Anda di halaman 1dari 24

PROSES INOVASI

INOVASI
o Seorang pemimpin membutuhkan banyak hal untuk memajukan
organisasinya seperti kemampuan membuat solusi, menemukan
ide-ide baru dan lainnya yang tidak sepenuhnya dia dimiliki.

o Pemimpin yang sadar akan visinya selalu berusaha melakukan


continuous improvement untuk memajukan organisasinya.
Pemimpin sangat membutuhkan orang-orang yang memiliki
kemampuan kreatif dan problem solving yang baik. Mengapa?
Karena ide-ide kreatif menghasilkan penemuan-penemuan baru,
cara-cara baru untuk melakukan sesuatu secara lebih baik lagi.

o Selama bertahun-tahun banyak orang dengan berbagai macam


cara telah mempelajari kemampuan untuk berinovasi, untuk
menciptakan produk-produk atau sistem-sistem baru, dan untuk
menggantikan atau mengembangkan produk, jasa, atau sistem
yang telah ada. Sejumlah peneliti telah berusaha untuk
menemukan apa yang sebenarnya “membuat” orang menjadi
kreatif. Peneliti lain telah mempelajari lingkungan seperti apa
yang ternyata menstimulir kreativitas.
INOVASI
o Selama berabad-abad manusia telah dibuat
tercengang oleh proses kreatifitas yaitu
suatu rangkaian dari langkah-langkah yang
sistematis yang digunakan oleh seseorang
atau sekelompok orang untuk
mendayagunakan prinsip-prinsip berpikir
kreatif untuk menganalisa suatu masalah
atau suatu peluang dengan cara yang
sistematis, tidak bias dan fokus.
o Inovasi harus dianggap sebagai sumber
daya dan harus dekelola seperti sumber
daya lainnya.
MEKANISME BERPIKIR
 Mekanisme berpikir dari otak manusia dapat
dilihat sebagai mekanisme dua sisi: satu sisi
bagi mekanisme berpikir kreatif tanpa hambatan
dan sisi yang lain bagi mekanisme berpikir
analitis atau evaluatif.
 Proses berpikir yang menghasilkan ide-ide
kreatif telah lama dikenal sebagai proses “lampu
hijau”(green light). Dalam proses ini, kuantitas
lebih penting daripada kualitas. Sisi evaluatif
menganalisa dan menilai ide-ide yang dihasilkan
dari sisi kreatif. Proses ini berfokus pada
kualitas ide. Proses ini dikenal sebagai proses
“lampu merah”(red light).
MEKANISME BERPIKIR
 Karena proses dan sistem pendidikan kita pada umumnya
difokuskan pada pengembangan fungsi berpikir evaluatif
(antara lain, suatu kemampuan untuk mengambil
keputusan, membandingkan dan mengevaluasi situasi,
membedakan antara yang benar dan yang salah, dsb)
Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa sebenarnya
mereka memiliki kemampuan kreatif yang lebih dari
kemampuan mereka. Kenyataannya, potensi kita untuk
berpikir kreatif tidak pernah hilang dan dapat
dikembangkan tanpa batas dengan bantuan coaching yang
tepat.
 Pola pikir “lampu hijau” dan ”lampu merah” adalah dua
proses yang berbeda dan selalu harus dipisahkan.

LATIHAN 1 (green-light thingking – red-light thingking)

LATIHAN 2 (thingking out of the box)


PROSES INOVASI
• Proses inovasi yaitu suatu rangkaian dari langkah-
langkah yang sistematis yang digunakan oleh
seseorang atau sekelompok orang untuk
mendayagunakan prinsip-prinsip berpikir kreatif untuk
menganalisa suatu masalah atau suatu peluang dengan
cara yang sistematis, tidak bias dan fokus.
• Proses inovasi ini dapat digunakan sebagai alat untuk
penyelesaian masalah (problem solving) atau
eksplorasi kesempatan (opportunity exploring).
• Mulai dengan mengamati sesuatu dengan sikap ketidak
puasan yang membangun (constructive discontent).
PROSES INOVASI
VISUALISASI
Gambaran yang
seharusnya/yang diinginkan

ACCEPTTANCE FINDING TEMUKAN DATA


Gainning approval mencari fakta yang positif
dan negatif

TEMUKAN SOLUSI
Berfikir lampu merah TEMUKAN MASALAH
Untuk solusi Yang diprioritaskan

TEMUKAN IDE
Berfikir lampu hijau
untuk ide
Step 1 : VISUALISASI
Apa sasaran atau tujuan anda? Buatlah
gambaran dari hasil akhir yang anda
inginkan dan kembangkanlah suatu visi
(gambaran) dari kondisi ideal “yang
seharusnya.”

Proses visualisasi ini akan membantu kita


menetapkan titik awal dan memberi
motivasi untuk bergerak maju.
Step 2 : TEMUKAN FAKTA
Kumpulkan fakta. Cari tahu “siapa”, “apa”, “kapan”,
“dimana”, “kenapa”, dan “bagaimana” dari situasi yang
ada. Baik yang positif maupun yang negatif semua informasi
HARUS FAKTUAL. Kita harus menahan diri dari memberi
penilaian, kita hanya menggunakan semua fakta. Fakta yang
dikumpulkan adalah “gejala-gejala” atau “sebab-sebab” yang
mana bila dieliminasi akan dapat membawa kita pada
penyelesaian.

Kita harus menyadari bahwa “solusi yang tepat bagi masalah


yang keliru lebih berbahaya dari pada solusi yang keliru bagi
masalah yang benar”.
Step 3 : TEMUKAN MASALAH
Cara kita merumuskan permasalah akan
menentukan apakah kita akan mendapatkan input
kreatif atau evaluatif. Tujuan kita adalah untuk
tidak menilai dan menghindari “saling tuding”, baik
secara mental maupun secara verbal. Oleh karena
itu permasalahan harus dirumuskan dalam bentuk
“Dengan cara apa kita dapat …..? Misalnya
“Dengan cara apa kita dapat meningkatkan
kualitas anggota?” atau “Dengan cara apa kita
dapat meningkatkan jumlah anggota?”
Step 4 : TEMUKAN IDE
Langkah ini dilakukan secara individu maupun
secara kelompok. Bila dilakukan secara kelompok
dinamakan “Brainstorming”. Pada fase ini pola
pikir evaluatif tidak diijinkan. Pada fase ini yang di
pentingkan kuantitas bukan kualitas. Pada proses
ini memungkinkan terjadinya “kelancaran ide”
tanpa saling menyerang atau saling
Step 5 : TEMUKAN SOLUSI
Fase ini menggunakan proses berfikir evaluatif (red-light). Ide-
ide yang muncul sebagai hasil dari proses green-light
sekarang dievaluasi. Setelah cukup banyak ide tercatat,
fasilitator proses ini meminta peserta untuk mengidentifikasi
ide-ide mereka yang “terbaik” dan yang “paling aneh”. Dalam
diskusi tentang ide-ide “terbaik”, fasilitator tidak boleh
mengajukan ide-idenya terlebih dahulu. Tetapi dalam diskusi
ide-ide aneh fasiolitator justru memulai terlebih dahulu
sehingga peserta lainnya tidak merasa malu untuk mengajukan
ide-ide mereka. Jangan menilai, kejar kuantitas, dorong orang
untuk menumpang ide-ide orang lain (hitchiking)

Dengan banyak ide yang muncul maka proses pengambilan


keputusan perlu dilengkapi dengan sejumlah kriteria. Dengan
sejumlah kriteria maka keputusan dapat lebih objektif. Ada dua
jenis kriteria yaitu kriteria ABSOLUTE (absolut) dan DESIREBEL
(kalau bisa)
Fase 6 : ACCEPTANCE FINDING

Untuk mengimplementasikan solusi yang


telah ditemukan kemungkinan besar anda
perlu melibatkan orang lain dalam
pelaksanaannya. Hal ini dapat menjadi
sumber masalah baru. Kita harus dapat
menghindari penolakan atau keberatan dari
orang lain. Mungkin kita perlu kembali ke
langkah tiga yaitu “Dengan cara apa kita
dapat memperoleh dukungan orang lain?
Oleh karena itu proses inovasi bukanlah
proses yang linier, satu solusi bisa menjadi
masalah baru.
Latihan 2A

1 2 3

4 5 6

7 8 9
Latihan 2B

2 3
1
4
5
6
7
9

10
8

11
Latihan 2C

1 2

3 4

4 X 3 = 12
Latihan 2C
2
1
Latihan 2C
3
Latihan 2C

4
Latihan 2C
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Latihan 2D

5
2
4

3
Latihan 2E

4
2
Latihan 2F

3
Latihan 2G back

Anda mungkin juga menyukai