Anda di halaman 1dari 13

Makalah budidaya

Melon (Cucumis Melo


L)
Ferdi ardiansyah 41185009210004

Dosen pengampu : Bapak


Ridwan Lutfiadi,Ir., M.T.
Kata pengantar
Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk famili Cucurbitaceae, banyak yang menyebutkan buah
melon berasal dari Lembah Panas Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan
Eropa dan Afrika. Dan tanaman ini akhirnya tersebar luas ke Timur Tengah dan ke Eropa. Pada abad ke-14 melon dibawa ke
Amerika oleh Colombus dan akhirnya ditanam luas di Colorado, California, dan Texas. Akhirnya melon tersebar keseluruh
penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Buah melon dimanfaatkan sebaga makanan buah
segar dengan kandungan vitamin C yang cukup tinggi.
Jenis-jenis melon yang terkenal adalah: melon Christianism (1850); melon Sill Hybrid (1870); melon Surprise (1876);
melon Ivondequoit, Miller Cream, Netted Gem, Hacken Sack dan Osage (1881–1890); melon Honey Rock dan Improved
Perfecto (1933); melon Imperial (1935); melon Queen of Colorado dan Honey Gold (1939). Untuk memudahkan sistem
penanaman dan pengelompokan melon, para ahli mengklasifikasikan melon dalam dua tipe, yaitu:
1.      Tipe Netted-Melon
a.       Ciri-ciri: kulit buah keras, kasar, berurat dan bergambar seperti jala (net); aroma relatif lebih harum dibanding
dengan winter–melon; lebih cepat masak antara 75–90 hari; awet dan tahan lama untuk disimpan.
b.      Varietas: (1) Cucumis melo var. reticulatus, buah kecil, berurat seperti jala dan harum; (2) Cucumis melo var.
cantelupensis, buah besar, kulit bersisik dan harum.
2.      Tipe Winter-Melon
a.       Ciri-ciri: kulit buah halus, mengkilat dan aroma buah tidak harum; buah lambat untuk masak antara 90–120
hari; mudah rusak dan tidak tahan lama untuk disimpan; tipe melon ini sering digunakan sebagai tanaman hias.
b.      Varietas: (1) Cucumis melo var. inodorous, kulit buah halus, buah memanjang dengan diameter 2,5–7,5 cm; (2)
Cucumis melo var. flexuosus, permukaan buah halus, buah memanjang antar 35–70 cm; (3) Cucumis melo var.
dudain, ukuran kecil-kecil, sering untuk tanaman hias; (4) Cucumis melo var. chito, ukuran buah sebesar jeruk
lemon, sering digunakan sebagai tanaman hias.
A. SYARAT TUMBUHAN MELON
1. Iklim
Perlu penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya. Pada
Kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang
penyakit. Suhu optimal antara 25-300C. Angin yang bertiup
cukup keras dapat merusak pertanaman melon. Hujan terus
menerus akan merugikan tanaman melon. Tumbuh baik pada
ketinggian 300-900 m dpl.

2. MediaTanam
Tanah yang baik ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan
organik seperti andosol, latosol, regosol, dan grumosol, asalkan kekurangan
dari sifat-sifat tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan pengapuran,
penambahan bahan organik, maupun pemupukan. Tanaman melon tidak
menyukai tanah yang terlalu basah, pH tanah 5,8-7,2.
B. TEKNIS BUDIDAYA
A. Pembuatan Media semai B. Teknik penyemaian dan pemeliharaan bibit

• Siapkan Natural GLIO : 1-2 kemasan • Rendam benih dalam 1 liter air hangat suhu 20-
Natural GLIO dicampur dengan 50-100 kg 250C + 1 tutup POC NASA selama 8-12 jam lalu diperam + 48
pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. jam. Selanjutnya disemai dalam polybag, sedalam 1-1,5 cm.
Selanjutnya didiamkan + 1 minggu di tempat Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya
yang teduh dengan selalu menjaga menghadap ke bawah. Benih ditutup dengan campuran abu
kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik). sekam dan tanah dengan perbandingan 2:1. Kantong
persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari
• Campurkan tanah halus (diayak) 2 bagian/2 penuh sejak terbit hingga tenggelam. Diberi perlindungan
ember (volume 10 lt), pupuk kandang matang plastik transparan yang salah satu ujungnya terbuka.
yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian/1
ember, TSP (± 50 gr) yang dilarutkan dalam 2 • Semprotkan POC NASA untuk memacu
tutup POC NASA, dan Natural GLIO yang perkembangan bibit, pada umur bibit 7-9 hari dengan dosis 1,0-
sudah dikembangbiakkan dalam pupuk 1,5 cc/liter. Penyiraman dilakukan dengan hati-hati secara rutin
kandang 1-2 kg . Masukkan media semai ke setiap pagi.
dalam polybag ukuran 8x10 cm sampai terisi
hingga 90%. • Bibit melon yang sudah berdaun 4-5 helai atau tanaman
melon telah berusia 10-12 hari dapat dipindahtanamkan dengan
cara kantong plastik polibag dibuka hati-hati lalu bibit berikut
tanahnya ditanam pada bedengan yang sudah dilubangi
sebelumnya, bedengan jangan sampai kekurangan air.
C. PENGOLAHANC.MEDIA
Pengapuran
TANAM
A. Pembukaan B. Pembentukan
lahan bedengan
Sebelum dibajak digenangi air Panjang bedengan maksimum 12-15 Penggunaan kapur per 1000 m2
lebih dahulu semalam, kemudian m; tinggi bedengan 30-50 cm; lebar pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-
keesokan harinya dilakukan bedengan 100-110 cm; dan lebar 200 kg dolomit , untuk antara pH
pembajakan dengan kedalaman parit 55-65 cm. 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit
sekitar 30 cm. Setelah itu
dan pH >6 dibutuhkan dolomit
dilakukan pengeringan, baru
dihaluskan. sebanyak 50 kg.
E. Pemberian natural
D. Pemupukan dasar GLIO
Untuk mencegah serangan penyakit
karena jamur terutama penyakit
layu, sebaiknya tebarkan Natural
GLIO yang sudah disiapkan sebelum
persemaian. Dosis 1-2 kemasan per
1000 m2.
Hasil akan lebih baik jika pada pemupukan dasar,
POC NASA diganti SUPER NASA yang telah F. Pemasangan mulsa plastic hitam-
dicampur air secara merata di atas bedengan dengan
dosis 1-2 botol/1000 m2 dengan cara :
perak (php)
1. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air
Pemasangan mulsa sebaiknya saat
dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 liter air diberi matahari terik agar mulsa dapat
200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan
memuai sehingga menutup bedengan
2. Setiap gembor volume 10 liter diberi 1 peres sendok dengan tepat. Biarkan bedengan
makan SUPER NASA untuk menyiram + 10 meter bedengan
tertutup mulsa 3-5 hari sebelum dibuat
lubang tanam.
D. TEKNIK
PENANAMAN
A. Pembuatan Lubang Tanam
Diameter lubang + 10 cm, jarak lubang 60-80 cm.model
penanaman dapat berupa 2 baris berhadap-hadapan
membentuk segiempat atau segitiga.

B. Cara penanaman
Bibit siap tanam dipindahkan beserta medianya.usahakan
akar tanaman tidak sampai rusak saat menyobek polibag
F. HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN
MELON
a) Hama
1) Kutu Aphis (Aphis gossypii Glover)
2) Thrips (Thrips parvispinus Karny)
1. Kutu aphis 2. Hama trips
b) Penyakit
1) Layu bakteri
2) Penyakit Busuk Pangkal Batang (gummy stem blight)
3) gulma

Layu bakteri Penyakit busuk pangkal batang Gulma pada melon


G. PANEN
a.    Ciri dan Umur Panen
Tanda/Ciri Penampilan Tanaman Siap Panen
● Ukuran buah sesuai dengan ukuran normal
● Jala/Net pada kulit buah sangat nyata/kasar
● Warna kulit hijau kekuningan.
● Umur Panen + 3 bulan setelah tanam.
● Waktu Pemanenan yang baik adalah pada pagi hari.
b.   Cara Panen
- Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan
minimal 2,0 cm untuk memperpanjang masa simpan
buah.
- Tangkai dipotong berbentuk huruf "T" , maksudnya agar
tangkai buah utuh.
- Pemanenan dilakukan secara bertahap, dengan
mengutamakan buah yang benar-benar telah siap dipanen.
- Buah yang telah dipanen disortir. Kerusakan buah
akibat terbentur/cacat fisik lainnya, sebaiknya dihindari
karena akan mengurangi harga jual.
C. Periode Panen
Panen dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benar-benar telah siap panen.
Seandainya dalam jangka waktu 3-5 bulan mendatang harga melon diramalkan jatuh. Maka alternatif untuk
rotasi tanaman yang dapat menggunakan lahan bekas menanam melon adalah cabai. Karena lahan yang
tersedia tidak perlu diubah. Hanya mulsa PHP dibuka dan dosis pemupukan ditambahkan 50%.
Bila dalam jangka waktu 4 bulan berikutnya dinyatakan harga melon meningkat, maka lahan bekas sawah
ditanami padi terlebih dahulu untuk satu musim tanam. Alasannya adalah dari segi kormesial tanaman padi
kurang menguntungkan, tapi dari segi pemutusan siklus hidup hama dan penyakit sangat menguntungkan.
Hal ini disebabkan karena hama dan penyakit yang mengisap oksigen (aerob) akan mati dengan kondisi
tanah yang terendam air (anaerob). Setelah menanam padi selesai, tanaman melon yang ditanam akan
berproduksi tinggi dengan risiko serangan hama dan penyakit yang lebih rendah.

D. Prakiraan Produksi
Untuk mengetahui jumlah produksi yang akan dihasilkan bagian pemasaran harus melakukan penelitian
pasar. Untuk luas satu hektar tanaman melon diperkirakan akan menghasilkan buah melon 10–15 ton, maka
memanennya harus dilakukan secara bertahap. Misalnya minggu I menanam seluas 2.000 m2, minggu II
menanam seluas 2.000 m2, dan seterusnya. Hal ini untuk tingkat kontinuitas produksi akan tercapai dan
resiko tidak terjualnya buah melon akan terhindar.

e. penyimpanan
Buah melon tidak boleh ditumpuk, yang belum terangkut disimpan dalam gudang. Buah ditata rapi dengan
dilapisi jerami kering. Tempat penyimpanan harus bersih dan kering.
Contoh pupuk hayati Contoh pupuk organic cair

Contoh media tanam melon


Matur
Nuwun

Anda mungkin juga menyukai