USAHA DAN
KONSOLIDASI
Fitria Yuniarti
24022222109
Agenda
Pengaturan Bersama
2
PSAK 15
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama PSAK 15
ISI
Akuntansi dan
Metode Akuisisi Pengukuran setelah Pengungkapan
Pengakuan Awal
Pedoman Aplikasi
PSAK 22 2010
PSAK 22 1994 • Kecuali
• UCC
• Kecuali • Ventura bersama
• Under common control Ruang Lingkup • Akuisisi aset
• Ventura bersama
laba/rugi
Identifikasi Kombinasi Bisnis
Elemen yang
dikeluarkan
Goodwill
Imbalan diberikan
Konsolidasi Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000 Knsl Knsl
Aset tidak lancar 6.800.000 Ekuitas 6.000.000 AL 2.500 L 3.200
Goodwill 160.000 Non pengendali 260.000 ATL 6.800 E 6.000
9.460.000 9.460.000 GW 200 NP 300
9.500 9.500
Knsl Knsl
AL 2.500 L 3.200 Goowill parent Goowill parent & NCI
ATL 6.740 E 6.000
Aset menjadi lebih besar:
GW 160 NP 200
Fakto r: Jml akuisisi,
9.400 9.400
Perbedaan BV, FV, HP
PSAK LAMA
Ilustrasi Penggabungan Usaha Bertahap
• Entitas A sebelumnya memiliki entitas B sebesar 20% dengan nilai 320 juta.
Nilai buku entitas B total sebesar 1.500 juta.
• Entitas A membeli tambahan saham entitas B sebanyak 60% dengan harga
1.200. Nilai wajar aset B saat akuisisi sebesar 1.800.
PSAK 38 :
Uraian A A B
2013 2014 2013
Modal saham 35.000 35.000 40.700
Tambahan Modal Disetor 30.000 30.000 2.500
Saldo Laba 15.000 30.000 22.500
Jumlah 80.000 95.000 65.700
Alternatif 1
Untuk tahun 2013, aset neto Entitas B digabungkan dengan Entitas A. Dalam
alternatif ini, modal saham dan tambahan modal disetor Entitas B digabungkan
ke dalam tambahan modal disetor Entitas A. Kemudian, saldo laba Entitas B
digabungkan ke saldo laba Entitas A.
Untuk tahun 2014, aset neto Entitas B (Rp65.700) digunakan sebagai
pengurang jumlah yang dibayarkan dalam kombinasi bisnis (Rp87.000). Selisih
antara kas yang dibayarkan dan jumlah tercatat aset neto Entitas B diakui
sebagai pengurang tambahan modal disetor entitas AB (Rp87.000 – Rp65.700
= Rp21.300) sehingga saldo tambahan modal disetor entitas AB menjadi
Rp8.700.
Ilustrasi
Uraian A A B AB AB
2013 2014 2013
Modal saham 35.000 35.000 40.700 35.000 35.000
Tambahan Modal Disetor 30.000 30.000 2.500 30.000 8.700
Saldo Laba 15.000 30.000 22.500 15.000 30.000
Entitas merging entities 65.700
Jumlah 80.000 95.000 65.700 145.700 73.700
Alternatif 2
Untuk tahun 2013, aset neto Entitas B digabungkan dengan Entitas A. Dalam
alternatif ini, modal saham, tambahan modal disetor, dan saldo laba Entitas B
disajikan sebagai ekuitas “merging entities”.
Untuk tahun 2014, aset neto Entitas B (Rp65.700) digunakan sebagai
pengurang jumlah yang dibayarkan dalam kombinasi bisnis (Rp87.000). Selisih
antara kas yang dibayarkan dan jumlah tercatat aset neto Entitas B diakui
sebagai pengurang tambahan modal disetor entitas AB (Rp87.000 – Rp65.700
= Rp21.300) sehingga saldo tambahan modal disetor entitas AB menjadi
Rp8.700.
PSAK 65
Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65
Entitas induk yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain menyajikan
laporan keuangan konsolidasian
Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak
imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee melalui
kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaan
investee; jika dan hanya jika memiliki
Kekuasaan atas invesste
Eksposure atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee
Kemampuan untuk menggunakaan kekuasaaanya atas investee untuk
mempengaruhi imbal hasil investor.
Entitas menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan
kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam
keadaan yang serupa.
Konsolidasi atas investee dimulai sejak tanggal investor memperoleh
pengendalian atas investee dan berakhir ketika investorkehilangan
pengendalian atas investee.
Kehilangan pengendalian – entitas induk (31)
• Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan
secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh
SAK lain, sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf
32; dan
• Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi
yang dapat diatribusikan pada entitas induk.
Saham / Aset
Nilai investasi
SELISIH diterima
tercatat
(pembayaran)
Nilai wajar
Reklasifikasi investasi tersisa
Keuntungan/
ke Saldo Kerugian dlm LR
Laba
Contoh
• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai
pihak yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki
> 1% hak suara)
• A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B
(berdasarkan ukuran absolut)
• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua
pihak lain (masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak
lain yang masingmasing memegang 1%.
• C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki
masing‐masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk
mengambil keputusan terkait aktivitas relevan.
Contoh
• AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain
memiliki masing-masing 5%, dan 50% pemegang saham lainnya
dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh
75% AAA tidak memiliki kekuasaan atas BBB
Kas 500
Investasi pada BBB(4.000 x 10%) 400
Keuntungan (ekuitas) 100
PSAK 4
LAPORAN KEUNGAN
TERSENDIRI
Perbedaan PSAK 4 dan IAS 27
51
Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama
Laporan Keuangan Para Pihak – Operator Bersama