Pertemuan 4
Pembentukan Organisasi Profesi
Tujuan umum sebuah profesi memenuhi tanggung jawabnya
dengan standar profesionalisme tinggi sesuai bidangnya,
mencapai tingkat kinerja yang tinggi, dengan orientasi kepada
kepentingan publik
Untuk itu ada 4 kebutuhan dasar yg harus dipenuhi sebuah profesi:
Kredibilitas
Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi
yang dimiliki sebuah profesi
Profesionalisme
Dapat diidentifikasi pemakai jasa profesi sebagai profesional dibidangnya
Kualitas Jasa
Adanya keyakinan atas semua pelayanan yang diberikan telah memenuhi
standar kinerja yang tinggi
Kepercayaan
Pengguna jasa harus yakin atas pemberian jasa yang memilki kerangka
etika moral, sehingga menimbulkan adanya kepercayaan
Organisasi Profesi
Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu
kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari
di masyarakat maupun di tempat kerja.
Tujuan Kode Etik Profesi
Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggota.
Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
Untuk meningkatkan mutu profesi.
Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin
erat.
Menentukan baku standarnya sendiri.
Fungsi Kode Etik Profesi
Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan.
Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi
profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan
profesi.
Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai
bidang.
Prinsip Kode Etik
Prinsip Standar Teknis
Anggota profesi melaksanakan jasa profesional yang relevan
dengan bidang profesinya
Prinsip Kompetensi
Anggota profesi melaksanakan pekerjaan sesuai jasa
profesinya dengan hati-hati, kompetensi dan ketekunan,
sehingga klien memperoleh manfaat yang kompeten
berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang
paling mutakhir
Prinsip Tanggung Jawab Profesi
Prinsip Kepentingan Publik
Prinsip Integritas
Anggota profesi menjunjung nilai tanggung jawab profesional
dengan integritas tinggi dalam memelihara dan meningkatkan
kepercayaan publik akan jasa profesionalnya
Prinsip Obyektivitas
Menjaga obyektivitas dan bebas dari benturan kepentingan
dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya
Prinsip Kerahasiaan
Menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesionalnya, dan tidak boleh
memakai/mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan
Prinsip Perilaku Profesional
Berperilaku konsisten dengan reputasinya dan menjauhi
tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi yang diembannya
Pentingnya Kode Etik Profesi
Adams, dkk, dalam Ludigdo, 2007):
Kode etik merupakan suatu cara untuk memperbaiki iklim
organisasional sehingga individu-individu dapat berlaku secara etis.
Kontrol etis diperlukan karena sistem legal dan pasar tidak cukup
mampu mengarahkan perilaku organisasi untuk mempertimbangkan
dampak moral dalam setiap keputusan bisnisnya.
Perusahaan memerlukan kode etik untuk menentukan status bisnis
sebagai sebuah profesi, dimana kode etik merupakan salah satu
penandanya.
Kode etik dapat dipandang sebagai upaya menginstitusionalisasikan
moral dan nilai-nilai pendiri perusahaan, sehingga kode etik
tersebut menjadi bagian dari budaya perusahaan dan membantu
sosialisasi individu baru dalam memasuki budaya tersebut.
Dampak yang timbul jika tidak
diciptakannya kode etik profesi :
Terjadinya penyalahgunaan profesi
Kemungkinan mengabaikan tanggung jawab dari
profesi nya karna tidak ada pedoman dalam suatu
organisasi
Memungkinkan setiap individu untuk mendahului
kepentingan pribadinya contohnya para pejabat
yang korupsi
Jika tidak ada nya kode etik profesi seseorang
dapat memberikan image yang buruk dari profesi
yang ditekuninya kepada masyarakat.
Penyebab Pelanggaran Kode Etik
Profesi
Pengaruh sifat kekeluargaan
Misalnya Seorang dosen yang memberikan nilai tinggi kepada
seorang mahasiswa dikarenakan mahasiswa tersebut
keponakan dosen tersebut.
Pengaruh jabatan
Misalnya seorang yang ingin masuk ke akademi kepolisian ,
dia harus membayar puluhan juta rupiah kepada ketua polisi
di daeranhya , kapolsek tersebut menyalah gunakan
jabatannya.
Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di Indonesia,
sehingga menyebabkan pelaku pelanggaran kode etik profesi
tidak merasa khawatir melakukan pelanggaran.
Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat
Organisasi profesi tidak dilengkapi denga sarana dan
mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan
keluhan
Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai
substansi kode etik profesi, karena buruknya
pelayanan sosialisasi dari pihak profesi sendiri
Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para
pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur
profesinya
Tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para
pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur
profesinya
Kesimpulan