Anda di halaman 1dari 41

KEBIJAKAN STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
POSISI KEBIJAKAN DALAM PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara Yang Bersih dan Bebas dari KKN
(19 Mei 1999)

Permenpan No. PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang


Pedoman Umum Reformasi Birokrasi
(10 Juli 2008)

Permenpan-RB No. 35 Tqhun 2012 Tentang


Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Administrasi Pemerintahan (19 Juni 2012)

 Permendagri No. 52 Tahun 2011 tentang SOP di


Lingkungan Pemerintah Daerah
Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor: PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang Pedoman
Umum Reformasi Birokrasi;
2. PermenPAN dan RB Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process)
diubah PermenPAN dan RB Nomor 19 Tahun 2018
Tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis Instansi
Pemerintah;
3. Permendagri No. 52 Tahun 2011 tentang SOP di Lingkungan
Pemerintah Daerah.
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan
5. Peraturan Bupati Blora Nomor 48 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur di Lingkungan
Pemkab Blora
LATAR BELAKANG

 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan


Aparatur Negara Nomor Per/21/M.PAN/
11/2008 tentang Penyusunan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan sudah tidak sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan keadaan
 Bahwa dalam rangka pelaksanaan
Reformasi Birokrasi perlu mengganti
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor Per/21/M.PAN/
11/2008 tentang Penyusunan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan
TUJUAN
Memberikan pedoman/acuan bagi instansi pemerintah
pusat dan pemerintah daerah dalam mengidentifikasi,
menyusun, mendokumentasikan, mengembangkan,
memonitor serta mengevalusi SOP Administrasi
Pemerintahan sesuai dengan tugas dan fungsi
aparatur pemerintah.

SASARAN
1. Setiap instansi Pemerintahan sampai unit terkecil
memiliki SOP AP-nya masing-masing ;
2. Penyempurnaan prosese penyelenggaraan
pemerintahan;
3. Ketertiban dalam penyelenggaraan pemerintahan;
4. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
PENGERTIAN

Standar Operasional Prosedur (SOP)


serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai
berbagai proses penyelenggaraan administrasi
pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan,
dimana dan oleh siapa dilakukan.
Administrasi Pemerintahan
pengelolaan proses pelaksanaan tugas dan fungsi
pemerintahan yang dijalankan oleh organisasi
pemerintah
SOP Administrasi Pemerintahan (SOP AP)
standar operasional prosedur dari berbagai proses
penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
MANFAAT SOP #1
1. Sebagai standardisasi cara yang dilakukan pegawai
dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya;
2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang
mungkin dilakukan oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas;
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
tugas dan tanggungjawab individual pegawai dan
organisasi secara keseluruhan;
4. Membantu pegawai menjadi lebih mandiri dan tidak
tergantung pada intervensi manajemen, sehingga
akan mengurangl keterlibatan pimpinan dalam
pelaksanaan proses sehari-hari;
5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas;
MANFAAT SOP #2

6. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan


memberikan pegawai cara konkrit untuk
memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi
usaha yang telah dilakukan;
7. Memastikan pelaksanaan tugas penyelenggaraan
pemerintahan dapat berlangsung dalam berbagai
situasi.
8. Memberikan informasi mengenai kualifikasi
kompetensi yang harus dikuasai oleh pegawai
dalam melaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi bagi upaya peningkatan
kompetensi pegawai.Memberikan informasi
mengenai beban tugas yang dipikul oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
PRINSIP SOP
PRINSIP PENYUSUNAN SOP
1. Kemudahan dan kejelasan.
2. Efisiensi dan efektivitas.
3. Keselarasan.
4. Keterukuran.
5. Dinamis.
6. Berorientasi pada pengguna (mereka yang
dilayani).
7. Kepatuhan hukum.
8. Kepastian hukum.
PRINSIP PELAKSANAAN SOP
1. Konsisten
2. Komitmen.
3. Perbaikan berkelanjutan.
4. Mengikat.
5. Seluruh unsur memiliki peran
penting.
6. Terdokumentasi dengan balk.
RUANG LINGKUP SOP

SOP melingkupi seluruh proses


penyelenggaraan administrasi pemerintahan
termasuk pemberian pelayanan baik
pelayanan Internal maupun eksternal
organisasi pemerintah yang dilaksanakan
oleh unit-unit organisasi pemerintahan.
KONSEP PEMBAGIAN SOP ADMINISTRATIF
DAN SOP TEKNIS

SOProsedur KEGIATAN

Aktor/Pelaku Isi

Satu/Tunggal Banyak Umum Khusus

SOP TEKNIS SOP ADMINISTRATIF


Aktor Satu/Tunggal dan Isi Khusus Aktor Banyak dan Isi Umum
JADI ...

SOP TEKNIS
Prosedur standar yang sangat rinci
(detail) dari kegiatan yang dilakukan
oleh satu orang pelaksana (aparatur)
atau satu peran/jabatan.
SOP ADMINISTRATIF
Prosedur standar yang bersifat umum
(tidak detail) dari kegiatan yang
dilakukan oleh lebih dari satu orang
pelaksana (aparatur) dengan lebih dari
satu peran/jabatan.
CIRI-CIRI SOP TEKNIS

1. Pelaksana kegiatan berjumlah satu


orang atau satu kesatuan tim kerja
atau satu jabatan meskipun dengan
pemangku yang lebih dari satu;

2. Berisi langkah detail atau cara


melakukan pekerjaan atau langkah
rinci pelaksanaan kegiatan.
CIRI-CIRI SOP ADMINISTRATIF

1. Pelaksana kegiatan berjumlah


banyak (lebih dari satu aparatur) atau
lebih dari satu jabatan dan bukan
merupakan satu kesatuan yang
tunggal;
2. Berisi tahapan pelaksanaan kegiatan
atau langkah-langkah pelaksanaan
kegiatan yang bersifat makro ataupun
mikro yang tidak menggambarkan
cara melakukan kegiatan.
KONSEP
PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
KONSEP SOP
 PENDAHULUAN
 KONSEP SOP
 PERISTILAHAN
 PENGANTAR KE SOP
 PERBEDAAN SOP DAN SOGs
 KARAKTERISTIK SOP
 URGENSI SOP
 PERAN SOP
 KEUNTUNGAN SOP
KONSEP STANDAR PELAYANAN
No. KONSEP TINGKAT SCOPE BENTUK
1. MAKRO KEBIJAKAN NASIONAL SPM
2. MESO MANAJEMEN UNIT PELAYANAN SP
3. MIKRO OPERASI SATUAN LAYANAN SL
PROSEDUR SATUAN KEGIATAN SOP
FORMAT SOP#1
SOP harus diorganisasikan untuk
memastikan kemudahan dan efisiensi dalam
penggunaan dan untuk lebih spesifik pada
organisasi yang mengembangkannya. Tidak
ada satu format yang "benar", dan format
internal akan bervariasi dengan masing-
masing organisasi dan dengan jenis SOP
yang ditulis.
Sumber: ENA State Leaders Conference, 2007, Guidance For Preparing
Standard Operating Procedures
CONTOH SOP MENURUT
FORMAT
 SOP FORMAT SIMPLE STEP
 SOP FORMAT HIERARCHICAL
 SOP FORMAT GRAPHIC
 SOP FORMAT FLOWCHART
Contoh 1 : Format Simple Step
Nomor PK-C05
Tanggal 4 Maret 2005

Standard Operating Procedure


Pengajuan Cuti Tahunan
Dasar hukum:
1. Pegawai yang akan mengajukan cuti tahunan, harus mengisi formulir cuti tahunan,
dan menyerahkan formulir yang telah diisi kepada Bagian Kepegawaian untuk diteliti
mengenai hak cuti yang tersisa;
2. Pegawai yang mengajukan cuti menandatangi formulir pengajuan dan
menyampaikan kepada atasan langsung yang bersangkutan dan pejabat yang
berwenang memberikan cuti untuk ditandatangani;
3. Atasan langsung menyerahkan kepada pegawai yang bersangkutan;
4. Pegawai yang melaksanakan cuti wajib melapor kepada atasan langsung setelah
melaksanakan cuti.

Disahkan oleh:
Kepala
Contoh 2 : Format Hierarchical
Nomor PK-C05

Tanggal 4 Maret 2005

Standard Operating Procedure


Pengajuan Cuti Tahunan
Dasar hukum:
1. Mengisi formulir cuti tahunan:
 Formulir tersedia di Bagian Kepegawaian
 Isi formulir dan serahkan kepada Bagian Kepegawaian untuk diteliti mengenai hak cuti yang tersisa
 Formulir diserahkan kembali kepada pegawai yang mengajukan cuti setelah Bagian kepegawaian memberikan
pengesahan mengenai hak cuti yang akan diambil sesuai dengan sisa cuti yang tersedia
 Pegawai yang mengajukan cuti menandatangi formulir pengajuan dan menyampaikan kepada atasan langsung yang
bersangkutan;
2. Persetujuan atasan langsung dan pejawat yang berwenang memberikan cuti:
 Atasan langsung yang bersangkutan memberikan persetujuan dengan memberikan tandatangan pada formulir
pengajuan dan menyampaikan kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti
 Pejabat yang berwenang memberikan cuti memberikan persetujuan dengan menandatangani formulir pengajuan,
menyerahkan formulir kepada atasan yang bersangkutan untuk selanjutnya diserahkan kepada yang bersangkutan;
3. Pelaksanaan cuti:
 Pegawai yang mengajukan cuti, menyampaikan satu berkas formulir asli kepada Bagian Kepegawaian, menyampaikan
satu copy untuk Bagian Tata Usaha, menyimpan satu copy untuk dirinya sendiri untuk dokumentasi
 Pegawai yang mengajukan cuti melaksanakan cuti dengan kewajiban sebelum melaksanakan cuti melaporkan
kemajuan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tugasnya kepada atasan langsung;
 Pegawai yang melaksanakan cuti wajib melapor kepada atasan langsung setelah melaksanakan cuti.
Disahkan oleh:
Kepala
Contoh 3 : Format Graphic
Contoh 4 : Format Graphic (Annotated Picture)
SOP Pegadaian Barang
Jaminan

Penaksir memeriksa barang jaminan. Nasabah mengisi formulir


Nasabah membawa barang Apabila tidak dapat diterima barang permintaan kredit dilengkapi
jaminan ke loket penaksir jaminan dikembalikan ke nasabah dengan dengan fotocopy KTP
penjelasan seperlunya

Nasabah mengambil uang


Nasabah pulang pinjaman ke Kasir dengan Penaksir menaksir nilai nominal dari
dengan tersenyum menunjukkan SBK barang jaminan, dan meminta disposisi
Kasir memberikan uang pinjaman sesuai Manajer Cabang.
dengan nominal yang tercantum Penaksir mengeluarkan Surat Bukti Kredit
(SBK) untuk diserahkan kepada nasabah
Contoh 5 : Format Graphic (Annotated Picture)

PROSES PEMBUATAN LAPORAN ANALISIS DAN


EVALUASI PELANGGARAN ANGGOTA/PNS POLRI
(BR1) BAGIAN REHABILITASI

Menghimpun data laporan Berkoordinasi dengan


yang sudah masuk ke Div satuan pengemban fungsi Laporan Analisis dan
Propam Polri dan pelaksana pelayanan evaluasi
penegakan hukum bagi Pelanggaran
anggota/PNS Polri Anggota/PNS Polri

Sumber: Pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) Tentang Proses Pelayanan Rehabilitasi
Terhadap Anggota Polri / PNS Polri Terhukum, 2010.
Contoh 6 : Format (Linear) Flowchart
Contoh 7 : Format (Linear) Flowchart
Flowchart
SOP Pegadaian Barang Jaminan
Nasabah
1. Nasabah membawa barang jaminan ke loket penaksir
2. Penaksir memeriksa barang jaminan. Apabila tidak dapat diterima barang
Penaksir
jaminan dikembalikan ke nasabah dengan penjelasan seperlunya
3. Nasabah mengisi formulir permintaan kredit dilengkapi dengan fotocopy
KTP Nasabah
4. Penaksir menaksir nilai nominal dari barang jaminan, dan meminta disposisi
Manajer Cabang Penaksir
5. Manajer Cabang memberikan disposisi kepada penaksir, dan menyerahkan
barang jaminan ke Penyimpan Man.Cab
6. Penaksir mengeluarkan Surat Bukti Kredit (SBK) untuk diserahkan kepada
nasabah Penaksir
7. Nasabah mengambil uang pinjaman ke Kasir dengan menunjukkan SBK
8. Kasir memberikan uang pinjaman sesuai dengan nominal yang tercantum Nasabah

9. Nasabah menerima uang pinjaman


Kasir

Nasabah
Contoh 8 : Format (Linear) Flowchart Sumber: Standar Operasional
Prosedur Perpustakaan,
Perpustakaan dan Informasi UNPAD,
Prosedur Pengolahan bahan pustaka mahmudin@lib.itb.ac.id, 2009

– Buku diterima dari


sumbangan/hadiah dan pembelian.
– Petugas memberi stempel
perpustakaan dan stampel induk
pada buku
– Petugas mengecek di database
katalog
– Bila data sudah ada, diberi cap pada
halaman verso buku, tulis nomor
induk dan no klasifikasinya.
– Bila tidak ada, cari no kelas dari
sistem klasifikasi DDC.
– Lakukan pengakatalogan dengan
acuan AARC II, tentukan tajuk entri
utama (TEU) dan tajuk entri
tambahan (TET) dan kelengkapan
data bibliografis lainya.
– Tentukan subyek buku dan dan kata
kuncinya
– Tempelkan no Barcode buku
tersebut.
Contoh 9 : Format (Branching) Flowchart

Diagram Alur : Mekanisme Penyusunan Dokumen RPJP (1)


KEPALA KEPALA KETUA
NO AKTIVITAS GUBERNUR SEKDA
BAPEDA SKPD DPRD

1. Gubernur menyampaikan pengarahan


kepada seluruh SKPD tentang kewajiban
daerah untuk menyusun RPJP, RPJM, RKPD,
KU-APBD dan kewajiban SKPD untuk
menyusun RPJP SKPD serta Renja SKPD
2. Gubernur melalui Sekda mengeluarkan SK
penugasan kepada Bapeda untuk bertindak
sebagai unit kerja yang bertanggungjawab
mengumpulkan bahan, menyiapkan dan
merumuskan konsep rencangan RPJP
dengan tembusan kepada seluruh SKPD
3. Bapeda menyampaikan surat pemberitahuan
kepada seluruh SKPD di Provinsi Kepri untuk
menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan
dalam penyusunan RPJP ke Bapeda

4. SKPD menyampaikan bahan yang diperlukan


kepada bapeda paling lambat 20 hari kerja
setelah surat pemberitahuan dari Bapeda
tersebut diterima
Diagram Alur : Mekanisme Penyusunan Dokumen RPJP (2)
KEPALA KEPALA KETUA
NO AKTIVITAS GUBERNUR SEKDA
BAPEDA SKPD DPRD

5. Dalam waktu 90 hari kerja terhitung sejak


disampaikannya surat pemberitahuan
Bapeda, Kepala Bapeda merumuskan konsep
awal rancangan RPJP berdasarkan bahan-
bahan yang sudah diterima dari SKPD
6. Bapeda melakukan sosialisasi dan
konsultasi dengan stakeholders tentang
konsep awal RPJP untuk menjaring aspirasi
masyarakat stakeholders sehingga diperoleh
saran tanggapan
7. Bapeda menyempurnakan konsep awal RPJP
sesuai dengan saran dan tanggapan yang
telah diperoleh dari hasil sosialisasi dan
konsultasi
8. Bapeda menyelenggarakan Musrenbang
penyusunan RPJP dengan bahan utamanya
adalah konsep rancangan RPJP
9. Konsep Rancangan RPJP yang telah
disempurnakan oleh Bapeda, dibahas
kembali dengan Kepala SKPD dan Para
Kabag, dengan keluarannya adalah
Rancangan RPJP, selanjutnya disampaikan
kepada Gubernur
Diagram Alur : Mekanisme Penyusunan Dokumen RPJP (3)

KEPALA KEPALA KETUA


NO AKTIVITAS GUBERNUR SEKDA
BAPEDA SKPD DPRD

10. Rancangan RPJP yang dtelah disetujui


Gubernur melalui Sekda diajukan kepada
Pimpinan DPRD guna diagendakan dan
dibahas dalam sidang-sidang Dewan.
11. Rancangan RPJP yang diajukan ke Pimpinan
DPRD tersebut harus dilengkapi dengan Nota
Pengantar Kepala Daerah yang disiapkan
oleh bagian Hukum

12. Untuk keperluan pembahasan Rancangan


RPJP di DPRD, bapeda memperbanyak
Rancangan RPJP tersebut dalam jumlah
yang diperlukan
13. Dalam pembahasan Rancangan RPJP di
DPRD, Kepala Bapeda mewakili Gubernur
dan wajib menyampaikan laporan
perkembangan pembahasan rancangan
RPJP tersebut secara berkala kepada
Gubernur
14. Apabila dalam pembahasan tersebut terdapat
masalah yang bersifat prinsipil dan arah
pembahasannya akan mengubah isi serta
arah Rancangan RPJP, Kepala Bapeda yang
mewakili Gubernur harus melaporkannya ada masalah tak ada masalah
kepada Gubernur dengan disertai
pemecahannya yang diperlukan, guna
memperoleh keputusan
Diagram Alur : Mekanisme Penyusunan Dokumen RPJP (4)
KEPALA KEPALA KETUA
NO AKTIVITAS GUBERNUR SEKDA
BAPEDA SKPD DPRD

15. Rancangan RPJP yang sudah disetujui DPRD


ditetapkan menjadi Perda
FORMAT SOP#2
Many More Than 10 Best SOP
Decisions? Steps? Format

No No Simple Steps

Hierarchical or
No Yes
Graphic

Yes No Flowchart

Yes Yes Flowchart

Sumber: Stup, Richard, 2001, Standard Operating Procedures: Writing Guide,


Pennsylvania: PenState College of Agricultural Sciences Agricultural Research And
Cooperative Extension
FORMAT SOP#3
• KONSEP FORMAT SOP
– Tidak Ada Format SOP yang Baku;
– Format SOP Ditentukan oleh Tujuan
Penyusunannya.

 FORMAT SOP ADM. PEMERINTAHAN


 Formatnya diatur dalam PerMenPAN RB No. 35
Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan dan dituangkan dalam Perbup No
48 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan
SOP AP di Lingkungan Pemkab Blora.
 Tidak Ada Format SOP Administrasi
Pemerintahan lainnya.
SIMBOL SOP dalam FLOWCHART

Terminator Melambangkan dimulainya


suatu prosedur

Process Melambangkan proses


berjalannya suatu prosedur

Decision Melambangkan pengambilan


keputusan: Ya atau Tidak

Arrow Melambangkan arah prosedur

Off-page Melambangkan koneksi


connector perpindahan halaman
FORMAT SOP
ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
1. Format Diagram Alir Bercabang
(Branching Flowcharts)

2. Menggunakan hanya Lima


Simbol Flowcharts

3. Pelaksana dipisahkan dari


aktivitas (Kegiatan).
Nomor SOP 01/K/PAN-RB/D.IV/4/2012

Tanggal 4 September 2012


Pembuatan
Tanggal Revisi 4 September 2013

Tanggal Efektif 7 September 2012

KEMENTERIAN PAN DAN RB Disahkan oleh Asisten Deputi Pengembangan Sistem dan
Prosedur Pemerintahan

DEPUTI BIDANG TATA LAKSANA


Drs. Endang Herman, M.Si.
ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN SISTEM DAN 19520917 199703 1 001
PROSEDUR PEMERINTAHAN

Judul SOP PEMBUATAN LAPORAN KONSINYERING

DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA

1. PP Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan 1. Memahami Penyusunan Laporan Kegiatan;


Organisasi Kementerian Negara; 2. Memahami tugas dan fungsi Asdep Pengembangan Sistem
2. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang ....; dan Prosedur Pemerintahan;
3. Permen PANRB Nomor 12 Tahun 2010 tentang .... 3. Memahami materi kegiatan.
KETERKAITAN PERALATAN/PERLENGKAPAN

1. SOP Pengumpulan Data, 1. Komputer yang dilengkapi aplikasi Laporan Kegiatan,


2. SOP Penyusunan Draft 2. Formulir Laporan Kegiatan,
3. SOP Pendokumentasian 3. KAK,
4. Hasil Kegiatan
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN

Laporan Konsinyering paling lambat selesai 1 minggu Buku Agenda Laporan Kegiatan Asdep Pengembangan Sistem
PROSEDUR PEMBUATAN LAPORAN KONSINYERING
No. Kegiatan Pelaksana Mutu Baku Keterangan
Kabid Kasubid Analis Asdep Kelengkapan Waktu Output

1. Menugaskan Kasubid untuk Agenda 15 menit Disposisi


mempersiapkan konsep laporan Kerja
konsinyering
2. Memerintahkan analis untuk Disposisi 15 menit Disposisi
mengumpulkan bahan laporan
konsinyering
3. Mengumpulkan dan menyerahkan bahan Disposisi 1 hari Bahan SOP
konsinyering kepada Kasubid Laporan, Pengumpul-an
Disposisi Bahan
4. Mengonsep laporan konsinyering dan Bahan 2 jam Konsep
menyerahkan kepada Kabid Laporan Laporan,
Disposisi
5. Memeriksa konsep laporan konsinyering. Tidak Konsep 1 jam Draft Laporan,
Jika setuju menyampaikan kepada Asdep. Laporan Disposisi
Jika tidak setuju menyerahkan kepada Ya
Kasubid untuk diperbaiki.
6. Memeriksa draft laporan konsinyering. Jika Draft 1 jam Laporan,
setuju menandatangani dan menyerahkan Laporan Disposisi
Tidak Ya
kepada Kabid. Jika tidak setuju
mengembalikan kepada Kabid untuk
diperbaiki.
7. Menyerahkan laporan konsinyering Laporan 10 menit Disposisi
kepada Kasubdit untuk didokumentasikan.
8. Menyerahkan laporan konsinyering kepada Laporan 10 menit Disposisi
Analis untuk didokumentasikan.
9. Mendokumentasikan Laporan Laporan 15 menit Laporan, Bukti SOP Pen-
Konsinyering. Dokumentasi dokumentasi-
TINDAK LANJUT
PENYUSUNAN SOP AP#1
 Review Format dan Isi Draft Final Dokumen
SOP;
 Penyusunan Draft Peraturan Pimpinan untuk
Penetapan Dokumen SOP;
 Simulasi dan Uji Coba SOP;
 Finalisasi Dokumen SOP;
 Penetapan Dokumen SOP;
 Internalisasi dan Sosialisasi Dokumen SOP;
TINDAK LANJUT
PENYUSUNAN SOP AP#2

 Operasionalisasi Dokumen SOP;


 Implementasi Dokumen SOP;
 Monitoring dan Evaluasi SOP;
 Pengembangan SOP.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai