Anda di halaman 1dari 18

TEKNOLOGI MEKANIK III

BAUT DAN MUR


SS
(STAINLESS
STEEL)

Disusun oleh :
1. Syska Puspitasari
2. Eti Musyarofah
3. Transfer Eva Yanuar
Dimensi Baut

 
 
 

   

 
Dimensi Mur

6 mm
15 mm

8 mm
13 mm
Gambar Baut L dan Mur SS
Kondisi Kerja Pada Baut dan Mur SS
Material pada Baut SS
Pada kepala baut terdapat lambang A2-70 yang
berarti class untuk material baut (Bolts) dan mur (Nuts)
dimana kekuatan tarik minimumnya 700 Mpa Kekuatan
luluh(yield) minimum 450 MPa, Elongasi minimum (AL)
,0.2d dan bermaterial stainless stell .

Stainless Steel yang digunakan yaitu tipe 304.Stainless


Steel memiliki struktur Austenit yyang memanjang. Stainless
Steel berasal dari paduan besi-krom-nikel dan besi-krom-
nikel-mangan yang terdiri dari 18% krom dan 8%nikel.
Dengan menambahkan unsur unsur lain seperti
Molybdenum,Titanium, dan Tembaga, sehingga sifat sifat
Stainless Steel dapat dimodifikasi dan dapat ditingkatkan

.
ketahanan korosinnya. Karakteristik Stainless Steel jenis ini
umumnya nonmagnetic dan tidak dapat dikeraskan pada suhu
panas Struktur Mikro Stainless
.
LANGKAH PENGERJAAN DALAM PEMBUATAN
BAUT DAN MUR STAINLESS STEEL

Langkah pertama yaitu meluruskan kawat dengan metode Wire


Drawing atau penarikan kawat pada gulungan stainless steel

- Kecepatan yang digunakan


sekitar 10-50 m / s
- Proses ini menggunakan
pengerjaan dingin pada
suhu ruang.
- Proses itu dilakukan dan
dapat diliat untuk
membuat bentuk baut
lurus dan diameternya
sama.
Proses Pemotongan

- Setelah diluruskan kawat


dipotong potong
menggunakan proses
drawing
- Menggunakan
pengerjaan dingin
padasuhu ruang.

( Side Cutting Machine )


Proses Forging untuk membuat kepala
baut
- Setelah dipotong potong,
kemudian membuat bentuk
kepala baut dengan
menggunakan proses forging.
Lebih tepatnya close die forging.
close die forging adalah operasi
penempaan yang menggunakan
sepasang die block yang secara
presisi membentuk benda kerja.
Proses ini baiknya digunakan
untuk ukuran yang relatif kecil
- Mengggunakan pengerjaan
dingin karena bentuk baut relatif
berukuran kecil sehingga
pengerjaanya lebih cepat room
temp
Membuat Champer

- Setelah terbentuk
kepala baut. Diujung
baut yang satunya di
champer
- Menggunakan
pengerjaan dingin
pada suhu ruang.
- Dengan
menggunakan mesin
pointer
Proses membuat ulir pada baut.

- Setelah kawat membentuk kepala baut maka langkah


selanjutnya membuat ulir pada kawat dengan menggunakan
proses rolling lebih tepatnya thread rolling. Proses ini memiliki
keunggulan yaitu material menjadi baik,ulir lebih kuat
karena pengerjaan hardening,permukaan ulir lebih
halus,lebih tahan lama (misal: baut lebih awet).
- Menggunakan pengerjaan dingin pada suhu ruang.
Proses Forging Pada Mur

- Langkah pertama membuat


mur yaitu dengan proses
forging.
- Menggunakan pengerjaan
panas dengan suhu 1200
derajat celcius.
Taping Pada Mur

- Setelah dilakukan forging,


maka mur akan ditapping
dengan muenggunakan
mesin tapper driver.dan
menggunakan pelumas
untuk meminimalkan uas.
Tahapan Heat Treatment
- Proses heat treatmen
digunakan untuk
menguatkan benda kerja dan
mengembalikan sifat dari
bahan baut dan mur.
- Proses pembuatan baut dan
mur digunakan suhu 870
derajat Celcius untuk
pemanasan pertama dimana
baja tidak akan melebur
akantetapi semakin kuat,
suhu yang kedua digunakan
untuk meningkatkan
kesolidan.
Pengujian tarik

- Pengujian tarik digunakan


untuk mengetahui kekuatan
benda kerja dengan menarik
benda kerja pada gaya
tertentu hingga benda kerja
putus.proses ini dilakukan
untuk menjaga kualitas
produk
Referensi
▪ https://youtu.be/3kxcw08p_oY dengan judul How It’s
Made Nut and bolt
▪ https://logamceper.com/karakteristik-stainless-steel/
▪ https://www.slideshare.net/mobile/scanny16/manufactu
ring-process-in-bolt-company
▪ https://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/pembentuka
n-logam-metal-forming/tahapan-proses-pembuatan-bau
t-coldheading/
▪ Outokumpu,2013
▪ https://teknikmesinmanufacturing.blogspot.com/2015/0
6/thread-rolling-pengerolan-ulir.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai