Anda di halaman 1dari 38

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA BIDANG KETENTUAN

UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DAN PERATURAN PELAKSANAANNYA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 2021


TENTANG PERLAKUAN PERPAJAKAN UNTUK MENDUKUNG KEMUDAHAN BERUSAHA
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 18/PMK.03/2021
TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA DI BIDANG
PAJAK PENGHASILAN, PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH,
SERTA KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
www.pajak.go.id
STRUKTUR KLASTER KEMUDAHAN BERUSAHA:
BIDANG KUP

UU CIPTA KERJA

PASAL Mengubah beberapa  Pasal 8, Pasal 9, Pasal 11, Pasal 13, Pasal 14, Pasal
ketentuan dalam UU KUP 15, Pasal 17B, Pasal 19, Pasal 38, & Pasal 44B
113  Menghapus Pasal 13A & Pasal 27A
 Menyisipkan Pasal 27B
RINGKASAN PENGATURAN
KUP
03 1. Pengaturan ulang:
o Sanksi administratif pajak
o Imbalan bunga
2. Penerbitan SKPKB terhadap PKP yang tidak melakukan penyerahan BKP
dan/atau JKP dan/atau ekspor BKP dan/atau JKP dan telah diberikan
pengembalian PM atau telah mengkreditkan PM (Dahulu ditagih melalui STP)
3. Penerapan satu jenis sanksi administrasi atas hasil Pemeriksaan PPN dan
PPnBM (Bunga atau Kenaikan)
4. Penghapusan ketentuan sehubungan dengan unsur kealpaan pertama kali
melakukan perbuatan pidana dalam Pasal 13A dan Penyesuaian Pasal 38
terkait penghapusan Pasal 13A.
5. 5 tahun tidak diterbitkan SKP, SPT menjadi pasti kecuali WP melakukan
tindak pidana di bidang perpajakan
6. Penghapusan kewenangan DJP menerbitkan SKPKB/SKPKBT >5 Tahun
apabila ada tindak pidana perpajakan (Pasal 13 ayat (5) dan Pasal 15 ayat (4)).
7. Pidana Pajak yang telah diputus tidak lagi diterbitkan ketetapan pajak.
8. STP dapat diterbitkan untuk menagih imbalan bunga yang seharusnya tidak
diberikan.
9. Pengaturan ulang hal-hal yang dapat diterbitkan STP dan daluwarsa
penerbitan STP.
www.pajak.go.id

Overview Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Cipta Kerja di Bidang KUP 80

Jumlah Amanah
No Nomor PMK Hal PMK-18 Pasal
Keterangan
UU
PMK 226/PMK.03/2013
TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN IMBALAN Pasal 27B
1 stdtd PMK BUNGA
Pasal 83-102 20 Pasal Penggantian
ayat (8)
65/PMK.03/2018
Pasal 9 ayat
(3a) dan
2 PMK 242/PMK.03/2014 TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK Pasal 103 8 Pasal Perubahan
Pasal 9 ayat
(4)

PMK 243/PMK.03/2014 Pasal 3 ayat


3 stdd PMK SURAT PEMBERITAHUAN Pasal 104 2 Pasal Perubahan (6), Pasal 4
9/PMK.03/2018 ayat (5)

PMK 17 PMK.03/2013
Pasal
4 stdd PMK TATA CARA PEMERIKSAAN Pasal 105 19 Pasal Perubahan
17B ayat (1a)
184/PMK.03/2015
Pasal 13 ayat
PMK 145/PMK.03/2012 (6), Pasal 14
TATA CARA PENERBITAN SURAT KETETAPAN PAJAK
5 stdd PMK DAN SURAT TAGIHAN PAJAK
Pasal 106 16 Pasal Perubahan ayat (6),
183/PMK.03/2015 Pasal 15 ayat
(5)

TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK Pasal 43A


6 PMK 239/PMK.03/2014 PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN
Pasal 107 8 Pasal Perubahan
ayat (4)

TATA CARA PERMINTAAN PENGHENTIAN PENYIDIKAN


Pasal 44B
7 PMK 55/PMK.03/2016 TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN UNTUK Pasal 108 3 Pasal Perubahan
ayat (3)
KEPENTINGAN PENERIMAAN NEGARA
Overview Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Cipta Kerja di Bidang KUP 81
Pasal 6
NO MATERI KETENTUAN PMK-18 KETERANGAN
PP-9
1 Tata Cara Pemberian Pasal 45A Pasal 83 s.d. 1. Penyesuaian ruang lingkup dan tata cara penghitungan pemberian imbalan bunga
Imbalan Bunga PP-74 Pasal 102 2. Penegasan maksud tanggal penerbitan putusan Banding/Peninjauan Kembali
3. Pengaturan tata cara penyampaian permohonan imbalan bunga scr tertulis/elektronik
4. Pengaturan jangka waktu penerbitan SKPIB atau pemberitahuan SKPIB tidak diterbitkan
5. Penegasan terkait validasi pemotongan SPMIB oleh DJPb
6. Penegasan kurs penerbitan SKPIB, untuk imbalan bunga terkait pajak yang terutang dalam
Dolar Amerika Serikat
7. Penerbitan STP untuk menagih kembali IB yang seharusnya tidak diberikan.
8. Penyesuaian format dokumen terkait prosedur pemberian imbalan bunga sesuai UU KUP
stdtd UU Cipta Kerja.

2 Tata Cara Pembayaran dan Perubahan 1) Pengaturan kurs Menteri Keuangan yang digunakan saat kompensasi ke utang pajak
Penyetoran Pajak PMK-242 2) Relaksasi jangka waktu pengajuan pengangsuran/penundaan pembayaran pajak
Pasal 7, 14, 3) Perubahan syarat jaminan dalam permohonan pengangsuran/penundaan pembayaran
Pasal 103 PMK-18
21, 22, 23, 25, pajak
30
4) Lamanya pengangsuran atau penundaan pembayaran pajak
5) Penyesuaian sanksi atas pengangsuran atau penundaan pembayaran pajak
3 Surat Pemberitahuan (SPT) Perubahan Penurunan sanksi karena pembetulan SPT Masa dan SPT Tahunan
Pasal 104 PMK-18 - PMK-243
Pasal 20
4 Tata Cara Pemeriksaan Pasal 8, 14 Perubahan 1) Mengubah frasa “keterangan lain” dampak dari perubahan Pasal 13 ayat (1) huruf a dan c
Pasal 105 PMK-18 PP-74 PMK-17 UU KUP stdtd UU Cipta Kerja
Pasal 4, 5, 2) Penambahan ruang lingkup pemeriksaan
11, 13, 15, 17, 3) Penyesuaian ketentuan pemeriksaan akibat dihapusnya Pasal 13A UU KUP
21, 21A, 22, 4) Perubahan dari sanksi pengungkapan ketidakbenaran
41, 42, 43, 61,
62, 64, 65, 66 5) Penyesuaian ketentuan pemeriksaan akibat dihapusnya Pasal 13 ayat (5) dan 15 ayat (4)
6) Pemeriksaan yang ditangguhkan akibat dilakukannya pemeriksaan
Overview Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Cipta Kerja di Bidang KUP 82
NO MATERI KETENTUAN Pasal 6 PP-9 PMK-18 KETERANGAN
5. Tata Cara Penerbitan Pasal 14, 15, dan Perubahan 1) Penghapusan pengaturan penerbitan surat ketetapan pajak setelah WP dipidana di bidang
SKP dan STP 63B PMK-145 perpajakan
PP-74 Pasal 2, 3, 2) Penyesuaian ruang lingkup penerbitan SKPKB terhadap PKP yang tidak melakukan
Pasal 106 PMK-18
4, 4A, 5, 7, penyerahan BKP dan/atau JKP dan/atau ekspor BKP dan/atau JKP
8, 12A, 13, 3) Penyesuaian Penerbitan SKPLB atas ketentuan Pasal 17B ayat (4) UU KUP stdtd UU
14A
Cipta Kerja
4) Penyesuaian penerbitan STP untuk menagih kembali imbalan bunga yang seharusnya
tidak diberikan kepada WP
5) Pengaturan daluwarsa penerbitan STP
6) Pengaturan penerbitan, penandatanganan, dan penyampaian SKP dan/atau STP secara
elektronik
6 Tata Cara Pemeriksaan Pasal 7, 9, 60 Perubahan 1) Pemeriksaan yang ditangguhkan akibat dilakukannya pemeriksaan Bukper
Bukti Permulaan PP-74 PMK-239 2) Menghapus ketentuan penerbitan SKPKB Pasal 13A UU KUP stdtd UU Cipta Kerja
Pasal 2, 5,
Pasal 107 PMK-18 15, 21A,
3) Jangka waktu perpanjangan pemeriksaan bukti permulaan
23, 25, 30,
4) Pemeriksaan Bukti Permulaan tetap dapat dilakukan meskipun telah melewati Daluwarsa
65, 66 Penetapan atau diterbitkan SKP
5) Menambah alternatif cara penyampaian surat pemberitahuan Bukper
6) ruang lingkup tindak pidana yang dapat dilakukan Pengungkapan Ketidakbenaran
Perbuatan.
7) Sanksi administrasi berupa denda dalam pengungkapan ketidakbenaran perbuatan diubah
menjadi 100%.
8) Pembayaran jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan sanksi administrasinya
merupakan pemulihan kerugian pada pendapatan negara.
9) Format “Surat Pemberitahuan” dalam Pengungkapan Ketidakbenaran Perbuatan.
10)Pembayaran yang tidak memenuhi ketentuan tetap dapat diperhitungkan sebagai
pengurang kerugian pada pendapatan negara.
11)pembayaran atas pengungkapan ketidakbenaran perbuatan yang tidak memenuhi
ketentuan

www.pajak.go.id
Overview Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Cipta Kerja di Bidang KUP 83

NO MATERI KETENTUAN Pasal 6 PP-9 PMK-18 KETERANGAN


7 Permintaan Penghentian Pasal 62 Perubahan Penurunan sanksi penghentian Penyidikan yg semula 4x menjadi 3x dari jumlah pajak
Penyidikan PP-74 PMK-55 yg tidak/kurang dibayar/yg tidak seharusnya dikembalikan.
Pasal 3
Pasal 108 PMK-18
8 Pembukuan sederhana dan Pasal 10A - Kemudahan berusaha bagi WP tertentu dlm pembukuan dan pencatatan.
pencatatan. PP-74

9 Tindak Pidana di Bidang Pasal 12 - Tindak Pidana di Bidang Perpajakan: perbuatan yg diancam sanksi pidana oleh UU
Perpajakan PP-74 KUP, UU PBB, UU Bea Materai, UU PPSP, dan UU AIK.
10 Tata Cara Pemenuhan Pasal 63A, 63B - 1) Pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban serta penandatanganan secara
Kewajiban Secara PP-74 elektronik
Elektronik 2) Sertifikat elektronik dan penyelenggara sertifikasi elektronik
3) Kerja sama dengan pihak lain untuk menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan hak
dan pemenuhan kewajiban secara elektronik.
4) Penerbitan, penandatanganan, dan pengiriman produk hukum secara elektronik.

www.pajak.go.id
SISTEMATIKA UNDANG-UNDANG
KUP KETENTUA
N UMUM
SELF
ASSESSMENT
DATA
INFORMASI
PENGAWASAN & PENEGAKAN HUKUM PENDUKUNG

ADMINISTRASI UPAYA HUKUM PIDANA

KETENTUAN PENDAFTARAN PENGEMBALIAN


UMUM & PELAPORAN PEMERIKSAAN KELEBIHAN
PAJAK
KETETAPAN KEBERATAN BANDING

KEWAJIBAN
MERAHASIAKAN
PENINJAUAN
PEMBUKUAN/ GUGATAN KEMBALI
PENCATATAN
KETENTUAN
PERALIHAN
PENGURANGAN/
PEMERIKSAAN
PENGHAPUSAN
PERUBAHAN SANKSI BUKPER
KETENTUAN
ADMINISTRATIF
PEMBAYARAN PENUTUP

PEMBETULAN
ATAU
PEMBATALAN
PENYIDIKAN

SPT

DATA & BAB XIV KETENTUAN


INFORMASI PENAGIHAN PIDANA
PERPAJAKAN
1. PEMBUKUAN DAN PENCATATAN 84

“Ketentuan mengenai tata cara melakukan pencatatan dan kriteria tertentu sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan/atau tata cara menyelenggarakan pembukuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.”

Memberikan kemudahan bagi:


 Wajib Pajak untuk dapat menyelenggarakan pembukuan dengan cara
yang sederhana;
 Wajib Pajak orang pribadi dengan kriteria tertentu dalam melakukan
pencatatan,
yang diatur dengan peraturan menteri keuangan.

DASAR HUKUM Pasal 10A PP-74/2011 stdd PP-9/2021

www.pajak.go.id
2. TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK 85

Mengatur kurs Menteri Keuangan yang digunakan pada saat kompensasi ke utang pajak
SKPLB SKPKPP SPMKP
USD IDR IDR
1 bulan Wajib
Pajak
kompensasi ke utang konversi dengan kurs
pajak dalam USD: MK pada tgl terbit
SKPKB - USD kurs MK yang SKPLB
digunakan yakni kurs
*Pasal 6 PMK-
tanggal SKPKPP. 244/2015
*Pasal 14 ayat (6a) PMK-
STP- USD 242/2014 stdd PMK 18/2021
SKPIB SKPPIB SPMIB
IDR IDR IDR
Wajib
1 bulan Pajak
konversi dengan kurs
kompensasi ke utang pajak KMK pada tgl terbit
SKPKB - USD dalam USD: kurs MK yang SKPLB/ SK Keberatan/ SK
digunakan yakni kurs Pembetulan/ SK Psl 36
tanggal SKPPIB. ayat (1) huruf b dan c
*Pasal 14 ayat (6b) PMK- *Pasal 92 ayat (9) PMK-
STP- USD
242/2014 stdd PMK-18/2021 18/2021 www.pajak.go.id
Pokok Pengaturan Pengangsuran atau Penundaan Pajak Terutang pada
86
SPT Tahunan

Waktu Dilampiri: Syarat jaminan: KEP persetujuan:


pengajuan:
bukti kesulitan likuiditas/ force Aset berwujud Lama angsuran
lewat jangka majeur berupa laporan yang: atau penundaan
Paling lama saat
waktu keuangan interim, laporan • dilampiri bukti paling lama s.d.
JT penyampaian
SPT Tahunan keuangan, atau catatan kepemilikannya, batas akhir
permo- • Hanya untuk angsuran
tentang peredaran atau dan penyampaian SPT
honan • Jaminan sebesar utang
pajak yang diajukan
penerimaan bruto dan/atau • tidak sedang Tahunan
angsuran penghasilan bruto. dijaminkan berikutnya

Paling lama 7 hari kerja sejak permohonan diterima

DASAR HUKUM Pasal 21, 22, 23, dan 25 PMK-242/2014 stdd PMK-18/2021

www.pajak.go.id
Pokok Pengaturan Pengangsuran atau Penundaan Utang Pajak PBB dan 87
Non-PBB (Kohir)

Waktu pengajuan: Dilampiri: Syarat jaminan: KEP persetujuan:


Paling lama Aset berwujud :
sebelum SP bukti kesulitan likuiditas/ force • dilampiri bukti Paling lama 24
diberitahukan lewat jangka majeur berupa laporan keuangan kepemilikannya, bulan
permo- waktu interim, laporan keuangan, atau dan
oleh JSPN kepada
honan catatan tentang peredaran atau • tidak sedang
Penanggung Pajak. • Hanya untuk angsuran penerimaan bruto dan/atau dijaminkan
• Jaminan sebesar utang
penghasilan bruto.
pajak yang diajukan
angsuran dan
Tidak ada tunggakan
PBB u/ utang pajak
PBB

Paling lama 7 hari kerja sejak permohonan diterima


DASAR HUKUM Pasal 21, 22, 23, dan 25 PMK-242/2014 stdd PMK-18/2021

www.pajak.go.id
Penyesuaian sanksi pengangsuran atau penundaan pembayaran pajak
mengacu pada Pasal 19 ayat (2) UU KUP 88
selain:
dikenai sanksi Pasal 19 ayat (2) UU KUP stdtd UU Cipta Kerja
STP
berupa tarif bunga berdasarkan KMK tarif bunga, atas saldo utang
SPPT
pajak, dari JT pembayaran s.d. angsuran/pelunasan, paling lama 24
Sejak terbit KEP persetujuan SKP PBB
bulan.
pengangsuran atau penundaan STP PBB
pembayaran pajak.

untuk:
dikenai sanksi Pasal 11 ayat (3) UU PBB
Pasal 30 PMK-242/2014 stdd SPPT
SKP PBB berupa bunga 2%, dari JT s.d. pembayaran, paling lama 24 bulan.
PMK-18/2021
STP PBB

Surat permohonan pengangsuran atau penundaan dapat disampaikan secara elektronik


Pasal 21 ayat (7) PMK-242/2014 stdd PMK-18/2021

PERALIHAN:
Permohonan pengangsuran atau penundaan pembayaran pajak yang belum diselesaikan sampai
dengan Peraturan Menteri ini berlaku, diselesaikan berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 242/PMK.03/2014 tentang Tata Cara Pembayaran dan
Penyetoran Pajak.
DASAR HUKUM Pasal 112 PMK-18/2021
www.pajak.go.id
3. SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) 89

WP dapat membetulkan SPT dengan syarat DJP belum menyampaikan:

Surat pemberitahuan Pemeriksaan (SP2) 1

Surat pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka 2

Sanksi administrasi Pasal 8 UU KUP

sanksi administrasi berupa bunga sebesar tarif bunga per


bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atas jumlah
pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak jatuh tempo
pembayaran berakhir sampai dengan tanggal pembayaran,
dan dikenakan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan,
serta bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

DASAR HUKUM Pasal 20 ayat (5) dan (6) PMK-243/2014 stdtd PMK-18/2021
www.pajak.go.id
4. TATA CARA PEMERIKSAAN 90

KRITERIA PEMERIKSAAN
Terdapat keterangan lain berupa terdapat data konkret yang
data konkret sebagaimana dimaksud menyebabkan pajak yang terutang
dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a UU tidak atau kurang dibayar
KUP stdtd UU Cipta Kerja

DASAR HUKUM Pasal 4 ayat (1) huruf b dan ayat (1a), Pasal 11 huruf d angka 3), Pasal 13 huruf g, Pasal
15 ayat (4) dan (6), Pasal 17 ayat (1), Pasal 22 ayat (1) huruf d dan ayat (3), Pasal 41 ayat
(5), Pasal 42 ayat (5), Pasal 43 ayat (4) PMK-17/2013 stdtd PMK-18/2021

Pasal 13 ayat (1) huruf a UU KUP PKP tidak melakukan penyerahan


dalam UU Cipta Kerja BKP dan/atau JKP dan/atau
ekspor BKP dan/atau JKP dan
telah diberikan pengembalian
Pajak Masukan atau telah
Pasal 13 ayat (1) huruf f UU KUP mengkreditkan Pajak Masukan
stdtd UU Cipta Kerja sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat (6e) UU PPN stdtd UU
Cipta Kerja.

DASAR HUKUM Pasal 4 ayat (1) huruf j dan Pasal


5 ayat (4) PMK-17/2013 stdtd PMK-18/2021
www.pajak.go.id
Pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT 91

Sanksi Adm Sanksi Adm


berupa berupa
denda bunga disampaikan sepanjang pemeriksa pajak
Tarif belum menyampaikan surat
50% MenKeu pemberitahuan hasil pemeriksaan,
untuk memberikan kepastian hukum dan
Aturan sebelumnya Aturan sekarang menghindari kemungkinan tidak
dipertimbangkannya pengungkapan
ketidak benaran pengisian SPT
 Sanksi administrasi berupa bunga ditambah dengan uplift factor (10%)
tersebut.
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5a) Undang-Undang KUP
Penjelasan Pasal 8 ayat (1) PP-74/2011
 Untuk PPN, WP yang sedang diperiksa diperbolehkan mengkreditkan PM-nya stdd PP-9/2021

 Pasal 8 ayat (1), ayat (2), dan ayat (6) PP-74/2011 stdd PP-9/2021;  Penghapusan Pasal 8 ayat (7) PP-74/2011 stdd PP-9/2021
 Pasal 61 ayat (1) dan ayat (3); dan Pasal 62 ayat (5) dan ayat (7)  Penghapusan Pasal 62 ayat (7) PMK-17/2013 stdtd PMK-18/2021
PMK-17/2013 stdtd PMK-18/2021

KETENTUAN PERALIHAN
terhadap pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT yang diajukan sejak tanggal 2 November 2020, pengenaan sanksi
administratifnya dihitung menggunakan tarif bunga sesuai dengan KMK yang mengatur mengenai tarif bunga yang berlaku
untuk periode November 2020.

DASAR HUKUM
www.pajak.go.id
Ketentuan Peralihan Pasal 9 PP-9/2021 dan Pasal 116 PMK-18/2021
5. TATA CARA PENERBITAN SURAT KETETAPAN PAJAK DAN SURAT 93
TAGIHAN PAJAK
1. Dihapusnya ketentuan Pasal 13 ayat (5) dan Pasal 15 ayat (4) UU KUP stdtd UU Cipta
Pengaturan mengenai pidana pajak yang telah diputus tetap dapat diterbitkan ketetapan pajak dihapus.
Kerja
Aturan sebelumnya:
Direktur Jenderal Pajak tetap dapat menerbitkan SKPKB atau SKPKBT walaupun jangka waktu 5 (lima) tahun telah
lewat, dalam hal Direktur Jenderal Pajak menerima Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap terhadap WP yang dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana
lainnya yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.

Menyesuaikan perubahan ketentuan


2. Menyesuaikan dengan Perubahan Pasal 13 ayat (1) UU KUP stdtd UU Cipta Kerja
Pasal 14 ayat (5b) dan Pasal 14 ayat (5c)
SKPKB diterbitkan dalam hal terdapat pajak yang tidak atau kurang dibayar berdasarkan Hasil Pemeriksaan atas UU KUP stdtd UU Cipta Kerja.
Pengusaha Kena Pajak tidak melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP dan/atau ekspor BKP dan/atau JKP dan
telah diberikan pengembalian Pajak Masukan atau telah mengkreditkan Pajak Masukan sebagaimana dimaksud
• Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat
dalam Pasal 9 ayat (6e) UU PPN stdtd UU Cipta Kerja.
Aturan sebelumnya:
Tagihan Pajak (STP) dalam jangka waktu 5 tahun.
Diterbitkan STP • Dikecualikan dari ketentuan jangka waktu
penerbitan sebagaimana dimaksud di atas:
a. STP bunga penagihan
3. Menyesuaikan perubahan ketentuan Pasal 17B ayat (4) UU KUP stdtd UU Cipta Kerja
b. STP denda penagihan Pasal 25 ayat (9) (50%)
SKPLB dapat diterbitkan dari hasil pemeriksaan yang dilanjutkan karena: c. STP denda penagihan Pasal 27 ayat (5d) (100%)
• Pengungkapan ketidakbenaran perbuatan WP Pasal 8 ayat (3) UU KUP stdtd UU Cipta Kerja.
• Penghentian penyidikan Pasal 44B UU KUP stdtd UU Cipta Kerja.
Sepanjang masih terdapat kelebihan pembayaran pajak
Menyesuaikan dengan UU Administrasi
Pemerintahan dalam UU Cipta Kerja
4. Menyesuaikan dengan ketentuan Pasal 14 ayat (1) UU KUP stdtd UU Cipta Kerja
Penerbitan STP untuk menagih kembali imbalan bunga yang seharusnya tidak diberikan kepada WP, Mengatur penerbitan, penandatanganan, dan
untuk memberikan kepastian hukum dan kemudahan administrasi atas penagihan atas imbalan bunga
penyampaian SKP dan/atau STP secara elektronik.
yang seharusnya tidak diberikan kepada Wajib Pajak yang selama ini pengaturannya belum jelas.
Dasar Hukum: Pasal 14 PP-74/2011 stdd PP-9/2021, Pasal 2, 4A, 7, 12, 14A PMK-145/2012 stdtd PMK-18/2021
www.pajak.go.id
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 14 ayat (1) huruf d & huruf e, dan Pasal 14 ayat (4)
PASAL

Terhadap pengusaha atau Pengusaha Kena Pajak (PKP) sebagaimana


113
berikut:
 pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP, tetapi tidak membuat faktur
pajak atau terlambat membuat faktur pajak;
 pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP yang tidak mengisi Faktur Pajak
secara lengkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) & ayat (6) UU
PPN 1984 dan perubahannya, selain identitas pembeli BKP atau penerima JKP
serta nama dan tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5)
huruf b & huruf g UU PPN 1984 dan perubahannya dalam hal penyerahan
dilakukan oleh PKP pedagang eceran;
masing-masing, selain wajib menyetor pajak yang terutang, dikenai sanksi
administratif
Aturan sebelumnya berupa denda sebesar 1% dari Dasar Pengenaan Pajak.

Sanksi PKP terlambat membuat Faktur Pajak atau tidak mengisi Faktur Pajak
dengan lengkap, berupa denda sebesar 2% Dasar Pengenaan Pajak.
Pokok Pengaturan Untuk Penghitungan Sanksi Administrasi dan Imbalan Bunga

1. Formula Besaran Tarif Bunga

Tarif Bunga =

2. KMK Tarif Bunga pertama yaitu KMK-540/KMK.010/2020 periode November 2020


No. Ketentuan dalam Undang-Undang KUP Tarif bunga per bulan
1. Pasal 19 ayat (1), Pasal 19 ayat (2), dan Pasal 19 ayat (3) 0,57% (nol koma lima tujuh persen)
2. Pasal 8 ayat (2), Pasal 8 ayat (2a), Pasal 9 ayat (2a), Pasal 9 ayat (2b), dan Pasal 14 ayat (3) 0,99% (nol koma sembilan sembilan persen)
3. Pasal 8 ayat (5) 1,40% (satu koma empat nol persen)
4. Pasal 13 ayat (2) dan Pasal 13 ayat (2a) 1,82% (satu koma delapan dua persen)
5. Pasal 11 ayat (3), Pasal 17B ayat (3), Pasal 17B ayat (4), dan Pasal 27B ayat (4) 0,57% (nol koma lima tujuh persen)

3. Formula untuk Menghitung Sanksi Administratif Berupa Bunga dan/atau Imbalan Bunga

PAJAK TARIF
KURANG X X JUMLAH
BUNGA
BULAN
BAYAR PER BULAN

TARIF BUNGA YANG BERLAKU PADA SAAT DIMULAINYA


PENGHITUNGAN SANKSI
Pokok Pengaturan Untuk Penghitungan Sanksi Administrasi dan Imbalan Bunga
Saat dimulainya penghitungan sanksi bunga dalam UU KUP
Contoh Ketentuan
No. Saat dimulainya penghitungan sanksi
dalam UU KUP
2. Pasal 9 ayat (2b) dihitung sejak saat penyampaian Surat Pemberitahuan berakhir
Pasal 13 ayat (2) dihitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau
Tahun Pajak
3. Pasal 14 ayat (3) dihitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau
Tahun Pajak

Saat Dimulainya
Kewajiban Jatuh Tempo Tanggal Lapor WP Penghitungan Sanksi
SPT Tahunan OP 31 Maret 7 April 1 April

4. Ketentuan Khusus: Diktum KEENAM KMK-540/KMK.010/2020


Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku:
• sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2), Pasal 8 ayat (2a), Pasal 9 ayat (2a), Pasal 9 ayat (2b), Pasal 13 ayat
(2), Pasal 13 ayat (2a), Pasal 14 ayat (3), Pasal 19 ayat (1), Pasal 19 ayat (2), dan Pasal 19 ayat (3) UU KUP, yang dikenakan melalui
ketetapan yang diterbitkan sejak tanggal 2 November 2020 dan penghitungan sanksi administrasinya dimulai sebelum berlakunya UU
Cipta Kerja;
• imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3), Pasal 17B ayat (3), Pasal 17B ayat (4), dan Pasal 27B ayat (4) UU KUP,
yang diberikan berdasarkan ketetapan, keputusan, atau putusan yang diterbitkan sejak tanggal 2 November 2020 dan penghitungan
imbalan bunganya dimulai sebelum berlakunya UU Cipta Kerja,
dihitung menggunakan tarif bunga sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri ini.
POKOK PERUBAHAN ILUSTRASI PENGENAAN SANKSI ADMINISTRASI PERPAJAKAN (1)

Dilakukan pemeriksaan atas SPT Tahunan PPh Badan Tahun Dalam hal ini, PT A dikenakan sanksi administrasi sesuai Pasal
Pajak 2019 atas nama PT A. Berdasarkan hasil pemeriksaan, 13 ayat (2) Undang-Undang KUP yang dihitung sejak
diketahui terdapat pajak terutang yang kurang dibayar sebesar berakhirnya Tahun Pajak 2019 sampai dengan tanggal
Rp100.000.000. SKPKB diterbitkan tanggal 10 Desember 2020. penerbitan SKPKB.

Tarif bunga yang digunakan adalah tarif bunga berdasarkan KMK yang berlaku pada Tarif bunga periode Januari 2020 berdasarkan
tanggal dimulainya penghitungan sanksi.
Namun demikian, mengingat bahwa saat dimulainya penghitungan sanksi berdasarkan contoh KMK-540: 1,82%
di atas terjadi pada tanggal 1 Januari 2020, yang merupakan tanggal sebelum berlakunya = Rp100.000.000 x 1,82% x 12 bulan
Undang-Undang Cipta Kerja, maka sesuai dengan Diktum KEENAM
KMK-540, sanksi administrasi Pasal 13 ayat (2) UU KUP dihitung dengan tarif bunga = Rp21.840.000
periode November 2020.
POKOK PERUBAHAN ILUSTRASI PENGENAAN SANKSI ADMINISTRASI PERPAJAKAN (2)

Tuan A menyampaikan SPT Tahunan PPh OP Tahun Pajak Sanksi bunga keterlambatan pembayaran atas SPT
Tahunan [Ps.9 ayat (2b) KUP] dihitung sejak berakhirnya
2020 pada tanggal 17 Juli 2021.
Jumlah kurang bayar sebesar Rp1.000.000 dilunasi Tuan A jatuh tempo penyampaian SPT Tahunan s.d. tanggal
pada tanggal 16 Juli 2021. pembayaran.

Tarif bunga yang digunakan adalah tarif bunga berdasarkan KMK yang Tarif bunga periode April berdasarkan KMK-20
berlaku pada tanggal dimulainya penghitungan sanksi. Tahun 2021 untuk Pasal 9 ayat (2b): 0,83%
Dimulainya penghitungan sanksi terjadi pada tanggal 1 April 2021, sehingga tarif
= Rp1.000.000 x 0,83% x 4 bulan
bunga yang dipakai adalah tarif bunga yang berlaku pada periode April
(KMK-April) = Rp33.200
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 13 ayat (3a)
PASAL
113
Penerapan satu jenis sanksi administrasi yang
tertinggi nilai besaran sanksinya antara sanksi
bunga dan sanksi kenaikan dalam pemeriksaan
atas PPN dan PPnBM, untuk memberikan
keadilan bagi PKP dengan tidak dibebani sanksi
administrasi perpajakan yang berlebihan.

Aturan sebelumnya

(tidak diatur mengenai penerapan satu jenis sanksi).


ILUSTRASI PENGENAAN SATU JENIS SANKSI ADMINISTRASI (PASAL 13 ayat 3a)

Dilakukan pemeriksaan SPT PPN Masa Pajak Desember 2019 dengan status LB Kompensasi. Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa terdapat
kekurangan pembayaran pajak oleh WP. Dalam hal ini, Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi Pasal 13 ayat (2) Undang-Undang KUP dan Sanksi
Pasal 13 ayat (3). SKPKB diterbitkan pada tanggal 15 Desember 2020.

SPT Wajib Pajak Pemeriksaan

PK 1.000.000.000 1.000.000.000

PM 1.010.000.000 900.000.000

KB atau (LB) (10.000.000) 100.000.000

Ilustrasi Penghitungan Sanksi:


a. Sanksi Pasal 13 ayat (2)= 1,82% x 12 bulan x
Rp100.000.000 = Rp21.840.000
b. Sanksi Pasal 13 ayat (3)= Rp10.000.000 x 100%=
Rp10.000.000
Hanya diterapkan satu jenis sanksi administratif yang
tertinggi nilai besaran sanksinya
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 13 ayat (4)
PASAL
113

SPT menjadi pasti apabila dalam 5 tahun tidak diterbitkan SKP, kecuali WP melakukan
tindak pidana di bidang perpajakan

Meskipun jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya
Masa Pajak, bagian Tahun Pajak telah terlewati, sepanjang belum melewati daluwarsa
penuntutan selama 10 (sepuluh) tahun terhadap Wajib Pajak dapat dilakukan
pemeriksaan bukti permulaan atau penyidikan dalam hal terdapat indikasi tindak pidana
di bidang perpajakan.

Aturan sebelumnya

WP melakukan tindak pidana di bidang perpajakan (tidak dikecualikan)


Pengenaan Sanksi Administratif sejak Berlakunya UU Cipta Kerja 94

KETENTUAN PERALIHAN
a. terhadap skp atau STP yang diterbitkan sejak tanggal 2 November 2020 yang memuat sanksi administratif
berupa bunga, yang penghitungan sanksi administratifnya dimulai sebelum tanggal 2 November 2020,
pengenaan sanksi administratifnya dihitung menggunakan tarif bunga sesuai dengan KMK yang mengatur
mengenai tarif bunga yang berlaku untuk periode November 2020.
b. terhadap sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (4) UU KUP stdtd UU Cipta Kerja
yang dikenakan melalui STP yang diterbitkan sejak tanggal 2 November 2020, pengenaan sanksi
administratifnya sebesar 1%.
c. terhadap pembayaran kembali Pajak Masukan yang telah dikembalikan atau telah dikreditkan oleh PKP yang
tidak melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP dan/atau ekspor BKP dan/atau JKP yang seharusnya dibayar
kembali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (6e) UU PPN stdtd UU Cipta Kerja, yang telah melewati
batas waktu pembayaran kembali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (6f) UU PPN stdtd UU Cipta
Kerja, dan belum dilakukan pembayaran kembali sampai dengan tanggal 2 November 2020, atas Pajak
Masukannya diterbitkan SKPKB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf f UU KUP stdtd UU Cipta
Kerja.
DASAR HUKUM
Ketentuan Peralihan Pasal 9 PP-9/2021, Pasal 113 dan Pasal 116 PMK-18/2021
www.pajak.go.id
6. PERUBAHAN TERKAIT BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

POKOK PERUBAHAN Pasal 8 ayat (3) & ayat (3a)

Wajib Pajak dengan kemauan sendiri dapat


mengungkapkan dengan pernyataan tertulis mengenai
ketidakbenaran perbuatannya, telah dilakukan tindakan
pemeriksaan bukti permulaan.
Pengungkapan ketidakbenaran perbuatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disertai
pelunasan kekurangan pembayaran jumlah pajak yang
sebenarnya terutang beserta sanksi administrasi berupa
denda sebesar 100% dari jumlah pajak yang
kurang dibayar.
Aturan sebelumnya

Sanksi pengungkapan ketidakbenaran perbuatan berupa denda sebesar


150% dari jumlah pajak yang kurang dibayar.
7. TATA CARA PERMINTAAN PENGHENTIAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
100
DI BIDANG PERPAJAKAN UNTUK KEPENTINGAN PENERIMAAN NEGARA
Dokumen terkait penghentian Penyidikan:
PENGHENTIAN PENYIDIKAN 1. Dapat dibuat dan ditandatangani secara tertulis atau
melunasi pajak yang tidak secara elektronik sesuai dengan pedoman tata naskah
atau kurang dibayar atau yang dinas yang berlaku.
tidak seharusnya dikembalikan 2. Dokumen tersebut semuanya mempunyai kekuatan
hukum yang sama.

sanksi administrasi berupa Penyampaian dokumen terkait penghentian Penyidikan:


denda sebesar 3 (tiga) kali
jumlah pajak yang tidak atau 1. Secara langsung;
kurang dibayar atau tidak 2. Melalui POS atau jasa ekspedisi dengan bukti pengiriman;
seharusnya dikembalikan atau
3. Secara elektronik.

Dasar Hukum: Pasal 62 PP-74/2011 stdd PP-9/2021, Pasal 3, dan Pasal 10A
PMK-55/2016 stdd PMK-18/2021
KETENTUAN PERALIHAN
Terhadap permintaan penghentian penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B UU KUP stdtd UU Cipta Kerja, yang
diajukan oleh Wajib Pajak sejak tanggal 2 November 2020, pengenaan sanksi administrasinya sesuai dengan UU KUP stdtd UU Cipta
Kerja (3 kali).
DASAR HUKUM Ketentuan Peralihan Pasal 9 PP-9/2021 dan Pasal 116 PMK-18/2021.
www.pajak.go.id
101
8. TATA CARA PEMBERIAN IMBALAN BUNGA

RUANG LINGKUP PEMBERIAN IMBALAN BUNGA SESUAI UU KUP stdtd UU Cipta Kerja

Keterlambatan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak - Pasal 11 ayat (3) UU KUP stdtd UU Cipta
1 Kerja

2 Keterlambatan penerbitan SKPLB - Pasal 17B ayat (3) UU KUP stdtd UU Cipta Kerja  

3 Keterlambatan penerbitan SKPLB - Pasal 17B ayat (4) UU KUP stdtd UU Cipta Kerja

4 Kelebihan Pembayaran Pajak karena Permohonan Keberatan, Banding, PK Dikabulkan


Sebagian/Seluruhnya - Pasal 27B ayat (1) UU KUP stdtd UU Cipta Kerja

5 Kelebihan Pembayaran Pajak karena SK Pembetulan, SK Pengurangan/Pembatalan SKP atau SK


Pengurangan/Pembatalan STP, yang Mengabulkan Sebagian/Seluruhnya Permohonan WP –
Pasal 27B ayat (3) UU KUP stdtd UU Cipta Kerja

DASAR HUKUM Pasal 45A PP-74/2011 stdd PP-9/2021, Pasal 83 PMK-18/2021


www.pajak.go.id
Tata Cara Pemberian Imbalan Bunga 106

Permohonan
 IB PPh, PPN, PPnBM: disampaikan ke KPP tempat WP terdaftar/PKP dikukuhkan
 IB PBB: disampaikan ke KPP tempat objek pajak PBB diadministrasikan
Secara elektronik atau tertulis (disampaikan secara langsung, pos dengan BPS, atau perusahaan jasa ekspedisi/kurir dengan BPS)

Surat Keputusan Penerbitan Imbalan Bunga (SKPIB)


 SKPIB diterbitkan jika permohonan IB:
o memenuhi ketentuan pemberian imbalan bunga
o mencantumkan nomor rekening dalam negeri WP
o dalam hal IB pasal 27B ayat (1) UU KUP stdtd UU Cipta Kerja: SK keberatan tidak diajukan banding, Putusan Banding telah diterima oleh KPP, atau
Putusan PK telah diterima oleh KPP (IB diberikan tidak menunggu putusan PK)
 SKPIB dibuat berdasarkan Nothit Pemberian Imbalan Bunga.
 Dalam hal SKPIB tidak diterbitkan, KPP menerbitkan Pemberitahuan SKPIB tidak diterbitkan.
 SKPIB diterbitkan dalam rupiah. pemberian IB terkait pajak yang terutang dalam USD menggunakan kurs yang ditetapkan Menkeu pada saat ketetapan,
keputusan, putusan yang menjadi dasar pemberian IB diterbitkan/diucapkan
 Jangka waktu penerbitan SKPIB/pemberitahuan IB tidak diterbitkan paling lama 1 bulan sejak permohonan diterima lengkap oleh KPP

Surat Keputusan Perhitungan Pemberian Imbalan Bunga (SKPPIB)


 Perhitungan IB dengan kompensasi utang pajak dan/atau pajak yang akan terutang
 Dibuat berdasarkan Nothit Perhitungan Pemberian Imbalan Bunga
 Pelunasan utang pajak diakui pada saat diterbitkan SKPPIB
 Utang pajak dalam USD, menggunakan kurs yang ditetapkan Menteri Keuangan yang berlaku saat penerbitan SKPPIB
 SKPPIB dan SPMIB ditetbitkan paling lama 1 bulan sejak tanggal penerbitan SKPIB
PROSEDUR PEMBERIAN
IMBALAN BUNGA
Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB):
 Kompensasi ke Utang Pajak/pajak yang akan terutang dilakukan melalui potongan SPMIB DASAR HUKUM:
 Potongan SPMIB dianggap sah apabila telah mendapatkan NPTN/nomor referensi penerimaan sesuai peraturan perbendaharaan
 Kepala KPPN menerbitkan BPN atas kompensasi ke utang pajak/pajak yang akan terutang
Pasal 45A PP- 74/2011
 SPMIB diterbitkan oleh Kepala KPP an Menkeu, dapat dibetulkan dalam hal terdapat kesalahan sepanjang belum terbit SP2D. stdd PP-9/2021 dan Pasal
 SKPPIB dan SPMIB, beserta ADK disampaikan ke KPPN
91, 92, 94, 95, 96, 97, 98,
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) 99 PMK-18/2021
Diterbitkan oleh KPPN an Menkeu sesuai rekening WP yang tercantum dalam SPMIB, SP2D Nihil diterbitkan jika tidak terdapat sisa
imbalan bunga setelah kompensasi ke utang pajak/pajak yang akan terutang
www.pajak.go.id
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 11 ayat (3), Pasal 17B ayat (3) & ayat (4), Pasal 27B
PASAL
113
TARIF *) Besaran imbalan bunga berupa bunga per bulan mengacu kepada
IMBALAN PAJAK
BUNGA
= LEBIH X X JUMLAH suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan yang
BUNGA PER BULAN ** berlaku pada tanggal dimulainya penghitungan imbalan bunga
BAYAR dibagi 12.
BULAN *
**) maksimal 24 bulan serta Bagian dari Bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

Pemberian Imbalan Bunga atas:


Suku bunga
Tarif bunga acuan  Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak dilakukan setelah jangka waktu 1 (satu)
per bulan = bulan sejak permohonan (SKPKPP);
12  SKPLB terlambat diterbitkan setelah 1 (satu) bulan jangka waktu berakhir
 SKPLB Pemeriksaan Bukti permulaan apabila
a) tidak dilanjutkan penyidikan,
b) dilanjutkan penyidikan, tetapi tidak ada penuntutan tindak pidana perpajakan, atau
c) dilanjutkan penyidikan dan penuntutan tindak pidana perpajakan, tetapi diputus
bebas atau lepas
 Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak atas Pengajuan keberatan, permohonan
banding, atau permohonan PK yang dikabulkan sebagian atau seluruhnya, diterbitkan
Aturan sebelumnya
SK Pembetulan, dan SK Pengurangan/Pembatalan SKP/STP.
Besaran imbalan bunga per bulan diberikan dengan tarif tetap sebesar 2%.
POKOK PERUBAHAN ILUSTRASI PEMBERIAN IMBALAN BUNGA (1)

Seharusnya SKPKPP tersebut diterbitkan paling lambat 4 Desember


Diterbitkan SPKLB dengan nilai Rp20.000.000 atas nama Wajib 2020, sehingga atas keterlambatan tersebut diberikan imbalan bunga
Pajak PT G pada tanggal 5 November 2020. SKPKPP diterbitkan sesuai Pasal 11 ayat (3) KUP yang dihitung sejak berakhirnya batas
pada tanggal 17 Maret 2021. waktu penerbitan SKPKPP, yaitu 5 Desember 2020 s.d. tanggal 17
Maret 2021 saat SKPKPP diterbitkan

Tarif bunga yang digunakan untuk menghitung imbalan


Tarif bunga periode Desember 2020: 0,53%
bunga adalah tarif bunga berdasarkan KMK yang berlaku
= Rp20.000.000 x 0,53% x 4 bulan
pada tanggal dimulainya penghitungan imbalan bunga (5
= Rp424.000
Desember 2020), yaitu KMK-52
POKOK PERUBAHAN ILUSTRASI PEMBERIAN IMBALAN BUNGA (2)

Pada tanggal 16 Oktober 2020 diterbitkan Surat Keputusan Keberatan yang mengabulkan
seluruh permohonan Wajib Pajak atas SKPKB terhadap atas SPT Tahunan Wajib Pajak Tahun Imbalan bunga diberikan sesuai Pasal 27B ayat (1) KUP yang
Pajak 2018 yang menyatakan Lebih Bayar sebesar Rp 10.000.000-. SKPKB tersebut
diterbitkan pada tanggal 1 April 2020 dengan nilai KB Rp 5.000.000,- dan Wajib Pajak tidak dihitung sejak diterbitkannya SKPKB sampai dengan tanggal
melakukan pembayaran atas SKPKB tersebut. Jumlah lebih bayar menurut Wajib Pajak pada diterbitkannya Surat Keputusan Keberatan, yaitu tanggal 1 April 2020
saat pembahasan hasil akhir pemeriksaan adalah sesuai dengan nilai SPT LB yang
disampaikan sebelumnya. Dalam ilustrasi ini, terdapat kelebihan pembayaran yang harus
s.d. tanggal 16 Oktober 2020. Tarif mana yang harus dipakai?
dikembalikan kepada Wajib Pajak sesuai SK Keberatan dan Wajib Pajak berhak atas imbalan
bunga. Dalam cotoh ini, SKPIB terbit tanggal 10 Desember 2020.

Mengingat bahwa dasar pemberian imbalan bunga berupa SK Ketentuan peralihan imbalan bunga didasarkan pada saat diterbitkannya
Keberatan terbit pada tanggal 16 Oktober 2020 (sebelum keputusan, putusan, atau ketetapan yang menjadi dasar pemberian
berlakunya Undang-Undang Cipta Kerja), maka terhadap Wajib imbalan bunga, antara lain berupa: SKPKPP, SKPLB, SK Keberatan,
Pajak diberikan imbalan bunga sebesar 2% per bulan. Putusan Banding, Putusan PK, SK Pembetulan, SK
Pengurangan/Pembatalan SKP/STP. Bukan SKPIBnya
9. TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN 109

Ruang Lingkup Tindak Pidana di Bidang Perpajakan

Mengubah penjelasan Pasal 12 ayat (1) PP-74/2011 stdd PP-9/2021: Tindak Pidana di
Bidang Perpajakan yaitu perbuatan yang diancam sanksi pidana oleh Undang-Undang KUP,
Undang-Undang PBB, Undang-Undang Bea Materai, Undang-Undang PPSP dan Undang-Undang
AIK. Dengan demikian  memberikan kepastian hukum terkait dengan kewenangan penyidikan
dan pemeriksaan bukti permulaannya untuk tindak pidana di bidang perpajakan.
DASAR HUKUM Pasal 12 PP-74/2011 stdd PP-9/2021

Penghapusan SKPKB berdasarkan hasil Pemeriksaan Bukper

Penghapusan Pasal 13A UU KUP stdtd UU Cipta Kerja Sulit untuk menentukan bagaimana WP disebut alpa
karena tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT
tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, dan kapan
Penghapusan Pasal 29 PP-74/2011 stdd PP-9/2021 kealpaan tersebut dilakukan pertama kali.

www.pajak.go.id
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 38
PASAL
113
WP yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan
SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan
keterangan yang isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian
pada pendapatan negara dan perbuatan tersebut merupakan perbuatan
setelah perbuatan yang pertama kali sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13A, didenda paling sedikit 1 (satu) kali jumlah pajak terutang yang
tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak
terutang yang tidak atau kurang dibayar, atau dipidana kurungan paling
singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 1 (satu) tahun.

Aturan sebelumnya

Menghilangkan frasa "perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan yang


pertama kali"
10. PELAKSANAAN KETENTUAN PERPAJAKAN SECARA ELEKTRONIK 110

Pelaksanaan secara elektronik untuk WP


 Dapat melaksanakan hak dan/atau memenuhi kewajibannya secara elektronik
 Menggunakan tanda tangan elektronik tersertifikasi maupun tidak tersertifikasi
 Tanda tangan elektronik tersertifikasi menggunakan sertifikat elektronik yang diberikan
oleh penyelenggara sertifikasi elektronik yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan
 Menkeu dapat bekerja sama dengan pihak lain untuk menyediakan fasilitas pelaksanaan
hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan secara elektronik

Pelaksanaan secara elektronik untuk DJP


 Dirjen Pajak dapat menerbitkan dan menandatangani keputusan dan
ketetapan secara elektronik
 Berkekuatan hukum sama dengan keputusan dan ketetapan yang tertulis
 Jika telah dibuat bentuk elektronik, maka tidak dibutuhkan lagi dokumen
tertulis
Diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan

DASAR HUKUM Pasal 63A dan 63B PP-74/2011 stdd PP-9/2021

www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
Reg. 021/PJ.0911/SLD/B/2021 www.pajak.go.id

Anda mungkin juga menyukai