Anda di halaman 1dari 20

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ANDALAS

PENILAIAN CORPORATE GOVERNANCE


Oleh:
Dr. HAMDANI, MM., M.Si., Ak, CA, CIPSAS, CRGP, CFrA, ACPA
DOSEN DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS
METODE PENILAIAN CGC
• Pelaksanaan asesmen CGPI dilakukan oleh lembaga independen, yaitu
The Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG) dengan
Corporate Gorvernance Preception Index (CGPI)
• Assessment Good Corporate Governance (GCG) ASEAN Corporate
Governance Scorecard, parameter pengukuran praktik tata
kelola yang disepakati oleh ASEAN Capital Market Forum
(ACMF)
EVALUASI IMPLEMENTASI TATA KELOLA PT
SIG (PERSERO) 2021 (1)
• Evaluasi penerapan GCG dilakukan untuk mendapatkan umpan balik bagi
perbaikan di masa mendatang.
• Untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitasnya dalam jangka
panjang yang diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan, berupa
peningkatan kinerja dan penciptaan kinerja perusahaan yang baik (good
corporate image).
• Penilaian yang dilakukan menggunakan berbagai acuan standar praktik
terbaik yang berlaku di Indonesia maupun yang berlaku di luar negeri.
• Assessment menjadi bagian dari mekanisme check and balances.
• Dengan assessment, maka capaian kegiatan dapat diketahui dengan pasti
dan tindakan lebih lanjut untuk memperbaiki kinerja suatu kegiatan dapat
ditetapkan.
EVALUASI IMPLEMENTASI TATA KELOLA PT
SIG (PERSERO) 2021 (2)
• Perseroan secara berkala melakukan pengukuran implementasi GCG.
• Hal ini dilakukan untuk memperoleh penilaian yang objektif mengenai implementasi GCG di
Perseroan.
• Indonesian Institute For Corporate Directorship (IICD) menggunakan kriteria penilaian : Asean
Corporate Governance menggunakan ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS).
• The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) sebagai lembaga independen yang
melakukan kegiatan diseminasi dan pengembangan tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance) di Indonesia bekerjasama dengan Majalah SWA sebagai mitra media
publikasi, secara konsisten sejak tahun 2001 melakukan riset dan pemeringkatan terhadap
penerapan corporate governance pada perusahan publik (emiten), BUMN, perbankan dan
perusahaan swasta lainnya atau dikenal dengan Corporate Governance Perception Index (CGPI).
• Pemeringkatan CGPI ini bertujuan untuk memotivasi pelaku dunia usaha dalam meningkatkan
kualitas penerapan konsep corporate governance melalui perbaikan yang berkesinambungan
(continous improvement) dengan melaksanakan evaluasi dan melakukan studi banding
(benchmarking) serta menumbuhkan partisipasi masyarakat luas secara aktif dalam
mengembangkan praktik Good Corporate Governance
Assessment GCG – Kementerian BUMN
Tahun Buku Nilai GCG Index Assessor Independen

2009 83,88 BPKP Provinsi Jawa Timur


2010 88,37 BPKP Provinsi Jawa Timur
2011 88,91 BPKP Provinsi Jawa Timur
2012 84,57 BPKP Provinsi Jawa Timur
2014 91, 38 BPKP Provinsi Jawa Timur
2015 93,31 Self Assessment
2016 93,02 PT Sinergi Daya Prima
2017 92,45 PT Sinergi Daya Prima
2018 93,40 PT Sinergi Daya Prima
2019 94,54 PT Sinergi Daya Prima
2020 95,08 PT Multi Utama Indojasa
2021 95,25 PT Sinergi Daya Prima
Kriteria Penilaian : Keputusan Menteri BUMN Nomor : SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator Parameter
Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada
BUMN
Indonesian Institute For Corporate Directorship (IICD).
Tahun Buku Nilai Asean CG IICD Award
2015 77,57 (Fair) –
2016 93,37 (Very Good) Best State Owned Enterprise
2017 84,15 (Good) –
2018 84,96 (Good) Best Right Of Shareholders
2019 84,96 (Good) –
2020 85,21 (Good) –
2021 89,22 (Good) Best Right of Shareholders
Kriteria Penilaian : Asean Corporate Governance dan Corporate Governance Perception Index
Self Assessment GCG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
PRINSIP URAIAN
1 Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang
2
Saham atau Investor
3 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris.
Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
4
Komisaris
5 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi
6 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku
7
Kepentingan
8 Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi
Kriteria Penilaian SE OJK Nomor 32/SEOJK.04/2015 Tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan
Terbuka, dengan hasil evaluasi di tahun 2021
Prinsip 1 : Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
REKOMENDASI IMPLEMENTASI STATUS
Perusahaan Terbuka memiliki cara Perusahaan telah memiliki cara atau prosedur teknis Comply
atau prosedur teknis pengumpulan pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka
suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi,
maupun tertutup yang dan kepentingan pemegang saham yang tertuang dalam
mengedepankan independensi, dan tata tertib RUPS yang ter-publish di situs web
kepentingan pemegang saham. Perusahaan.
Seluruh anggota Direksi dan Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Comply
anggota Dewan Komisaris Perusahaan hadir dalam RUPS Tahunan yang
Perusahaan Terbuka hadir dalam diselenggarakan pada 29 Maret 2021.
RUPS Tahunan
Ringkasan risalah RUPS tersedia Ringkasan risalah RUPS telah tersedia dalam Situs Web Comply
dalam Situs Web Perusahaan Perusahaan (www.sig.id) dalam
Terbuka paling sedikit selama 1 bentuk bilingual (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
(satu) tahun. selama 3 tahun terakhir
Prinsip 2 : Meningkatkan Kualitas Komunikasi
Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau
Investor.
REKOMENDASI IMPLEMENTASI STATUS
Perusahaan Terbuka memiliki Perusahaan telah memiliki kebijakan komunikasi Comply
suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor yang tertuang
dengan pemegang saham atau dalam Pedoman Perilaku Etika (Code of Conduct) dan
investor. tersedia di situs web Perusahaan, www.sig.id.
Perusahaan Terbuka Perusahaan telah mengungkapkan kebijakan Comply
mengungkapkan kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor
komunikasi Perusahaan Terbuka yang tertuang dalam Pedoman Perilaku Etika (Code of
dengan pemegang saham atau Conduct) dan tersedia di situs web perusahaan,
investor dalam Situs Web. www.sig.id.
Prinsip 3 : Memperkuat Keanggotaan dan
Komposisi Dewan Komisaris.
REKOMENDASI IMPLEMENTASI STATUS
Penentuan jumlah anggota Dewan Perusahaan telah mempertimbangkan kondisi Perusahaan Comply
Komisaris mempertimbangkan kondisi (karakteristik, kapasitas, ukuran serta sasaran pencapaian
Perusahaan Terbuka. usaha perusahaan) dalam penentuan jumlah anggota
Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk.
Penentuan komposisi anggota Dewan Perusahaan telah memperhatikan keberagaman keahlian, Comply
Komisaris memperhatikan pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan dalam
keberagaman keahlian, pengetahuan, penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris sesuai
dan pengalaman yang dibutuhkan dengan Anggaran Dasar PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
sehingga dapat memberikan nasehat dan pengawasan dari
berbagai aspek yang lebih luas.
Prinsip 4 : Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas
dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
REKOMENDASI IMPLEMENTASI STATUS
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan Dewan Komisaris telah mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) Comply
penilaian sendiri (self assessment) untuk untuk menilai kinerja Dewan Komisaris yang tertuang di Board
menilai kinerja Dewan Komisaris. Manual dan Annual Report 2021 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Kebijakan penilaian sendiri (self Dewan Komisaris telah mengungkapkan kebijakan penilaian sendiri (self Comply
assessment) untuk menilai kinerja Dewan assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris melalui Laporan Tahunan
Komisaris, diungkapkan melalui Laporan (Annual Report) Tahun Buku 2021.
Tahunan Perusahaan Terbuka.
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan Dalam kode etik, dinyatakan bahwa setiap individu insan perusahaan wajib Comply
terkait pengunduran diri anggota Dewan menghindari segala bentuk potensi benturan kepentingan yang dapat merugikan
Komisaris apabila terlibat dalam perusahaan. Insan perusahaan dilarang melakukan aktivitas yang
kejahatan keuangan menguntungkan kepentingan pribadi, keluarga maupun
kerabatnya secara langsung maupun tidak langsung di perusahaan. Untuk
menghindari terjadinya benturan kepentingan, insan perusahaan yang berada
dalam posisi memiliki benturan kepentingan diwajibkan untuk membebaskan diri
dari situasi tersebut atau memberitahu pimpinannya atau pihak yang
bertanggung jawab mengenai hal tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
Dewan Komisaris wajib mengundurkan diri apabila terlibat dalam kejahatan
keuangan.

Dewan Komisaris atau Komite yang Comply


menjalankan fungsi Nominasi dan Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyusun kebijakan suksesi dalam
Remunerasi menyusun kebijakan suksesi proses Nominasi anggota Direksi sesuai Pedoman Kerja/Piagam sebagai acuan
dalam proses Nominasi anggota Direksi kerja Komite Nominasi dan Remuneras
Prinsip 5 : Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi.
REKOMENDASI IMPLEMENTASI STATUS
Penentuan jumlah anggota Penentuan jumlah anggota Direksi telah mempertimbangkan kondisi Comply
Direksi mempertimbangkan Perusahaan yang meliputi karakteristik, kapasitas, ukuran serta sasaran
kondisi Perusahaan Terbuka pencapaian usaha Perusahaan serta efektifitas dalam pengambilan
serta efektifitas dalam keputusan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Pedoman GCG PT Semen
pengambilan keputusan. Indonesia (Persero) Tbk.

Penentuan komposisi anggota Penentuan komposisi anggota Direksi telah memperhatikan, Comply
Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan
keberagaman keahlian, SIG sesuai dengan Anggaran Dasar. Komposisi Direksi terdiri dari
pengetahuan, dan pengalaman personel yang memiliki pengalaman dan keahlian yang relevan pada
yang dibutuhkan. bidangnya sehingga memiliki kemampuan untuk mengelola dan
mengembangkan usaha perusahaan
Anggota Direksi yang Direktur Keuangan SIG telah memenuhi syarat keahlian dan Comply
membawahi bidang akuntansi pengetahuan dalam bidang keuangan dan akuntansi. Dapat dilihat pada
atau keuangan memiliki Annual report dimana tercantum informasi dalam curriculum
keahlian dan/atau pengetahuan vitae Direktur Keuangan yang bersangkutan telah menempuh
di bidang akuntans. pendidikan Magister (S2) bidang Manajemen Keuangan di Universitas
Padjajaran lulus tahun 2005 dan pernah menjabat sebagai Direktur
keuangan di PT Rekayasa Industri serta menjabat sebagai CEO Region PT
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk..
Prinsip 6 : Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan
Tanggung Jawab Direksi..
REKOMENDASI IMPLEMENTASI STATUS
Direksi mempunyai kebijakan Direksi telah mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self Comply
penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi sesuai dengan
assessment) untuk menilai Peraturan Menteri BUMN tentang Kontrak Manajemen dan
kinerja Direksi. Kontrak Manajemen Tahunan Direksi Badan Usaha Milik
Negara (Peraturan Menteri BUMN No PER –
11/MBU/11/2020).
Kebijakan penilaian sendiri (self Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai Comply
assessment) untuk menilai kinerja Direksi telah diungkapkan di Laporan Tahunan
kinerja Direksi diungkapkan sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN tentang Kontrak
melalui laporan tahunan Manajemen dan Kontrak Manajemen.
Perusahaan Terbuka.
Direksi mempunyai kebijakan Direksi telah mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri Comply
terkait pengunduran diri anggota anggota Direksi yang tertuang dalam Anggaran Dasar
Direksi apabila terlibat dalam dan Board Manual.
kejahatan keuangan.
Prinsip 7 : Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan
melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan
REKOMENDASI IMPLEMENTASI STATUS
Perusahaan Terbuka memiliki Perusahaan telah memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading yang tertuang di Comply
kebijakan untuk mencegah Pedoman Perilaku Etika Bab III tentang Etika Perilaku Perusahaan pada Sub Bab 3.10 Informasi Orang
terjadinya insider trading. Dalam (Insider Trading)
Perusahaan Terbuka memiliki Perusahaan telah memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud yang tertuang dalam Pedoman Comply
kebijakan anti korupsi dan Perilaku Etika Bab II Perilaku Usaha Perusahaan dan Bab III Etika Perilaku Perusahaan dan
anti fraud. diimplementasikan dalam bentuk penerapan sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (ISO
37001) serta pembentukan Tim Pengendalian Gratifikasi dan Anti Penyuapan.
Perusahaan Terbuka memiliki Perusahaan telah memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau Comply
kebijakan tentang seleksi dan vendor,
peningkatan kemampuan
pemasok atau vendor.
Perusahaan Terbuka memiliki Perusahaan telah memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur yang tertuang dalam : Comply
kebijakan tentang pemenuhan a. Pedoman Perilaku Etika
hak-hak kreditur. b. Prosedur Pendanaan Grup (P/SIG/FNC/004).
Perusahaan Terbuka memiliki Perusahaan telah memiliki kebijakan sistem whistleblowing
kebijakan sistem whistleblowing.
Perusahaan Terbuka memiliki Perusahaan telah memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan
kebijakan pemberian insentif karyawan. Dalam menentukan insentif yang didapat oleh Direksi, Perusahaan berpedoman kepada
jangka panjang kepada Direksi Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/05/2019 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,
dan karyawan. Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara beserta perubahannya,
sedangkan untuk Karyawan mengenai insentif ini terdapat dalam Perjanjian Kerja Bersama, pada
pasal 16 sampai dengan pasal 42.
Prinsip 8 : Meningkatkan Pelaksanaan
Keterbukaan Informasi.
REKOMENDASI IMPLEMENTASI STATUS
Perusahaan Terbuka Perusahaan telah memanfaatkan teknologi yang Comply
memanfaatkan penggunaan digunakan dalam penyampaian informasi, antara
teknologi informasi secara lebih lain: email, media sosial termasuk media Sistem
luas selain Situs Web sebagai Pelaporan Elektronik OJK-BEI, sebagaimana
media keterbukaan informasi. disebutkan dalam Kebijakan Komunikasi.
Laporan Tahunan Perusahaan Berdasarkan data KSEI, pengungkapan pemilik Comply
Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham
manfaat akhir dalam kepemilikan Perusahaan, tidak ada kepemilikan saham di atas 5%
saham Perusahaan Terbuka paling selain Kementerian BUMN yang
sedikit 5% (lima persen), selain mana telah dinyatakan di dalam Laporan Tahunan
pengungkapan pemilik manfaat dan laporan pemegang saham yang ditampilkan
akhir dalam kepemilikan saham dalam website secara bulanan
Perusahaan Terbuka melalui https://sig.id/en/investor/shareholders-
pemegang saham utama dan information/.
pengendali.
Assessment Good Corporate Governance (GCG) Periode Tahun Buku 2020 di PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Tahun 2019 Tahun 2020
No. Aspek Pengujian Bobot Skor Capaian Skor Capaian Penjelasan
(%) (%)

1. Komitmen terhadap Penerapan Tata 7,00 6,859 97,98% 6,935 99,07% Sangat Baik
Kelola Secara Berkelanjutan

2. Pemegang Saham dan RUPS 9,00 9,000 100% 8,901 98,90% Sangat
Baik
3. Dewan Komisaris 35,00 34,63 98,96% 34,663 99,04% Sangat
4 Baik

Direksi 35,00 34,206 97,73% 34,300 98,00% Sangat Baik


4.
Pengungkapan Informasi dan 9,00 8,716 96,84% 8,716 96,84% Sangat Baik
5. Transparansi
Aspek Lainnya 5,00 4,643 92,86% 4,643 92,86% Sangat Baik
6.
Total 100,00 98,057 98,06% 98,157 98,16% Sangat Baik
RINGKASAN HASIL ASSESSMENT
GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TAHUN BUKU 2020

Assessment Good Corporate Governance (GCG) Periode Tahun Buku 2020 di PT Jasa Marga
(Persero) Tbk :
a. dilaksanakan dengan menggunakan kriteria dan metodologi yang ditetapkan oleh Kantor
Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal
6 Juni 2012,
b. bertujuan untuk menilai implementasi GCG di Perusahaan dengan kajian yang meliputi 6
(enam) aspek pokok dengan total nilai yang diperoleh oleh Perusahaan adalah sebesar 98,157
dari total nilai maksimal yaitu sebesar 100,000 yang setara dengan 98,16% atau mencapai
kualifikasi SANGAT BAIK, mengalami peningkatan sebesar 0,100 (0,10%) jika dibandingkan
dengan nilai tahun 2019 sebesar 98,057 yang setara dengan 98,06%,
Penjelasan Assessment Good Corporate Governance (GCG) Nomor: SK-16/S.MBU/2012

1. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan


Aspek Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan (nilai maksimal sebesar
7,000) memperoleh skor capaian sebesar 6,935 (99,07%), mengalami peningkatan dibandingkan
dengan skor tahun 2019 yaitu 6,859 (97,98%).
2. Pemegang Saham dan RUPS
Aspek Pemegang Saham dan RUPS (nilai maksimal sebesar 9,000) memperoleh skor capaian
sebesar 8,901 (98,90%), mengalami penurunan dibandingkan dengan skor tahun 2019 yaitu
9,000 (100%).
3. Dewan Komisaris
Aspek Dewan Komisaris (nilai maksimal sebesar 35,000) memperoleh skor capaian sebesar 34,663
(99,04%), mengalami peningkatan dibandingkan dengan skor tahun 2019 yaitu 34,634 (98,96%).
4. Direksi
Aspek Direksi (nilai maksimal sebesar 35,000) memperoleh skor capaian sebesar 34,300 (98,00%),
mengalami peningkatan dibandingkan dengan skor tahun 2019 yaitu 34,206 (97,73%).
5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi
Aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi (nilai maksimal sebesar 9,000) memperoleh
skor capaian sebesar 8,716 (96,84%), capaian yang sama dengan skor tahun 2019.
6. Aspek Lainnya
Aspek Lainnya (nilai maksimal sebesar 5,000) memperoleh skor capaian sebesar 4,643 (92,86%),
capaian yang sama dengan skor tahun 2019.
PENILAIAN TATA KELOLA
• Dalam rangka meningkatkan penerapan Tata Kelola Bank Mandiri secara berkelanjutan, Bank
Mandiri melakukan penilaian terhadap pelaksanaan Tata Kelola yang telah dilakukan, yang
dilaksanakan secara semesteran. Selain itu, Bank Mandiri juga melakukan GCG assessment
melalui pihak eksternal dengan mengikuti pemeringkatan Corporate Governance Perception Index
(CGPI) dan pemenuhan penerapan

Anda mungkin juga menyukai