Anda di halaman 1dari 10

Dampak Kebijakan Politik dan

Ekonomi pada Masa Orde Baru


Dampak Politik
• Pemerintah cenderung bersifat otoriter
• Presiden mempunyai kekuasaan yang sangat
besar dalam mengatur jalannya pemerintahan

• Peran negara menjadi semakin kuat yang


menyebabkan timbulnya pemerintahan yang
sentralistis
Pemerintahan sentralistis ditandai dengan adanya pemusatan
penetuan kebijakan publik pada pemerintah pusat, sedangkan
pemerintah daerah diberi peluang yang sangat kecil untuk
mengatur pemerintahan dan mengelola anggaran daerahnya
sendiri

Otoritarianisme merambah segenap aspek kehidupan bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara termasuk dalam kehidupan politik

Pemerintah Orde Baru dinilai gagal dalam memberikan


pelajaran berdemokrasi.Demokratisasi yang terbentuk
didasarkan pada KKN(korupsi, kolusi, dan nepotisme)
Dampak negatif pembangunan ekonomi yang dilakukan pemerintah
Orde Baru
orde baru terlalu
memfokuskan atau
mengejar pada
pertumbuhan ekonomi,
yang berdampak buruk Distribusi hasil
bagi terbentuknya pembangunan dan
mentalitas dan budaya pemanfaatan dana untuk
korupsi pra pejabat pembangunan tidak
dibarengi kontrol yang
efektif dari pemerintah
Pertumbuhan ekonomi terhadap aliran dana
tidak dibarengi dengan tersebut sangat rawan
terbukanya akses dan untuk disalahgunakan
distribusi yang merata
sumber-sumber ekonomi
kepada masyarakat
kebijakan politik dan
ekonomi pada masa orde
baru

https://youtu.be/xn6tw8SL92M
Hal tersebut uang berdampak pada munculnya
kesenjangan sosial dalam masyarakat
Indonesia, kesenjangan kota dan desa,
kesenjangan kaya dan miskin, serta
kesenjangan sektor industri dan pertanian
Tidak sedikit pengamatan hak asasi manusia
(HAM) dari dalam dan luar negeri menilai
bahwa pemerintahan Orde Baru telah
melakukan tindakan antidemokrasi dan
diindikasikan telah melangar HAM, misalnya
Amnesty International dalam laporannya pada
tanggal 10 Juli 1991 menyebut Indonesia dan
beberapa negara Timur Tengah, Asia Pasifik,
Amerika Latin dan Eropa Timur sebagai
pelanggar HAM.

Human Development Report yang disusun


oleh United Nations Development Program
(UNDP) juga menempatkan Indonesia pada
urutan ke-77 dari 88 pelanggar HAM.
Dengan situasi politik dan ekonomit tersebut,
keberhasilan pembangunan nasional yang
menjadi kebanggaan Orde Baru seolah tidak
bermakna.

Meskipun pertumbuhan ekonomi


meningkat, secara fundamental
pembangunan tidak merata, tampak
dengan adanya kemiskinan dari sejumlah
wilayah yang justru menjadi penyumbang
terbesar negara.Faktor itulah yang
kemudian menjadi salah satu penyebab
terpuruknya perekonomian indonesia
menjelang akhir tahun 1997.
SELESAI
Selesai sudah presentasi kami seperti kamu
dan dia yang selesai tanpa di mulai
THANK YOU
Anggota: 1. Agustin Nur C
2. Sherlin R

Anda mungkin juga menyukai