Anda di halaman 1dari 9

PENGUKURAN

DALAM KERJA
ILMIAH
1. Macam-macam alat ukur

Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari kegiatan pengukuran, sehingga penting bagi
Kalian untuk dapat memahami tentang prinsip-prinsip pengukuran. namun apakah kalian
paham apa itu pengukuran? Ketika sedang mengukur suatu benda yang ukurannya tidak
diketahui dengan menggunakan alat ukur, berarti Kalian sedang membandingkan ukuran
suatu benda yang belum diketahui ukurannya dengan alat yang dianggap sebagai ukuran
standar. Contoh alat ukur antara lain adalah penggaris dan thermometer.
2. Besaran, Satuan, dan Dimensi

2.1. Besaran
“Besar” yang didapatkan dari proses pengukuran kaitannya adalah dengan besaran
yang terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok merupakan
besaran dasar yang satuannya sudah ditetapkan. Besaran turunan merupakan besaran
yang satuannya tersusun dari beberapa satuan besaran pokok.
2.2 Sistem Satuan
Satuan merupakan ukuran yang menjadi acuan dari suatu besaran.
Terdapat beberapa sistem satuan yang digunakan di dunia seperti
Centimeter, kilogram, maupun feet. Para ilmuan bersama-sama membuat
kesepakatan tentang satu sistem satuan baku yang resmi digunakan
secara universal. Satuan tersebut yaitu Systeme International D’ Unites,
atau biasa disingkat SI.
Beberapa contoh satuan SI dari besaran pokok dan besaran turunan.
2.3 Dimensi
Dimensi merupakan cara suatu besaran
turunan disusun berdasarkan besaran
pokoknya. Dimensi dari besaran pokok
berupa lambang yang ditulis dengan
kurung siku dan huruf kapital tertentu
Suatu besaran turunan dapat
dinyatakan dalam susunan beberapa
besaran pokok yang dapat diketahui
dengan cara melakukan analisis
dimensi.
3. Aturan angka penting dan
Notasi ilmiah

Kalian sudah mengetahui bahwa untuk membulatkan hasil pengolahan data tidak boleh
dilakukan secara sembarangan. Jika hasil pengukuran diolah dalam persamaan misalnya
adalah persamaan luas permukaan baut, maka dihasilkan nilai desimal yang begitu panjang.
Karena itulah, terdapat beberapa aturan pembulatan dan cara penulisan hasil pengolahan
data yang disepakati untuk membulatkan hasil pengolahan, yaitu aturan angka penting.
Untuk memudahkan Kalian dalam menuliskan hasil pengolahan data yang angkanya sangat
kecil atau sangat besar, digunakanlah aturan penulisan notasi ilmiah. Sebagai contoh :
Dalam satuan CM => Luas = 7,64 cm²
Dalam satuan M => Luas = 0,000764 m²
Hal tersebut dapat dituliskan dalam aturan notasi ilmiah seperti dibawah ini :
• Luas = 0,000764 m²
• Luas = 7,64 x 10-⁴ m²
4. Nilai Ketidakpastian pada Pengukuran Berulang
Pada setiap aktivitas pengukuran, kesalahan pengukuran tidak dapat dihindarkan, apalagi jika pengukuran
hanya dilakukan sekali, peluang ketidaksesuaian antara hasil pengukuran dengan kondisi sebenarnya
semakin besar. Banyak faktor kesalahan yang dapat menyebabkan hasil pengukuran tidak sesuai dengan
kondisi aslinya.
Untuk mengurangi faktor kesalahan pengukuran tersebut, dapat dilakukan dengan cara melakukan
pengukuran secara berulang. Untuk pengukuran berulang minimal dilakukan sebanyak lima kali, untuk
mendapatkan nilai ketidakpastian pengukuran berulang, Kalian dapat menggunakan persamaan standar
deviasi sebagai berikut :
Keterangan :
N = banyaknya data
xi = data ke-i
xi ² = data ke-i dikuadratkan
Σxi ² = penjumlahan seluruh kuadrat data ke-i
Σxi = penjumlahan seluruh data ke-i
(Σxi ) ² = kuadrat penjumlahan seluruh data ke-i
5. Bagaimana penerapan pengukuran
kerja ilmiah dalam konteks ilmu
biologi?

Pengukuran tidak terlepas dari kehidupan kita, termasuk pada


ilmu biologi. Petani lele harus mengukur panjang dan diameter
lele dengan tepat ketika melakukan pemanenan agar tidak terjadi
kerugian karena pembeli biasanya pedagang olahan makanan
yang memilih ukuran lele tidak terlalu besar untuk mendapatkan
untung yang besar.
6. Bagaimana penerapan
pengukuran kerja ilmiah dalam
konteks ilmu kimia?
Pengukuran dalam konteks ilmu kimia dapat digunakan untuk
menentukan nilai kalor pelarutan suatu zat yang mudah larut dalam
air yaitu salah satunya garam dapur (NaCl). Kalor pelarutan
merupakan kalor yang diserap atau dilepaskan oleh 1 mol zat ketika
larut dalam pelarutnya yang diukur pada tekanan konstan.
Adapun persamaan termokimia untuk pelarutan 1 mol padatan
garam dapur (NaCl) adalah sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai