Anda di halaman 1dari 24

INSTALASI LISTRIK II

Perencanaan Pada Instalasi Listrik

Sandi Budi Kurniawan,S.T.,M.Tr.T.


PERENCANAAN PADA INSTALASI LISTRIK

 Gambar 1. memperlihatkan perencanaan pemasangan satu saklar tunggal satu


kutub yang mengendalikan satu lampu pijar. gambar 2. memperlihatkan cara
kerja saklar tunggal satu kutub.
PERENCANAAN PADA INSTALASI LISTRIK

 Gambar 3. memperlihatkan gambar perencanaan pemasangan sebuah saklar


tunggal satu kutub yang mengendalikan dau lampu dan pemasangan dua
buah kotak kontak pada tempat yang berbeda.
 Gambar 4. memperlihatkan perncanaan pemasangan satu buah saklar seri yang
masing-masing mengendalikan satu buah lampu pijar L1 dan L2.

Gambar 3 Gambar 4
PERENCANAAN PADA INSTALASI LISTRIK

 Gambar 5. menunjukan instalasi saklar tukar menggunakan diagram garis ganda,


biasanya saklar tukar digunakan pada ruang garasi, kamar, tangga, dll. Saklar
tukar ini juga disebut saklar hotel.
 Gambar 6. memperlihatkan cara kerja saklar tukar dengan menggunakan gambar
diagram lingkaran arus.

Gambar 5 Gambar 6
PERENCANAAN PADA INSTALASI LISTRIK

 Gambar 7. memperlihatkan cara lain dari instalasi saklar tukar

Gambar 7
PERENCANAAN PADA INSTALASI LISTRIK
 Setelah anda merencanakan instalasi listrik melalui gambar, maka langkah selanjutnya adalah
menyiapkan bahan dan alat.
 Tabel 1 di bawah ini contoh Daftar Bahan Instalasi
PERENCANAAN PADA INSTALASI TENAGA/ INDUSTRI

 Yang dimaksud dengan instalasi tenaga /industri ialah instalasi yang


menggunakan tenaga listrik untuk siubah menjadi tenaga mekanik. Yang dapat
merubah tenaga listrik menjadi mekanik umumnya ialah motor listrik.
 Gambar 8. menunjukkan instalasi motor listrik satu fasa. Dalam bentuk diagram
garis satu dan diagram garis ganda.

Gambar 8
PERENCANAAN PADA INSTALASI TENAGA/ INDUSTRI

Jumlah alat-alat /mesin pada rumah tangga atau industri yang menggunakan listrik , makin hari
makin bertambah. Karena itu kebutuhan akan tenaga listrik untuk keperluan rumah tangga dan
industri makin meningkat.
Apabila daya yang digunakan untuk suatu instalasi cukup besar, penggunaan sambungan fasa tiga
akan lebih menguntungkan dari pada sambungan fasa satu. Misalkan untuk suatu instalasi diperlukan
11 kVA. Apabila digunakan sambungan fasa satu dengan tegangan 220 V, arusnya akan sama dengan:
Imotor 1ф = Daya : Tegangan = (11 x 1000) VA / 220 V = 50 A
apabila digunakan sambungan fasa tiga dengan tegangan 220/380 Volt, arus fasanya akan sama
dengan :
Imotor 3ф = Daya : (Tegangan * ) = (11 x 1000) VA / (380 V * ) = 16,7 A
Sambungan fasa satu memerlukan kabel NYA dengan luas penampang 16 mm sedangkan
sambungan fasa tiga hanya memerlukan kabel NYA dengan luas penampang 2.5 mm sudah
mencukupi. Ini yang membedakan antara sambungan fasa tiga dengan sambungan fasa satu,
sehingga motor listrik di industri yang berdaya tinggi seluruhnya menggunakan sambungan fasa tiga.
TROUBLESHOOTING INSTALASI LISTRIK
 Gangguan-gangguan yang terjadi pada instalasi listrik mulai dari yang ringan sampai
kebakaran, banyak disebabkan karena beberapa faktor.

 1. Faktor manusia, gangguan yang diakibatkan oleh pengguna : kelalaian dalam


menggunakan perangkat listrik, pemasangan komponen pada instalasi.

 2. Faktor teknis

 kesalahan akibat tidak mematuhi bahan, alat, dan aturan inastalasi listrik yang telah
disiratkan secara teknis.

 3. Faktor non teknik

 kesalahan akibat faktor pendukung yang rusak, seperti cuaca atau kelembaban dan
lainnya.
TROUBLESHOOTING INSTALASI LISTRIK
No. Jenis Gangguan/ Penyebab Pencegahan dan Perbaikan
Kerusakan
1 Kebakaran   Bagian pengaman (sekring) tidak   Tidak merubah bagian peng aman
 
berfungsi. Luas penampang Kabel   (sekring) Tidak mengganti patron
  listrik terlalu kecil. Kelalaian   lebur dengan kawat sembarang
  pengguana peralatan listrik   an. Periksa seluruh bagian insta
 

  (pemanas yang ditinggal   lasi kemungkinan ada kabel yang


operator).   tidak memenuhi standar. Apabila
 
  ada ganti dengan yang baru dan
  memenuhi standar. Untuk
  ruangan yang selalu digunakan
  oleh alat pemanas atau alat-alat
  yang berdaya besar hendaknya
  dipasang pengaman tersendiri.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
TROUBLESHOOTING INSTALASI LISTRIK
No. Jenis Gangguan/ Penyebab Pencegahan dan Perbaikan
Kerusakan
2 Panas pada salah satu   Luas penampang Kabel   Jangan melakukan
komponen; saklar, stop   listri k terlalu kecil tidak   penyam bungan diluar
   
kontak, fitting, Sikering   sesuai de ngan daya yang  
kotak sambu ng. Apalagi
  terpasang. Ada sambungan sambungan pad a pipa.
tidak bagus nempelnya,
  Periksa seluruh kabel
 
pada saluran dek at   yang masuk pada
komponen tersebut   komponen yan g panas,
  termasuk membuk a
  kabel yang masuk pada pi
 
  pa.
  Ganti kabel yang terdapat
  s ambungan diutamakan
  dek at komponen yang
 
  panas Apabila tidak
diketemukan sambungan
periksa luas pe nampang
kabel yang masuk pada
komponen yang panas
apakah memenuhi syarat.
TROUBLESHOOTING INSTALASI LISTRIK
No. Jenis Gangguan/ Penyebab Pencegahan dan Perbaikan
Kerusakan
3 Turun tegangan   Penggunaan kabel yang luas   Gunakan kabel yang secara
   
/ spaning penampangnya kecil dan panjang. teknis sesuai standar. Terutama untuk
   
  Sambungan yang tidak kuat.   instalasi yang jaraknya jauh perhitungkan
    kehilangan daya akibat resi stansi kabel
  tesebut. Pastikan sambungannya dal am
 
  keadaan baik dan kuat. Apabila
  memungkinkan se baiknya di solder..

4 Steker/kotak   Hubungan antara steker dan   Gunakan stop kontak yang


kontak meleleh   stopkontak kotor atau longgar.  
 
secara teknis memnuhi standar. Buka
  Daya pada alat yang terpasang   stop kontak, bersihka n penghantar pada
terlalu besar dan tidak sesuai   stop kontak, rapatkan posisi penghantar
dengan kapasitas kabel.   tersebut. Putar sekrup kemungkinan
 
 
juga kendur. Apabila tidak
  memungkinkan lagi digunakan, ganti de
  ngan yang baru. Perhatikan besar luas
pena mpang kabel apakah sesuai dengan
daya pada alat terse but, missal untuk
alat denga n daya 1 ½ PK digunakan k
abel snur 0.5 mm. Ganti kabel snur pada
alat tersebut
TROUBLESHOOTING INSTALASI LISTRIK
No. Jenis Gangguan/ Penyebab Pencegahan dan Perbaikan
Kerusakan
5 MCB Turun/ Sekering Putus   Hubungan antara steker dan   Gunakan stop kontak yang secara
 
stopkontak kotor atau longgar.   teknis memnuhi standar.
  Daya pada alat yang terpasang  
  Buka stop kontak, bersihkan
 
terlalu besar dan tidak sesuai   penghantar pada stop kon tak,
dengan kapasitas kabel.  
    rapatkan posisi penghantar
  tersebut. Putar sekrup
 
  kemungkinan juga kendur.
  Sehingga terhubung singkat.
Mungkin juga TV atau alat
 
lainnya ada yang short circuit.
 
  Perhatikan kondisi dan spesi fikasi
  alat sebelum dimasukan pada
  instalasi listrik. Apabila tidak
memungkinkan (kondisinya rusak
  atau dayanya terlalu besar)
  jangan coba-coba di hubungkan.
 
 
 
 
 
TROUBLESHOOTING INSTALASI LISTRIK
No. Jenis Gangguan/ Penyebab Pencegahan dan Perbaikan
Kerusakan
6 Turun tegangan   MCB rusak   Akibat dari MCB yang sering turun
   
/ spaning Sehingga bagian per dan penahannya
   
    rusak. Ganti dengan yang baru
   
 
 
 
 

7 Mati total   Kabel netral putus.   Periksa

tetapi apabila dites    


Periksa pada bagian kotak sikring.
 
dengan tespen     Apabila tidak diketemukan kemungkinan
pada stop k ontak   pada sambungan antara rumah dengan
di kedua kutubnya   tiang.
 
tespen  
nyala.  
 
BEBAN PADA INSTALASI LISTRIK

Klasifikasi Beban
Berdasarkan jenis konsumen energi listrik, secara garis besar, ragam beban dapat diklasifikasikan ke
dalam :
1. Beban rumah tangga
Pada umumnya beban rumah tangga berupa lampu untuk penerangan, alat rumah tangga,
seperti kipas angin, pemanas air, lemari es, penyejuk udara, mixer, oven, motor pompa air dan
sebagainya. Beban rumah tangga biasanya memuncak pada malam hari.
2. Beban komersial
Beban ini terdiri dari penerangan untuk reklame, kipas angin, penyejuk udara dan alat – alat listrik
lainnya yang diperlukan untuk restoran. Beban hotel juga diklasifikasikan sebagi beban komersial (bisnis)
begitu juga perkantoran. Beban ini secara drastis naik di siang hari untuk beban perkantoran dan
pertokoan dan menurun di waktu sore.
3. Beban industri
Dibedakan dalam skala kecil dan skala besar. Untuk skala kecil banyak beropersi di siang hari
sedangkan industri besar sekarang ini banyak yang beroperasi sampai 24 jam.
BEBAN PADA INSTALASI LISTRIK

4. Beban Fasilitas Umum


Pengklasifikasian ini sangat penting artinya bila kita melakukan analisa
karakteristik beban untuk suatu sistem yang sangat besar. Perbedaan yang paling
prinsip dari empat jenis beban sebelumnya, selain dari daya yang digunakan dan juga
waktu pembebanannya. Pemakaian daya pada beban rumah tangga akan lebih
dominan pada pagi dan malam hari, sedangkan pada heban komersil lebih dominan
pada siang dan sore hari. Pemakaian daya pada industri akan lebih merata, karena
banyak industri yang bekerja siang-malam. Maka dilihat dari sini, jelas pemakaian
daya pada industri akan lebih menguntungkan karena kurva bebannya akan lebih
merata. Sedangkan pada beban fasi1itas umum lebih dominan pada siang dan malam
hari. Beberapa daerah operasi tenaga listrik memberikan ciri tersendiri, misalnya
daerah wisata, pelanggan bisnis mempengaruhi penjualan kWh walaupun jumlah
pelanggan bisnis jauh lebih kecil dibanding dengan pelanggan rumah tangga
BEBAN PADA INSTALASI LISTRIK

 a. Beban Puncak (Peak Load)


 Beban Puncak adalah nilai terbesar dari pembebanan sesaat pada suatu interval demand tertentu. Untuk dapat
memperjelas pengertian mengenai Beban / Demand

 Kepadatan beban selalu dipakai sebagai ukuran dalam menentukan kebutuhan listrik. Sesuatu daerah kepadatan beban
satuannya dapat berupa MVA/km2 atau KVA/m2 umumnya satuan yang dipakai adalah MVA/km2. Beban puncak
(kebutuhan maksimum) didefenisikan sebagai beban (kebutuhan) terbesar/tertinggi yang terjadi selama periode tertentu.
Periode tertentu dapat berupa sehari, sebulan maupun dalam setahun. Perode harian, yaitu variasi pembebanan trafo
distribusi selama sehari. Selanjutnya beban puncak harus diartikan beban rata – rata selama selang waktu tertentu, dimana
kemungkinan terjadinya beban tersebut. Contoh, beban harian dari transformator distribusi di mana beban puncaknya
selama selang waktu 1 jam, yaitu antara pukul 19.00 (titik A) dan pukul 20.00 (titik B). Nilai rata – rata kurva A – B,
merupakan kebutuhan puncaknya (kebutuhan maksimum)
BEBAN PADA INSTALASI LISTRIK

 b. Beban Rata-rata
 Adapun beban rata – rata dapat didefinisikan sebagai suatu perbandingan antara
banyaknya daya dalam satu periode tertentu dibagi dengan banyaknya waktu
periode tersebut. Atau dapat dituliskan sebagai berikut :

 Dimana :
 Prata – rata = Beban rata – rata
 Ep = Banyaknya daya yang terpakai
t = Banyaknya waktu yang terpakai
BEBAN PADA INSTALASI LISTRIK

 c. Faktor Beban (Load Factor)


 Faktor beban adalah perbandingan antara beban rata – rata terhadap beban
puncak yang diukur dalam suatu periode tertentu. Beban rata – rata dan beban puncak
dapat dinyatakan dalam kW, kV, atau beban puncak rata-rata dalam interval tertentu.
Pada umumnya dipakai 15 menit atau 30 menit. Definisi dari faktor beban ini dapat
dituliskan dalam persamaan berikut ini: Faktor beban dapat diketahui dari kurva
bebannya. Sedangkan untuk perkiraan besaran faktor beban di masa yang akan datang
dapat didekati dengan kata data statistik yang ada berdasarkan jenis bebannya.

 Faktor beban adalah pernyataan tentang berapa banyak listrik yang benar-benar
digunakan, berbeda dengan permintaan puncak, klien dapat menggunakan ukuran
daya yang sama dari satu bulan ke yang berikutnya dan masih menyebabkan biaya
normal per kWh turun sebanyak 40% pada dasarnya dengan mengurangi permintaan
puncak. Jika rasio faktor beban Anda > 0.75 maka penggunaan energi listrik sangat
efisien.
BEBAN PADA INSTALASI LISTRIK

 Faktor beban yang berbeda dapat dihitung berdasarkan jam dalam tahun, jam
dalam bulan, jam dalam minggu dan jam dalam hari. Untuk faktor beban setiap
hari, waktu "T" diambil sebagai 24 jam; dengan cara yang sama, selama bertahun-
tahun, bulan, dan minggu, nilai 'T' akan diubah.

 Faktor beban untuk Harian = Total kilowatt-jam sepanjang 24 Jam Hari / Beban
Puncak di Kilowatt X 24 Jam
 Faktor beban untuk Bulan = Total kilowatt-jam sepanjang bulan / Beban
 Puncak dalam Kilowatt X 720 Jam
 Faktor beban untuk Tahunan = Total kilowatt-jam sepanjang tahun / Beban
Puncak dalam Kilowatt X 8760 jam
BEBAN PADA INSTALASI LISTRIK
 Contoh Faktor Beban
 Hitung faktor beban harian, bulanan, dan tahunan untuk hal-hal berikut.
• Pertimbangkan nilai total jam kilowatt = 36, 0000 kilowatt jam
• Permintaan = 100 kilowatt
• Jumlah hari untuk setiap bulan = 30 hari
• Jumlah jam untuk setiap bulan = 24 X 30 = 720 jam
• Jumlah hari untuk setiap tahun = 365 hari
• Jumlah jam untuk setiap tahun = 24 X 365 = 8760 jam
• Jam untuk setiap hari = 24 jam
 Faktor Beban untuk Harian = Total kilowatt-jam sepanjang 24 Jam
 Hari / Beban Puncak dalam Kilowatt X 24 Jam
 a. Faktor Beban untuk Harian = 360000/100 X 24 = 36000/2400 = 15
 b. Faktor Beban untuk Bulanan = Total kilowatt-jam sepanjang bulan / Beban Puncak dalam Kilowatt X 720Hrs
 Faktor Beban untuk Bulanan = 360000/100 X 30 X 24 = 0.50
 c. Faktor Beban untuk Tahunan = Total kilowatt-jam sepanjang tahun / Beban Puncak dalam Kilowatt X 8760 jam
 Faktor Beban untuk Tahunan = 360000/100X8760 = 36.000 / 876000 = 0.041
Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai