ISOQUANT :
Adalah kurva yang menghubungkan titik-titik
kombinasi dari faktor produksi x1 dan x2 untuk
menghasilkan sejumlah produk tertentu
KURVA ISOQUANT
TEORI BIAYA (ONGKOS) PRODUKSI
Biaya/Ongkos Produksi:
Semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor produksi
dan bahan mentah yang akan digunakan untuk
produksi.
1. Biaya – biaya yang besarnya relatif tetap dan tidak mudah untuk dirubah
selama jangka waktu analisis dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya
tingkat produksi ( Fixed Cost )
Misal : gaji pegawai, biaya penyusutan mesin, biaya penyusutan
gedung, bunga pinjaman investasi , dst
Dalam batasan jangka pendek tersebut, variasi output dan input produksi
dapat dilakukan dan biaya yang terjadi selalu dapat diklasi- fikasikan menurut
biaya tetap dan biaya variabel
Biaya Jangka Pendek
Contoh :
Y = total produksi padi
X1 = penggunaan pupuk buatan
X2 = penggunaan bibit
X3 = penggunaan tenaga kerja
X4 = luas garapan
Dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap
Contoh fungsi produksi,
hubungan antara produksi padi dengan pupuk
EFISIENSI PRODUKSI
Tingkat penggunaan input
yang paling efisien
tergantung pada hubungan
antara harga input dan harga
output.
Tingkat optimum
penggunaan input secara
ekonomis terjadi pada saat
MVP sama dengan harga
input (titik E).
ANALISIS MASALAH
• Indonesia sebagai produsen utama di pasaran
dunia dalam perdagangan lada
• Sistem produksi lada Indonesia perlu
ditingkatkan sehingga dapat lebih kuat daya
saing di pasaran internasional. Dan salah satu
upaya tersebut adalah meningkatkan efisiensi
produktivitas usaha tani lada rakyat dengan
mutu hasil yang meningkat serta upaya
memperpanjang umur produktif pertanaman
lada.
MASALAH YANG DIHADAPI DALAM
PERDAGANGAN LADA
(a) Pengelolaan usahatani di tingkat petani belum optimal sehingga
penerapan teknologi budidaya lada masih kurang mendukung bagi
peningkatan hasil yang memadai.
(b) Tingkat harga hasil yang relatif rendah dan di lain pihak harga sarana
produksi (pupuk dan pestisida) relatif tinggi/mahal.
(c) Gangguan organisme tanaman lada yang bersifat epidemik sehingga
kelayakan umur lada menjadi terbatas dan sejalan itu penerapan PHT
(Pengendalian Hama Terpadu) masih terbatas.
(d) Mutu hasil belum memenuhi standar karena sarana dan prasarana
pengolahan yang memadai keberadaannya masih terbatas sedangkan
di tingkat petani dilakukan secara konvesional.
(e) Informasi pemasaran hasil terbatas serta rantai pemasaran/tataniaga
lda relative panjang dan kelembagaan petani masih lemah.
(f) Sumberdaya petani baik pengetahuan maupun permodalan masih
lemah/terbatas ketersediaannya.