Anda di halaman 1dari 32

KEBIJAKAN SISTEM PENANGGULANGAN GADAR

TERPADU (SPGDT) MELALUI CALL CENTER 119


Ujung tombak
layanan Pra
Hospital

OLEH
dr. ABDUL FATAH, MPPM
KEPALA BIDANG YANKES
CURRICULUM VITAE
Nama : dr. Abdul Fatah, MPPM
Tempat, tanggal lahir : Pemekasan, 17 April 1968
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
NIP : 19680417 199903 1 002
Pangkat, Golongan : Pembina Tk. I, IV-b
Jabatan : Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Instansi : Dinas Kesehatan Aceh
Alamat Kantor : Jl. Tgk. Syech Mudawali No. 6 Banda Aceh
Telepon Kantor : (0651) 32444 – 22421 Fax. 22755 - 34005
Alamat Rumah : Jl. Tgk. Tanoh Abee II No. 30 Lampineung, Banda Aceh
Telepon Rumah/HP : 081360387577
Email : cendrawasih2019@gmail.com
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Hobi : Membaca dan Bulutangkis
Riwayat Pendidikan :
•Pasca Sarjana di University of Southern California (USC) ,Los Angeles - Amerika Serikat, Jurusan International Public Policy
and Management Program, tamat tahun 2003
•Sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala – Banda Aceh, Jurusan Kedokteran Umum, tamat tahun 1995
•Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN - Pamekasan, tamat tahun 1986
•Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 4 - Pamekasan, tamat tahun 1983
•Sekolah Dasar (SD) di SDN Kertagena Laok - Pamekasan, tamat tahun 1980
DASAR HUKUM
• UU No 24 thn 2007, ttg Penanggulangan Bencana
• UU No 22 thn 2009, ttg Lalu Lintas & Angkutan Jalan.
• UU No 25 thn 2009 ttg Pelayanan Publik
• Permenkes No. 19 thn 2016 ttg Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT)
• Kepmenkes No. 783/ Menkes/ SK/ X/ 2006, ttg Pembentukan Pusat Bantuan
Penanggulangan Krisis Regional
• Kepmenkes No. 876/ Menkes/ SK/ XI/ 2006, ttg Kebijakan & Strategi Penangganan
Krisis & Masalah kes Lain
• Kepmenkes No. 145/ Menkes/ SK/ I/ 2007, ttg Pedoman Penanggulangan Bencana
Bidang kes
• Kepmenkes No. 679/ Menkes/ SK/ VI/ 2007, ttg Organisasi Pusat Penanggulangan
Krisis Kesehatan Regional
• Pergub No 6 thn 2010 ttg Pembentukan UPTD Penanggulangan Krisis Keseatan
Dinkes Aceh
Hasil Pengamatan selama
1 bln di IGD RS. Zainoel
Abidin
• masy lebih byk membawa
STOP!!!!
TDK PROFESIONAL
pasien dgn menggunakan
transportasi spt :

- Mobil pribadi

- Mobil angkutan umum

- Becak
JANGAN!!!!
BIARKAN TERLANTAR
- Sepeda motor

5
Sumber Daya Manusia
• Awam Umum Petugas • Dokter • Dokter Spes
• Awam Khusus Ambulans • Perawat • Perawat Spes
Pencegahan
KOMUNIKASI
Quick Response
TRANSPORTASI
masy
Aman-Sehat
( Safe Community ) PUSKESMAS RS Kelas C RS Kelas B / A
Pasien Ambulans

Intra RS Intra RS
Pra RS • RS
PPGD
•Antar RS
Public Safety Center
Kebutuhan Pelayanan GADAR
• Kejadian GADAR ... Tidak terduga/unpredictable (kapan,
dimana)
• Korban butuh pertolongan segera
• Terlambat dalam penanganan dapat berakibat cacat
fisik/fatal
• Banyak hal yang dapat menyebabkan kejadian GADAR,
(kecelakaan, tindakan anarkis, kebakaran, penyakit &
bencana alam)
• Kondisi ini memerlukan penanganan GADAR “tepat &
segera”, sehingga Pertolongan Pertama (First Aid) pada
korban/pasien dapat dilakukan secara optimal
Tujuan SPGDT
1. Meningkatkan akses & mutu pelayanan
kegawatdaruratan
2. Mempercepat waktu penanganan (respon time)
korban/ pasien GADAR
3. Menurunkan angka kematian & kecacatan
• SPGDT berpedoman pd respon cepat yg menekankan
time saving is life and limb saving,
• yg melibatkan yan oleh masy, nakes, yan ambulans
GADAR & system komunikasi
PENYELENGGARAAN SPGDT
• SPGDT harus ditingkatkan secara kontinue untuk kualitas tinggi (mutu SDM, sarpras ,
dll)
• Dalam rangka peningkatan kualitas penanganan kegawatdaruratan, diluncurkan
program unggulan SPGDT melalui National Command Centre ( NCC ) & Public
Safety Centre (PSC) dengan kode akses 119
• Pusat komando Nasional (National Command Centre/ NCC ) 119 berada di
Kementerian Kesehatan
• Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu (PSC 119) dibentuk sampai ke tingkat
Pemerintah Kabupaten/kota
• Penyelenggara SPGDT melibatkan FASYANKES yang memiliki PSC 119
• Keberhasilan penanganan korban/ pasien GADAR tergantung pada beberapa
komponen SPGDT, yaitu:
1. Sistem komunikasi GADAR
2. Sistem penangan korban GADAR
3. Sistem transportasi GADAR yang harus saling terintegrasi satu sama lain.
Tugas & Fungsi PSC 119
Tugas PSC 119:
1. Menerima terusan (dispatch) panggilan kegawatdaruratan dari NCC
2. Melaksanan pel kegawatdaruratan dgn menggunakan algoritme GADAR
3. Memberikan yan ambulans
4. Memberikan informasi ttg FASYANKES
5. Memberikan informasi ttg ketersediaan TT di RS

Fungsi PSC 119:


6.Pemberi yan korban/ pasien GADAR mll proses triase (pemilahan kondisi
korban/pasien GADAR
7.Pemandu pertolongan pertama ( first aid )
8.Pengevakuasi korban/pasien GADAR;
9.Pengoordinasi dgn fasyankes
Alur SPGDT Melalui NCC 119 & PSC 119
Panggilan masyarakat masuk ke 119 mll NCC
1. Daerah yang sudah memiliki PSC 119 : panggilan akan langsung
diterima & ditindaklanjuti oleh PSC 119
2. Daerah yang belum memiliki PSC 119 : panggilan akan dibantu oleh
operator di NCC 119 namun hanya sebatas panduan pelayanan
GADAR
 Penanganan GADAR di PSC 119 kab/ kota meliputi penanganan
kegawatdaruratan dgn menggunakan algoritma
 Kebutuhan info TT, info FASKES terdekat & info ambulan
 PSC 119 berjejaring dgn FASYANKES terdekat dgn lok kejadian utk
mobilisasi ataupun merujuk pasien guna mendptkan penanganan
GADAR
ALUR SPGDT MELALUI CALL CENTER 119 (NCC DAN PSC)

NCC Aplikasi CC 119


Panggilan Darurat
(National Command Centre) 1. Call Tracker
2. Algoritma Gadar
3. Informasi faskes
4. Informasi TT
5. Halo Kemkes
6. Informasi Ambulans
7. Aplikasi reporting
PSC (Public Safety Centre) dan dashboard
di tiap Kota /Kabupaten monitoring
Jejaring SPGDT
FKTP/FKRTL,
Ambulans

Waktu operasional 24 jam,


12
VERSI

ALUR AMBULANS TERPADU PSC 119 DINKES ACEH

• Hubungi CC (0651 22118 atau 119)


SIAGA • Alat : telp/ HT/ RIG/ WA/ Telegram
24 JAM • yan di TKP dan atau dirujuk

masyarakat
Aceh
CC 119
POS AMBULANS/
PUSKESMAS

0651 22118/ 119


TX: 164800. RX: 160200
SAPAT 119

TKP/ RUJUK

PSC 119 & JEJARING

PUSKESMAS/ RS

RUMAH SAKIT
dr. ZAINOEL ABIDIN 13
Sistem Penanganan Kasus GADAR
Sistem penanganan korban/pasien GADAR tdd:
1. penanganan pra-FASYANKES,
2. penanganan intra FASYANKES
3. penanganan antar FASYANKES

• Penanganan praFASYANKES merupakan tindakan pertolongan thdp korban GADAR yg cepat & tepat di tkp sblm
mendptkan tindakan di FASYANKES.
• Pemberian pertolongan thdp korban GADAR oleh masy hy dpt diberikan dgn panduan operator CC 119 sblm
nakes tiba di tkp
• Panduan tsb berupa protocol yan kegawatdaruratan medis 119 pra FASYANKES.
• Pemberian pertolongan thdp korban GADAR oleh masy hy dpt diberikan dgn panduan operator CC 119 sblm
nakes tiba di tkp.
• Panduan tsb berupa protocol yan kegawatdaruratan medis 119 pra fasilitas yan kes. Penanganan intrafasilitas
yan kes merupakan yan GADAR yg diberikan kepada pasien di dalam FASYANKES sesuai standar yan GADAR.
Penanganan dilakukan melalui suatu system dgn pendekatan multidisiplin dan multiprofesi.
• Sdgkan penanganan antarFASYANKES merupakan tindakan rujukan thdp korban GADAR dr suatu FASYANKES
ke FASYANKES lain yg lebih mampu. Setiap FASYANKES, baik rumah sakit, puskemas maupun klinik
berkewajiban turut serta dalam penyelenggaraan SPGDT sesuai kemampuan. dalam hal keadaan bencana,
penyelenggara SPGDT dilaksanakan berkoordinasi dgn badan yg membidangi bencana sesuai dgn ketentuan
peraturan perUUan
Sistem Transportasi GADAR
Sistem transportasi GADAR dapat
diselenggarakan oleh :
• PSC 119
• Fasyankes
(dengan menggunakan ambulans GADAR
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
MAMPU MERESPON
PRE
HOSPITAL

AMBULANC
HOSPITAL
E SERVICE

MAMPU MEMINTA TOLONG

TERSEDIA PERTOLONGAN YG
CEPAT, TEPAT, PARIPURNA
CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19)
Diketahui penyebabnya adalah
novel Coronavirus yaitu jenis virus
baru yang satu family dengan virus
penyebab SARS dan MERS.
W
H
O

m
e
n
31 Des 2019 27 Jan 2020e 12 Feb 2020
t
a
p
k
9 Jan 2020 a 30 Jan 2020
n

2
0
Di Kota Wuhan, Cina, WHO melaporkan1bahwa WHO menetapkan nama
dilaporkan 59 kasus dengan 9
sudah terjadi penularan 2019-nCoV menjadi
gangguan pernapasan -
terbatas dari manusia ke COVID- 19, yang
(pneumonia) dan dirawat di nCoV
manusia (kontak keluarga) merupakan singkatan dari
RS, 7 orang dalam kondisi sebagai
telah dikonfirmasi di sebagian “coronavirus disease
kritis. PHEIC/KKM
besar Kota Wuhan, China 2019.”
MD.
dan negara lain.
TOTAL: 95.748 kasus

CINA : 80.411 kasus

MENINGGAL : 3.286 kasus


Recovered : 53.422
(55,7%)

KASUS PENYEBARAN
15.337 di 85 NEGARA +
Kapal Diamond
Princess (706)
(Korea Selatan (6.088),
Italia (3.089), Iran (2.922),
4500
Jepang (331), France (285),
4000
PENAMBAHAN KASUS PERHARI Jerman (262), Spanyol
3925
3500
3722
341
(222), US (159), Singapore
3000
Wuhan
PHEIC 3241 3205
9 3085 (110), Hongkong (105),
2838
2500 locked 2604 2676 2560 Swiss (90), Inggris (85),
2000 down
20028128
1795 1753 2068 2056
1826
2162
1872
Norway (56), Kuwait (56),
1500
1472 1527
1278
Bahrain (52), Australia (52),
1000
694781
Malaysia (50), Thailand
500
238
477 (47), Taiwan (42), Vietnam
0 32 150267265 (16), Macau, Uni Emirat
Arab, Kanada, Filipina (3),
20 Jan-20
21 Jan-20
22 Jan-20
23 Jan-20
24 Jan-20
25 Jan-20
26 Jan-20
27 Jan-20
28 Jan-20
29 Jan-20
30 Jan-20
31 Jan-20
1. Feb-20
2. Feb-20
3. Feb-20
4. Feb-20
5. Feb-20
6. Feb-20
7. Feb-20
8. Feb-20
9. Feb-20
32 Feb-20
33 Feb-20
34 Feb-20
35 Feb-20
36 Feb-20
37 Feb-20
38 Feb-20
39 Feb-20
40 Feb-20
41 Feb-20
Indonesia (2), India, Rusia,
Tren Menurun di China, Meningkat di Luar Nepal, Kamboja, Belgia,
Finlandia, Swedia, Mesir)
China
COVID-19 CORONAVIRUS
COVID-19 CORONAVIRUS

Update Data : 16 - 03- 2020


Rujukan dalam Penanganan PIE
• Rujukan Pasien
Fasyankes non rujukan PIE  apabila mendapatkan
orang dalam pengawasan PIE ( Penyakit Infeksi
Emerging ) SESEGERA mungkin merujuk pasien ke
RS Rujukan PIE yang telah ditetapkan sarana,
fasilitas dan peralatan khusus untuk perawatan
pasien PIE.

• Rujukan Spesimen
Mengambil dan mengirimkan spesimen klinis sesuai
standar ke Laboratorium Rujukan Nasional (BDTK
Balitbangkes)
Ambulans Gawat Darurat : Penyakit Infeksi

Kabin
• Kabin pasien kedap udara dengan satu pintu
masuk dan keluar •
• Pintu dapat dibuka ke atas atau ke samping
• Jendela yang kedap udara dan dilapisi film
berwarna gelap

Sistem sirkulasi udara dan ventilasi khusus


(heating, ventilation and air conditioning – HVAC)
dan dilengkapi dengan peralatan filtrasi udara
berupa High-Efficiency Particulate Air (HEPA) filter
3 layer plus germicidal Ultra Violet

Interkom : alat komunikasi interkom antara kabin


depan dan belakang
Ambulans Gawat Darurat : Penyakit Infeksi Covid-19
Transportasi Rujukan/ Evakuasi
Ambulans Gawat Darurat Untuk Penyakit Infeksi

1. Petugas dan pengemudi ambulans


menerapkan Kewaspadaan
Standard dan Kewaspadaan
Transmisi melalui Kontak dan
Droplet
2. Pasien tetap menggunakan masker
selama transportasi menggunakan
ambulans,
3. Semua petugas mengenakan
sarung tangan, masker bedah atau
respiratoir N95
Desinfeksi Ambulans
Prosedur kendaraan setelah
mengantar/merujuk pasien :
 Dibersihkan dengan detergen kemudian
dibilas dengan air
mengalir dan dikeringkan
 Bersihkan dengan desinfektan tutup
selama 10 menit
 Jemur / lap kering.

 Pekerjaan ini dilakukan di RS rujukan oleh petugas ambulans dengan


APD lengkap menggunakan apron pelindung, sarung tangan rumah tangga sebatas
siku dan sepatu boot.
 Setelah selesai, petugas mandi dan sedapat mungkin berganti pakaian.
Pemulasaraan Jenazah
Tatalaksana terhadap jenazah pasien PIE 1. Seluruh petugas pemulasaraan jenazah menggunakan APD
dilakukan secara khusus sesuai dengan lengkap, Gunakan sepatu boot
Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1984 2. Sebelum dan sesudah menggunakan sarung tangan petugas
mencuci tangan dengan sabun cair dan air mengalir
tentang Wabah Penyakit Menular : 3. Perlakuan terhadap jenazah : luruskan tubuh, tutup mata,
telinga dan mulut dengan
• Memperhatikan norma agama atau kapas / plester kedap air, lepaskan alat kesehatan yang
kepercayaan dan perundangan yang terpasang, setiap luka harus
berlaku. diplester dengan rapat.
• Pemeriksaan terhadap jenazah 4. Jika diperlukan untuk memandikan jenazah (air pencuci
dilakukan oleh petugas kesehatan. dibubuhi bahan desinfektan)
• Perlakuan terhadap jenazah dan
penghapus-hamaan bahan dan alat
yang digunakan dalam tatalaksana
jenazah dilakukan oleh petugas
kesehatan.
Pemulasaran Jenazah

Tempat Pemakaman Umum :


Pada perlakuan khusus terhadap jenazah : 1. Setelah semua prosedur jenazah
1. Hanya dapat dilakukan oleh petugas khusus dengan dilaksanakan dengan baik, maka
Kewaspadaan Standar pihak keluarga dapat turut dalam
2. Jenazah tidak boleh dibalsem, atau disuntik penguburan jenazah tersebut.
pengawet. 2. Penguburan dapat dilaksanakan
3. Diperlakukan sesuai keyakinan masing masing, di tempat pemakaman umum.
kemudian dimasukkan dalam kantong jenazah
(plastik yang tidak tembus air)
4. Dimasukkan dalam peti jenazah dan diberi
lakban/lem kayu sekelilingnya
5. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka
lagi
6. Jenazah sebaiknya hanya diantar / diangkut dengan
mobil jenazah.
7. Jenazah tidak lebih dari 4 jam disemayamkan di
dalam pemulasaraan jenazah.
APA YANG KAMI
HARAPKAN ?
VIDEO 1
WE CAN IF WE WORK
TOGETHER

TERIMA KASIH
PELAYANAN AMBULANS TERPADU 119 & KRISIS KESEHATAN
Jl. Prof.Dr. Syarief Thayib No.11 Kec.Bandar Baru,Lamprit Banda Aceh,23126
Telp. 0651-22118 / 119
Email : p2kkdinkes.aceh@yahoo.co.id
Instagram : psc119_dinkesaceh
DINAS KESEHATAN ACEH © TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai