Anda di halaman 1dari 23

PERMINTAAN & PENAWARAN

AGREGAT IS-LM
Pertemuan ke-5

1
Depresi Besar (Great Depression) menyebabkan banyak ekonom mempertanyakan
keabsahan Teori Ekonomi Klasik (dari Bab 3-6). Mereka percaya mereka perlu model baru
untuk menjelaskan kemerosotan ekonomi yang dahsyat itu dan untuk menyarankan
kebijakan pemerintah yang bisa mengurangi kesulitan ekonomi yang dialami oleh
masyarakat.

Pada 1936, John Maynard Keynes menulis The General Theory of Employment, Interest and
Money. Di dalam tulisannya, ia mengusulkan cara baru untuk menganalisis perekonomian,
yang ia hadirkan sebagai alternatif dari teori klasik.

Keynes menyatakan permintaan agregat rendah bertanggung jawab atas rendahnya


pendapatan dan tingginya pengangguran yang mencirikan kemerosotan ekonomi.
Ia mengkritik teori bahwa hanya penawaran agregat yang menentukan pendapatan nasional.

2
Model Keynes
Latar Belakang
“Model Keynes” diartikan berbeda-beda oleh banyak orang. Hal yang
berguna untuk memikirkan model Keynes buku teks dasar sebagai
perincian dan perluasan dari “teori klasik”. Perputaran uang variabel
dan harga “kaku”-nya mencerminkan kepercayaan Keynes bahwa
kelemahan model klasik berasal dari asumsi terlalu ketatnya tentang
perputaran konstan serta upah dan harga yang sangat fleksibel.

Model permintaan agregat (AD) dapat dibagi ke dalam dua bagian:


model IS dari “pasar barang” dan
model LM dari “pasar uang”.

3
 Model Keynes menunjukkan apa yang menyebabkan kurva permintaan agregat bergeser.
 Dalam jangka pendek, ketika tingkat harga tetap, pergeseran kurva permintaan agregat
mengarah pada perubahan pendapatan nasional Y.
 Model permintaan agregat yang dikembangkan di bab ini disebut IS-LM yang
merupakan interpretasi utama dari kerja Keynes.
 Model IS-LM mengambil tingkat harga yang ada dan menunjukkan apa yang
menyebabkan pendapatan berubah. Ini menunjukkan apa yang menyebabkan AD
bergeser.
Tingkat harga, P

SRAS (Short Run Aggregate Supply)


AD''
AD'
AD
Pendapatan, Output, Y
Y* Y*' Y*''
4
IS-LM
Model Permintaan Agregat

Pasar Barang dan Kurva IS Pasar Uang dan Kurva LM


model IS (Investasi dan Saving model LM (likuiditas dan
/tabungan) dari “pasar barang’ Money /uang) dari ‘pasar uang’
Kurva IS memplot hubungan antara Kurva LM (singkatan dari Likuiditas
tingkat bunga dan tingkat dan Money/uang) memplot hubungan
pendapatan yang muncul di pasar antara tingkat bunga dan tingkat
barang dan jasa. pendapatan yang muncul di pasar
uang.

5
 Karena tingkat bunga mempengaruhi baik investasi dan permintaan uang, ia adalah
variabel yang menghubungkan dua bagian model IS-LM.
 Model menunjukkan bagaimana interaksi antara pasar-pasar ini menentukan posisi dan
kemiringan kurva permintaan agregat, dan tingkat pendapatan nasional dalam jangka
pendek.
 Dalam General Theory of Money, Interest and Employment (1936), Keynes
menyatakan “pendapatan total perekonomian, dalam jangka pendek, ditentukan oleh
sebagian besar keinginan belanja rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah” artinya:
 Semakin banyak orang ingin belanja, semakin banyak barang dan jasa yang dijual
oleh perusahaan.
 Semakin banyak barang yang perusahaan jual, semakin banyak output yang
diproduksi dan semakin banyak pekerja yang dipekerjakan.
 Jadi, masalah selama resesi dan depresi, menurut Keynes, adalah belanja yang tidak
cukup. Perpotongan Keynes adalah usaha untuk memodelkan wawasan ini.

6
Perpotongan Keynes
 Perpotongan Keynes menunjukkan bagaimana pendapatan Y ditentukan untuk tingkat tertentu investasi
terencana I dan kebijakan fiskal G dan T.
 Kita dapat menggunakan model ini untuk menunjukkan bagaimana pendapatan berubah ketika salah
satu variabel eksogen berubah.
 Pengeluaran aktual (actual expenditure) adalah jumlah yang rumah tangga, perusahaan dan pemerintah
belanjakan untuk barang dan jasa (GDP).
 Pengeluaran yang direncanakan (planned expenditure) adalah jumlah yang rumah tangga, perusahaan
dan pemerintah ingin belanjakan untuk barang dan jasa.
 Perekonomian ada di ekuilibrium bila :
Pengeluaran actual (Y) = Pengeluaran yang direncanakan (E) atau Y = E
Pengeluaran, E
Pengeluaran aktual, Y=E
Pengeluaran yang direncanakan,
E=C+I+G
Dimana : C = C (Y – T)
E = C (Y – T) + I + G

Y2 Y* Y1 Pendapatan, output, Y
7
Garis 45 derajat (Y = E) memplot titik-titik di mana kondisi ini berlaku.
Dengan penambahan fungsi pengeluaran yang direncanakan, diagram ini menjadi Perpotongan
Keynes.
Bagaimana perekonomian mencapai ekuilibrium ini ?
Persediaan memainkan peranan penting dalam proses penyesuaian. Kapanpun perekonomian tidak di
ekuilibrium, perusahaan mengalami perubahan persediaan yang tak direncanakan, dan ini mendorong
mereka mengubah tingkat produksi. Perubahan produksi kemudian mempengaruhi pendapatan dan
pengeluaran total menggerakkan perekonomian kembali ke ekuilibrium.
Pengeluaran, E
Pengeluaran aktual, Y = E
Pengeluaran yang direncanakan,
E=C+I+G

Y2 Y* Y1 Pendapatan, output, Y
8
Perhatikan bagaimana perubahan belanja pemerintah mempengaruhi perekonomian.
Karena belanja pemerintah adalah salah satu komponen pengeluaran, belanja pemerintah
yang lebih tinggi berakibat pada pengeluaran direncanakan yang lebih tinggi, untuk semua
tingkat pendapatan.
Pengeluaran, E Pengeluaran aktual, Y=E

B Pengeluaran yang direncanakan,


A E=C+I+G
DG

Y* Y1 Pendapatan, output, Y

Kenaikan belanja pemerintah DG meningkatkan pengeluaran yang direncanakan sejumlah itu


untuk semua tingkat pendapatan. Ekuilibrium bergerak dari A ke B dan pendapatan meningkat.
Ingat bahwa kenaikan pendapatan Y melebihi kenaikan belanja pemerintah DG.
Jadi, kebijakan fiskal memiliki dampak pengganda pada pendapatan.
9
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan APBN untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian guna mencapai sasaran / tujuan tertentu. Misal: menaikkan/menurunkan budget:
- perpajakan/subsidi, - pinjaman masyarakat/luar negeri

 Jika belanja pemerintah naik $1, maka Anda mungkin mengira output ekuilibrium (Y) juga naik
$1. Tetapi tidak ! Karena, Pengganda menunjukkan perubahan permintaan output (Y) akan lebih
besar dari perubahan awal belanja. Mengapa?
 Ketika ada kenaikan belanja pemerintah (G), pendapatan juga meningkat sebesar G. Kenaikan
pendapatan ini akan meningkatkan konsumsi sebesar MPC  G, di mana MPC adalah
kecenderungan mengkonsumsi marjinal. Kenaikan konsumsi ini meningkatkan pengeluaran dan
pendapatan lagi. Kenaikan kedua pada pendapatan sebesar MPC  G sekali lagi meningkatkan
konsumsi, kali ini sebesar MPC  (MPC  G), yang kembali meningkatkan pendapatan dan
begitu seterusnya.
 Jadi, proses pengganda membantu menjelaskan fluktuasi permintaan output. Contohnya, jika
sesuatu dalam perekonomian mengurangi belanja investasi, maka orang yang pendapatannya
telah menurun, akan belanja lebih sedikit, sehingga menggerakkan permintaan ekuilibrium
semakin jauh ke bawah.
10
Pengganda Belanja Pemerintah
(Government purchases multiplier) :
DY/DG = 1 + MPC + MPC2 + MPC3 + …

Pengganda Pajak
(Tax Multiplier) :
=-

11
Kita tambahkan hubungan antara tingkat bunga dan investasi pada model kita,
menulis tingkat investasi yang direncanakan sebagai I = I (r).
Pada slide berikut, fungsi investasi digambarkan miring ke bawah, menunjukkan
hubungan terbalik antara investasi dan tingkat bunga.
Untuk menentukan bagaimana pendapatan berubah ketika tingkat bunga berubah, kita
gabungkan fungsi investasi dengan diagram perpotongan Keynes.
• Kurva IS meringkas hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan.
• Pada dasarnya, kurva IS menggabungkan interaksi antara I dan Y yang ditunjukkan
oleh perpotongan Keynes. Karena kenaikan tingkat bunga menyebabkan investasi
yang direncanakan menurun, maka menyebabkan pendapatan menurun, sehingga
kurva IS melandai ke bawah.

12
Menderivasi Kurva IS (b) Perpotongan Keynes
Kenaikan tingkat bunga (grafik a), E Y=E
menurunkan investasi Pengeluaran direncanakan,
direncanakan, yang menggeser E=C+I+G
pengeluaran direncanakan ke bawah
(grafik b) dan menurunkan
pendapatan (grafik c).
Pendapatan, output, Y
(a) Fungsi Investasi
r r (c) Kurve IS

I(r) IS
Investasi, I Pendapatan, output, Y
13
Ringkasan,
• Kurva IS menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan
yang konsisten dengan ekuilibrium pada pasar barang dan jasa.
• Kurva IS digambar untuk kebijakan fiskal tertentu.
• Perubahan-perubahan kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan
barang dan jasa, akan menggeser kurva IS ke kanan.
• Perubahan-perubahan kebijakan fiskal yang menurunkan permintaan
barang dan jasa, akan menggeser kurva IS ke kiri.

14
Sekarang waktunya melengkapi model AD dengan menambahkan kurva ekuilibrium pasar
uang, kurva LM. Untuk mengembangkan teori ini, kita mulai dengan penawaran
keseimbangan uang riil (M/P); kedua variabel ini (M dan P) dianggap eksogen. Ini
menghasilkan kurva penawaran vertikal.
r Perhatikan permintaan keseimbangan uang riil, L. Teori preferensi
Penawaran likuiditas (theory of liquidity preference) menyatakan tingkat bunga
yang lebih tinggi akan menurunkan jumlah uang riil yang
diminta, karena r adalah biaya oportunitas memegang uang.
Penawaran dan permintaan keseimbangan uang riil menentukan tingkat
bunga. Pada tingkat bunga ekuilibrium, jumlah keseimbangan uang
yang diminta = jumlah yang ditawarkan.
Permintaan, L (r)

M/P M/P

15
L(r) = M/P

Permintaan Uang sama Keseimbangan Uang Riil


dengan

16
(M/P)d = L (r,Y)

Jumlah keseimbangan uang riil yang diminta berbanding terbalik


dengan tingkat bunga (karena r adalah biaya oportunitas
memegang uang) dan berbanding lurus dengan pendapatan (karena
transaksi yang diminta).

17
Penurunan Jumlah Uang Beredar: -M/P
r Penawaran'
Penawaran

Permintaan, L (r,Y)
M/P M/P

Karena tingkat harga tetap, penurunan jumlah uang beredar mengurangi


penawaran keseimbangan riil. Perhatikan tingkat bunga ekuilibrium naik.

18
Menderivasi Kurva LM

r Penawaran r LM

r2
r1
L (r,Y)'
L (r,Y)
M/P M/P Y
Kenaikan pendapatan akan meningkatkan permintaan uang, yang akan menaikkan
tingkat bunga; ini disebut kenaikan permintaan transaksi untuk uang.
Kurva LM meringkas perubahan ini dalam ekulibrium pasar uang.

19
a) Pasar Keseimbangan uang Riil
Menggeser Kurva LM LM'
r Penawaran’ r b) Kurva LM LM
Penawaran

Penurunan jumlah
uang yg beredar

r2 r2
r1 r1

L (r,Y)
Keseimbangan
uang riil, M/P Y
Kontraksi jumlah uang beredar menaikkan tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar
uang. Mengapa ? Karena tingkat bunga lebih tinggi dibutuhkan untuk meyakinkan orang
memegang jumlah uang keseimbangan riil lebih kecil. Akibat penurunan jumlah uang
beredar, LM bergeser ke atas.
20
Model IS - LM dari AD

Perpotongan kurva/persamaan IS, Y= C (Y-T) + I(r) + G dan kurva/persamaan LM,


M/P = L(r, Y) menentukan tingkat permintaan agregat. Perpotongan kurva IS dan
LM merepresentasikan ekuilibrium simultan di pasar barang dan jasa dan pasar
keseimbangan uang riil untuk nilai belanja pemerintah, pajak, jumlah uang beredar,
dan tingkat harga tertentu.
21
Model IS-LM (IS-LM Model)
Kurva IS (IS Curve)
Kurva LM (LM Curve)
Perpotongan Keynes (Keynesian cross)
Pengganda belanja-pemerintah (Government-purchases multiplier)
Pengganda Pajak (Tax multiplier)
Teori preferensi likuiditas (Theory of liquidity preference)

22
Take Home
1. Apakah yang dimaksudkan dengan Kurva IS?
2. Bagaimanakah pengaruh perubahan Kurva IS jika pemerintah menambah belanja
pemerintah dan meningkatkan tarif pajak?
3. Apakah Kurva LM?
4. Apakah yang terjadi dengan kurva LM jika penawaran uang dan tingkat harga keduanya
naik dengan prosentase yang sama?
5. Berikut adalah informasi tentang suatu perekonomian tertutup, C = 100 + 0,8 (Y – Tx) ;
I = 500 – 50r ; G = 400 ; Tx = 400 ; Lt = 0,15 ; Lj = 0,25 ; Ls = 500 – 20r ; M = 1500
a. Bagaimana persamaan kurva IS?
b. Pada tingkat bunga 5% per tahun, bagaimana equilibrium pengeluaran agregat?
c. Jika tingkat bunga turun dari 5% menjadi 4% per tahun, bagaimana perubahan yang
terjadi pada investasi dan perubahan equilibrium pengeluaran agregat?
d. Bagaimana persamaan L1?
e. Bagaimana persamaan kurva LM?
f. Berapakah tingkat suku bunga dan pendapatan nasional ekuilibrium?
g. Gambarkan lengkapi masing-masing kurva.

23

Anda mungkin juga menyukai