Anda di halaman 1dari 7

Peta Risiko <UPR>

s.d. Kuartal IV Tahun 20..


Peta risiko diisi dengan
menempatkan nomor risko
pada besaran risiko yang
4 5
sesuai berdasarkan analisis
1
Risiko lanjutan
6 2

NO. Highlight Risk Event P19 Q2

1 RE#10 Kebijakan dan sistem administrasi penerimaan negara belum optimal mendorong peningkatan penerimaan 25 25

2 RE#18 Database perpajakan belum mampu mendorong peningkatan kualitas pengawasan 25 25

3 RE #1 Pendapatan negara tidak mencapai target APBN 23 25

4 RE #2 Target penyediaan infrastruktur daerah tidak tercapai (bidang pekerjaan umum, bidang Pendidikan dan bidang kesehatan) 23 25

5 RE#24 'Adanya OTT, pungli, dan tindakan korupsi yang dideteksi oleh aparat penegak hukum dan IBI 23 25

Highlight hanya diisi risk event yang mempunyai level risiko sangat tinggi sesuai profil risiko pada awal tahun
dan periode triwulan tahun 2019.
Tren Besaran Risiko <UPR> s.d. Kuartal IV Tahun 20..
a b

Prioritas Nomor RE Risk Event (RE) P<y> Q<n>

SO #<nomorSO> <nama SO>


RE #<nomor
xx RE>
<nama Risk Event> xx xx

c d e
Keterangan:
a) y adalah tahun periode penerapan manajemen risiko;
b) n adalah kuartal periode pemantauan (untuk pemantauan kuartalan) atau bulan
pemantauan (untuk pemantauan bulanan);
c) Nomor urutan prioritas risiko
d) Besaran risiko pada awal periode (sebagaimana ditetapkan pada profil risiko).
e) Besaran risiko berdasarkan analisis data dan kondisi (setelah mempertimbangkan kejadian
Risiko yang telah terjadi, mitigasi risiko, realisasi IRU dan pengendalian internal yang telah
dilaksanakan).
Contoh:

Prioritas Nomor RE Risk Event (RE) P19 Q2


Pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan guna mendukung masyarakat adil dan
SO #1 makmur
1 RE #1 Peningkatan defisit APBN melampaui nominal dana cadangan risiko fiskal 23 23
<nama unit>
Sasaran : <diisi nama Sasaran Organisasi>
(a)
Risiko : <diisi nama “kejadian risiko”>

Besaran/Level Risiko
<diisi penjelasan narasi kualitatif dan kuantitatif besaran dan level
Risiko yang ditentukan berdasarkan level kemungkinan dan level Tren Risiko Status IRU pada Triwulan berjalan (Q)
25
dampak Risiko sampai dengan periode pemantauan dengan 23 Status IRU : Aman
95%
mempertimbangkan kejadian Risiko yang telah terjadi, penyebab 19 Batas 90%
92%

Besaran Risiko
17
risiko/realisasi IRU, mitigasi risiko, dan pengendalian internal yang 15 aman 90%
15
telah dilaksanakan.> (b)
Batas 80%
bawah
Tren Risiko Batasan
(c) (d) Q1 Q2 Q3 Q4
<diisi penjelasan arah tren risiko (tetap, naik, turun) berdasarkan Nilai IRU
pertimbangan kualitatif dan kuantitatif dengan melihat perkembangan Nilai Aktual IRU pada Triwulan berjalan (Q)
besaran risiko pada pada periode sebelumnya dan status IRU.> Py Q1 Q2 Q3 Q4
Aktual
*) Gambar disesuaikan dengan jenis IRU

Mitigasi yang Telah Dilaksanakan

< diisi tindakan yang telah dilaksanakan sesuai dengan Formulir Rencana Mitigasi Risiko yang telah ditetapkan dalam Piagam
Manajemen Risiko dan tindakan penanganan lainnya yang memuat informasi: rencana mitigasi, realisasi output, dan
penjelasannya>

<diisi rekomendasi perbaikan profil Risiko, rencana aksi mitigasi Risiko dan lainnya untuk
Rekomendasi
periode tahun selanjutnya>

Keterangan:
(a) diisi nomor prioritas Risiko; (b) diisi besaran Risiko dan diberi warna titik sesuai dengan level risiko awal tahun sesuai profil Risiko; (c) diisi Besaran Risiko dan diberi
warna titik sesuai dengan Level Risiko aktual pada triwulan tersebut; (d) diisi besaran Risiko dan diberi warna titik sesuai dengan level risiko residual harapan sesuai profil
Risiko.
CONTOH
LAPORAN
PEMANTAUAN

5
Peta Risiko KPPBC MR 1 CONTOH DATA BUKAN MENGGUNAKAN
s.d. Kuartal IV Tahun 2022 DATA SEBENARNYA

9 3
4 1

5 6 2
10

NO. Highlight Risk Event P22 Q1 Q2 Q3 Q4

1 RE #3 Kebijakan dan sistem administrasi penerimaan negara belum optimal mendorong peningkatan penerimaan 25 24 23 21 16

2 RE #1 Database perpajakan belum mampu mendorong peningkatan kualitas pengawasan 24 24 23 18 16

3 RE #4 Target penyediaan infrastruktur daerah tidak tercapai (bidang pekerjaan umum, Pendidikan dan kesehatan) 24 23 21 16 11

4 RE #2 'Adanya OTT, pungli, dan tindakan korupsi yang dideteksi oleh aparat penegak hukum dan IBI 23 23 18 16 15

5 RE #6 Resistensi Fisik Dalam Proses Penindakan BKC Ilegal 23 21 15 10 10


Tren Besaran Risiko KPPBC MR 1 CONTOH DATA BUKAN MENGGUNAKAN
s.d. Kuartal IV Tahun 2022 DATA SEBENARNYA
Prioritas Nomor RE Risk Event (RE) P22 Q1 Q2 Q3 Q4
SO #1 Pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan guna mendukung masyarakat adil dan makmur

02 RE #1 Database perpajakan belum mampu mendorong peningkatan kualitas pengawasan 24 24 23 18 16

05 RE #2 'Adanya OTT, pungli, dan tindakan korupsi yang dideteksi oleh APH dan IBI 23 23 18 16 15

SO #2 Perlindungan dan dukungan terhadap ekonomi dan masyarakat yang optimal

01 RE #3 Kebijakan dan sistem administrasi penerimaan negara belum optimal mendorong


25 24 23 21 16
peningkatan penerimaan
SO #3 Transformasi Organisasi, budaya, dan proses bisnis yang adaptif, modern, dan dinamis
Target penyediaan infrastruktur daerah tidak tercapai (bidang PU, Pendidikan,
04 RE #4 24 23 21 16 11
kesehatan)
15 RE #5 TKDD tidak dapat disalurkan seluruhnya dikarenakan Daerah tidak mematuhi aturan
10 10 10 10 10
terkait mandatory spending
08 RE #6 Resistensi Fisik Dalam Proses Penindakan BKC Ilegal 23 21 15 10 10

SO #4 Formulasi kebijakan yang efektif dan efisien

14 RE #7 Pembahasan rumusan tidak sesuai jadwal 10 10 10 10 10

SO #5 Pengelolaan penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai yang optimal

03 RE #8 Penyelesaian piutang bea masuk, bea keluar, dan/atau cukai kurang optimal 11 11 11 11 11

12 RE #9 Data penerimaan yang disajikan pada LK DJBC tidak akurat 10 10 10 10 10

12 RE #10 Layanan publik tidak berfungsi secara optimal 10 10 10 10 10


KPPBC MR 1
Sasaran : Sinergi Pengawasan dan Penegakan Hukum yang Efektif
6 CONTOH DATA BUKAN
Risiko : Resistensi Fisik Dalam Proses Penindakan BKC Ilegal
MENGGUNAKAN DATA
Penjelasan Besaran/Level Risiko Periode s.d. Triwulan IV SEBENARNYA
Risiko “Resistensi Fisik dalam Proses Penindakan” secara level risiko masih
berada pada level rendah, dan sama dengan triwulan sebelumnya yaitu 23 Tren Risiko Status IRU : Aman
besaran 10. Hal ini dikarenakan pada triwulan IV hanya terjadi resistensi 21
Batas
fisik sebanyak 1 kali dan menyebabkan cedera fisik ringan kepada petugas

Besaran Risiko
aman
15 60%
(muka lebam akibat dipukul masyarakat dari belakang) sehingga LK 1. 10 52,5%
Batas 50%
10
10 bawah 50%
Tren Risiko 45% 46%
Pada periode selanjutnya, risiko diproyeksikan masih tetap di level rendah.
Hanya saja masih ada besaran yang sama dikarenakan ada indikasi pada Q1 Q2 Q3 Q4
triwulan IV dengan masih adanya BKC illegal pada tempat penjualan BKC
Persentase pelanggaran penjualan BKC
yang telah dilakukan edukasi tatap muka berdasarkan pengecekan Py Q1 Q2 Q3 Q4 illegal setelah pelaksanaan edukasi
lapangan yang mencapai 46% dari batas aman 50% dari sampling tempat
melalui hasil pengecekan lapangan
penjualan BKC.

Mitigasi yang Telah Dilaksanakan


1. Pelaksanaan Edukasi terkait tupoksi BC dan BC illegal kepada masyarakat sebanyak 3x, yaitu pada
a. Bulan Februari tanggal 07 Februari 2022 sesuai ST Nomor 06/WBC.00/KPP.MP.00/2022
b. Bulan Mei tanggal 09 Mei 2022 sesuai ST Nomor 15/WBC.00/KPP.MP.00/2022
c. Bulan Agustus tanggal 11 Agustus 2022 sesuai ST Nomor 23/WBC.00/KPP.MP.00/2022
d. Bulan Oktober tanggal 20 Oktober 2022 sesuai ST Nomor 45/WBC.00/KPP.MP.00/2022
2. Pelaksanaan Latihan Bela Diri dan Sesi Olahraga Bersama sebanyak 18x
a. Triwulan I sebanyak 6x sesuai jadwal Latihan pada ND-25/WBC.00/KPP.MP.00/2022
b. Triwulan II sebanyak 6x sesuai jadwal Latihan pada ND-40/WBC.00/KPP.MP.00/2022
c. Triwulan III sebanya 6x sesuai jadwal Latihan pada ND-62/WBC.00/KPP.MP.00/2022
d. Triwulan IV sebanyak 6x sesuai jadwal Latihan pada ND-90/WBC.00/KPP.MP.00/2022

Risiko Resistensi Fisik Dalam Proses Penindakan BKC Ilegal masih relevan diterapkan pada tahun
Rekomendasi 2023 mengingat proses bisnis nya masih relevan untuk diterapkan pada tahun 2023 namun akan
dilakukan perubahan perhitungan besaran risiko

Anda mungkin juga menyukai