Anda di halaman 1dari 7

Organ Akar

(Monokotil dan
Dikotil)
Cistia Budhy Hafizah XI IPA 3
A. Mekanisme Pembentukan Akar
Peristiwa utama pada awalnya adalah pembentukan meristem akesnya. Saat biji berkecambah,
promeristem di ujung akar embrio membentuk akar utama. Dalam embrio biji mengandung sebuah
radikula atau meristem akar untuk pengembangan akar utama. Akar pertama ini bercabang dan
memanjang menghasilkan sistem perakaran serabut. Sementara pucuk literal muncul pada akar,
batang akar literal muncul dari lapisan terluar dari partikel. Selama inisiasi akar literal, sel-sel
perisikel menjadi meristematis membentuk primordial akar yang tumbuh melewati endodermis,
korteks danepidermis. Sebelum akar literal merobek jaringan permukaan akar utama, akar tersebut
membentuk meristem apikal dan tudung akar. Pada beberapa jarak tertentu dari promeristem, sel
membesar dan berkembang menjadi sel terspesialisasi. Hal itu melibatkan masa pemanjangan
sebagian besar sel yang terjadi dibelakang pelebaran awal dari ujung akar. Batas epidermis, korteks
dan silinder pusat tampak dekat belakang promeristem. Korteks bertambah lebar karena
pembelahan periklinal serta pembesaran dari pada sel ke arah radial. Sel metaxilem membesar dan
menghasilkan vakuola yang besar.
1. Penyebaran Akar
Laju penyebaran akar dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Di bawah kondisi konstan laju
pertumbuhan akar yang berkembang tergantung pada diameternya. Meristem yang lebar
menunjukan pertumbuhan yang cepat. Perkembangan akar dipengaruhi oleh suhu, oksigen,
kesuburan. Suhu rendah menghambat pertumbuhan, metabolisme dan pendewasaan akar. Pada
suhu rendah air menjadi pekat dan jaringan menjadi kurang permeabel. Pada suhu tinggi kecepatan
respirasi mengurangi pertumbuhan akar.

2. Pengaruh Kondisi Tanah Terhadap Perkembangan Akar


Tanah merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman yaitu sebagai sumber dalam
penyediaan unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, tempat akar berpegang serta
tumbuh dan tempat penyimpanan air tanah yang sangat vital sebagai kelangsungan hidup
tanaman.
B. Struktur Akar Monokotil dan Dikotil
Akar Monokotil Akar Dikotil
Akar monokoti mempunyai sistem
perakaran serabut dimana akar primer Akar dikotil mempunyai struktur
akan mengecil dan selanjutnya digantikan perakaran tunggang, maksudnya
oleh akar-akar lain. Ukuran akar lain yang adalah akar primer atau akar utama
tumbuh dari akar primer ini berukuran yang menancap ke tanah dengan
relatif sama dengan akar utamanya. kokoh. Akar primer tadi akan
Sistem perakaran serabut ini terbentuk membesar dan mempunyai
saat akar primer membentuk cabang- beberapa akar cabang yang
cabang lain dalam jumlah cukup banyak. ukurannya berbeda jauh dari akar
Cabang akar ini tidak bisa tumbuh semakin primer atau akar utama.
besar, tapi nantinya akan tumbuh akar lain
yang ukurannya sama.
C. Anatomi Akar Monokotil dan Dikotil

Akar dikotil maupun monokotil dari luar ke dalam tersusun atas jaringan epidermis, korteks, endodermis,
dan silinder pusat (stele).
Perbedaan utama dari jaringan akar dikotil dan monokotil terletak pada jaringan pembuluhnya. Jaringan
pembuluh terletak dalam silinder pusat, jaringan pembuluh tumbuhan tersusun atas xilem dan floem.
Pada anatomi akar monokotil, endodermis membentuk dinding sekunder yang tebal. Xilem dan fliem tidak
tersusun rapi pada akar tumbuhan monokotil karena antara xilem dan floem tidak terdapat kambium
seperti pada akar tumbuhan dikotil. Xilem berhenti tumbuh sebelum bagian pusat terbentuk. Hal ini
menyebabkan jalur-jalur xilem tidak berbentuk bintang, tetapi membentuk suatu ikatan dengan yang
lainnya.
Sedangkan pada anatomi akar dikotil, pada bagian epidermis, bagian ini tersusun dari satu lapis sel yang
berdinding tipis dan berkutikula. Pada bagian ini terdapat sel-sel yang membentuk rambut akar dengan
cara mengadakan perpanjangan dari dinding luarnya ke arah lateral. Korteks merupakan bagian antara
epidermis dan endodermis. Bagian ini menempati porsi paling besar pada akar. Korteks pada akar dikotil
terdiri dari beberapa lapis sel dan di dalamnya terdapat ruang antar sel yang memanjang sepanjang akar.
Setelah korteks, terdapat bagian endodermis akar. Sel endodermis berbentuk kotak dan tersusun rapat
tanpa adanya ruang antar sel. Silinder pusat (stele), bagian ini terdapat di bagian dalam dan berdampingan
dengan endodermis serta tersusun dari lingkaran tepi dan jaringan pembuluh.

Perbedaan lain antara akar monokotil dengan akar dikotil yaitu pada perisikel (perikambium). Perisikel
adalah lapisan terluar dari stele yang berperan dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke
samping. Di dalam perisikel terdapat xilem dan floem yang merupakan berkas pengangkut.
Perisikel pada akar monokotil terdiri dari lapisan sel yang berdinding tebal. Sedangkan pada akar dikotil,
hanya memiliki satu lapis sel saja. Selain itu, persikel pada akar monokotil hanya mampu membentuk
cabang akar. Untuk persikel akar dikotil, persimpelnya membentuk banyak cabang akar.
TERIMAKASIH
Cistia Budhy Hafizah XI IPA 3

Anda mungkin juga menyukai