Anda di halaman 1dari 25

Organisasi dan Kode Etik Profesi

Pertemuan 4
Pembentukan Organisasi Profesi
Tujuan umum sebuah profesi  memenuhi tanggung jawabnya
dengan standar profesionalisme tinggi sesuai bidangnya,
mencapai tingkat kinerja yang tinggi, dengan orientasi kepada
kepentingan publik
Untuk itu ada 4 kebutuhan dasar yg harus dipenuhi sebuah profesi:
 Kredibilitas
 Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi
yang dimiliki sebuah profesi
 Profesionalisme
 Dapat diidentifikasi pemakai jasa profesi sebagai profesional dibidangnya
 Kualitas Jasa
 Adanya keyakinan atas semua pelayanan yang diberikan telah memenuhi
standar kinerja yang tinggi
 Kepercayaan
 Pengguna jasa harus yakin atas pemberian jasa yang memilki kerangka
etika moral, sehingga menimbulkan adanya kepercayaan
Organisasi Profesi

Organisasi profesi adalah suatu organisasi, yang


biasanya bersifat nirlaba, yang ditujukan untuk suatu
profesi tertentu dan bertujuan melindungi
kepentingan publik maupun profesional pada bidang
tersebut. Organisasi profesional dapat memelihara
atau menerapkan suatu standar pelatihan dan etika
pada profesi mereka untuk melindungi kepentingan
publik.
Ciri-ciri organisasi profesi
Menurut Prof. DR. Azrul Azwar, MPH (1998), ada 3 ciri
organisasi sebagai berikut :

Umumnya untuk satu profesi hanya terdapat satu


organisasi profesi yang para anggotanya berasal dari satu
profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan
dengan dasar ilmu yang sama
Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan
kode etik dan kompetensi profesi serta memperjuangkan
otonomi profesi
Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan
serta meurmuskan standar pelayanan profesi, standar
pendidikan dan pelatihan profesi serta menetapkan
kebijakan profesi
Fungsi Pokok Organisasi Profesi
4 fungsi pokok dalam peningkatan profesionalisme
yaitu:
Mengatur keanggotaan organisasi
Organisasi profesi menentukan kebijakan tentang
keanggotaan, struktur organisasi serta syarat-syarat
keanggotaan sebuah profesi.
Membantu anggota untuk dapat terus memperbaharui
pengetahuannya sesuai perkembangan teknologi
Organisasi profesi merupakan jembatan antara
perkembangan yang terjadi dimasyarakat dengan para
pelaku profesi yang menjadi anggotanya.
Misalnya : jika muncul suatu teknologi/tren baru
dimasyarakat yang berkaitan dengan profesi, amak
Menentukan standarisasi pelaksanaan sertifikasi profesi
bagi anggotanya
Dengan pemilikan sertifikasi yang diakui secara nasional
maupun internasional maka orang akan melihat tingkat
profesionalisme yang tinggi dari pemegang sertifikasi
tersebut.
Organisasi profesi berperan dalam mengatur pelaksanaan
sertifikasi profesi bagi anggotanya, termasuk mengatur
syarat-syarat sertifikasi.
Membuat kebijakan etika profesi yang harus diikuti oleh
semua anggota
Etika profesi adalah aturan yang diberlakukan untuk
seluruh anggota organisasi profesi.
Aturan tersebut menyakut hal-hal yang boleh dilakukan
atau tidak serta pedoman keprofesionalan yang digariskan
bagi sebuah profesi.
Memberikan sanksi bagi anggota yang melanggar etika
profesi
Sanksi diterapkan bagi pelanggaran kode etik profesi
tentunya mengikat semua anggota.
Manfaat organisasi profesi
Menurut Breckon (1989) manfat organisasi profesi
mencakup 4 hal yaitu :
Mengembangkan dan memajukan profesi
Menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi
Menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi
Memberikan kesempatan pada semua anggota untuk
berkarya dan berperan aktif dalam mengembangkan dan
memajukan profesi
Contoh Organisasi-Organisasi
Profesi di Indonesia
Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Merupakan organisasi yang mengatur standar profesionalisme
dan aturan etka bagi profesi dokter di Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)


Merupakan organisasi yang mengatur standar profesionalisme
dan aturan etika bagi profesi akutan di indonesia.
Keanggotaan dari IAI bersifat sukarela. Dengan menjadi
anggota, seorang akuntan mempunyai kewajiban menjaga
disiplin diri di atas dan melebihi yang di syaratkan hukum
dan peraturan.
Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
Merupakan organisasi profesi insinyur indonesia yang
terdiri dari anggota-anggota yang memiliki latar
belakang pendidikan di bidang teknik, seperti : teknik
mesin, teknik elektro, teknik kimia, dll.

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI)


Merupakan organisasi profesi yang mengatur standar
profesionalisme dan aturan etika sarjana farmasi atau
apoteker di Indonesia.
Organisasi Profesi TI di
Indonesia
Di Indonesia sudah berdiri sebuah organisasi
profesi dibidang komputer sejak tahun 18 April
1974 yang bernama IPKIN (Ikatan Pengguna
Komputer Indonesia).
Seiring dengan perkembangannya, IPKIN
berganti nama menjadi IPKII (Ikatan Profesi
Komputer dan Informatika Indonesia) atau
untuk internasional disebut dengan Indonesian
Computer Society (ICS).
Azas : Pancasila
Tujuan : ikut meningkatkan pemanfaatkan
dan pengembangan teknologi komputer
dan informatika di Indonesia guna
menunjang pembangunan nasional serta
berperan sebagai wadah komunikasi,
konsultasi dan koordinasi antara anggota.
Fungsi :
Menyelenggarakan dan atau ikut serta dalam
kegiatan-kegiatan ilmiah seperti pendidikan,
latihan, seminar, diskusi yang berhubungan
dengan bidang komputer dan Informatika.
Mengadakan kerja sama dengan organisasi
sejenis selama maksud dan tujuan organisasi
tersebut tidak bertentangan dengan maksud
dan tujuan IPKIN.
Fungsi Pokok Organisasi Profesi
Mengatur keanggotaan organisasi
Membantu anggota untuk dapat terus
memperbaharui pengetahuan sesuai perkembangan
teknologi.
Menentukan standarisasi pelaksanaan sertifikasi
profesi bagi anggotanya.
Membuat kebijakan etika profesi yang harus
diikuti oleh semua anggota.
Memberi sangsi bagi anggota yang melanggar
etika profesi.
Pengertian Kode Etik Profesi
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani)
yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.

Kode; yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa


kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-
maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita,
keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode
juga dapat berarti kumpulan peraturan yang sistematis.

Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu
kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari
di masyarakat maupun di tempat kerja.
Tujuan Kode Etik Profesi
Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggota.
 Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
 Untuk meningkatkan mutu profesi.
 Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin
erat.
Menentukan baku standarnya sendiri.
Fungsi Kode Etik Profesi
Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan.
 Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi
profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan
profesi.
Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai
bidang.
Prinsip Kode Etik
Prinsip Standar Teknis
Anggota profesi melaksanakan jasa profesional yang relevan
dengan bidang profesinya
Prinsip Kompetensi
Anggota profesi melaksanakan pekerjaan sesuai jasa
profesinya dengan hati-hati, kompetensi dan ketekunan,
sehingga klien memperoleh manfaat yang kompeten
berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang
paling mutakhir
Prinsip Tanggung Jawab Profesi
Prinsip Kepentingan Publik
Prinsip Integritas
Anggota profesi menjunjung nilai tanggung jawab profesional
dengan integritas tinggi dalam memelihara dan meningkatkan
kepercayaan publik akan jasa profesionalnya
Prinsip Obyektivitas
Menjaga obyektivitas dan bebas dari benturan kepentingan
dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya
Prinsip Kerahasiaan
Menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesionalnya, dan tidak boleh
memakai/mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan
Prinsip Perilaku Profesional
Berperilaku konsisten dengan reputasinya dan menjauhi
tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi yang diembannya
Pentingnya Kode Etik Profesi
Adams, dkk, dalam Ludigdo, 2007):
Kode etik merupakan suatu cara untuk memperbaiki iklim
organisasional sehingga individu-individu dapat berlaku secara etis.
Kontrol etis diperlukan karena sistem legal dan pasar tidak cukup
mampu mengarahkan perilaku organisasi untuk mempertimbangkan
dampak moral dalam setiap keputusan bisnisnya.
Perusahaan memerlukan kode etik untuk menentukan status bisnis
sebagai sebuah profesi, dimana kode etik merupakan salah satu
penandanya.
Kode etik dapat dipandang sebagai upaya menginstitusionalisasikan
moral dan nilai-nilai pendiri perusahaan, sehingga kode etik
tersebut menjadi bagian dari budaya perusahaan dan membantu
sosialisasi individu baru dalam memasuki budaya tersebut.
Dampak yang timbul jika tidak
diciptakannya kode etik profesi :
Terjadinya penyalahgunaan profesi
Kemungkinan mengabaikan tanggung jawab dari
profesi nya karna tidak ada pedoman dalam suatu
organisasi
Memungkinkan setiap individu untuk mendahului
kepentingan pribadinya contohnya para pejabat
yang korupsi
Jika tidak ada nya kode etik profesi seseorang
dapat memberikan image yang buruk dari profesi
yang ditekuninya kepada masyarakat.
Penyebab Pelanggaran Kode Etik
Profesi
Pengaruh sifat kekeluargaan
Misalnya Seorang dosen yang memberikan nilai tinggi kepada
seorang mahasiswa dikarenakan mahasiswa tersebut
keponakan dosen tersebut.
Pengaruh jabatan
Misalnya seorang yang ingin masuk ke akademi kepolisian ,
dia harus membayar puluhan juta rupiah kepada ketua polisi
di daeranhya , kapolsek tersebut menyalah gunakan
jabatannya.
Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di Indonesia,
sehingga menyebabkan pelaku pelanggaran kode etik profesi
tidak merasa khawatir melakukan pelanggaran.
Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat
Organisasi profesi tidak dilengkapi denga sarana dan
mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan
keluhan
Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai
substansi kode etik profesi, karena buruknya
pelayanan sosialisasi dari pihak profesi sendiri
Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para
pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur
profesinya
Tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para
pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur
profesinya
Kesimpulan

Kode etik profesi merupakan bagian dari etika


profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah
sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas
dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik
dan tidak baik. Tujuan utama kode etik profesi
adalah memberi pelayanan khusus dalam
masyarakat tanpa mementingkan kepentingan
pribadi atau kelompok.
Saran
Agar tidak menyimpang dari kode etik yang
berdampak pada profesionalitas kerja maka :
Memperbanyak pemahaman terhadap kode etik
profesi
Kode etik yang diterapkan hendaknya disesuaikan
dengan keadaan yang memungkinkan untuk dapat
dijalankan bagi kelompok profesi.
Terhadap pelaksanaan profesi hendaknya
menjalankan profesi yang jalani sesuai dengan kode
etik yang ditetapkan agar profesi yang dijalani sesuai
dengan tuntutannya.
TUGAS
Carilah berita di media masa baik tercetak maupun digital
yang mengupas tentang salah satu dari isu:
1. Profesionalisme atau
2. Kode Etik
Buatlah komentar tentang berita yang sedang dimuat itu
berdasarkan pemahaman anda sendiri sebanyak 2-3
paragraf saja.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai