Anda di halaman 1dari 8

Struktur Akar Monokotil dan Dikotil

Perbedaan perakaran yang mencolok dari tumbuhan monokotil dan dikotil dapat terlihat pada
bentuk akarnya. Tumbuhan monokotil umumnya mempunyai perakaran serabut, sedangkan
tumbuhan dikotil mempunyai perakaran tunggang. Namun, selain itu bagian dalam kedua
akar tersebut, jika diiris secara melintang ternyata juga dapat memperlihatkan beberapa
perbedaan yang jelas.
Advertisement

Gambar penampang melintang akar tumbuhan dikotil dan monokotil

Struktur Akar Monokotil


Struktur akar pada tumbuhan monokotil dan dikotil adalah sama, terdiri atas lapisan
epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat (stele). Namun demikian khusus pada
struktur akar monokotil, terdapat perbedaan, diantaranya:

1. Endodermis pada akar tumbuhan monokotil membentuk dinding sekunder yang tebal
2. Xilem dan floem tidak tersusun rapi pada akar tumbuhan monokotil, hal ini
disebabkan karena antara xilem dan floem tidak terdapat kambium seperti pada akar
tumbuhan dikotil.
3. Xilem berhenti tumbuh sebelum bagian pusat terbentuk. Hal ini menyebabkan jalur-
jalur xilem tidak berbentuk binang, tetapi membentuk satu ikatan dengan lainnya.
Advertisement

Struktur Akar Dikotil


Umumnya struktur akar tumbuhan dikotil terdiri dari bagian epidermis, korteks, endodermis
dan silinder pusat (stele).

1. Epidermis. Bagian ini tersusun dari satu lapis sel yang berdinding tipis dan
berkutikula. Pada bagian ini terdapat sel-sel yang membentuk rambut akar dengan
cara mengadakan perpanjangan dari dinding luarnya ke arah lateral.
2. Korteks. Korteks merupakan bagian antara epidermis dan endodermis. Bagian ini
menempati porsi paling besar pada akar (terlihat pada Gambar 1). Korteks terdiri dari
beberapa lapis sel dan didalamnya terdapat ruang antar sel yang memanjang
sepanjang akar.
3. Endodermis. Setelah korteks terdapat bagian endodermis akar. sel endodermis
berbentuk kotak dan tersusun rapat tanpa adanya ruang antar sel.
4. Silinder pusat (stele). Bagian ini terdapat di bagian dalam dan berdampingan dengan
endodermis serta tersusun dari lingkaran tepi dan jaringan pembuluh. Akar lateral
tumbuh pada bagian ini. Jaringan pembuluh terdiri dari xylem dan floem yang
tersusun selang-seling dan keduanya dipisahkan oleh sederetan sel parenkim yang
biasa disebut kambium.

Untuk lebih memudahkan, kami telah merangkum perbedaan-perbedaan struktur akar


tumbuhan monokotil dan dikotil pada tabel di bawah ini.

Tabel perbedaan struktur akar tumbuhan monokotil dan dikotil


Jenis
Monokotil Dikotil
perbedaan

Sistem
Serabut Tunggang
perakaran

Berbatasan dengan
Berbatasan dengan ujung akar dan
Kaliptra ujung akar dan
terlihat tidak jelas
terlihat jelas

Terdiri dari beberapa


Terdiri dari satu lapis sel yang
lapis sel yang
berdinding tebal, Membentuk cabang-
Perisikel berdinding tebal,
cabang akar sekunder yaitu kambium
Hanya membentuk
dan kambium gabus
cabang akar

Bersifat kolateral pada akar sekunder


Xylem dan Letaknya berselang- dimana xylem terletak di dalam dan
floem seling floem terletak di luar (xylem
dikelilingi oleh floem)
Terletak pada pusat
Tidak memiliki atau memiliki empulur
Empulur akar, empulurnya
yang sempit pada pusat akar
luas

Ada dan tampak seperti meristem


Kambium Tidak ada
sekunder
Perbedaan Monokotil dan Dikotil

informasitips.com – Tumbuhan berbunga (Angiospermae) dapat dibagi menjadi dua, yaitu


tumbuhan monokotil dan dikotil. Keduanya sangat mudah dibedakan setelah perkecambahan,
karena pada monokotil tumbuh daun tunggal (1 kotiledon), sedangkan dikotil tumbuh dua
daun tunggal (2 kotiledon).
Jadi, pengertian monokotil adalah tumbuhan berbunga yang menghasilkan biji dengan 1
kotiledon. Sedangkan pengertian dikotil adalah tumbuhan berbunga (angispermae) yang
menghasilkan biji dengan 2 kotiledon dan dapat mengalami pertumbuhan eksogen, seperti
pertumbuhan pada batang akibat dari penebalan kambium.
Berikut merupakan perbedaan lain dari kedua jenis tumbuhan tersebut.
Perbedaan Antara Monokotil dan Dikotil
Yang menjadi dasar utama dalam klasifikasi monokotil dan dikotil adalah jumlah
kotiledonnya.
Kotiledon adalah daun lembaga yang mengandung nutrisi untuk embrio, sampai embrio
tersebut memiliki daun-daun dan dapat memproduksi makanannya sendiri melalui proses
fotosintesis.
Jumlah kotiledon pada tumbuhan monokotil adalah satu, sedangkan tumbuhan dikotil
memiliki dua kotiledon.
 Biji
Monokotil: Berkeping 1
Dikotil: Berkeping 2
 Tulang Daun
Monokotil: Sejajar atau melengkung
Dikotil: Menjari atau menyirip
 Bunga
Monokotil: Jumlah mahkota, kelopak, dan benang sari bunga kelipatan 3
Dikotil: Jumlah mahkota, kelopak, dan benang sari bunga kelipatan 4 atau 5 (dapat
berbuah)
Jumlah bagian-bagian bunga dan tulang daun tidak selalu dapat dijadikan pembeda dari
monokotil dan dikotil karena pada beberapa tumbuhan tidak mengikuti ciri-ciri umum
keduanya
 Akar
Monokotil: Serabut. Ujung akar lembaga dilindungi koleoriza. Terbentuk dari batang
(akar adventif)
Dikotil: Tunggang. Terbentuk dari percabangan akar utama (radikula).
Pada sebagian besar tumbuhan dikotil, akar terbentuk dari ujung bawah embrio
(radikula). Radikula membentuk meristem apikal yang selanjutnya membentuk jaringan
akar, sedangkan pada tumbuhan monokotil, akar terbentuk dari pembengkakan akar (akar
adventif)
 Pertumbuhan Sekunder
Monokotil: Tidak ada pertumbuhan sekunder. Hanya pertumbuhan memanjang.
Dikotil: Biasanya terdapat pertumbuhan sekunder sehingga dapat tumbuh membesar
Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil menyebabkan terbentuknya kayu dan kulit
pada pohon serta menambah diameter pohon. Pertumbuhan ini tidak terjadi pada
tumbuhan monokotil
 Berkas Pengangkut
Monokotil: Tersebar di seluruh batang tanpa susunan khusus. Tidak memiliki korteks
Dikotil: Membentuk cincin (melingkar). Tersusun atas korteks dan stele (xilem dan
floem)
Berkas pengangkut terdiri dari xilem dan floem yang terdapat di tulang daun. Xilem
terdiri atas pembuluh-pembuluh xilem yang panjang dan berbentuk tabung. Xilem
mengangkut air dari akar hingga ke daun untuk menggantikan air yang hilang karena
transpirasi, sedangkan floem mendistribusikan produk hasil fotosintesis dari daun ke
batang dan seluruh bagian tumbuhan.
Xilem dan floem terbentuk dari sel-sel kambium meristematik. Jaringan yang terbentuk
dari kambium dan tumbuh ke luar akan membentuk kulit pohon (bark), sedangkan ke
dalam membentuk batang kayu (wood).
Kayu sebenarnya adalah sel-sel xilem yang telah mati dan mengering. Jaringan yang telah
mati akan menjadi keras dan padat karena kandungan lignin di dinding sel sekunder yang
menebal. Lignin merupakan polimer fenol kompleks yang membuat kayu keras, padat,
dan berwarna coklat
 Serbuk Sari
Monokotil: Alur tunggal di tiap butir serbuk sari
Dikotil: 3 alur
 Pembuluh Kayu
Monokotil: Tidak memiliki pembuluh kayu. Termasuk jenis rumput-rumputan.
Dikotil: Memiliki kambium di akar dan batang. Dapat termasuk jenis tumbuhan berkayu
maupun rumput-rumputan
 Contoh Tanaman
Monokotil: Padi, jagung, tebu, pisang, bambu
Dikotil: Kacang-kacangan, tomat, mangga, rambutan
Perbedaan Struktur Penampang Melintang antara Monokotil dan Dikotil
 Akar
Monokotil:
Susunan jaringan dari luar ke dalam:

 Inti besar dan berkembang dengan baik (empulur)


 Xilem dan floem terletak berselingan dengan jumlah yang sangat banyak
 Perisikel terdiri atas beberapa sel dan membentuk akar lateral
 Tidak terdapat kambium
 Batas ujung akar dan kaliptra jelas
Dikotil:

 Tidak terdapat empulur


 Xilem terletak di bagian tengah akar, sedangkan floem di bagian luar xylem (dibatasi
oleh kambium)
 Pembuluh xilem berdinding tebal, seratnya sedikit, namun parenkim banyak
 Perisikel terdiri dari selapis sel
 Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas
 Batang
Monokotil

 Tidak terdapat rambut pada epidermis


 Hipodermis (lapisan di bawah epidermis) umumnya berupa sklerenkim
 Ukuran berkas pengangkut berbeda-beda
 Terdapat rongga protoxilem
 Berkas pengangkut dilindungi selubung berkas pengangkut
 Tidak terdapat parenkim floem
 Umumnya tidak terdapat pertumbuhan sekunder
Dikotil:

 Jaringan epidermisnya lapis tunggal dengan kutikula yang tebal. Terdapat rambut
pada epidermisnya (multicellular hairs)
 Hipodermis umumnya berupa kolenkim
 Ukuran berkas pengangkut seragam
 Tidak terdapat rongga pada berkas pengangkut
 Tidak terdapat selubung berkas pengangkut
 Pembuluh xilem kecil, serat banyak, namun parenkim sedikit
 Pertumbuhan xilem membentuk ‘lingkaran tahunan’ yang biasanya digunakan untuk
mengetahui umur tumbuhan dikotil
 Terdapat parenkim floem
 Pertumbuhan sekunder terjadi karena terbentuknya meristem lateral
 Daun
Monokotil

 Isobilateral
 Pembuluh xilem terdiri dari 2 protoxilem dan 2 metaxilem
 Stomata terdapat di epidermis atas dan bawah (amphistomatic)
 Terdapat sel kipas (motor/bulliform cells) di epidermis atas yang berfungsi untuk
membuka dan menutup daun (daun menggulung)
 Selubung berkas pengangkut terbuat dari sklerenkim
Dikotil:

 Dorsiventral
 Pembuluh xilem terdiri dari banyak protoxilem dan metaxilem
 Stomata hanya terdapat di epidermis bawah (hypostomatic)
 Jaringan mesofil dibedakan menjadi jaringan palisade dan parenkim spons
 Selubung berkas pengangkut terbuat dari kolenkim

Berkas pengangkut meliputi Xilem dan Floem, kedua jenis berkas pengangkut ini
terletak di AKAR, BATANG, dan DAUN (tangkai daun & tulang daun). Susunan berkas
pembuluh dalam organ-organ tersebut bersifat khas (berbeda-beda) dan umumnya
membentuk pola keteraturan tertentu.

Berkas pembuluh pada AKAR, terletak berselingan baik monokotil dan dikotil,
perhatikan gambar ini:
1. (monokotil) http://universe-review.ca/I10-22a-root2.jpg
2. (dikotil)
http://www.kbg.fpv.ukf.sk/studium_materialy/morfologia_rastlin/webchap8phloem/web8.1
-6.jpg
Secara umum Xilem dan Floem tersusun berselingan, berdampingan dan ada bagian
yang sejajar pada bidang radial. Namun beda antara dikotil dan monokotil adalah ada
tidaknya empulur di silinder pusat. Ketidakadaan empulur pada akar dikotil
menyebabkan struktur berkas pembuluhnya dapat membentuk pola-pola yang khas,
bisa diark, triark, tetrach, ataupun poliarch (pada gambar adalah tetrach).

Seiring perekembangannya, susunan berkas pembuluh mengalami pemutaran lokasi


sehingga
pada BATANG, lokasi xilem berada pada lokasi yang lebih dalam dari pada floem.
Susunan ini dikenal dengan istilah kolateral. Pola susunan yang berbeda dijumpai
antara kelompok dikotil dan monokotil. Perbedannya yaitu:
1. Pola susunan berkas pembuluh pada dikotil tersusun teratur dalam lingkaran, meliputi
xilem, floem, dan kambium pemluluh. Xilem terletak di bagian dalam sedangkan floem
teletak lebih luar, dan kambium pembuluh terletak di antara keduanya.
Pola susunannya dapat dilihat pada gambar http://3.bp.blogspot.com/-
YoSArRcYLM4/UK-2CgQ1zKI/AAAAAAAAAHE/iyd0vD7Qw9A/s320/batang+dikotil.jpeg
2. Pola susunan berkas pembuluh pada monokotil tersusun tersebar, namun tetap
mengikuti pola kolateral. Artinya, xilem terletak pada posisi lebih dalam dari pada floem,
seperti diperlihatkan ada gambar http://www.microscopy-
uk.org.uk/micropolitan/botany/zea_vascular_bundle.jpg . 3 bulatan besar adalah xilem
(protoxilem &metaxilem) sedangkan bulatan kecil berwarna biru yang terletak lebih luar
adalah floem, bukan mengelilingi xilem.
Pola susunan berkas pembluh yang tersebar seperti diperlihatkan pada gambar
http://2.bp.blogspot.com/-7uDr48_NsIo/TnKwjfBywBI/AAAAAAAAAEk/7ynF1yeqM-
g/s1600/291961_1921905621280_1651287457_1970694_4977568_n.JPG

Berkas pembuluh juga terdapat pada DAUN, khususnya di tangkai daun dan tulang
daun. Perkembangan organ daun mengakibatkan terbentuknya rumpang daun dan
runutan daun. Runutan daun ini yang di dalamnya terdapat berkas pembuluh.
Rumpang dan runutan daun dapat dilihat pada gambar
http://www.emc.maricopa.edu/faculty/farabee/biobk/leafevol_2.gif . Akibat proses
pembentukan yang demikian ini, susunan xilem yang lebih dalam pada batang akan
berada di posisi yang lebih atas pada daun, sedangkan floem yang lebih luar pada

batang akan berada di posisi lebih bawah pada daun

Anda mungkin juga menyukai