psikososial kelompok oleh Jones(2004) yang
menyatakan bahwa stigma, bahasa, dan prasangka adalah faktor yang memotivasi kelompok
tuli untuk berkumpul dengan sesama tuli dan membangun komunitas tuli.
 Pernyataan bagaimana penelitian lain mendukung temuan saat ini (atau sebaliknya)
Contoh: DAC juga membangun komunikasi interpersonal di antara para tuli dan juga dengan orang-
orang yang dapat mendengar untuk menghindari rasa isolasi, dan temuan ini cocok dengan temuan
Giles et al. (1977). Giles et al. (1977) menyatakan bahwa bahasa dapat menghindari rasa isolasi di
antara Tuli.
 Pernyataan batasan metode dan/atau temuan penelitian
Contoh: Disertasi ini dengan keterbatasannya belum dapat menyajikan semua pengalaman pemuda
Tuli di DAC karena waktu yang terbatas. Akibatnya, disertasi ini hanya memaparkan pengalaman dua
pemuda Tuli di mana data dikumpulkan secara primer, dan data dari pemuda Tuli lainnya
dikumpulkan dari data sekunder (video wawancara yang diunggah di Youtube dan tesis sebelumnya).
 Usulkan implikasi hasil/temuan
Contoh: Disertasi ini dapat berkontribusi pada studi kelompok Tuli dalam konteks perspektif sosial di
Indonesia. Oleh karena studi tentang komunitas tuli sebagai budaya dan minoritas linguistik di
Indonesia belum berkembang dengan baik, disertasi ini menyajikan gambaran yang lebih baik tentang
bagaimana komunitas seni Tuli di Indonesia membantu kelompok Tuli dalam menangani stigma.
 Rekomendasi (implikasi yang lebih spesifik dan/atau peluang dilakukannya
penelitian lanjutan)
Contoh: Disertasi ini dapat dikembangkan melalui mewawancarai orang tua pemuda tuli untuk
memahami pandangan orang tua tentang anak mereka sebelum dan setelah bergabung dengan
DAC. Selain itu, mewawancarai audiens yang menonton pertunjukan DAC secara teratur
mungkin juga menarik secara ilmiah untuk mempelajari persepsi orang yang dapat mendengar
terhadap pertunjukan mereka dan sejauh mana hal itu dapat mengubah perspektif audiens
sebagai orang yang dapat mendengar orang tentang orang-orang Tuli. Hal ini dapat
berkontribusi pada pengetahuan komprehensif tentang peran seni tuna rungu dalam
mengurangi stigma terkait kelompok tuli.

Anda mungkin juga menyukai