AS 1
TAMBAHAN
½ (Qx1 + Qx2)
Px= Hrg Tiket KA
Ec = ---------------------------- Py= Hrg Tiket Bus
Qx= Permintaan Tiket KA 2300 – 2000
Py2 – Py1 Qy= Permintaan Tiket Bus
½ (2000 + 2300)
½ (Py1 + Py2) Ec = ------------------------
45000 – 40000
½ (40000 + 45000)
LANJUTAN…
4
300 300
½ (4300) 2150 0,13
Ec = ------------ = ---------- = ----------- = 1,08
5000 5000 0,12
½ (85000) 42500
Jadi Ec = 1,08 > 1 yang berarti ELASTIS
Hasil perhitungan menunjukkan angka sebesar 1,08 (positif), yang berarti bahwa jika terjadi
kenaikan harga tiket bus sebesar 1 persen maka akan diikuti oleh kenaikan kuantitas
permintaan tiket Kereta Api sebanyak 1,08. Jadi permintaan tiket Kereta Api elastis terhadap
perubahan harga tiket bus
CONTOH KASUS 5
Apabila kita berusaha untuk melakukan perhitungan elastisitas harga dari permintaan di antara
kedua titik terhadap kurva permintaan, kita langsung dihadapkan pada persoalan yang
menjengkelkan: nilai elastisitas titik A terhadap titik B tampak menunjukkan perbedaan nilai
elastisitas dari titik B terhadap titik A.
Dari data di atas, apabila ada perubahan dari titik A ke titik B hal ini dapat disebut bahwa harga
barang mengalami peningkatan 50% (Harga 4 menjadi 6). Kuantitas yang diminta turun 33%( 120
unit menjadi 80 unit). Itu berarti, elastisitas harga dari permintaan sebesar 33/50 = 0,66.
Tetapi, jika dibalik perubahan tersebut dari titik B ke titik A, maka harga barang mengalami
penurunan sebesar 33% (Harga 6 menjadi 4). sedangkan kuantitas yang diminta naik 50% ( 80 unit
menjadi 120 unit), sehingga elastisitas harga dari permintaannya terhitung 50/33 = 1,5.
6