Anda di halaman 1dari 2

Nama : An-Nisa Darfianty

Nim : 20210310200021
UAS ETIKA PROFESI
Lembar Jawaban

1. Iklim Etika adalah suatu perubahan moral atau etika yang dipengaruhi oleh faktor
tertentu. Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Iklim Etika dalam Perusahaan yaitu
1)Terciptanya budaya perusahaan secara baik
2)Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya
3)Terbentuknya manajemen hubungan antara pegawai.
4)Terciptanya budaya perusahaan secara baik

2. Konsep Integrasi adalah yaitu suatu konsep sistem yang dapat saling berhubungan
satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluan. Integrasi
adalah menyatukan keinginan karyawan yang memiliki tujuan serta visi misi
organisasi. Hal ini penting sekali agar karyawan dalam bekerja merasa nyaman dan
aman. Bila kondisi ini tidak jelas, bisa berakibat konflik antara karyawan dengan
pihak manajemen organisasi. Guna mempengaruhi perilaku serta sikap pekerja kepada
yang diinginkan, manajer harus mengetahui sifat serta motif apa yang mendukung
mereka mau bekerja di suatu organisasi.

3. Pelaksanaan Pedoman Umum GCG oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia baik


perusahaan terbuka maupun perusahaan tertutup pada dasarnya bersifat Comply or
Explain. Dimana perusahaan diharapkan menerapkan seluruh aspek Pedoman GCG
yang ada. Namun, apabila perusahaan belum secara penuh melaksanaan Pedoman
GCG tersebut, maka perusahaan harus mengungkapkan aspek-aspek yang belum
dilaksanakan tersebut beserta alasannya dalam laporan tahunan.

4. Keterlibatan Akuntan professional dalam hal ini diatur dalam sub prinsip ke-3 dan ke-
4 dalam OECD bagian ke-5 mengenai keterbukaan dan transparansi, yaitu: audit
tahunan harus dilakukan oleh auditor yang independen, kompeten dan memenuhi
kualifikasi, dalam rangka menyediakan jaminan/ kepastian eksternal dan objective
kepada pengurus dan pemegang saham bahwa laporan keuangan perusahaan
menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan kinerja
perusahaan; dan auditor eksternal harus bertanggung jawab kepada pemegang saham
dan melaksanakan tugasnya terhadap perusahaan dengan menjaga/secara profesional
selama melakukan audit.
5. Menurut OECD
✓ Dewan direksi dan dewan komisaris harus bertindak berdasarkan informasi
yang ada dengan keyakinan yang baik, dan dengan kepedulian yang tinggi
untuk kepentingan perusahaan dan pemegang saham.
✓ Keputusan yang diambil oleh dewan direksi dan dewan komisaris akan
berpengaruh terhadap kelompok pemegang saham yang berbeda sehingga
dewan komisaris harus memperlakukan semua pemegang saham dengan fair.
✓ Dewan direksi dan dewan komisaris harus mengaplikasikan standar etika yang
tinggi.
✓ Dewan direksi dan dewan komisaris harus memenuhi fungsi professional
Menurut KNKG
Dalam PUGKI, KNKG menuangkan peran dan tanggungjawab Dewan Komisaris dan Dewan
Direksi kedalam prinsip GCG, lebih tepatnya pada prinsip nomor 1.
Direksi dan Dewan Komisaris menjalankan peran dan tanggung jawabnya secara independen
untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan untuk kepentingan terbaik jangka panjang
korporasi dan pemegang saham, dengan mempertimbangkan kepentingan para pemangku
kepentingan.
Prinsip nomor 1 ini berkaitan dengan peran dan tanggung jawab Direksi dalam melakukan
pengelolaan korporasi serta peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam melakukan
pengawasan atas pengelolaan korporasi oleh Direksi. Di samping itu Prinsip ini mengatur
penilaian kinerja Direksi dan Dewan Komisaris dan anggotanya masing-masing, penanganan
benturan kepentingan yang terjadi pada anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris serta
peningkatan kompetensi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris

Anda mungkin juga menyukai