Anda di halaman 1dari 16

TATA KELOLA PERUSAHAAN,

BIROKRASI DAN KORPORASI


A. Tata Kelola Perusahaan

Syarat utama dari eksistensi bagi perusahaan


adalah memiliki visi dan misi.
Visi dan misi merupakan pernyataan tertulis
tentang tujuan-tujuan kegiatan usaha yang
meliputi jangka panjang, menengah dan pendek
yg terrencana.
Selain itu perlu dibentuk kerja sama dgn
berbagai pihak yg terkait terutama dgn seluruh
jajaran karyawan dan top managemen.
Sistem tata kelola organisasi
perusahaan yg baik menuntut
dibangun dan dijalankannya prinsip-
prinsip tata kelola perusahaan dalam
proses manajerial perusahaan, yg
diberlakukan secara universal
sehingga perusahaan dapat hidup
secara berkelanjutann dan memberi
manfaat bagi stakeholdernya
B. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
(GCC)

Sejak diperkenalkan oleh OECD, prinsip-prinsip GCC telah


dijadikan acuan oleh negara-negara di dunia.
OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development)
merupakan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi 
sebuah organisasi internasional dengan tiga puluh negara yang
menerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar bebas
Prinsip-prinsip tsb dirancang seuniversal mungkin, sehingga dapat
berlaku bagi setiap negara atau perusahaan dan dielaraskan dgn sistem
hukum aturan atau tata nilai yg berlaku di negara masing masing.
Tema Good Corporate Governance ini, menjadi tema yang
sering dibicarakan dan diskusikan di Indonesia belakangan ini,
terutama sejak era reformasi, substansi dari tema ini adalah
terkelolanya manajemen perusahaan secara fair, independen,
transparansi, akuntabilitas dan dan wajar.
 
Sejak terjadinya era reformasi banyak orang meyakini bahwa
manajemen birokrasi dan pengelolaan perusahaan dan
organisasi di zaman orde baru jauh dari sifat-sifat good
corporate governance. Bahkan bisa diyakini hal tersebut juga
menjadi penyakit kronis sampai saat ini, walaupun banyak
orang yang sudah sadar bahwa hal itu harus diperbaiki.
Bahkan kasus krisis financial di Amerika Serikatpun bagian
dari krisis dalam pengelolaan organisasi yang sudah kronik.
Seiring dengan berkembang pesatnya ekonomi syariah, maka
diyakini ekonomi syariah merupakan sistem ekonomi yang
paling terbuka dalam penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance di atas.
Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik ini
antara lain :

1. Akuntabilitas ( accountability)
Prinsip ini memuat kewenangan-kewenangan yang harus
dimiliki oleh dewan komisaris dan direksi beserta kewajiban –
kewajibannya kepada pemegang saham dan stakeholder
lainnya.dewan direksi bertanggung jawab atas keberhasilan
pengelola perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan oleh pemegang saham (share holder).
Sedangkan komisaris bertanggung jawab atas keberhasilan
pengawasan dan wajib memberikan nasihat kepada direksi atas
pengelolaan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai.pemegang saham bertanggung jawab atas
keberhasilan pembinaan dalam rangka pengelola perusahaan.
 2. Pertanggung jawab (Responsibility)

Prinsip ini menuntut perusahaan maupun pimpinan


dan manajer perusahaan melakukan kegiatannya
secara bertanggung jawab.

sebagai pengelola perusahaan hendaknya di hindari


segala biaya transaksi yang berpotensi yang
merugikan pihak ketiga maupun pihak lain di luar
ketentuan yang telah sepakati, seperti tersirat pada
undang-undang, regulasi, kontrak maupun pedoman
operasional bisnis perusahaan.
3. Keterbukaan ( Transparancy )

Dalam prinsip ini, informasi harus diungkapkan


antara lain keadaan keungaan, kinerja keuangan
kepemilikan dan pengelolaan perusahaan.
Audit yang di lakukan secara independen.
Keterbukaan dilakukan agar pemegang saham
dan orang lain mengetahui keadaan
perusahaan sehingga nilai pemegang saham
dapat ditingkatkan.
4. Kewajaran ( fairness)

Seluruh pemangku kepentingan harus memiliki


kesempatan untuk mendapatkan perlakuan yan
adil dari perusahaan. Peberlakuan prinsip ini di
perusahaan akan melarang praktik-praktik tercela
yang di lakukan oleh orang dalam yang merugikan
pihak lain. Setiap anggota direksi harus melakukan
keterbukaan jika menemukan transaksi-transaksi
yang mengandung benturan kepentingan.
5. Kemandirian ( Independency )

Prinsip ini menuntut para pengelola perusahaan agar


dapat bertindak secara mandiri sesuai peran dan fungsi
yang di milikinya tanpa ada tekanan-tekanan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan sistem operasional
perusahaan yang berlaku. Tersirat dengan prinsip ini
bahwa pengelola perusahaan harus tetap memberikan
pengakuan terhadap hak stake holder
Yang ditentukan dalam undang-undang maupun
peraturan perusahaan.
C.    Bagaimana melaksanakan tata kelola
perusahaan sesuai GCG
Dalam praktinya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang
baik ini perlu dibangun dan dikembangkan secara bertahap.

Perusahaan harus membangun sistem pedoman tata kelola


perusahaan yang akan dikembangkannya.

Demikian juga dengan karyawan,mereka perlu memahami dan


diberikan bekal pengetahuan tentang prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik yang akan dijalankan perusahaan.untuk
memudahkan memberikan gambaran bagaimana prinsip-prinsip
GCG tersebut akan di bangun, dipahami dan di
laksanakan,berikut ini diberikan beberapa acuan praktis yang
perlu di kembangkan lebih lanjut di masing-masing perusahaan.
Accountability :
1. Pimpinan, manajer, dan karyawan perusahaan telah engetahui visi, misi ,
tujuan
dan target-target operasioal di perusahaan.
2. Pimpinan, manajer, karyawan perusahaan telah mengetahui dan
memahami
peran, tugas tanggung jawab masing-masing.
3. Deskripsi jabatan di setiap unit telah ditetapkan dengan benar sesuai dgn
visi dan
misi perusahaan.
4. Proses dalam pengambilan keputusan telah mengacu pada sistem dan
prosedur yg
telah dibangun.
5. Proses check dan balance telah dilakukan secara menyeluruh di setiap
unit organisasi.
6. Sistem penilaian kinerja telah ditetapkan dengan baik.
7. Pertanggungjawaban kinerja pimpinan telah dilakukan dgn baik.
8. Hasil pekerjaan telah didokumentasikan, dan dijaga dengan baik.
  Responsibility :
1. Pimpinan, manajer, dan karyawan perushaan telah mengetahui dan
memahami
seluruh peraturan perusahaan yang berlaku.
2. Pimpinan, manajer, dan karyawan perusahaan telah menerapkan sistem tata
nilai dan budaya perusahaan yang di anut perusahaan.
3. Proses dan prosedur pengambilan keputusan telah mengacu pada sistem yg
telah dibangun perusahaan.
4. Manajer dan karyawan telah bekerja sesuai standar opersional perusahaan.
5. Unit kerja organisasi telah berupaya pada hal-hal yang merugikan
perusahaan.
6. Proses pendelegasian wewenang telah dilakukan dgn baik.
7. Manajer dan unit kerja telah melakukan pertanggungjawaban kerja secara
teratur
 Transparancy dan disclosure:
1. Bahwa berbagai pemegang kepentingan ( manajamen,karyawan,
pelanggan) dapat melihat dan memahami proses dalam
pengambilan keputusan manajerial diperusahaa.
2. Pemegang saham berhak memperoleh informasi keuangan
perushaan yang relevan secara berkala dan teratur.
3. Proses pelaporan dan pengumpulan informasi operasional telah
dilakukan secara terbuka dan objektif dgn tetap menjaga
rahasia perusahaan.
4. Pimpinan, mamajer, dan karyawan telah melakukan proses
pengambilan keputusan dan sistem pengawasan sesuia dgn
standar operasi perusahaan.
Fairness :

1. Pengelola dan karyawan akan


memperhatikankepentingan seluruh stakeholder.
2. Perlakuan adil terhadap seluruh kepentingan
(masyarakat, pelanggan, pemegang saham).
3. Pimpinan, manajer, dan karyawan dapat
membedakan kepentingan perusahaan dengan
kepentingan organisasi.
4. Pengembangan teamwork, hubungan kerja dan
pembinaan pada karyawan dilakukan denga
memperhatikan hak dan kewajiban secara adil.
 Independenc :

1. Keputusan pimpinan perusahaan hendaknya lepas dari


berbagai pihak yang merugikan perusahaa.

2. Proses pengambilan keputusan di perusahaan


telah  dilakukan secara objektif untuk kepentingan
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai