Anda di halaman 1dari 3

Nama:Adrian Wijaya

Nim:120211505

1.1 Pengertian Etika

Ethics atau etika memiliki beragam definisi. Wiley (1995) menyebutkan bahwa etika terkai dengan
moral, kewajiban, tanggung jawab, dan keadilan sosial. Kata etika itu sendiri berasal dari kata dalam
bahasa Yunani, yaitu "ethikos" dan "ethos", yang bermakna adat/kebiasaan atau sesuatu yang lazim
digunakan/dilakukan (Wiley, 1995). Sementara itu Christensen (1995) menggunakan definisi etika
versi Will Durant, yaitu studi tentang perilaku yang ideal. Les Montja (2016) menyebutkan etika atau
filosofi moral adalah sebuah prinsip filosofis kolekti yang mencakup konsep definisi, argumen, serta
rekomendasi tentang perilaku yang dianggap baik dan buruk.

1.2 Kode Etik Akuntan Profesional

Kode etik adalah nilai-nilai yang disepakati dan dikodifikasi sebagai acuan perilaku baik atau buruk.

Kode etik melekat pada ruang lingkup yang diaturnya. Sebagai contoh, kode etik perusahaan adalah
nilai-nilai yang disepakati oleh insan perusahaan dan dikodifikasi menjadi acuan seluruh insan
perusahaan dalam bersikap dan bertindak

Sama seperti halnya kode etik yang diterbitkan IESBA-IFAC, Kode Etik Akuntan Profesional

Yang diterbitkan IAI terdiri dari tiga bagian yaitu:

1. Bagian 1: Kepatuhan Terhadap Kode Etik


2. Bagian 2: Akuntan yang Bekerja di Bisnis
3. Bagian 3: Akuntan yang Berpraktik Melayani Publik
4. Bagian 4A: Independensi Dalam Perikatan Audit dan Perikatan Reviu
5. Bagian 4B: Independensi Dalam Perikatan Asurans Selain Perikatan Audit dan Perikatan
Reviu

1.3 Etika dalam Pelaporan Korporat

Kode etik untuk Akuntan Profesional diterapkan pada seluruh aktivitas Akuntan Profesional. Salah
satu aktivitas utama Akuntan Profesional adalah terkait dengan pelaporan korporal. baik Akuntan
Profesional di Praktik Publik (Kantor Akuntan), maupun Akuntan Profesional di Bisnis (Perusahaan).
Oleh sebab itu terdapat etika Akuntan Profesional dalam pelaporan korporat yang harus ditaati.

Prinsip dasar etika profesional bagi Akuntan Profesional dan memberikan kerangka konseptual yang
akan diterapkan Akuntan Profesional dalam:

a) Mengidentifikasi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika;


b) Mengevaluasi signifikansi ancaman tersebut; dan
c) Menerapkan perlindungan yang tepat untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
tersebut sampai ke tingkat yang dapat diterima.

Akuntan Profesional mematuhi prinsip dasar etika berikut ini:


a) Integritas,
b) Objektivitas
c) Kerahasiaan
d) Perilaku Profesional

Akuntan Profesional di Bisnis dapat menghadapi ancaman yang memengaruhi kepatuhannya pada
prinsip dasar etika. Seperti telah dijelaskan di sub-bab sebelumnya, ancaman tersebut dapat
dikategorikan sebagai berikut

1.Ancaman Kepentingan Pribadi

2.Ancaman telaah pribadi

3.Ancaman Advokasi

4.Ancaman Kedekatan

5.Ancaman intimidasi

1.3 Pengertian Tata Kelola dan Prinsip Tata Kelola

Terdapat beragam definisi dari tata kelola perusahaan atau Corporate Governance (CG).Definisi awal
CG disebutkan dalam laporan yang dihasilkan oleh Committee on the Financial Aspects of Corporate
Governance yang diketuai oleh Adrian Cadbury (sehingga disebut juga Cadbury Committee). Pada
laporan tahun 1992 tersebut, CG didefinisikan sebagai sistem yang Mengarahkan dan mengelola
perusahaan.

Berdasarkan berbagai definisi CG di atas, dapat disimpulkan bahwa CG terkait dengan beberapa
aspek berikut:

1.CG merupakan sistem (struktur dan proses/mekanisme) pengelolaan (mengarahkan dan


mengendalikan) perusahaan;

2. Struktur dan proses tersebut melibatkan manajemen (eksekutif), dewan pengawas,

Pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya;

3. Struktur dan proses tersebut berupaya mewujudkan keseimbangan kewenangan antar organ; dan

4. Struktur dan proses tersebut tunduk terhadap peraturan perundang-undangan dan etika
berusaha; serta pada akhirnya

5. Tujuan dari CG adalah mewujudkan nilai bagi pemegang saham dengan tetap memperhatikan
kepentingan pemangku kepentingan lainnya.

PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN

Untuk melaksanakan tata kelola perusahaan dengan haik, terdapat prinsip-prinsip dasar yang perlu
dipatuhi. Salab satu prinsip dasar tata kelola perusahaan yang banyak menjadi al berbagai negara
dan perusahaan, termasuk di Indonesia, adalah prinsip-prinsip tata Aclola yang disusun oleh OECD.
Pada tahun 2015. OECD menerbitkan G20/OECD PrincipleS Corporate Governance. Prinsip-prinsin
tata kelola OECD pertama kali disusun pada tahun 1999 dan dimutakhirkan terakhir kalinya pada
tahun 2004 (sebelum diterbitkan versi 2015)
Dalam Prinsip Tata Kelola Perusahaan G20/ OECD terdapat enam prinsip tata kelola
perusahaan yang baik, yaitu: (1) Memastikan dasar kerangka tata kelola perusahaan yang
efektif;, (2) Hak dan perlakuan yang adil dari pemegang saham dan fungsi kepemilikan utama
(3) Investor institusi, pasar saham, dan perantara lainnya, (4) Peran pemangku kepentingan
dalam tata kelola perusahaan; (5) Pengungkapan dan transparansi, dan (6) Tanggung jawab
dewan

1.5 Tanggung Jawab Dewan

Seperti telah dijelaskan di atas, dalam prinsip-prinsip dasar CG, dewan memegang peranan penting
dalam tata kelola perusahaan. Peran dewan merupakan salah satu prinsip GCG OECD. Peran dewan
juga disebutkan dalam Pedoman Umum GCG Indonesia

Di negara-negara yang menganut sistem one-tier board, istilah “dewan” merujuk pada board of
director yang berperan sebagai oversight board (dewan pengawas). Sementara di negara- negara
yang menganut sistem two-tier board, seperti Indonesia, peran dewan pengawas dijalankan oleh
dewan komisaris dan organ pendukungnya.

Sementara itu,untuk komisaris,tugas tanggung jawab, dan wewenangnya diatur di bab III,bagian
kedua,pasal 28 sampai dengan pasal 30,yaitu sebagai berikut:

1.Tugas

2.Tanggung Jawab

3.Kewenangan

Anda mungkin juga menyukai