0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan6 halaman
Beberapa kesalahan terjadi dalam pengelolaan transaksi penjualan dan penerimaan piutang, seperti kesalahan pada pembuatan faktur penjualan, pencatatan penjualan ganda, pencurian penerimaan kas dan piutang, hilangnya dokumen penting seperti konosemen, yang menyebabkan ketidakakuratan, ketidaklengkapan, atau ketidakmampuan untuk menagih pelanggan. Pengendalian intern dan prosedur audit perlu d
Beberapa kesalahan terjadi dalam pengelolaan transaksi penjualan dan penerimaan piutang, seperti kesalahan pada pembuatan faktur penjualan, pencatatan penjualan ganda, pencurian penerimaan kas dan piutang, hilangnya dokumen penting seperti konosemen, yang menyebabkan ketidakakuratan, ketidaklengkapan, atau ketidakmampuan untuk menagih pelanggan. Pengendalian intern dan prosedur audit perlu d
Beberapa kesalahan terjadi dalam pengelolaan transaksi penjualan dan penerimaan piutang, seperti kesalahan pada pembuatan faktur penjualan, pencatatan penjualan ganda, pencurian penerimaan kas dan piutang, hilangnya dokumen penting seperti konosemen, yang menyebabkan ketidakakuratan, ketidaklengkapan, atau ketidakmampuan untuk menagih pelanggan. Pengendalian intern dan prosedur audit perlu d
Tujuan audit: akurasi. Prosedur audit: periksa akurasi matematis yang ada
pada faktur penjualan, cocokkan data yang ada pada
faktur penjualan dengan data yang ada pada bukti pengiriman barang dan daftar harga yang berlaku. 2. Penjualan yang material secara tidak sengaja tercatat dua kali pada hari terakhir suatu tahun buku. Penjualan tersebut sebenarnya telah dicatat dua hari sebelumnya. Kesalahan ada pada pencatatan. Pengendalian intern kunci: Harus ada kode/tanda pada faktur yang telah dicatat
kedalam jurnal, sehingga tidak ada faktur yang
tercatat dua kali. Pisahkan faktur yang telah dicatat dan yang belum
dicatat. Harus ada verifikasi intern yang dilakukan oleh orang
yang independen atas pencatatan faktur kedalam
jurnal Tujuan audit: keterjadian. Prosedur audit: periksa pencatatan yang ada pada jurnal
dan cocokkan dengan faktur sebagai dokumen sumber
pencatatan kedalam jurnal. 3. Penerimaan piutang usaha dicuri oleh pegawai bagian penerimaan pada saat dia menerima pembayaran. Kesalahan pada saat penerimaan kas. Pengendalian intern: harus ada pencocokkan oleh
orang yang independen atas jumlah kas yang diterima
dengan daftar penerimaan kas yang sudah disiapkan sebelumnya. Tujuan audit: kelengkapan.
Prosedur audit:
Periksa daftar penerimaan kas yang sudah
disiapkan sebelumnya dengan penerimaan kas pada hari tersebut. Periksa bukti penerimaan kas, telusuri ke pencatatannya di dalam jurnal. 4. Penerimaaan piutang usaha yang telah dimuat dalam daftar penerimaan oleh kasir dicuri oleh pemegang buku yang bertugas melakukan pencatatan penerimaan kas dan piutang usaha. Dia tidak membukukan transaksi tersebut. Kesalahan ada pada saat pencatatan. Pengendalian intern: harus ada verifikasi intern atas pencatatan yang dilakukan oleh pemegang buku, sehingga dapat dicocokkan antara daftar penerimaan yang dibuat oleh kasir dengan pencatatan yang dilakukan oleh pemegang buku/petugas pencatat. Tujuan audit: kelengkapan. Prosedur audit: periksa daftar penerimaan kas yang dibuat oleh kasir dan telusuri ke pencatatan yang dibuat oleh pemegang buku 5. Pengiriman barang kepada pelanggan tidak ditagih karena hilangnya konosemen. Kesalahan ada pada penyimpanan dokumen/bukti transaksi. Pengendalian intern: seharusnya konosemen segera diberikan kepada petugas yang membuat faktur, dan petugas yang membuat faktur segera membuat faktur begitu menerima konosemen untuk menghindari hilangnya bukti transaksi. Tujuan audit: kelengkapan. Prosedur audit: periksa mutasi yang ada pada kartu gudang dan telusuri ke faktur penjualan untuk menemukan adanya pengeluaran barang yang tidak dibuat fakturnya sebagai akibat dari hilangnya konosemen. 6. Barang telah dikirimkan kepada pelanggan, tetapi konosemen tidak tidak disiapkan. Karena tagihan disiapkan berdasarkan konosemen, maka pelanggan tersebut tidak ditagih. Kesalahan pada saat pengiriman barang.
Pengendalian intern:
Konosemen harus dibuatkan sebelum melakukan
pengiriman barang. Harus ada petugas yang melakukan verifikasi intern
sebelum pengiriman barang dilakukan, sehingga tidak ada
pengiriman tanpa disertai konosemen. Tujuan audit: kelengkapan. Prosedur audit: Periksa order penjualan.
Periksa mutasi yang ada pada kartu persediaan.
Cocokkan pengiriman barang yang tercatat pada kartu
persediaan dengan konosemen untuk meyakinkan bahwa