PERHITUNGAN
PARAMETER KLINIS
KELOMPOK 3
ANGGOTA :
1. NADRATHUL HUSNI (1941012073)
2. WILDA DHIA FIKRIYANTI (1941012089)
3. YS VIFTI YULIA SARI (1941012015)
Anion klorida terutama terdapat di dalam cairan ekstraseluler. Klorida berperan penting
dalam memelihara keseimbangan asam basa tubuh dan cairan melalui pengaturan tekanan
osmotis. Perubahan konsentasi klorida dalam serum jarang menimbulkan masalah klinis,
tetapi tetap perlu dimonitor untuk mendiagnosa penyakit atau gangguan keseimbangan
asam-basa.
IMPLIKASI KLINIK
• Konsentrasi natrium, bikarbonat dan klorida dalam serum dapat digunakan untuk menghitung gap anion (AG)
sebagai berikut :
AG = (Na+) – [ HCO3- + Cl-]
• AG= (Na+ + K+) – [ HCO3- + Cl-]
• Normal : 16 ± 4 mEq/L ( bila dipakai K dalam perhitungan)
• Normal : 12 ± 4 mEq/L ( bila tidak dipakai K dalam perhitungan)
• Gap anion lebih dari 12 mengindikasikan adanya anion yang tidak terukur, seperti metanol, urea, keton, laktat
dan etilen glikol.
• Perhitungan gap anion digunakan untuk mengidentifikasi penyebab asidosis metanolik
seperti akumulasi asam laktat ( komplikasi shock yang disebabkan kekurangan darah /
sesak napas) atau akumulasi kton keton dalam darah karena kp omplikasi diabetes
• Tes ini juga dapat meunjukkan jumlah bikarbonat yang menetralkan dan menjaga pH
darah
• Perhitungan anion gap dapat menentukan pasien dengan kelainan alkali atau asam pada
darah
FAKTOR PENGGANGGU
• Konsentrasi klorida plasma pada bayi biasanya lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak
dan dewasa
• Beberapa obat tertentu dapat mengubah kadar klorida
• Peningkatan klorida terkait dengan infus garam IV berlebih
HAL YANG HARUS DIWASPADAI
• nilai kritis klorida: <70 atau > 120 mEq/L atau mmol/L
PERAWATAN PASIEN
• Kehilangan natrium dan klorida, akan menemukan hiponatremia dan deficit cairan dalam
tubuh. Nilai laboratorium yang akan terganggu adalah serum klorida, serum natrium,
kadar bikarbonat dan pH. Karakteristik pola hypochloremia adalah serum klorida
menurun, penurunan serum natrium, dan peningkatan pH dan bikarbonat
• Gejala hipoklorinemia
• - Hipertonisitas otot, dan napas dangkal dan terdepresi
• - otot lemah dan kejang jika di sertai kehilangan natrium
PENATALAKSANAAN
Ketika klorida didalam tubuh lebih tinggi yang terjadi secara langsung dengan natrium
berlebihan, maka tanda-tanda dan gejala yang berhubungan dengan volume deficit
mendominsa atau hipernatremia terjadi
• Agitasi
• Dispnea
• Edema
• Takikardia, hipertensi
• Jika disertai asidosis metabolic akibat ekskresi basa bikarbonat oleh ginjal : lemah,
berkurangnya kemampuan kognitif, napas dalam dan cepat, koma.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan atau koreksi dari hyperchloremia meliputi identifikasi penyebab dasar dan
koreksi gangguan asam-basa , elektrolit dan ketidakseimbangan cairan. Cairan (baik oral
atau IV) dapat digunakan untuk mencairkan kelebihan klorida. Dalam kegawatan darurat,
natrium bikarbonat dapat diberikan untuk mengoreksi metabolik asidosis. Diuretik mungkin
digunakan untuk mengeksresi klorida, serta natrium yang berlebihan
CASE
Seorang anak perempuan dipindahkan 12 tahun, dibawa ke ruang gawat darurat karena
semakin bertambah lemas dan lemah. Selama empat hari ini, ia diare dan demam dengan
suhu tubuh yang tidak terlalu tinggi. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar
natrium 140 mEq / L; kadar kalium 2,4 mEq / L, kadar klorida 115 mEq / L kadar
bikarbonat 15 mEq / L, BUN 21 mg / dl, kreatinin 1,5 mg / dl, kalsium 88 mg / dL, kalsium
88 mg / dL, kalsium 10,0 mg / dL, fosfat 3,5 mg / dL, magnesium 1,8 mg / dL dan plasma
osmolalitas 284 mOsm / kg. Bagaimanakah status kondisi anak ini?
• Anion gap = AG = (Na+ + K+) – [ HCO3- + Cl-] = (140+2.4)-(115+15)=12.4
• Anion gap rendah sering disebabkan oleh hipoalbuminemia. Albumin adalah protein
bermuatan negative dan kehilangannya dari serum menghasilkan retensi ion bermuatan
negative lainnya seperti klorida dan bikarbonat. Sehingga menyebabkan hiperklorinemia
• Kondisi umum yang mengurangi albumin serum adalah pendararahan, sindrom nefrotik,
obstruksi usus, sirosis hati dan malnutrisi
• Anion gap yang dikoreksi albumin = anion gap + 2.5 x (albumin normal) - (albumin yang
teramati)
DAFTAR PUSTAKA