Stephen P.Robbins mengatakan bahwa “Organisasi ialah kesatuan aspek sosial yang
terkordinasi secara sadar, dengan satu batasan yang cukup relatif dan bisa diidentifikasi,
yang bekerja secara relatif dan terus menerus untuk mencapai tujuan kelompok atau tujuan
bersama.”
2.1. Organisasi Profesi
Steven Robin. (2002) menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama
atau sekelompok tujuan
Tujuan dari kode etik adalah pelaku profesi tersebut dapat menjalankan tugas dan
kewajiban serta memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pemakai jasa profesi tersebut.
Adanya kode etik akan melindungi perbuatan-perbuatan yang tidak professional.
a. Merupakan produk terapan, sebab dihasilkan berdasarkan penerapan etis atas suatu
profesi tertentu.
b. Kode etik dapat berubah dan diubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (Iptek).
c. Kode etik tidak akan berlaku efektif bila keberadaannya di-dropbegitu saja dari atas
sebab tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai yang hidup dalam kalangan profesi
sendiri.
d. Kode etik harus merupakan self-regulation(pengaturan diri) dari profesi itu sendiri yang
prinsipnya tidak dapat dipaksakan dari luar.
e. Tujuan utama dirumuskannya kode etik adalah mencegah perilaku yang tidak etis.
Jadi, paling tidak ada tiga maksud yang terkandung dalam pembentukan kode etik,
yakni :
A. Pengaruh jabatan
Misalnya yang melakukan pelanggaran kode etik profesi itu adalah pimpinan atau
orang yang memiliki kekuasaan yang tinggi pada profesi tersebut, maka bisa jadi orang
lain yang posisi dan kedudukannya berada di bawah orang tersebut, akan enggan untuk
melaporkan kepada pihak yang berwenang memberikan sangsi, karena kekhawatiran
akan berpengaruh kepada jabatan dan posisinya pada profesi tersebut.
D. Organisasi profesi tidak dilengkapi denga sarana dan mekanisme bagi masyarakat
untuk menyampaikan keluhan.
F. Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga
martabat luhur profesinya.
Soal latihan:
4. Jelaskan dengan contoh pelanggaran kode etik profesi beserta faktor penyebabnya
SS