Anda di halaman 1dari 39

Akuntansi Pertanggungjawaban, Evaluasi Kerja,

Return On Investment dan Residual Income


Pertemuan ke.6

OLEH:
SIGIT P UTOMO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ADI BUANA SURABAYA
SEMESTER GENAP 2022-2023
1
Akuntansi Pertanggungjawaban adalah penyusunan
Laporan-Laporan Prestasi yang dikaitkan kepada
individu-individu atau anggota-anggota kelompok
sebuah organisasi dengan suatu cara yang menekankan
pada faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh
individu atau anggota kelompok tersebut.

2
Laporan Prestasi:
Disusun untuk melaporkan prestasi unit organisasi
tertentu. Misalnya laporan prestasi keuangan.

3
Frekuensi Laporan:

• Untuk manajemen yang tingkatannya rendah, seperti


kepala bagian produksi, memerlukan informasi harian, per
jam yang berkesinambungan mengenai operasi yang ada
dalam pengawasannya.
• Untuk manajemen yang tingkatannya lebih tinggi seperti
manajer pabrik, memerlukan laporan prestasi mingguan
atau bulanan dari kepala bagian produksi.

4
Untuk manajer yang lebih tinggi tingkatannya , lebih banyak
waktunya digunakan untuk perencanaan operasi dan
memotivasi karyawan agar melaksanakan rencana-rencana
yang telah ditetapkan.

Para manajer yang berada pada jenjang yang lebih rendah,


akan lebih banyak menggunakan waktunya untuk
melaksanakan rencana-rencana yang telah ditetapkan.

5
Dalam akuntansi pertanggungjawaban, laporan prestasi
disiapkan untuk setiap segmen.

SEGMEN dapat berupa :


- Departemen
- Bagian-bagian yang lebih kecil dari departemen

6
Setiap unit organisasi yang disiapkan laporan prestasinya
disebut; PUSAT Pertanggungjawaban

7
Untuk tujuan evaluasi prestasi keuangan, pusat-pusat
pertanggungjawaban diklasifikasikan:
• Pusat Biaya (cost center), secara fiansial hanya bertanggung-
jawab atas terjadinya biaya. Pusat biaya tidak bertanggung-
jawab untuk memperoleh pendapatan. Contoh kepala bagian
produksi bertanggungjawab terhadap biaya yang terjadi
dalam bagiannya.

• Pusat Pendapatan (revenue center), bertanggungjawab atas


timbulnya pendapatan, baik pendapatan dari penjualan
barang dagangan, barang jadi, atas jasa. Contoh manajer
penjualan bertanggungjawab terhadap penjualan yang ada
pada wilayahnya.

8
Sambungan Pusat Pertanggungjawaban:

• Pusat Laba (Profit center) bertanggungjawab terhadap laba,


yaitu selisih antara pendapatan dan biaya. Perusahaan secara
keseluruhan dapat dianggap sebagai pusat laba.

• Pusat Investasi (investment center) bertanggungjawab


terhadap hubungan antara laba dan seluruh investasi.
Biasanya, manajemen pada pusat investasi diharapkan untuk
mencapai target laba yang ditetapkan. Manajer pusat
investasi dinilai berdasarkan pada kemampuan dalam
menggunakan seluruh sumber daya yang dipercayakan
kepada pusat tersebut un tuk memperoleh LABA.

9
Pengukuran Prestasi

10
Pengukuran Prestasi:

• Pusat biaya, diukur prestasinya dengan membandingkan


antara biaya sesungguhnya dengan biaya menurut anggaran.

• Pusat pendapatan, diukur prestasinya dengan mem-


bandingkan antara pendapatan sesungguhnya dengan
pendapatan menurut anggaran.

• Pusat laba, diukur prestasinya dengan membandingkan


antara pendapatan sesungguhnya dengan pendapatan
menurut anggaran.

11
Bagaimana mengukur
PUSAT INVESTASI ?

12
Ada dua metode untuk mengukur kinerja Pusat
INVESTASI:
• Menggunakan Return On Investment (ROI)
• Residual Income (RI)

13
ROI mengukur laba per rupiah INVESTASI, rumus
untuk menghitung ROI:

Laba bersih
ROI = ------------------------- x 100%
Aktiva operasi

14
Kebaikan ROI :

• Mendorong manajer suatu organisasi untuk saling


memperhatikan hubungan antara penjualan, biaya
dan investasi
• Mendorong manajer untuk menghemat biaya.
• Mencegah investasi yang dipandang berlebihan.

15
Kelemahan ROI :

• Mendorong manajer untuk tidak melakukan investasi


yang akan menurunkan ROI meskipun sebenarnya
investasi tersebut menaikkan laba perusahaan
keseluruhan.
• Mendorong manajer untuk memfokuskan laba
jangka pendek yang merugikan perusahaan jangka
panjang.

16
RESIDUAL INCOME (RI)

17
 Residual Income (RI)
sebagai alternatif untuk mengukur prestasi
organisasi,

adalah selisih antara laba organisasi dan


kembalian minimal (minimum required rate of
return) yang telah ditetapkan.

18
Kembalian minimal adalah persentase tertentu
dikalikan dengan aktiva organisasi

19
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

• PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL


• PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL
• ELEMEN BIAYA YG TERMASUK HARGA POKOK PRODUK
• TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL
• MANFAAT HP VARIABEL
• PERBEDAAN KONSEP HP VARIABEL DAN HP PENUH

20
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

ADALAH :
 SUATU KONSEP PENENTUAN HARGA POKOK YANG HANYA
MEMASUKKAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL SEBAGAI ELEMEN
HARGA POKOK PRODUK,
 BIAYA PRODUKSI TETAP DIANGGAP SEBAGAI BIAYA BIAYA
PERIODE (Period Cost) YANG LANGSUNG DIBEBANKAN
KEPADA RUGI LABA PERIODE TERJADINYA DAN TIDAK
DIPERLAKUKAN SEBAGAI BIAYA PRODUKSI

21
Elemen Harga Pokok Produk

• BIAYA BAHAN BAKU


• BIAYA TENAGA KERJA
LANGSUNG
• BIAYA OVERHEAD PABRIK

22
BIAYA BAHAN BAKU

HP BAHAN BAKU+
HP BAHAN BAKU
BIAYA LAINNYA

ELEMEN BI. VARIABEL SEMUA MENJADI


MELIPUTI BB + BI LAIN ELEMEN BI VARIABEL
VARIABEL

23
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

SISTEM UPAH PER


POTONG

Elemen Biaya Produksi


SISTEM UPAH PER
JAM

SISTEM UPAH
TETAP Biaya Tetap  Period Cost

24
BIAYA OVERHEAD PABRIK

BOP VARIABEL BOP TETAP

ELEMEN BIAYA BIAYA PERIODE


PRODUKSI

25
TUJUAN PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

• MEMBANTU MANAJEMEN MENGETAHUI BATAS KONTRIBUSI


(CONTRIBUTION MARGIN) UTK PERENCANAAN LABA MELALUI
ANALISA HUBUNGAN BIAYA VOLUME LABA UNTUK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK

• MEMUDAHKAN MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN


KONDISI-KONDISI OPERASIONAL YANG SEDANG BERJALAN
SERTA MENETAPKAN PENILAIAN DAN PERTANGGUNG-
JAWABAN KEPADA DEPARTEMEN ATAU DEVISI TERTENTU DI
DALAM PERUSAHAAN

26
MANFAAT PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

PIHAK INTERNAL PIHAK EKSTERNAL


• PERENCANAAN LABA • PENENTUAN HARGA POKOK
• PENENTUAN HARGA JUAL PERSEDIAAN
• PENGAMBILAN KEPUTUSAN • PENENTUAN LABA
• PENGENDALIAN BIAYA

27
PERBEDAAN VARIABEL DAN FULL COSTING

PERBEDAAN DILIHAT DARI SEGI :


1. Penentuan Harga Pokok Produk
2. Penentuan Harga Pokok Persediaan
3. Pengakuan “Period Cost”
4. Pendekatan Pengelompokkan biaya
5. Penyajian Laporan Rugi / Laba

28
PERBEDAAN HARGA POKOK PRODUK

ELEMEN HP PENUH HP PRODUK


VARIABEL

BIAYA BAHAN BAKU  

BIAYA TENAGA  
KERJA
BIAYA OVERHEAD  
VARIABEL
BIAYA OVERHEAD 
TETAP

29
PENENTUAN HP PERSEDIAAN

Full Costing Variable Costing


 Sebagian biaya  Biaya overhead pabrik
overhead pabrik tetap tetap DIBEBANKAN pada
MASIH MELEKAT pada Period Cost sehingga TIDAK
persediaan sampai MELEKAT pada persediaan
produk laku terjual.

30
PENYAJIAN DLM LAP R/L

PERBEDAAN HP PENUH DAN HP VARIABEL DAPAT DITINJAU DARI


SEGI:
o PENGGOLONGAN BIAYA DI DALAM LAP RUGI LABA
o STRUKTUR ATAU SUSUNAN PENYAJIAN LAP RUGI LABA
o BESARNYA LABA BERSIH

31
PENGGOLONGAN BIAYA

Full Costing Variable Costing


Biaya digolongkan dengan Biaya digolongkan dengan
pendekatan Fungsi  Biaya pendekatan Variabelitas 
digolongkan menjadi biaya Biaya digolongkan menjadi
produksi dan biaya non biaya variabel dan biaya
produksi. tetap

32
Pendekatan Fungsi

Produksi tetap
Produksi
Produksi variabel
Biaya
Non Produksi tetap
Non Produksi
Non Produksi variabel

33
Pendekatan Variabelitas

Produksi Variabel

Variabel

Biaya Non Produksi Variabel

Produksi Tetap
Tetap

Non Produksi Tetap

penentuan harga pokok variabel 34


Kelemahan Full Costing

1. Sebagian Biaya menempel pada persediaan  biaya


dicatat terlalu sedikit  laba yang dihasilkan lebih
tinggi

2. Jika produksi tidak mencapai kapasitas normal 


biaya overhead tetap akan kurang dibebankan dan
sebaliknya

35
Kelemahan Variable Costing

Satu-satunya kelemahan Varible Costing :


Variable Costing tidak diterima oleh Prinsip Akuntansi yang
diterima secara Umum  Penyusunan Laporan dengan
Variable Costing harus di “ADJUST” kembali ke dalam Full
Costing

36
Formula

Jika ∑Produksi > ∑Terjual 


Laba Full Costing > Laba Variable Costing

Jika ∑Produksi < ∑Terjual 


Laba Full Costing < Laba Variable Costing

Jika ∑Produksi = ∑Terjual 


Laba Full Costing = Laba Variable Costing

37
Selisih Laba ke-2 Metode

Selisih laba yang diperoleh dari ke-2 metode dapat dihitung


dengan rumus :

∑ Persediaan x Tarif BOP tetap

38
Contoh Soal :
Data biaya PT. GLORIA
∑ Produksi 9.000 unit
∑ Terjual 8.000 unit
Harga Jual Rp. 10.000/unit
Biaya variable :
- Bahan baku Rp. 250/unit
- Tenaga Kerja Rp. 200/unit
- BOP Rp. 150/unit
- Penjualan Rp. 25/unit
Biaya tetap :
- Biaya tetap produksi Rp. 1.000.000/periode
Kapasitas normal 10.000 unit
- Biaya Administrasi Rp. 250.000/periode
- Biaya Penjualan Rp. 200.000/periode
Diminta : Buatlah laporan rugi laba dengan kedua metode !

39

Anda mungkin juga menyukai