Sistem Persamaan
Persamaan dan
Pertidaksamaan
Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel
Nilai Mutlak
Persamaan dan Pertidaksamaan
Linear Satu Variabel
Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda “sama
dengan” atau “=”.
Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang
mempunyai variabel dengan pangkat tertinggi satu.
Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda “<,
≤, >, ≥, atau ≠”.
Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka
yang memuat tanda “<, ≤, >, ≥ atau ≠” dan memiliki variabel
dengan pangkat tertinggi satu.
Langkah-langkah Menyelesaikan Persamaan Linear Satu
Variabel
1. Kelompokkan variabel di ruas kiri (sebelah kiri tanda “=”) dan
kelompokkan konstanta di ruas kanan (sebelah kanan tanda
“=”).
2. Jumlahkan atau kurangkan variabel dan konstanta yang telah
mengelompok, sehingga menjadi bentuk paling sederhana.
3. Bagilah konstanta dengan koefisien variabel pada langkah 2.
Sifat yang perlu diperhatikan dalam menyelesaikan
pertidaksamaan
a1 x b1 y c1 z d1 a1 , a2 , a3 , b1 , b2 , b3 , c1 , c2 , c3 ,
d1 , d 2 , d 3 R
a2 x b2 y c2 z d 2
a x b y c z d x, y, dan z adalah var iabel
3 3 3 3
3. Bentuk umum sistem persamaan linear dan kuadrat (SPLK)
y ax b a, b, p, q, r R, a 0, p 0
y px 2 qy r x dan y adalah var iabel
x, untuk x 0
x, untuk x 0
• Cara menyelesaikan pertidaksamaan nilai mutlak:
1. Masing-masing ruas dikuadratkan, atau
2. Menggunakan aturan pad
3. a pertidaksamaan nilai mutlak
a. |x| ≤ p, artinya –p ≤ x ≤ p
b. |x| ≥ p, artinya x ≤ –p atau x ≥ p
Sifat-sifat Nilai Mutlak
Jika x, y ∈ R, maka berlaku:
a. |x · y| = |x| · |y|
b. x x
, y0
y y
c. |x + y| = |x| + |y|
d. |x – y| = |x| – |y|
e. |x| = x 2
f. x 2 x 2
g. |x| < |y|, jika dan hanya jika x 2 y 2
Contoh Soal
1. Tentukan nilai variabel dari persamaan berikut.
a. 7x – 4 = 2x + 16
b. 5(2q – 1) = 2(q + 3)
Penyelesaian:
c. 7x – 4 = 2x + 16
⇔ 7x – 2x = 16 + 4 Kelompokkan variabel di ruas kiri
dan konstanta di ruas kanan
⇔ 5x = 20
⇔ 5 x Bagi
20 kedua ruas dengan koefisien variabel
5 5
⇔x=4
b. 5(2q – 1) = 2(q + 3)
⇔ 10q – 5 = 2q + 6Operasi di kedua ruas dijabarkan
⇔ 10q – 2q = 6 + 5Kelompokkan variabel di ruas kiri
dan konstanta di ruas kanan
⇔ 8q = 11
⇔ q = 11
8
2. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan di
bawah ini (x ∈ R).
a. 3x – 4 ≥ 16 + 8x
b. 2x – 4 ≤ 5x + 8 ≤ 2x + 14
2. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan di bawah
ini (x ∈ R).
a. 3x – 4 ≥ 16 + 8x
b. 2x – 4 ≤ 5x + 8 ≤ 2x + 14
Penyelesaian:
c. 3x – 4 ≥ 16 + 8x
⇔ 3x – 4 – 8x ≥ 16 + 8x – 8x Kurangi kedua ruas dengan 8x
⇔ –4 – 5x ≥ 16
⇔ 4 – 4 – 5x ≥ 16 + 4 Tambahkan 4 pada kedua ruas
⇔ –5x ≥ 20
⇔ 5 x 20 Bagi kedua ruas dengan –5,
5 5
⇔ x ≤ –4 tanda pertidaksamaan dibalik (sifat 3)
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah
{x|x ≤ –4, x ∈ R}.
b. 2x – 4 ≤ 5x + 8 ≤ 2x + 14
Kita ubah menjadi dua pertidaksamaan, yaitu
2x – 4 ≤ 5x + 8 dan 5x + 8 ≤ 2x + 14.
I. 2x – 4 ≤ 5x + 8
⇔ 2x – 4 – 5x ≤ 5x + 8 – 5x Kedua ruas dikurangi 5x
⇔ –4 – 3x ≤ 8
⇔ –4 – 3x + 4 ≤ 8 + 4 Kedua ruas ditambah 4
⇔ –3x ≤ 12
⇔ 3xKedua
12 ruas dibagi –3,
3 tanda
3 persamaan dibalik (sifat 3)
⇔ x ≥ –4
II. 5x + 8 ≤ 2x + 14
⇔ 5x + 8 – 2x ≤ 2x + 14 – 2x Kedua ruas dikurangi 2x
⇔ 3x + 8 ≤ 14
⇔ 3x + 8 – 8 ≤ 14 – 8 Kedua ruas dikurangi 8
⇔ 3x ≤ 6
⇔ 3x 6 Kedua ruas dibagi 3
3 3
⇔x≤2
Jadi, titik potong dengan sumbu X adalah (6, 0) dan titik potong
dengan sumbu Y adalah (0, 3). Garis yang menghubungkan titik (6,
0) dan (0, 3) merupakan garis x + 2y – 6 = 0.
• Ambil titik uji yang tidak terletak pada garis, misalnya titik (0,
0). Kemudian perhatikan ketidaksamaan yang diperoleh
berikut.
0 + 2(0) – 6 > 0
–6 > 0 (salah)
Ketidaksamaan yang diperoleh merupakan ketidaksamaan yang
salah, sehingga daerah yang memuat titik uji (0, 0) bukan
merupakan daerah penyelesaian pertidaksamaan.
Dengan demikian, daerah yang diraster merupakan daerah
penyelesaian.
7. Tentukan himpunan penyelesaian dari |2x – 4| = 3.
Penyelesaian:
a. Dengan menguadratkan kedua ruas diperoleh:
(2x – 4)² = 9
4x²– 16x + 16 = 9
4x²– 16x + 7 = 0
(2x – 1)(2x – 7) = 0
2x – 1 = 0 atau 2x – 7 = 0
1 7
x atau x
2 2
Jadi, HP = 1 , 7
2 2
b. Dengan menggunakan definisi nilai mutlak diperoleh:
• Untuk 2x – 4 > 0, maka |2x – 4| = 2x – 4.
7
|2x – 4| = 3 ⇔ 2x – 4 = 3 ⇔ 2x = 7 ⇔ x =
2
• Untuk 2x – 4 < 0, maka |2x – 4| = 4 – 2x
1
|2x – 4| = 3 ⇔ 4 – 2x = 3 ⇔ 2x = 1 ⇔ x =
2
1 7
Jadi, HP = ,
2 2
7. Bendungan Katulampa di Bogor sering meluap pada musim hujan.
Ketinggian air di bendungan tersebut saat musim hujan dan kondisi
siaga II adalah sekitar 160 cm. Ketinggiaan air di bendungan
Katulampa tergantung banyaknya curah hujan di daerah puncak.
Jika perubahan ketinggian air di bendungan Katulampa pada situasi
tidak normal adalah 65 cm, tentukan penurunan minimum dan
peningkatan maksimum ketinggian air di bendungan tersebut.
Penyelesaian:
Penyimpangan dari nilai tertentu dapat dinyatakan dengan nilai
mutlak. Misalkan ketinggian air bendungan Katulampa karena ada
perubahan adalah x sehingga simpangan ketinggian pada kondisi
normal adalah |x – 160|.
Karena perubahan ketinggian bendungan sebesar 65 cm,
maka |x – 160| = 65, sehingga diperoleh:
⇔ x – 160 = 65 atau –(x – 160) = 65
⇔ x = 225 atau –x + 160 = 65
⇔ x = 225 atau x = 95
Jadi, penurunan minimum bendungan sebesar 95 cm dan
peningkatan maksimum sebesar 225 cm.