1
Latar Belakang
• Praktek penerapan GCG di Perusahaan berlandaskan pada prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi, dan fairness bagi seluruh stakeholders dan bertanggung jawab sebagai good
corporate citizen dan kemandirian.
• Dengan implementasi GCG, maka pengelolaan sumber daya Perusahaan diharapkan menjadi efisien, efektif,
ekonomis dan produktif dengan selalu berorientasi pada tujuan Perusahaan dan memperhatikan stakeholders
approach.
• Pelaksanaan Assessment Good Corporate Governance secara berkala diharapkan mampu menghasilkan
gambaran peta praktek GCG di Perusahaan yang dapat diperbandingkan dari waktu ke waktu sehingga dapat
diketahui hal yang sudah ataupun yang belum dilakukan.
• Praktek-praktek yang sejalan dengan GCG ditingkatkan pelaksanaannya sedangkan kelemahan yang terjadi
segera diperbaiki sehingga pelaksanaan GCG dapat menjadi landasan operasional Perusahaan.
2
Dasar Hukum Penerapan GCG
• Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
(GCG) pada BUMN. Pasal 44 ayat 1, BUMN wajib melakukan pengukuran terhadap penerapan GCG dalam bentuk :
a. Penilaian (assessment) yaitu program untuk mengidentifikasi pelaksanaan GCG di BUMN melalui pengukuran
pelaksanaan dan penerapan GCG di BUMN yang dilaksanakan secara berkala setiap 2 (dua) tahun.
b. Evaluasi (review) yaitu program untuk mendiskripsikan tindak lanjut penerapan GCG di BUMN yang dilakukan pada
tahun berikutnya setelah penilaian sebagaimana dimaksud pada huruf (a) yang meliputi evaluasi terhadap hasil
penilaian dan tindak lanjut atas rekomendasi perbaikan.
Pasal 44 ayat 5, Pelaksanaan evaluasi pada prinsipnya dilakukan sendiri oleh BUMN bersangkutan (self assessment), yang
pelaksanaannya dapat didiskusikan dengan atau meminta bantuan (asistensi) oleh penilai independen.
• Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 Tanggal 6 Juni 2012 tentang
Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
3
Tujuan Assessment GCG
1. Mengukur kualitas penerapan GCG di BUMN melalui
penilaian/evaluasi tingkat pemenuhan kriteria GCG dengan
kondisi nyata yang diterapkan di BUMN, melalui pemberian
skor / nilai atas penerapan GCG dan kategori kualitas penerapan
GCG-nya
2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG di
BUMN serta mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk
mengurangi celah (GAP) antara kriteria GCG dengan penerapan
GCG di BUMN yang bersangkutan
3. Memonitor konsistensi penerapan GCG di BUMN dan
memperoleh masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan
kebijakan corporate governance di lingkungan BUMN
4
Program Assessment dan Review
1. Program assessment pelaksanaan GCG harus diselenggarakan secara berkala dua tahunan dan dilakukan
oleh Asesor Independen. e.g BPKP
2. Bagi BUMN yang telah menyelenggarakan Program Assessment maka pada tahun berikutnya melaksanakan
Program Review, yang meliputi Self-Assessment dan evaluasi tindak lanjut rekomendasi Program
Assessment sebelumnya
3. Program review pada dasarnya merupakan inisiatif mandiri BUMN dan agar terdapat kesamaan metodologi
penilaian dan tolok ukur maka dapat didiskusikan dengan Asesor Independen.
4. Setiap hasil Assessment dan Review pelaksanaan GCG pada BUMN disampaikan kepada Menteri Negara
BUMN selaku pemegang saham/pemilik modal
5. Deputi Teknis akan melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang pelaksanaan GCG,
paling sedikit sekali dalam setahun pada sesi Pembahasan Teknis/Pra RUPS/RUPS atau melakukan evaluasi
pada forum tersendiri
5
Proses Assessment
Kondisi Obyektif Praktik GCG
Review Dokumen
Pengisian Kuesioner Pengumpulan Data
Hasil Wawancara
Menggunakan
Analisis
Indikator/Bobot/ Skor
Laporan Assessment
7
Aspek, Parameter
dan Faktor Uji Kesesuaian
8
Aspek / Faktor
I. Komitmen Terhadap Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang
Baik Secara Berkelanjutan
II. Pemegang saham dan RUPS/
Pemilik Modal
III. Dewan Komisaris / Dewan
Pengawas
IV. Direksi
V. Pengungkapan Informasi dan
Transparansi
VI. Aspek Lainnya
9
Tahap 1
Tata Cara Pengisian Kertas Kerja
10
Tahap 1:
Tata cara Pengisian Kertas Kerja
Tahap pertama, penilai/assessor mempelajari dan memahami uraian yang termuat pada kolom aspek penerapan
GCG/Indikator/Parameter dan Faktor-Faktor yang diuji Kesesuaian Penerapannya
11
Tahap 1 – Pengisian Kertas Kerja
12
Tahap 2
Penilaian Capaian Penerapan GCG Per Faktor/Indikator/Parameter
13
Tahap 2:
Tata cara Penilaian
Tahap Kedua, Penilai/Assessor menyusun analisis kecukupan pelaksanaan GCG dengan melakukan hal-hal sebagai berikut
1. Menetapkan metode perolehan data yang akan digunakan untuk menilai setiap faktor yang diuji kesesuaian penerapannya
yaitu meliputi review dokumen, kuesioner, wawancara, dan atau observasi
2. Mengumpulkan data yang relevan berdasarkan butir 1 untuk menilai pemenuhan, Faktor-faktor yang diuji kesesuaian
penerapannya
3. Membandingkan pemenuhan faktor-faktor yagn diuji kesesuaian penerapannya, pada setiap Parameter / subindikator
dengan pelaksanaan GCG sesuai data dan informasi yang diperoleh pada butir 2, yang meliputi penjelasan kelemahan dan
atau kekuatan yang dimiliki BUMN yang bersangkutan.
4. Mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan kelemahan penerapan GCG pada seluruh Faktor-faktor yang diuji
Kesesuaian Penerapannya dalam setiap Parameter/Subindikator dan memberikan usulan rekomendasi yang dituangkan
pada kolom indentifikasi masalah dan usulan rekomendasi
5. Berdasarkan butir 3, menyusun analisis pelaksanaan GCG BUMN dimaksud dan dimuat pada kolom Analisis Penerapan
GCG
14
I. Daftar Capaian
Indikator Komitmen
15
II. Daftar Capaian
Indikator Pemegang Saham
16
III. Daftar Capaian
Indikator Dekom
17
III. Daftar Capaian
Indikator Dekom
18
IV. Daftar Capaian
Indikator Direksi
19
IV. Daftar Capaian
Indikator Direksi
20
V. Daftar Capaian
Pengungkapan Informasi dan Transparansi
21
VI. Aspek Lainnya
22
Tahap 3
Faktor-Faktor yang Diuji Kesesuaian Penerapannya
23
Tahap 3
24
Faktor-Faktor
yang Diuji Kesesuaian Penerapannya
1. Keberadaan SOP/Kebijakan/Aturan main yang melandasi proses yang dilaksanakan oleh Organ BUMN
(Pemegang Saham/RUPS, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, Direksi) termasuk kelengkapan muatan
SOP/Kebijakan/Aturan Main
2. Diseminasi/Sosialisasi SOP/Kebijakan/Aturan Main
3. Pemahaman para partisipan yang melaksanakan proses
4. Rencana pelaksanaan atas proses sesuai SOP/Kebijakan/Aturan Main
5. Pelaksanaan Proses di organ BUMN sesuai SOP/Kebijakan/Aturan Main
6. Keluaran/output atas proses yang dilaksanakan oleh organ BUMN
7. Kualitas keluaran/ output yang dihasilkan.
25
Penentuan Skor Faktor-Faktor
yang diuji Kesesuaian Penerapan
26
Penentuan Skor Faktor-Faktor
yang diuji Kesesuaian Penerapan
27
Penentuan Skor Faktor-Faktor
yang diuji Kesesuaian Penerapan
28
Tahap 4
Penyusunan Hasil Akhir
29
Tahap 4:
Penyusunan Hasil Akhir
Penyusunan hasil akhir penilaian per
Aspek Penerapan GCG yang merupakan
jumlah dari nilai tertimbang (seluruh
Indikator) dalam Aspek bersangkutan.
Dengan demikian tingkat pemenuhan
nilai individu setiap Aspek Penerapan
GCG adalah hasil bagi nilai capaian
(tertimbang) penerapan GCG dengan
nilai bobot aspek yang bersangkutan.
Penjumlahan masing-masing aspek
tersebut menjadi Nilai Akhir Penerapan
GCG
30
Tahap 4 - Hasil Penilaian
31
Dokumentasi Kertas Kerja
32
Kriteria Penilaian
33
Kesimpulan Umum Hasil Evaluasi
Berdasarkan Kertas Kerja Penilaian / Evaluasi GCG,
Penilai/Evaluator perlu membuat kesimpulan Umum Hasil Penilaian
/ Evaluasi Penerapan GCG BUMN pada lembar tersendiri yang
menggambarkan pemenuhan kecukupan seluruh Faktor Penilaian
yang paling kurang meliputi
a. Nilai /Skor penilaian / evaluasi GCG dan klasifikasinya
b. Nilai Akhir masing-masing Aspek Penerapan GCG
c. Simpulan dan Rekomendasi
34
Format Laporan
1. Halaman Judul
2. Daftar Isi
3. Daftar Lampiran
4. Ringkasan Eksekutif
5. Simpulan dan Rekomendasi
6. Profil Perusahaan dan
Metodologi
7. Uraian Hasil Penilaian / evaluasi
8. Lampiran
35
Thank You
Let’s Discuss
36