Anda di halaman 1dari 8

SIKLUS PENDAPATAN DALAM SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI
RANGKUMAN MATERI

DOSEN PENGAMPU : Milawati Br Ginting, S.E, M.Si

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4


WINDI SEPTIMA : 21030134
ESTER YULINA BR P : 21030108
NICA LORENA : 21030266
JANWAR SINURAYA : 21030114
FRINA ERTA BR TARIGAN : 21030109

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS INDONESIA

TAHUN 2022/ 2023


DEFINISI SIKLUS PENDAPATAN
Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan baran dan jasa ke para
pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. (Romney &
Steinbart, 2005). Menurut Bodnar (2006:9) siklus pendapatan adalah kejadian yang terkait
dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan pengumpulan kas yang terkait aktivitas
tersebut. Menurut Rama dan Jones (2009:23), siklus pendapatan merupakan suatu kegiatan yang
terjadi dalam perusahaan, dimana perusahaan melakukan operasinya dari menerima/merespon
pesanan pelanggan hingga memperoleh pembayaran dari pelanggan dan menyusun laporan.
Kegiatan yang terjadi dalam siklus pendapatan seperti, penerimaan pesanan, pembuatan
dokumen pesanan penjualan, penyiapan barang, penagihan pelunasan, penerimaan pelunasan.
Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat ditempat dan
waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.
Tujuan yang akan di capai dalam perusahaan dalam pelaksaanan siklus pendapatan
adalah:
1. Mencatat permintaan penjualan secara tepat dan akurat
2. Memverifikasi kelayakan kredit konsumen
3. Mengirimkan barang atau memberikan jasa tepat waktu sesuai dengan perjanjian
4. Melakukan penagihan kepada konsumen pada waktu yang tepat dan cara yang tepat.

Fungsi yang Terkait dalam Siklus Pendapatan


Menurut Bodnar dan Hoopwood (2006:265-268), berikut ini merupakan fungsi-fungsi yang
terkait dengan siklus pendapatan :
1. Fungsi Penjualan Fungsi ini antara lain bertugas menerima pesanan pelanggan, meminta
otorisasi kredit, mengisi faktur penjualan tunai, serta menentukan tujuan tanggal dan tujuan
pengiriman.
2. Fungsi Kredit Fungsi ini antara lain memberikan kredit kepada pelanggan dan memberikan
status kredit pelangggan.
3. Fungsi Gudang Fungsi ini antara lain bertugas menyimpan dan menyiapkan barang yang
dipesan oleh pelanggan.
4. Fungsi Pengiriman Fungsi ini antara lain bertugas menyerahkan barang atas dasar surat
pesanan penjualan yang diterimanya dari fungsi penjualan.
5. Fungsi Penagihan Fungsi ini antara lain bertugas melakukan verifikasi pesanan berdasarkan
dokumen-dokumen pesanan yang diterimanya, kemudian membuat dan mengirimkan faktur
kepada pelanggan.
6. Fungsi Akuntansi Fungsi ini antara lain bertugas membuat pencatatan transaksi penjualan,
piutang dagang, serta penerimaan kas secara periodik.
7. Fungsi Kas Fungsi ini antara lain bertugas sebagai penerimaan kas dari hasil penjualan untuk
diteruskan kepada bank.
8. Fungsi Pemeriksaan atau Audit Internal Fungsi ini antara lain bertanggung jawab dalam
melaksanakan penghitungan kas yang ada di tangan 28 fungsi kas secara periodik, serta
bertanggung jawab dalam melakukan rekonsiliasi bank untuk mengecek catatan kas terhadap
fungsi akuntansi.

Aktivitas Utama Siklus Pendapatan


1. Entri Pesanan Penjualan (Sales Order Entry)
Proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap Ketiga tahap tersebut adalah
mengambil pesanan dari pelanggan, memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan, serta
memeriksa ketersediaan persediaan. Selain itu, proses entri pesanan juga memasukkan
kegiatan terkait yang mungkin ditangani oleh bagian pesanan penjualan ataupun oleh
departemen terpisah untuk pelayanan pelanggan yaitu menjawab pertanyaan pelanggan.
a. Mengambil pesanan pelanggan Data pesanan pelanggan akan dicatat dalam dokumen
pesanan penjualan. Pesanan penjualan berisi informasi mengenai nomor barang, kuantitas,
harga, dan syarat penjualan lainnya.
b. Persetujuan kredit Sebagian besar penjualan antar perusahaan (business-to-business)
dilakukan secara kredit. Penjualan secara kredit harus disetujui sebelum proses. Bagi
pelanggan lama dengan catatan pembayaran yang baik, pemeriksaan kredit formal untuk
setiap penjualan biasanya tidak dibutuhkan. Sebagai gantinya, pengambil pesanan memiliki
otorisasi umum untuk menyetujui pesanan dari pelanggan yang baik, artinya mereka tidak
memiliki saldo yang lewat jatuh tempo.
c. Memeriksa ketersediaan barang Langkah berikut adalah menetapkan apakah tersedia
cukup persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut, agar pelanggan dapat
menginformasikan mengenai perkiraan tanggal pengiriman. Akurasi proses ini adalah
penting, karena apabila catatan persediaan tidak akurat dan sesuai dengan kondisi terakhir,
pelanggan bisa saja kecewa ketika terjadi penundaan tidak terduga dalam pemenuhan
pesanan mereka tersebut.
 Ancaman entri pemesanan penjualan
 Pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau tidak akurat.
 Penjualan secara kredit ke pelanggan dengan memiliki catatan kredit yang buruk.
 Habisnya persediaan, biaya penggudangan, dan pengurangan biaya.
 Piutang tak tertagih.
 Pengendalian
 Pemeriksaan edit entri data.
 Persetujuan kredit oleh manajer bagian kredit; bukan oleh fungsi penjualan,
catatan yang akurat atas saldo rekening pelanggan.
 Sistem pengendalian persediaan.
 Credit limits diperiksa dan jika penjualan melampauinya, dibutuhkan otorisasi,
melihat aging schedule dari piutang usaha.
2. Pengiriman (Shipping)
Proses pengiriman mencakup dua tahap Kedua tahap dalam proses pengiriman adalah
mengambil dan mengepak pesanan dan mengirim pesanan tersebut. Departemen bagian
penggudangan dan pengiriman yang melakukan aktivitas tersebut.
a. Mengambil dan mengepak pesanan
Kartu pengambilan barang yang dicetak sesuai dengan entri pesanan penjualan akan
memicu proses pengambilan dan pengepakan. Para pekerja bagian gudang menggunakan
kartu pengambilan barang untuk mengidentifikasi produk mana, dan jumlah setiap produk,
untuk mengeluarkannya dari persediaan. Para pekerja bagian gudang mencatat jumlah setiap
barang yang diambil, baik dalam kartu pengambilan barnag itu sendiri jika menggunakan
dokumen kertas, maupun dengan memasukkan data ke dalam sistem jikaformulir elektronis
yang digunakan. Persediaan kemudian akan dipindahkan ke departemen pengiriman.

b. Mengirim Pesanan
Depertemen pengiriman membandingkan perhitungan fisik persediaan dengan jumlah
yang ditunjukkan dalam kartu pengambilan barang dan dengan jumlah yang ditunjukkan
dalam salinan pesanan penjualan yang dikirim secara langsung ke bagian pengiriman dari
entri pesanan penjualan. Setelah staf administrasi bagian pengiriman menghitung barang
yang dikirm dari gudang, jumlah pesanan penjualan, nomor barang, dan jumlah barang akan
dimasukkan dengan menggunakan terminal on-line. Proses ini memperbarui field jumlah
yang dimiliki dalam file induk persediaan. Proses ini juga menghasilkan slip pengepakan dan
beberapa rangkap dokumen pengiriman. Slip pengepakan mendaftar jumlah dan keterangan
setiap barang yang dimasukkan dalam pengiriman tersebut (dapat saja berupa salinan dari
daftar pengambilan barang). Dokumen pengiriman adalah kontrak legal yang menyebutkan
tanggung jawab atas barang yang dikirim. Dokumen ini mengidentifikasi kurir, sumber,
tujuan, dan instruksi pengiriman lainnya, serta menunjukkan siapa (pelanggan atau pemasok)
yang harus membayar kurir tersebut.
 Ancaman Pengiriman
 Kesalahan pengiriman: Barang dagangan yang salah Jumlah yang salah Alamat
yang salah
 Pencurian persediaan
 Pengendalian
 Rekonsiliasi pesanan penjualan dengan kartu pengambilan dan slip pengepakan;
pemindai kode garis.
 Pengendalian aplikasi entri data.
 Batas akses fisik ke persediaan.
 Dokumentasi semua transfer internal persediaan; perhitungan fisik persediaan
secara periodik dan rekonsiliasi perhitungan dengan jumlah yang dicatat.

3. Penagihan (Billing)
Aktivitas dasar ketiga siklus pendapatan melibatkan penagihan ke para pelanggan dan
memelihara data piutang usaha. Penagihan dan pembaruan piutang usaha sebagai proses terpisah
dan keduanya dilakukan oleh dua fungsi terpisah dalam departemen akuntansi.

a. Penagihan Penagihan yang akurat dan tepat waktu atas barang dagangan yang
dikirimkan adalah hal yang penting. Aktivitas penagihan hanyalah aktivitas pemrosesan
informasi yang mengemas ulang serta meringkas informasi dari entri pesanan penjualan
dan aktivitas pengiriman.
b. Pemeliharaan data piutang usaha Fungsi piutang usaha, yang bertanggung jawab
kepada kontroler, melakukan dua tugas dasar, yaitu menggunakan informasi dalam faktur
penjualan untuk mendebit rekening pelanggan dan karenanya mengkredit rekening
tersebut ketika pembayaran diterima.

 Ancaman Penagihan
 Kegagalan untuk menagih pelanggan

 Kesalahan dalam penagihan

 Kesalahan dalam memasukkan data ketika memperbarui piutang usaha.

 Pengendalian
 Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan; Pemberian nomor terlebih dahulu
ke semua dokumen pengiriman dan rekonsiliasi faktur secara periodik.
 Rekonsiliasi kartu pengambilan dan dokumen pengiriman dengan pesanan
penjualan.
 Pengendalian edit entri data Daftar harga.

 Rekonsiliasi buku pembantu piutang usaha dengan buku besar.

 laporan bulanan ke pelanggan.

4. Penagihan Kas (Cash Collections)


Langkah terakhir dalam siklus pendapatan adalah penagihan kas. Kasir, orang yang
melapor pada bendahara, menangani kiriman uang pelanggan dan menyimpannya ke bank. Oleh
karena kas dan cek dari pelanggan dapat dicuri dengan mudah, maka fungsi piutang usaha, yang
bertanggung jawab atas pencatatan kiriman uang pelanggan, seharusnya tidak memiliki akses
fisik ke kas atau cek. Akan tetapi, fungsi piutang usaha harus mampu mengidentifikasi sumber
kiriman uang dari mana pun dan faktur penjualan terkait harus dikredit. Salah satu solusinya
adalah dengan mengirimkan dua salinan faktur ke pelanggan dan memintanya untuk
mengembalikan salah satu salinan tersebut bersama dengan pembayaran.

 Ancaman Penagihan Kas


 Pencurian kas
 Pengendalian
 Pemisahan tugas: minimalisasi penanganan kas; kesepakatan lockbox;
konfirmasikan pengesahan dan penyimpanan semua penerimaan.
 Rekonsiliasi periodik laporan bank dengan catatan seseorang yang tidak terlibat
dalam pemrosesan penerimaan kas.

Dokumen yang Digunakan


Dokumen yang digunakan dalam siklus pendapatan adalah:
1. Surat order pengiriman dan tembusannya.
2. Faktur dan tembusannya.
3. Rekapitulasi harga pokok penjualan.
4. Bukti memorial.
Surat order pengiriman merupakan dokumen pokok untuk memproses penjualan kredit kepada
pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. & William S. Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Alih bahasa
Amir Abadi Yusuf. Jakarta: Salemba Empat.
Hall, James A. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Rama, Dasaratha V. dan Jones, Frederick L. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Diterjemahkan
Oleh M. Slamet Wibowo. Jakarta: Salemba Empat.
Romney, Marshall B. & Steinbart, P.J. 2012. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba
Empat.

Anda mungkin juga menyukai