Tabel 1
Penilaian Penerapan Good Corporate Governance PT.
PERTAMINA
Tahun 2010 &
N Aspek Pengujian Nilai Tahun 2013 Tahun 2012 Tahun 2011 2009
Maksimal
o
.
Skor Capaian Skor Capaian Skor Capaian Skor Capaian
I. Hak dan 9 6,67 74,11% 6,12 68,01% 6,23 69,25% 6,04 67,16%
Tanggung Jawab
Pemegang
Saham/RUPS 8 7,71 96,38% 7,71 96,38% 7,56 94,50% 7,07 88,43%
II. Kebijakan Good
Corporate 66 55,64 84,30% 53,47 81,02% 53,53 81,10% 46,74 70,82%
Governance
III. Penerapan Good 7 5,75 82,14% 4,49 64,09% 2,38 33,94% 2,19 31,25%
Corporate
Governace 10 8,92 89,20% 8,62 86,18% 8,71 81,69% 8,08 80,83%
IV . Pengungkapan 100 84,69 84,69% 80,41 80,41% 77,86 77,86% 70,13 70,13%
Informasi (Disclosure)
V. Komitmen
Skor Keseluruhan
Sumber: Laporan Assessment Good Corporate Governance PT. PERTAMINA Tahun 2013, 2012, 2011 dan
2010
2. Kebijakan GCG
Penerapan pada indikator kebijakan GCG yang masih memerlukan perbaikan
yaitu perusahaan belum memiliki kebijakan sistem pengendalian internal
yang terintegrasi dalam Framework The Committee of Sponsoring
Organizations (COSO) baik mengenai tanggung jawab pelaksanaannya
maupun evaluasinya.
3. Penerapan GCG
A. Komisaris
Penerapan pada indikator penerapan GCG untuk aspek Komisaris yang
masih memerlukan perbaikan adalah sebagai berikut:
1) Dewan Komisaris belum menetapkan kriteria informasi yang dapat
disampaikan kepada stakeholder lainnya dan rincian pembagian
tugas bagi anggota komisaris yang baru aktif.
2) Dewan Komisaris belum melakukan pengkajian secara spesifik atas
kelayakan visi dan misi perusahaan, memberikan arahan dan
masukan mengenai manajemen risiko korporasi secara menyeluruh
di perusahaan terutama yang bersifat rutin dan memberikan
masukan mengenai implementasi Information
Technology (IT) yang disampaikan oleh
Direksi.
3) Program pengenalan komisaris bagi anggota Dewan Komisaris yang
baru belum dilengkapi dengan jadwal dan lamanya masa
pengenalan.
4) Belum dilaksanakannya rencana program pengembangan komisaris.
B. Komite Komisaris
Penerapan pada indikator penerapan GCG untuk aspek Komite
Komisaris yang masih memerlukan perbaikan adalah sebagai
berikut:
1) Komite komisaris belum memberikan usulan atau masukan
mengenai sistem pengupahan Direksi sebagaimana yang diatur
dalam Charter Hulu.
2) Komite komisaris belum memberikan rekomendasi atas jenis dan
jumlah asuransi yang ditutup oleh perusahaan dalam hubungannya
dengan risiko seperti asuransi aset milik pemerintah (BP MIGAS)
yang harus diasuransikan oleh PT. PERTAMINA selaku
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
3) Komite komisaris belum melakukan riview atas efektivitas Sistem
Pengendalian Manajemen yang terintegrasi dan riview atas Term
of Reference (TOR) untuk auditor eksternal.
C. Direksi
Penerapan pada indikator penerapan GCG untuk aspek Direksi yang
masih memerlukan perbaikan adalah sebagai berikut:
1) Direksi belum menetapkan Standard of Procedure (SOP) untuk
pelaksanaan tugas di unit kerja atas suatu proses bisnis dan juga
uraian tugas yang jelas untuk tingkat asisten manajer ke bawah.
2) Direksi belum menerapkan sistem tentang IT secara terstruktur dan
terintegrasi karena belum memiliki IT Master Plan. Selain itu juga,
Direksi belum melaksanakan kebijakan dan mekanisme untuk
mencegah pengambilan keuntungan pribadi secara konsisten. Hal
ini terlihat dari belum semuaanggota Direksi memperbaharui surat
pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan pada awal tahun.
3) Direksi belum menyampaikan Work Program & Budget (WP&B)
kepada pemegang saham dan Dewan Komisaris sehingga
terjadinya keterlambatan penyampaian WP&B kepada BP MIGAS
dan juga laporan kinerja bulanan kepada Dewan Komisaris dan
pemegang saham.
4) Direksi belum memberikan asersi mengenai penerapan pengendalian
internal yang didasarkan pada hasil riview atas sistem pengendalian
internal secara terpisah.
5) Risalah rapat Direksi belum mengungkapkan evaluasi terhadap hasil
rapat sebelumnya dan ditandatangani oleh ketua rapat dan salah
seorang anggota Direksi lainnya yang ditunjuk.
D. Satuan Pengawasan Internal (SPI)
Penerapan pada indikator penerapan GCG untuk aspek Satuan
Pengawasan Internal (SPI) yang masih memerlukan perbaikan adalah
sebagai berikut:
1) Kuantitas atau jumlah SPI belum memadai jika dibandingkan dengan
ruang lingkup tugas yang harus dilaksanakan.
2) SPI belum melakukan evaluasi atas kecukupan dan efektivitas
pengendalian internal dalam lingkup korporat. Saat ini evaluasi atas
kecukupan dan efektivitas pengendalian internal baru dilakukan
secara parsial dalam aktivitas audit atau aktivitas tertentu.
3) SPI belum secara khusus melakukan evaluasi atas pencapaian
sasaran dan tujuan program serta penyempurnaan pengelolaan
risiko dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan
pengendalian proses bisnis kepada manajemen.
E. Sekretaris Perusahaan
Penerapan pada indikator penerapan GCG untuk aspek Sekretaris
Perusahaan yang masih memerlukan perbaikan adalah sebagai
berikut:
1) Sekretaris Perusahaan yaitu Fungsi VP Legal & Relation belum
memberikan informasi kepada stakeholder secara tepat waktu
khususnya terkait dengan muatan website yang tidak update. Hal
ini dikarenakan belum adanya mekanisme penyampaian informasi
dari unit-unit terkait kepada Sekretaris Perusahaan.
2) Laporan VP Legal & Relation kepada Direksi belum disampaikan
secara tepat waktu dan juga substansi laporannya belum memadai,
dikarenakan belum memuat informasi mengenai penyelenggaraan
rapat-rapat yang dikoordinasi oleh VP Legal & Relation.