Anda di halaman 1dari 14

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM

MEMBINA ORMAS DITENGAH KEBHINEKAAN


AGAR TETAP RUKUN DAN DAMAI DI TAHUN
POLITIK 2024
Oleh

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
H A M D A N I PIABANG

Kendari, 24 Juni 2023


I.PENDAHULUAN
1. Bahwa hak beragama adalah hak asasi manusia yg tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun, dan setiap orang bebas
memilih agama dan beribadat menurut agamanya;

2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk


memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agama dan kepercayaannya itu;

3. Pemerintah berkewajiban melindungi setiap usaha penduduk


melaksanakan ajaran agama dan ibadat pemeluk-pemeluknya,
sepanjang tdk bertentangan dengan peraturan perundag-
undangan, antara lain tidak menyalahgunakan atau menodai
agama serta tidak mengganggu ketentraman dan ketertiban
umum;

4. Pemerintah mempunyai tugas untuk memberi bimbingan dan


pelayanan agar setiap penduduk dalam melaksanakan ajaran
agamanya dapat berlangsung dengan rukun, lancar & tertib;
02:52 2
5. Kebijakan Pemerintah dalam rangka pembangunan nasional di
bidang Agama yaitu Peningkatan kualitas pelayanan dan
pemahaman agama, kehidupan beragama, serta peningkatan
kerukunan inter dan antar umat beragama;

7. Pemerintah Daerah dalam rangka penyelenggaraan otonomi


mempunyai kewajiban melaksanakan urusan wajib bidang
Perencanaan, Pemanfaatan & Pengawasan tata ruang serta
kewajiban melindungi masyarakat, menjaga persatuan & kesatuan
bangsa dan Kerukunan Nasional serta keutuhan NKRI;

8. Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah dalam rangka


melaksanakan tugas & kewenangannya mempunyai tugas dan
kewajiban memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.

02:52 3
II. UPAYA PEMERINTAH PUSAT DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

UU Pnpt Presiden No.I Thn 1965 ttg Tugas dan kewajiban Gubernur :
a. memelihara ketenteramn & ktertiban masy.
Pencehgn Peyalahgunaan & Penodaan Agm
trmask mmfasilitasi terwujudnya
KSB Kemenag. & Kemendagri No. 1/BER/MDN- kerukunan umat beragama di prov.;
MAG/1969 Ttg Pelaks Tgs Aparatur Pemerintahn b. mengkoordinasikn kegtn. instansi vertkl di
dlm Menjamin Ketertiban & Kelancaran Pelaks prov. dlm pmeliharaan krukunn umat
Pengembgn & Ibadat Agm o/ Pemeluk beragama;
Pemeluknya c. Menumbuh kembangkn keharmonisan,
saling pengertian, saling menghormati, &
saling percaya di antr umat bragama; dan;
Keputusan Menteri Agama No. 373 Thn
d. membina & mngkoordinasikn bupati/wakil
2002 ttg Orgssi & Tata Kerja Ktr bpti & walikot/wawali dlm
Wil.Dep.Agama Prov. & Ktr Depart Agama penyelenggaraan pemerintahn daerah di
Kab./Kota bidang ketenteraman & ketertiban
masyarakat dlm kehidupan beragama.
Menetapkan

MENETAPKAN PERATURAN BERSAMA MENAG. &


a. Pemeliharaan kerukunan umat beragama
MENDAGRI TTG PEDOMAN PELAKSANAAN
menjadi tanggung jwb bersama umat
TUGAS KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH
beragama, & Pemerintahan daerah
DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT
b. Pemeliharaan kerukunan umat beragama
BERAGAMA, PEMBERDAYAAN FORUM
di provinsi menjadi tugas dan kewajiban
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DAN PENDIRIAN
gubernur.
RUMAH IBADAT
c. Pelaksanaan tugas dan kewajiban
esensi gubernur dibantu oleh kepala kantor
wilayah departemen agama provinsi
c. Pelaksanaan tugas dpt didelegasikan
PERAN GUBERNUR/ BUPATI/ WALIKOTA/
III. FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
A. MELAKUAKN DIALOG DGN PEMUKA AGAMA &
FKUB DI BNTUK DI PROV & TOMAS.
KAB/KOTA, DILAKUKAN OLEH MASY B. MENAMPUNG ASPIRASI ORMAS KEAGAMAAN &
& DIFASILITASI OLEH PEMERINTAH ASPIRASI MASY.
DAERAH C. MENYALURKAN ASPIRASI ORMAS KEAGAMAAN &
MASY DLM BNTUK REKOMENDASI SBGI BAHAN
DIBENTUK
KEBIJAKN GUB.BPT/WALKOT.
D. MELAKUKAN SOSIALISASI PERATURAN PER UU &
FKUB TUGAS KEBIJAKAN DI BID KEAGAMAAN YG BERKAITAN
DGN KERUKUNAN UMAT BRGM &
PEMBERDAYAAN MASY.

KOMPOSISI
TINGKAT PROVINSI TINGKAT KAB/KOTA KEANGGOTAAN FKUB
21 ORG 17 ORG PRO & KAB
DITETAPKN
BERDASARKAN
PERBANDINGAN
KETUA : 1 (SATU ) ORG KETUA : 1 (SATU ) ORG PEMELUK AGAMA
WK KETUA I : 2 (DUA) ORG WK KETUA I : 2 (DUA) ORG SETEMPAT DGN
SEKRETARIS/ : 1 (SATU) ORG SEKRETARIS/ : 1 (SATU) ORG KETERWAKILAN
WKL.SEKRET/ : 1 (SATU) ORG WKL.SEKRET/ : 1 (SATU) ORG MINIMAL 1 ORG DR
ANGGOTA : PEMUKA AGAMA ANGGOTA : PEMUKA AGAMA SETIAP AGAMA YG
ADA DI PROV& KAB,
KEANGGOTAAN FKUB
DITETAPKAN DITETAPKAN
TERDIRI ATAS
PEMUKA AGAMA
KEPUTUSAN KEPUTUSAN SETEMPAT
GUBERNUR BUPATI/WALIKOTA
5
IV. DEWAN PENASEHAT FORUM
PENDIRIAN RUMAH IBADAT
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
MEMBERDAYAKAN FKUB
DIBENTUK (1) Pendirian rumah ibadat didasarkan pada
keperluan nyata dan sungguh-sungguh
DEWAN PENASEHAT FKUB berdasarkan komposisi jumlah penduduk
bagi pelayanan umat beragama yang
TUGAS bersangkutan di wilayah kelurahan/desa;
(2) Pendirian rumah ibadat dilakukan
A. MEMBANTU KEPALA DAERAH DLM dengan tetap menjaga kerukunan umat
MERUMUSKAN KEBIJKN PEMELIHARAAN
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
beragama, tidak mengganggu ketenteraman
B. MEMFASILITASI HUBUNGAN KERJA FKUB dan ketertiban umum, serta mematuhi
DGN PEMERINTAH DAERAH DAN HUB peraturan perundang-undangan;
ANTAR SESAMA INSTANSI PEMERINTAH (3) Memenuhi persyaratan administratif dan
DI DAERAH DLM PEMELIHARAAN persyaratan teknis bangunan gedung.
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (4) Memenuhi persyaratan khusus meliputi :
a. daftar nama dan Kartu Tanda
Penduduk pengguna rumah ibadat paling
TINGKAT PROVINSI sedikit 90 (sembilan puluh) orang yang
disahkan oleh pejabat setempat;
b. dukungan masyarakat setempat paling
KETUA : WKL.GUBERNUR sedikit 60 (enam puluh) orang yang
WK KETUA I : KANWIL DEPAG. disahkan oleh lurah/kepala desa;
SEKRETARIS/ : KABAN KESBANGPOL.
ANGGOTA : PIMP.INSTANSI VERTIKAL
c. Rekomendasi tertulis kepala kantor
departemen agama kabupaten/kota dan
d. Rekomendasi tertulis FKUB kabupaten/
DITETAPKAN
kota.
KEPUTUSAN GUBERNUR
6
V. PENGAWASAN & PELAPORAN
PELAKSANAAN PEME KERUKU UMAT BERAGAMA, PEMBER FKUB & PENDI RMH IBADAH

PENGAWASAN PELAPORAN

BUPATI/WALIKOTA MENDAGRI
GUBERNUR & GUBERNUR
SERTA INSTANSI & MENAG.
KANWIL DEPAG
TERKAIT

BUP/WALKOT & CAMAT/LURAH SERTA GUBERNUR


BUP/WALKOT.
KAKANDEPAG. INSTANSI TERKAIT

PENDANAAN

Belanja Pembinaan & Pengawasan tdp Pemeliharaan

APBD SUMBER LAINNYA


APBN PROV/KAB/KOTA YG SAH DAN TDK
MENGIKAT
02:52 7
IX. ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH MENCIPTAKAN
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
Peningkatan Kualitas
Peningkatan Kerukunan
Pelayanan dan Pemahaman
Intern dan Antar Umat
Agama serta Kehidupan
Beragama
Beragama

 Kualitas pemahaman, penghayatan


dan pengamalan ajaran agama;  Keserasian sosial dan kearifan
 Kualitas pendidikan agama; lokal dalam memperkuat
 Kualitas penataan dan pengelolaan hubungan sosial;
fasilitas pelaksanaan ibadah;  Pencegahan potensi konflik;
 Kualitas dan kapasitas lembaga  Peningkatan kerjasama intern dan
sosial keagamaan antar umat beragama,
 Pembentukan dan pemberdayaan  Peningkatan kerjasama dan
FKUB di provinsi dan kemitraan antara pemerintah,
kabupaten/kota. pemerintah daerah, tokoh agama,
 Penguatan peraturan perundang- lembaga sosial keagamaan, dan
udangan mengenai kerukunan umat masyarakat.
beragama
X. TRILOGI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

(1) Kerukunan intern umat beragama;

(2) Kerukunan antar umat beragama; dan

(3) Kerukunan antar umat beragama dengan


pemerintah.
XI. ISU SAAT INI YG PERLU DISIKAPI DALAM MENJAGA
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

1. PENDIRIAN RUMAH IBADAT;


2. POLITISASI AGAMA;
3. ALIRAN KEAGAMAAN BERMASALAH & ALIRAN KEPERCAYAAN;
4. RADIKALISME;
5. POTENSI KONFLIK SOSIAL YG DISEBABKAN ISU SARA;
6. UJARAN KEBENCIAN (HATE SPEECH) MELALUI MEDIA;
7. BERITA BOHONG (HOAX)/ADU DOMBA MASYARAKAT

1
XII. ARAH KEBIJAKAN KESBANGPOL PROVINSI

Peningkatan Kualitas
Peningkatan Kerukunan
Pelayanan dan Pemahaman
Intern dan Antar Umat
Agama serta Kehidupan
Beragama
Beragama

 Kualitas pemahaman, penghayatan


dan pengamalan ajaran agama;  Keserasian sosial dan kearifan
 Kualitas pendidikan agama; lokal dalam memperkuat
 Kualitas penataan dan pengelolaan hubungan sosial;
fasilitas pelaksanaan ibadah;  Pencegahan potensi konflik;
 Kualitas dan kapasitas lembaga  Peningkatan kerjasama intern dan
sosial keagamaan antar umat beragama,
 Pembentukan dan pemberdayaan  Peningkatan kerjasama dan
FKUB di kabupaten/kota. kemitraan antara pemerintah,
 Penguatan peraturan perundang- pemerintah daerah, tokoh agama,
udangan mengenai kerukunan umat lembaga sosial keagamaan, dan
beragama masyarakat.
XIII. POLA PENDEKATAN PEMELIHARAAN
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Pendekatan Theologis:
Pendekatan Sosiologis : Pendekatan Sosial:
Para pemuka agama
Pola resolusi dalam Adanya semangat juang
menunjukkan
menangani konflik yang tinggi dari FKUB
keteladanan
secara tuntas dengan sekalipun harus banyak
pengamalan ajaran
mengoptimalkan peran mengorbankan energi,
agama dengan baik
sosial FKUB. waktu dan materi.
dan benar.
XIV. PERAN SKB MENDAGRI DAN
KEMENAG.RI NO.8 & 9 TAHUN 2006 DALAM
MEWUJUDKAN KERUKUNAN UMAT
BERAGAMA DI SULTRA

1. PEDOMAN TTG TUGAS TUGAS KPL DAERAH/WAKIL KPL


DAERAH DLM FASILITATOR PEMELIHARAAN KERUKUNAN
UMAT BERAGAMA SGI BAGIAN PENTING DLM MEWUJUDKAN
DAN MEMELIHARA MASYARAKAT SULTRA YG SEMAKIN RUKUN
DAN DAMAI DLM MENJALANKAN AGAMA GUNA MENJAGA
SERTA ;MENINGKATKAN SULTRA
TOLERANSI ANTAR UMAT
BERAGAMAUNTUK MEMPERKOKOH PERSARUAN DAN
KESATUAN DI SULTRA;
2. MEMAKSIMALKAN PEMBERDAYAAN FKUB SGBI TEMPAT
MUSYAWARAH BERBAGAI MASALAH KEAGAMAAN
LOKAL/DIALOG DGN PEMUKA AGAMA DAN MASY , DIMANA
KEARIFAN PARA TOKOH AGAMA SBGI PANUTAN MASY DLM
MEMBERIKAN KESEJUKAN BAGI PEMBANGUNAN SULTRA ;
3. TERLAYANI PENDIRIAN RUMAH IBADAT SEHINGGA TDK ADA
UMAT YG TDK TERLAYANI UTK MENDIRIKAN RUMAH IBADAT;
4. BERKURANGNYA KESENJANGAN POLITIK, EKONOMI SOSIAL
DAN BUDAYA ANTAR UMAT BERAGAMA.
02:52 13
TERIMA KASIH

S U M AT E R A
K A L IM A N TA N

IR IA N J AYA

J AVA

14

02:52 14

Anda mungkin juga menyukai