KABUPATEN TABALONG
07/12/23 2
Virus Dengue
Genus Arbovirus ; Family: Flaviviridae)
Gen: 11kb ss-RNA, silindris, diameter : 40-50 nm
Berdasarkan amplop glikoprotein ada 4 serotypes
DEN-1 dan 3 sangat mirip
DEN-4 berbeda dengan yang lain
Satu serotipe bisa terdiri atas beberapa genotipe.
Penularan : nyamuk Aedes aegypti & albopictus.
Periode Inkubasi : 3 – 10 hari.
Awal gejala :
• Kelainan klinik blm jelas
• Mirip penyakit lain
Sulit di deteksi
Perlu pemeriksaan
LABORATORIUM
Gejala** Demam Berdarah
07/12/23 5
Petechiae on chest wall Subcutaneous
in child with DHF. hemorrhage in child with
DHF
Hari sakit/demam
KAPAN TROMBOSIT MENURUN?
Jumlah Trombosit
200.000
* * *
*
150.000
*
100.000 *
*
50.000
* *
0
1 2 3 4 5 6 7 8 hari
Hematokrit
70
60 * *
50
*
40 *
* *
* *
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 Hari
Asimptomatik Simptomatik
Case 2007
Case 2008
140000 9
CfR% 2006
8
120000 CfR% 2007
CfR% 2008 7
100000
6
80000 5
60000 4
3
40000
2
20000
1
0 0
Country
PETA IR DAN CFR DBD TAHUN 2012
• 5 Provinces dengan CFR tertinggi: Papua Barat, Maluku, Gorontalo, Bangka-Belitung dan
Jambi.
KASUS DBD KABUPATEN TABALONG
TH. 1999 s/d 2013
250
200
150
100
Meninggal
Kasus
50
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Meninggal 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2 0 4 2
Kasus 0 2 1 5 10 45 154 47 60 86 37 204 150
07/12/23 16
Tahun 2011
Kasus DBD : 37 Ks
Bintang Ara
1 3
1
0 26
1
07/12/23
0 0 4
17
TAHUN 2012
DBD : 204 Kasus
3 2
Bintang Ara
1 17 4
54
39
41 2
26
07/12/23
1 9 2 6 18
1
DBD Per UPK TAHUN 2013
MU : 0
JR : 1
BA : 0
MU
RB :0
HR : 5
UP : 4
HK: 14
MP : 14
TJG : 7 Meninggal : 2 org
MBN Kecamatan Tanta
MA: KLA : TT :
41
: 39 • Ds. Puain Kanan (1)
2 11
MH : 2 • Ds. Pdg Panjang (1)
BL: 7 2
PGN : 1
Analisis Pola Makmin DBD th 2007 – 2012
thd kasus DBD Tahun 2013
SITUASI DEMAM BERDARAH MENURUT JENIS KELAMIN
TAHUN 2010, 2011, 2012, 2013
43%
49%
laki-laki
laki-laki
57% Perempuan
51%
Perempuan
2012 2013
19%
41%
laki-laki
laki-laki
Perempuan
Perempuan
59%
81%
2010 2011
SITUASI DEMAM BERDARAH MENURUT GOLONGAN
UMUR TAHUN 2010 s/d 2013
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
<1 '1-4 '5-14 '15-44 '>45
2010 4 5 20 55 2
2011 0 5 5 26 1
2012 6 24 95 75 4
2013 5 21 68 49 7
ABJ KABUPATEN TABALONG
TAHUN 2009 s/d 2013
90 81,5
76,6 79 78,578,7 78 74,7
80
64,461,262,8 68 71,5 71 69 70
70
60
50
40
30
20
10
0
50
40
30
20
10
0
M. M. M.
B. Lawas Pugaan Kelua Tanta Tanjung Hikun Mabuun Haruai Upau M. Uya Ribang Jaro B. Ara
Agung Harus Pudak
2012 9 1 22 4 2 6 22 17 41 54 17 4 2 1 2 0
2013 7 1 11 2 2 41 7 14 14 39 5 4 0 0 1 0
Stratifikasi Desa/Kelurahan
Kelurahan/Desa Endemis yaitu kelurahan/desa yang dalam
3 tahun terakhir, setiap tahun ada kasus DBD
Kelurahan/Desa Sporadis yaitu kelurahan/desa yang dalam
3 tahun terakhir terdapat kasus DBD tetapi tidak setiap
tahun.
Kelurahan/Desa Potensial yaitu kelurahan/desa yang dalam
3 tahun terakhir tidak pernah ada kasus DBD, tetapi
penduduknya padat, mempunyai hubungan transportasi
yang ramai dengan wilayah yang lain dan presentase rumah
yang ditemukan jentik lebih atau sama dengan 5%.
Kelurahan/Desa Bebas yaitu kelurahan/desa yang tidak
pernah ada kasus DBD selama 3 tahun terakhir dan
presentase rumah yang ditemukan jentik kurang dari 5%.
25
X
VEKTOR
Pengendalian Dewasa
Pengendalian Pradewasa
Perkiraan Umur Nyamuk
1-2 hr
6-8 hr 8-12 hr
1-2 hr
• Ukuran 0,80 mm
• Setiap kali nyamuk betina bertelur sebanyak 100
butir.
• Diletakkan sedikit diatas permukaan air dan
menempel di dinding penampungan air
07/12/23 31
Pupa Aedes aegypti
• Fase tidak makan, spt
koma.
• Gerak lambat & sering
dipermukaan air.
• Usia 1-2 hari lalu menjadi
nyamuk dewasa.
• Indikator bahwa di tempat
tersebut sudah lama (lebih
dari 1 minggu) tidak
dilakukan PSN. PSN harus
lebih digiatkan.
07/12/23 32
Nyamuk Aedes aegypti
Sisik-sisik pada sayap simetris
Kaki belakang, tengah, dan
depan pada tibia tidak semuanya
bergelang putih
Palpi pada ujungnya berwarna
putih
Proboscis seluruhnya gelap
Tarsus kaki depan dengan
beberapa gelang putih
Pada mesonotum terdapat
gambar lyre
Nyamuk Aedes albopictus
PE Fogging Fokus
Penderita Kriteria :
1. ADA KASUS
TAMBAHAN DBD
2. ADA 3 ATAU LEBIH
PENDERITA PANAS
TANPA SEBAB
YANG JELAS
3. BANYAK
DITEMUKAN JENTIK
Kriteria Penetapan KLB :
• Timbulnya kasus yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal pada suatu daerah
• Jumlah kasus dalam periode 1 (satu) bulan menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka
rata-rata kasus perbulan tahun sebelumnya
• Angka kematian (CFR) dalam satu kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih
dibandingkan angka kematian (CFR) periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama.
• Ditetapkan oleh Kepala Daerah (Bupati/Walikota).
PEMANTAUAN JENTIK
• Pemantauan Jentik oleh Kader Jumantik dan
Petugas Kesehatan / Puskesmas sekurang-
kurangnya setiap tiga bulan sekali
Jumantik
plus
Pencahayaan
Ventilasi
Kasa
PEMANTAUAN JENTIK BERKALA
ANAK SEKOLAH
TEMPAT RAWAN PENULARAN DBD
• WILAYAH YG BANYAK KASUS
• PEMUKIMAN
• SEKOLAH
• RS / PUSKESMAS
50
LARVASIDASI
• ABATE 1 G ( Themephos 1 % )
Takaran : 10 Gram ( 1 Sendok makan peres ) utk 100 liter air.
Digunakan dari tahun 1968 s/d sekarang
• ALTOSID 1,3 G ( Metopren 1,3 % )
Takaran : 5 Gram ( 1 Sendok teh peres ) utk 200 liter air.
• SUMILARV 0,5 G ( Pyriproksifen 0,5 % )
Takaran : 0,5 Gram utk 200 liter air.
Digunakan dari tahun 2005 s/d skrg
07/12/23 51