Kelola
PPh
21
Tanggung Jawab Dewan
Dewan memegang peranan penting dalam kelola
perusahaan. Peranan dewan dalam tata kelola
perusahaan, yaitu sebagai berikut :
1. Seluruh anggota dewan wajib menjalankan duty of care dan duty of loyalty dalam menjalankan
tugas fidusianya. Duty of care mengandung makna tindakan/Keputusan dewan senantiasa
didasarkan pada informasi yang memadai, berlandaskan itikad baik, serta dilakukan dengan penuh
pertimbangan dan kehati-hatian.
2. Dewan memperlakukan seluruh kelompok pemegang saham secara adil, terutama ketika
keputusan dewan mungkin memberikan dampak yang berbeda kepada kelompok pemegang
saham yang berbeda.
3. Dewan menjadi teladan penerapan standar etika yang tinggi dan senantiasa menunjukkan
perhatiannya terhadap kepentingan pemangku kepentingan.
4. Dewan menjalankan beberapa fungsi utama terkait aspek-aspek strategis perusahaan,tata kelola,
manajemen sumber daya manusia manajemen kunci/puncak, termasuk aspek kinerja dan
remunerasinya, organisasi dewan, konflik kepentingan, integritas pelaporan keuangan, serta
pengungkapan dan komunikasi perusahaan.
5. 5) Dewan mampu melakukan penilaian independen yang obyektif. Untuk itu dewan
mempertimbangkan independensi dewan dan kebutuhan organ pendukung. Dewan juga wajib
memiliki komitmen yang tinggi. Dewan juga perlu melakukan penilaian kinerja dewan secara
reguler.
Pengungkapan dan Transparansi
Prinsip transparansi pada Pedoman Umum GCG Indonesia kurang lebih mengandung makna yang sama
dengan prinsip pengungkapan dan transparansi GCG OECD. Pedoman Umum GCG Indonesia
menjelaskan pedoman pokok pelaksanaan azas transparansi sebagai berikut:
1. Penyediaan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat diperbandingkan, serta
mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya.
2. Informasi yang harus diungkapkan, tetapi tidak terbatas pada, visi, misi, sasaran usaha dan strategi
perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan komposisi pengurus, pemegang saham pe ngendali,
kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta anggota
keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan lainnya, sistem manajemen risiko, sistem
pengawasan dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta tingkat kepatuhannya,
dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan.
3. Prinsip keterbukaan tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan per
usahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.
4. Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional dikomunikasikan kepada pemangku
kepentingan.
Evaluasi Mekanisme Tata Kelola
Perusahaan
Tata kelola mengandung unsur struktur dan mekanisme. Struktur
dan mekanisme dapat berubah karena ada perubahan pada proses
bisnis internal dan/atau perubahan pada factor ekternal organisasi.
Struktur dan mekanisme juga sangat mungkin didesain secara
bertahap sehingga memerlukan perbaikan berkelanjutan. Oleh
sebab itu tata kelola peru dievaluasi secara periodik.
Urgensi evaluasi mekanisme tata kelola ini ditunjukkan secara
eksplisit oleh reviu prinsip GCG OECD yang telah dilakukan
beberapa kali. Dalam dokumen prinsip GCG, OECD juga
menyebutkan perlunya reviu terhadap kerangka kerja tata kelola
perusahaan dan mungkin perlu penyesuaian jika diperlukan. Hal
ini disebabkan karena adanya akumulasi pengalaman dan
perubahan lingkungan bisnis.
Terimakasih