Anda di halaman 1dari 12

PRINSIP DAN

KODE ETIK
DALAM BISNIS
FADHLINA 1910313220038
KAYLA DETANA SHABIRU 1910313220059
WULAN PURNAMASARI 1910313120001
PENGERTIAN PROFESI
Menurut KBBI :

“Profesi : bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu."
"Profesional: (a) bersangkutan dengan profesi; (b) memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya; (c)
mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan amatir).
"Profesionalisme: merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional."

Menurut Hidayat Nur Wahid dalam Economics, Business, Accounting Review, edisi II/ April 2006:

"Profesi adalah sebuah pilihan yang sadar dilakukan oleh seseorang, sebuah ‘pekerjaan’ yang secara khusus
dipilih, dilakukan dengan konsisten, kontinu ditekuni, sehingga orang bisa menyebut kalau dia memang
berprofesi di bidang tersebut. Sedangkan profesionalisme yang memayungi profesi tersebut adalah semangat,
paradigma, spirit, tingkah laku, ideologi, pemikiran, gairah untuk terus menerus secara dewasa (mature),
secara intelek meningkatkan kualitas profesi mereka."
BISNIS SEBAGAI PROFESI
Bisnis dapat dianggap sebagai profesi karena telah sesuai dengan definisi dan ciri-ciri suatu profesi, yaitu :

a. Profesi dalah pekerjaan dan di dalam bisnis terdapat banyak jenis pekerjaan.
b. Sebagian besar jenis pekerjaan di dalam perusahaan-terutama yang dilaksanakan oleh jajaran
manajemen-menuntut pengetahuan dan keterampilan tinggi, baik melalui pendidikan formal maupun
melalui berbagai jenis pelatihan dan pengalaman.
c. Profesi menuntut penerapan kaidah moral/etika yang sangat ketat. Begitu pula di dalam bisnis, saat ini
telah disadari bahwa semua pelaku bisnis--khususnya para eksekutif/manajemen—juga harus dituntut
mempunyai tingkat kesadaran/kaidah moral yang tinggi.
d. Tuntutan kaidah moral yang tinggi menjadi keharusan dalam bisnis karena pengalaman membuktikan
bahwa perilaku para pelaku bisnis menentukan kinerja perusahaan yang akan berpengaruh besar bagi
kehidupan ekonomi masyarakat dan negara baik secara positif (misalnya perluasan lapangan kerja,
peningkatan pendapatan masyarakat, dan sebagainya) maupun secara negatif (terjadinya kasus
penyelewengan/manipulasi yang mengakibatkan PHK, pengangguran, penurunan pendapatan masyarakat
dan negara, dan sebagainya).
PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS
1. Prinsip-prinsip etika bisnis menurut Caux Round Table adalah :
 Tanggung Jawab Bisnis: dari Shareholders ke Stakeholders.
 Dampak Ekonomis dan Sosial dari Bisnis: Menuju Inovasi, Keadilan dan Komunitas Dunia.
 Perilaku Bisnis: dari Hukum yang Tersurat ke Semangat Saling Percaya.
 Sikap Menghormati Aturan.
 Dukungan bagi Perdagangan Multilateral.
 Sikap Hormat bagi Lingkungan Alam.
 Menghindari Operasi-operasi yang Tidak Etis.

2. Prinsip-prinsip etika bisnis menurut Sony Keraf (2006) :


 Prinsip Otonomi
 Prinsip kejujuran
 Prinsip Keadilan
 Prinsip Saling Menguntungkan
 Prinsip Integritas Moral
PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS

3. Prinsip etika bisnis menurut Lawrence, Weber, dan Post (2005) :


 kejujuran (honesty)
 pegang janji (keeping promises)
 membantu orang lain (helping others)
 menghormati hak orang lain (the rights of others)

4. Weiss (2006) mengemukakan empat prinsip etika, yaitu:


 martabat/hak (rights)
 kewajiban (duty)
 kewajaran (fairness)
 keadilan (justice)
ETIKA LINGKUNGAN HIDUP

Isu Lingkungan Hidup :


 Akumulasi Bahan Beracun
 Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect)
 Perusakan Lapisan Ozon
 Hujan Asam (Acid Rain)
 Deforestasi dan Penggurunan
 Keanekaragaman Hayati
PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN

Ada beberapa paradigma (cara pandang/pola pikir) yang berkembang dalam memahami
etika dalam kaitannya dengan isu lingkungan hidup :
 Etika kepentingan generasi mendatang
 Etika lingkungan biosentris
 Etika ekosistem
KODE ETIK DI TEMPAT KERJA
1. 1. Kode Etik Sumber Daya Manusia, berdasarkan studi oleh Weaver, Trevino dan Cochran (dalam Brooks,
2003 : 149), diperlukan paket program implementasi dengan memperhatikan sedikitnya enam dimensi
program etik agar suatu kode etik dapat dipatuhi. Enam dimensi tersebut adalah :
 Kode etik formal
 Komite etika
 Sistem komunukasi etika
 Pejabat etika
 Program pelatihan etika
 Proses penetapan disiplin dalam hal terjadinya perilaku tidak etis

1. 2. Kode Etik Pemasaran


2. Contoh kode etik dalam pemasaran adalah American Marketing Association (AMA). Berikut ringkasan kode
etik American Marketing Association (AMA) :
 Tanggung jawab
 Kejujuran dan kewajaran
 Hak dan kewajiban
 Hubungan organisasi
KODE ETIK DI TEMPAT KERJA
3. Kode Etik Akuntansi • Bertindak berdasarkan integritas, kompetensi, martabat,
Berikut kode etik akuntan manajemen : dan bertindak etis dalam berhubungan dengan public.
• Kompetensi • Doing dan mendorong pihak lain untuk bertindak etis dan
• Kerahasiaan professional.
• Integritas • Berusaha keras utuk memelihara dan meningkatkan
• Objektivitas kompetensi dan kompetensi pihak lain.
• Menerapkan kehati hatian dan menjalankan produk yang
4. Kode Etik Keuangan bersifat independent.
Kode etik dalam bidang keuangan dikeluarkan oleh  
association for investment manajement and 5. Kode Etik Teknologi Informasi
research(AIMR). Kode etik itu sendiri adalah : Salah satu organisasi yang membentuk kode etik di
bidang teknologi informasi adalah association for
computing machinery (ACM). Berikut ringkasan kode etik
ACM:
Komitmen terhadap kode etik professional diharapkan
bagi setiap anggota(anggota yang mempunyai hak suara,
anggota asosiasi dan anggota mahasiswa) dari asosiasi
PERBANDINGAN KODE ETIK
Beberapa konsep yang biasa muncul dalam pedoman kode etis suatu profesi :
1. Integritas
2. Whistleblowing
3. Kompetensi
4. Objektifitas dan Independensi
Thank
You!

Anda mungkin juga menyukai