UU No 42 TH 2009 TENTANG

PERUBAHAN KETIGA ATAS UU No 8

TH 1983 TENTANG PPN & PPn BM

IKATAN KONSULTAN PAJAK INDONESIA

2014
Hendrianto

DASAR HUKUM
PPN & PPn BM

UU

UU No. 42 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UU NO.

8 TAHUN 1983 TENTANG PPN & PPn BM

PP

1 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UU PPN

41 TAHUN 2013 TENTANG BKP YANG TERGOLONG MEWAH BERUPA
KENDARAAN BERMOTOR YANG DIKENAI PPn BM
38 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS PP 146 TAHUN 2000
TENTANG IMPOR DAN ATAU PENYERAHAN BKP TERTENTU DAN
ATAU PENYERAHAN JKP TERTENTU YANG DIBEBASKAN DARI
PENGENAAN PPN
31 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PP12 TAHUN
2001 TENTANG IMPOR DAN ATAU PENYERAHAN BKP TERTENTU
YANG BERSIFAT STRATEGIS YANG DIBEBASKAN DARI PPN

Hendrianto

PMK

151/PMK.011/2013

TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN TATA CARA PEMBETULAN

ATAU PENGGANTIAN FP
163/PMK.03/2012 TENTANG BATASAN DAN TATA CARA PENGENAAN PPN ATAS KMS
40/PMK.03/2010 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN, PEMUNGUTAN, PENYETORAN,
DAN PELAPORAN PPN ATAS PEMANFAATAN BKP TIDAK BERWUJUD DAN/ATAU JKP DARI
LUAR DAERAH PABEAN
65/PMK.03/2010 TENTANG TATA CARA PENGURANGAN PPN ATAU PPN DAN PPn BM ATAS
BKP YANG DIKEMBALIKAN DAN PPN ATAS JKP YANG DIBATALKAN
197/PMK.03/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PMK 68/PMK.03/2010 TENTANG BATASAN
PENGUSAHA KECIL PPN
30/PMK.03/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PMK 70/PMK.03/2010 TENTANG BATASAN
KEGIATAN DAN JENIS JKP YANG ATAS EKSPORNYA DIKENAI PPN
71/PMK.03/2010 TENTANG PKP BERISIKO RENDAH YANG DIBERIKANPENGEMBALIAN
PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK
72/PMK.03/2010 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PPN ATAU PPN DAN PPn
BM
73/PMK.03/2010 TENTANG PENUNJUKAN KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
PENGUSAHAAN MINYAK DAN GAS DAN KONTRAKTOR ATAU PEMEGANG KUASA/PEMEGANG
IZIN PENGUSAHAANSUMBER DAYA PANAS BUMI UNTUK MEMUNGUT, MENYETOR, DAN
MELAPORKAN PPN ATAU PPN DAN PPn BM, SERTA TATA CARA PEMUNGUTAN, PENYETORAN,
DAN PELAPORANNYA
74/PMK.03/2010 TENTANG PEDOMAN PENGHITUNGAN PENGKREDITAN PM BAGI PKP
YANG MEMPUNYAI PEREDARAN USAHA TIDAK MELEBIHI JUMLAH TERTENTU
38/PMK.011/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PMK 75/PMK.03/2010 TENTANG NILAI LAIN
SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK
Hendrianto

PMK

100/PMK.03/2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PMK 76/PMK.03/2010 TENTANG TATA

CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN PERMINTAAN KEMBALI PPN BARANG BAWAAN
ORANG PRIBADI PEMEGANG PASPOR LUAR NEGERI
21/PMK.011/2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PMK NO 78/PMK.03/2010 TENTANG PEDOMAN
PENGHITUNGAN PENGKREDITAN PM BAGI PKP YANG MELAKUKAN PENYERAHAN YANG
TERUTANG PAJAK DAN PENYERAHAN YANG TIDAK TERUTANG PAJAK
79/PMK.03/2010 TENTANG PEDOMAN PENGHITUNGAN PENGKREDITAN PM BAGI PKP YANG
MELAKUKAN KEGIATAN USAHA TERTENTU
30/PMK.03/2014 TENTANG PPN ATAS PENYERAHAN EMAS PERHIASAN
80/PMK.03/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PMK 184/PMK.03/2007 TENTANG PENENTUAN
TANGGAL JATUH TEMPO PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK, PENENTUAN TEMPAT
PEMBAYARAN PAJAK, DAN TATACARA PEMBAYARAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK,
SERTA TATA CARA PENGANGSURAN DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK
31/PMK.03/2014 TENTANGSAAT PENGHITUNGAN DAN TATA CARA PEMBAYARAN KEMBALI PM
YANG TELAH DIKREDITKAN DAN TELAH DIBERIKAN PENGEMBALIAN BAGI PKP YANG
MENGALAMI KEADAAN GAGAL BERPRODUKSI
130/PMK.011/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PMK 121/PMK.011/2013 TENTANG JENIS BKP
YANG TERGOLONG MEWAH SELAIN KENDARAAN BERMOTOR YANG DIKENAI PPn BM
122/PMK.011/2013 TENTANG BUKU-BUKU PELAJARAN UMUM, KITAB SUCI, DAN BUKU-BUKU
PELAJARAN AGAMA YANG ATAS IMPOR DAN/ATAU PENYERAHANNYA DIBEBASKANDARI
PENGENAAN PPN
70/PMK.011/2013 TENTANGPERUBAHAN KETIGA ATAS KMK 231/KMK.03/2001 TENTANG
PERLAKUAN PPN DAN PPn BM ATAS IMPOR BKP YANG DIBEBASKAN DARI PUNGUTAN BEA
MASUK
141/KMK.03/2010 TENTANG PENETAPAN BANDAR UDARA YANG MEMBERIKAN PELAYANAN
PERMINTAAN KEMBALI PPN BARANG BAWAAN ORANG PRIBADI PEMEGANG PASPOR LUAR
NEGERI
Hendrianto

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

80/PMK.03/2012 TENTANG JASA ANGKUTAN UMUM DI DARAT DAN JASA ANGKUTAN UMUM DI
AIR YANG TIDAK DIKENAI PPN
82/PMK.03/2012 TENTANG KRITERIA DAN/ATAU RINCIAN JASA YANG DISEDIAKAN OLEH
PEMERINTAH DALAM RANGKA MENJALANKAN PEMERINTAHAN SECARA UMUM YANG TIDAK
DIKENAI PPN
93/PMK.03/2012 TENTANG PENYERAHAN JASA PENGIRIMAN SURAT DENGAN PRANGKO YANG
TIDAK DIKENAI PPN
83/PMK.03/2012 TENTANG KRITERIA DAN/ATAU RINCIAN JASA TENAGA KERJA YANG TIDAK
DIKENAI PPN
122/PMK.03/2012 TENTANG KRITERIA JASA PENYEDIAAN TEMPAT PARKIR YANG TERMASUK
DALAM JENIS JASA YANG TIDAK DIKENAI PPN
125/PMK.011/2012 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PMK NO 36/PMK.03/2007 TENTANG
BATASAN RUMAH SEDERHANA, RUMAH SANGAT SEDERHANA, RUMAH SUSUN SEDERHANA,
PONDOK BORO, ASRAMA MAHASISWA DAN PELAJAR, SERTA PERUMAHAN LAINNYA, YANG
ATAS PENYERAHANNYA DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN
136/PMK.03/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PMKNO 85/PMK.03/2012 TENTANG
PENUNJUKAN BADAN USAHA MILIK NEGARA UNTUK MEMUNGUT, MENYETOR, DAN
MELAPORKAN PPN ATAU PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG
MEWAH, SERTA TATA CARA PEMUNGUTAN, PENYETORAN, DAN PELAPORANNYA
252/PMK.011/2012 TENTANG GAS BUMI YANG TERMASUK DALAM JENIS BARANG YANG TIDAK
DIKENAI PPN

Hendrianto

PERDIRJEN

4/PJ/2010 TENTANG TEMPAT LAIN SELAIN TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT KEDUDUKAN
DAN/ATAU TEMPAT KEGIATAN USAHA DILAKUKAN SEBAGAI TEMPAT TERUTANG PPN ATAU
PPN DAN PPn BM
27/PJ/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERDIRJEN NO PER-10/PJ/2010 TENTANG
DOKUMEN TERTENTU YANG KEDUDUKANNYA DIPERSAMAKAN DENGAN FP
08/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERDIRJEN NO PER-24/PJ/2012 TENTANG BENTUK,
UKURAN, TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN, PROSEDUR PEMBERITAHUAN DALAM
RANGKA PEMBUATAN, FP
11/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERDIRJEN NO PER-44/PJ/2010 TENTANG BENTUK,
ISI, DAN TATA CARA PENGISIAN SERTA PENYAMPAIAN SPT MASA PPN (SPT MASA PPN)
10/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERDIRJEN NO PER-45/PJ/2010 TENTANG BENTUK,
ISI, DAN TATA CARA PENGISIAN SERTAPENYAMPAIAN SPT MASA PPN (SPT MASA PPN) BAGI
PKP YANG MENGGUNAKAN PEDOMAN PENGHITUNGAN PENGKREDITAN PM
19/PJ/2010 TENTANG PENETAPAN SATU TEMPAT ATAU LEBIH SEBAGAI TEMPAT PPN
TERUTANG
28/PJ/2013 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN KEWAJIBAN PKP TOKO RETAIL SERTA
PENGELOLAAN ADMINISTRASI PENGEMBALIAN PPN KEPADA ORANG PRIBADI PEMEGANG
PASPOR LUAR NEGERI
63/PJ/2010 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PPN PKP BERISIKO RENDAH
58/PJ/2010 TENTANG BENTUK DAN UKURAN FORMULIR SERTA TATA CARA PENGISIAN
KETERANGAN PADA FP BAGI PKP PE
31/PJ/2010 TENTANG TATA CARA PENETAPAN PKP BERISIKO RENDAH
8/PJ./2010 SAAT TERUTANGNYA PPn BM ATAS PENYERAHAN BKP YANG TERGOLONG MEWAH
DARI PUSAT KE CABANG ATAU SEBALIKNYA DAN PENYERAHAN BKP YANG TERGOLONG
MEWAH ANTAR CABANG

Hendrianto

LATAR BELAKANG
PERUBAHAN UU PPN TAHUN 2000
1. PERKEMBANGAN EKONOMI YG SANGAT DINAMIS BAIK DI
TINGKAT NASIONAL, REGIONAL SERTA INTERNASIONAL;
2. PERKEMBANGAN BISNIS;
3. PERUBAHAN POLA KONSUMSI MASYARAKAT TERHADAP
BARANG DAN JASA;
4. ADANYA GAGASAN UNTUK MEMBERIKAN RESTITUSI BAGI
PENGUSAHA YG MELAKUKAN EKSPOR JKP DAN BKP TDK
BERWUJUD;
5. ADANYA GAGASAN UTK MENDORONG TURIS ASING UTK
BELANJA LEBIH BANYAK DI INDONESIA DGN MEMBERIKAN
RESTITUSI PPN ATAS BARANG YG DIBELI OLEH TURIS
ASING;
6. PERUBAHAN UU TTG KUP
Hendrianto

PENGERTIAN UMUM PPN (PPN)

PPN ADALAH PAJAK ATAS KONSUMSI

BARANG ATAU JASA

DI DALAM DAERAH
PABEAN
OLEH

- ORANG PRIBADI; ATAU

- BADAN;

Hendrianto

CIRI KHAS PPN

1. PENGENAAN PPN DILAKSANAKAN
BERDASARKAN SISTEM FAKTUR
2. SETIAP TERJADINYA PENYERAHAN BKP / JKP,
WAJIB DIBUATKAN FP

FP MERUPAKAN BUKTI
PUNGUTAN PPN
FP BAGI PENJUAL
MERUPAKAN BUKTI
PAJAK KELUARAN

FP BAGI PEMBELI
MERUPAKAN BUKTI
PAJAK MASUKAN
Hendrianto

DAERAH PABEAN
Ps. 1 angka 1

WILAYAH RI YANG DI DALAMNYA BERLAKU UU

TENTANG KE PABEANAN, MELIPUTI WILAYAH

DARAT
PERAIRAN

D AN

RUANG UDARA
DI ATASNYA

TEMPAT-TEMPAT TERTENTU
DI ZONA EKONOMI EKSKLUSIF
LANDAS KONTINEN

Hendrianto

BARANG
Ps. 1 angka 2
BARANG ADALAH

BARANG
BERWUJUD

BARANG
BERGERAK
BARANG
TIDAK BERGERAK

BARANG
TIDAK BERWUJUD

CONTOH :
HAK ATAS MEREK
DAGANG
HAK PATEN
HAK CIPTA

Hendrianto

BKP
Ps. 1 angka 3

ADALAH

BARANG BERWUJUD YANG MENURUT SIFAT ATAU

HUKUMNYA DAPAT BERUPA BARANG BERGERAK ATAU
BARANG TIDAK BERGERAK, DAN
BARANG TIDAK BERWUJUD, ANTARA LAIN : HAK ATAS
MEREK DAGANG, HAK OKTOROI, HAK CIPTA & HAK
PATEN

YANG DIKENAKAN PAJAK

BERDASARKAN UU PPN

Hendrianto

PENYERAHAN BKP
Ps. 1 angka 4

PENYERAHAN BKP ADALAH :

SETIAP KEGIATAN PENYERAHAN BKP

YANG DIKENAKAN PAJAK

BERDASARKAN UU PPN

Hendrianto

JASA
Ps. 1 angka 5
SETIAP KEGIATAN PELAYANAN
BERDASARKAN
SUATU PERIKATAN/PERBUATAN HUKUM
YANG
MENYEBABKAN
- SUATU BARANG;
- FASILITAS;
- KEMUDAHAN;
- HAK

TERSEDIA UNTUK DIPAKAI

TERMASUK

JASA YG DILAKUKAN UNTUK MENGHASILKAN

BARANG KARENA PESANAN ATAU PERMINTAAN
DGN BAHAN & ATAS PETUNJUK DARI PEMESAN
Hendrianto

JASA KENA PAJAK

Ps. 1 angka 6

SETIAP KEGIATAN PELAYANAN

TERMASUK JASA YG

BERDASARKAN SUATU

DILAKUKAN UNTUK

PERIKATAN /PERBUATAN

MENGHASILKAN BARANG

HUKUM YG MENYEBABKAN

KARENA PESANAN ATAU

SUATU BARANG /FASILITAS/

PERMINTAAN DGN BAHAN

KEMUDAHAN /HAK

DAN/ATAU PETUNJUK

TERSEDIA UNTUK DIPAKAI,

DARI PEMESAN

YANG DIKENAKAN PAJAK

BERDASARKAN UU PPN

Hendrianto

PENYERAHAN
JASA KENA PAJAK
Ps. 1 angka 7

SETIAP KEGIATAN PEMBERIAN

JASA KENA PAJAK
TERMASUK

PEMAKAIAN SENDIRI JKP

PEMBERIAN CUMA-CUMA
JKP

OLEH PKP

Hendrianto

PEMANFAATAN JKP DAN BKP TIDAK BERWUJUD

DARI LUAR DAERAH PABEAN
Ps. 1 angka 8 & 10

SETIAP KEGIATAN
PEMANFAATAN JKP DARI LUAR
DAERAH PABEAN DI DALAM
DAERAH PABEAN
Ps. 1 angka 8

SETIAP KEGIATAN
PEMANFAATAN BKP TIDAK
BERWUJUD DARI LUAR
DAERAH PABEAN DI DALAM
DAERAH PABEAN
Ps. 1 angka 10

Hendrianto

IMPOR, EKSPOR BKP BERWUJUD DAN PERDAGANGAN

Ps. 1 angka 9, 11, 12

ADALAH SETIAP KEGIATAN

IMPOR

MEMASUKKAN BARANG

( Ps. 1 angka 9 )

DARI LUAR DAERAH PABEAN KE DLM DAERAH

PABEAN

EKSPOR BKP
BERWUJUD
( Ps. 1 angka 11)

ADALAH SETIAP KEGIATAN MENGELUARKAN

BKP BERWUJUD DARI DLM DAERAH PABEAN
KE LUAR DAERAH PABEAN

ADALAH KEGIATAN USAHA MEMBELI & MENJUAL

PERDAGANGAN

BRG, TERMASUK KEGIATAN TUKAR MENUKAR

( Ps. 1 angka 12)

BRG TANPA MENGUBAH BENTUK ATAU

SIFATNYA
Hendrianto

BADAN
Ps. 1 angka 13
SEKUMPULAN ORANG DAN ATAU MODAL
YANG MERUPAKAN KESATUAN
BAIK YANG MELAKUKAN USAHA MAUPUN YANG TIDAK
MELAKUKAN USAHA, MELIPUTI :

PERSEROAN KOMANDITER;
PERSEROAN LAINNYA;
BUMN / BUMD;
FIRMA, KONGSI; KOPERASI; DANA PENSIUN;
PERSEKUTUAN; PERKUMPULAN; YAYASAN; ORGANISASI
MASSA; ORGANISASI SOSPOL DAN SEJENISNYA; LEMBAGA;
BENTUK
BADAN LAINNYA TERMASUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DAN
BUT.
Hendrianto

PENGUSAHA
Ps. 1 angka 14
ORANG PRIBADI

BADAN

DALAM BENTUK APAPUN YG

DLM KEGIATAN USAHA ATAU PEKERJAANNYA :

MENGHASILKAN BARANG;

MENGIMPOR BARANG;

MENGEKSPOR BARANG;

MELAKUKAN USAHA PERDAGANGAN;

MEMANFAATKAN BARANG TIDAK

BERWUJUD DARI LUAR PABEAN;

MELAKUKAN USAHA JASA TERMASUK EKSPOR JASA;

MEMANFAATKAN JASA DARI LUAR DAERAH PABEAN.

Hendrianto

PKP
Ps. 1 angka 15

PENGUSAHA

YANG MELAKUKAN PENYERAHAN

BKP/JKP

YANG DIKENAKAN PAJAK

BERDASARKAN UU PPN

Hendrianto

MENGHASILKAN
Ps. 1 angka 16

A. KEGIATAN MENGOLAH
MELALUI PROSES
MENGUBAH BENTUK
ATAU SIFAT SUATU
BARANG DARI BENTUK
ASLINYA

MENJADI
BARANG
BARU
MEMPUNYAI
DAYA GUNA
BARU

B. KEGIATAN MENGOLAH SUMBER DAYA

ALAM
C. MENYURUH ORANG PRIBADI ATAU
BADAN LAIN MELAKUKAN KEGIATAN
TERSEBUT PADA HURUF A DAN B DI ATAS
Hendrianto

DASAR PENGENAAN PAJAK

Ps. 1 angka 17

HARGA JUAL
PENGGANTIAN
NILAI IMPOR

YANG DIPAKAI
SEBAGAI DASAR
UNTUK MENGHITUNG
PAJAK YANG
TERUTANG

NILAI EKSPOR
NILAI LAIN
Hendrianto

HARGA JUAL
Ps. 1 angka 18

NILAI BERUPA UANG

TERMASUK
SEMUA BIAYA
YG DIMINTA ATAU SEHARUSNYA DIMINTA
OLEH PENJUAL

KARENA PENYERAHAN BKP

TIDAK
TERMASUK
PPN YG DIPUNGUT MENURUT UU PPN
& POTONGAN HARGA YG DICANTUMKAN DLM FP
Hendrianto

PENGGANTIAN
Ps. 1 angka 19

NILAI BERUPA UANG

TERMASUK
SEMUA BIAYA

SEMUA YG DIBAYAR ATAU

YG DIMINTA ATAU SEHARUSNYA

SEHARUSNYA OLEH

DIMINTA OLEH PENGUSAHA

PENERIMA JASA

KARENA PENYERAHAN JKP, EKSPOR JKP

ATAU EKSPOR BKP TDK BERWUJUD

TIDAK
TERMASUK

KARENA PEMANFAATAN

JKP ATAU BKP TDK BERWUJUD

DARI LUAR DAERAH
PABEAN DI DLM
DAERAH PABEAN

PPN YG DIPUNGUT MENURUT UU PPN

& POTONGAN HARGA YG DICANTUMKAN
DLM FP
Hendrianto

NILAI IMPOR
Ps. 1 angka 20

NILAI BERUPA UANG

YANG MENJADI DASAR PENGHITUNGAN
BEA MASUK DITAMBAH PUNGUTAN
LAINNYA YG DIKENAKAN PAJAK BERDASARKAN
KETENTUAN DLM PERUNDANG-UNDANGAN
KEPABEANAN DAN CUKAI

UNTUK IMPOR BKP

TIDAK
TERMASUK
PAJAK YG DIPUNGUT MENURUT UU PPN

Hendrianto

PEMBELI DAN
PENERIMA JASA
Ps. 1 angka 21 & 22

BADAN

ORANG PRIBADI

YANG MENERIMA ATAU SEHARUSNYA

MENERIMA PENYERAHAN BKP/JKP
DAN

YANG MEMBAYAR ATAU SEHARUSNYA

MEMBAYAR HARGA BKP ATAU
PENGGANTIAN ATAS JKP TSB.
Hendrianto

FP
Ps. 1 angka 23

BUKTI PUNGUTAN PAJAK YG

DIBUAT OLEH :

PKP
KARENA

PENYERAHAN
BKP/JKP

Hendrianto

PAJAK MASUKAN
Ps. 1 angka 24

PPN YG SEHARUSNYA SUDAH

DIBAYAR OLEH PKP, KARENA :
PEROLEHAN BKP

PEROLEHAN JKP
PEMANFAATAN BKP
TIDAK BERWUJUD
PEMANFAATAN JKP

LUAR
DAERAH
PABEAN

D
A
R
I

IMPOR BKP
Hendrianto

PAJAK KELUARAN
Ps. 1 angka 25

PPN YANG TERUTANG YANG WAJIB

DIPUNGUT OLEH PKP
KARENA

PENYERAHAN BKP / JKP, ATAU

KARENA EKSPOR BKP BERWUJUD,
EKSPOR TIDAK BERWUJUD DAN
EKSPOR JASA KENA PAJAK

Hendrianto

NILAI EKSPOR
Ps. 1 angka 26

NILAI BERUPA UANG

TERMASUK

SEMUA BIAYA YANG DIMINTA

ATAU SEHARUSNYA DIMINTA
OLEH

EKSPORTIR
Hendrianto

PEMUNGUT PPN
Ps. 1 angka 27

- BENDAHARA PEMERINTAH;
- BADAN;
- INSTANSI PEMERINTAH.

YANG DITUNJUK OLEH MENTERI KEUANGAN

MEMUNGUT
MENYETOR
MELAPORKAN

PAJAK YG TERUTANG
OLEH PKP ATAS
PENYERAHAN
BKP/JKP KEPADA
PEMUNGUT PPN
Hendrianto

EKSPOR BKP TIDAK BERWUJUD &

EKSPOR JKP
Ps. 1 angka 28 dan 29

SETIAP KEGIATAN

PEMANFAATAN BKP
TIDAK BERWUJUD
DARI

DALAM DAERAH PABEAN

DI LUAR DAERAH PABEAN

PENYERAHAN
JKP
KE

LUAR DAERAH PABEAN

Hendrianto

TERMASUK DALAM
PENGERTIAN PENYERAHAN BKP
Ps. 1 A ayat (1)
PENYERAHAN HAK ATAS BKP KARENA SUATU PERJANJIAN, MIS : JUAL
BELI, TUKAR MENUKAR, JUAL BELI DENGAN ANGSURAN
PENGALIHAN BKP OLEH KARENA SUATU PERJANJIAN
SEWA BELI, ATAU PERJANJIAN SEWA GUNA USAHA
PENYERAHAN BKP KEPADA PEDAGANG PERANTARA
(KOMISIONER), ATAU MELALUI JURU LELANG
PEMAKAIAN SENDIRI & PEMBERIAN CUMA-CUMA ATAS BKP, SEPERTI
PEMBERIAN CONTOH BARANG UNTUK PROMOSI KEPADA RELASI ATAU
PEMBELI
PERSEDIAAN BKP & AKTIVA YG MENURUT TUJUAN
SEMULA TIDAK UNTUK DIPERJUAL BELIKAN YG MASIH
TERSISA PADA SAAT PEMBUBARAN PERUSAHAAN
PENYERAHAN BKP DARI PUSAT KE CABANG ATAU
SEBALIKNYA & PENYERAHAN BKP ANTAR CABANG
PENYERAHAN BKP SECARA KONSINYASI
PENYERAHAN BKP OLEH PKP DLM RANGKA PERJANJIAN
PEMBIAYAAN YG DILAKUKAN BERDASARKAN PRINSIP
SYARIAH YG PENYERAHANNYA DIANGGAP LANGSUNG DARI
PKP KEPADA PIHAK YG MEMBUTUHKAN BKP
Hendrianto

TIDAK TERMASUK DALAM PENGERTIAN PENYERAHAN BKP

Ps.1 A ayat (2) Ps.9 ayat (8)
PENYERAHAN BKP KPD MAKELAR SBGMN DIMAKSUD DALAM KITAB UNDANG
UNDANG HUKUM DAGANG
(PEDAGANG PERANTARA YANG DIANGKAT OLEH PRESIDEN / OLEH PEJABAT
YANG BERWENANG, UTK MENYELENGGARAKAN PERUSAHAAN / MELAKUKAN
PEKERJAAN DG MENDAPAT UPAH ATAU PROVISI ATAS AMANAT DAN ATAS
NAMA ORANG LAIN YG DGN MEREKA TDK TERDAPAT HUBUNGAN KERJA)
PENYERAHAN BKP UTK JAMINAN UTANG PIUTANG
PENYERAHAN BKP DARI PUSAT KE CABANG ATAU SEBALIKNYA & PENYERAHAN
ANTAR CABANG, DLM HAL PKP TLH MELAKUKAN TEMPAT PEMUSATAN PAJAK
TERUTANG
PENGALIHAN
BKP
DLM
RANGKA
PENGGABUNGAN
PELEBURAN,
PEMEKARAN,PEMECAHAN & PENGAMBILALIHAN USAHA DGN SYARAT PIHAK YG
MELAKUKAN PENGALIHAN & YG MENERIMA PENGALIHAN ADALAH PKP
BKP BERUPA AKTIVA YG MENURUT TUJUAN SEMULA TDK UTK DIPERJUAL
BELIKAN, YG MASIH TERSISA PADA SAAT PEMBUBARAN PERUSAHAAN, YG PM
ATAS EROLEHANNYA TIDAK DAPAT DIKREDITKAN YAITU PEROLEHAN BKP/JKP
YG TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN LANGSUNG DGN KEGIATAN USAHA ATAU
PEROLEHAN & PEMELIHARAAN KENDARAAN BERMOTOR BERUPA SEDAN &
STATION WAGON KECUALI BARANG DAGANGAN YG DISEWAKAN;
Hendrianto

HUBUNGAN ISTIMEWA
Ps. 2 ayat (1)

DALAM HAL HARGA JUAL/PENGGANTIAN LEBIH

RENDAH DARI HARGA PASAR WAJAR KARENA
PENGARUH HUBUNGAN ISTIMEWA
MAKA
HARGA JUAL ATAU PENGGANTIAN
SEBAGAI DPP DIHITUNG ATAS DASAR
HARGA PASAR WAJAR

PADA SAAT PENYERAHAN BKP/JKP

DILAKUKAN
Hendrianto

HUBUNGAN ISTIMEWA DIANGGAP ADA DALAM HAL

Ps. 2 ayat (2)
HARGA JUAL ATAU PENGGANTIAN
YANG MENJADI DASAR PENGENAAN PAJAK
DITEKAN LEBIH RENDAH DARI
HARGA PASAR WAJAR YANG DISEBABKAN OLEH :
1. FAKTOR KEPEMILIKAN ATAU PENYERTAAN LANGSUNG / TIDAK
LANGSUNG SEBESAR 25% A/ LEBIH PADA PENGUSAHA LAINNYA, /
HUBUNGAN ANTARA PENGUSAHA DENGAN PENYERTAAN 25% /
LEBIH
2. FAKTOR KEPEMILIKAN ATAU PENYERTAAN LANGSUNG / TIDAK
LANGSUNG SEBESAR 25% / LEBIH PADA PENGUSAHA LAINNYA,
ATAU HUBUNGAN ANTARA PENGUSAHA DENGAN PENYERTAAN 25%
/ LEBIH
3. FAKTOR PENGUASAAN MELALUI MANAJEMEN / PENGGUNAAN
TEKNOLOGI
4. FAKTOR HUBUNGAN KELUARGA, SEDARAH DAN SEMENDA DALAM
GARIS KETURUNAN LURUS SATU DERAJAT DAN KESAMPING SATU
DERAJAT
Hendrianto

CONTOH FAKTOR
KEPEMILIKAN / PENYERTAAN
(DALAM HUBUNGAN ISTIMEWA)
PENYERTAAN
LANGSUNG (PL)

PT A

PT D

> 25 %

PL
PTL

> 50 %

PTL

PT B

PTL
> 50 %

PL
PT C

PTL = PENYERTAAN TIDAK LANGSUNG

Hendrianto

CONTOH FAKTOR PENGUASAAN MANAJEMEN

DAN TEKNOLOGI
(DALAM HUBUNGAN ISTIMEWA)

APABILA LEBIH DARI SATU ATAU BEBERAPA

PERUSAHAAN BERADA DI BAWAH PENGUASAAN
PENGUSAHA YANG SAMA DALAM BIDANG
MANAGEMEN DAN TEKNOLOGI, MAKA DIANGGAP
ADA HUBUNGAN ISTIMEWA
CONTOH :
PT. A SELAKU PERUSAHAAN REAL ESTAT
MENEMPATKAN TENAGA AHLI PEMASARANNYA
PADA PT. B YANG JUGA PERUSAHAAN REAL ESTAT.
ANTARA PT. A DENGAN PT. B DIANGGAP TELAH
TERJADI HUBUNGAN ISTIMEWA
Hendrianto

CONTOH FAKTOR
HUBUNGAN KELUARGA
(DALAM HUBUNGAN ISTIMEWA)

SEMENDA

SEDARAH
AYAH
+
IBU

MERTUA
PKP

10 KE ATAS

10 KE ATAS
SAUDARA
KANDUNG

10 KE SAMPING

PKP + ISTRI
10 KE BAWAH
ANAK
KANDUNG

SEDARAH

10 KE SAMPING

IPAR PKP

10 KE BAWAH
ANAK
TIRI PKP
SEMENDA
Hendrianto

KEWAJIBAN PENGUSAHA MELAPORKAN

USAHANYA UNTUK DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP
Ps. 3A ayat (1) dan (2) JO. PMK 197/PMK.03/2013

PENGUSAHA YANG MELAKUKAN :

PENYERAHAN BKP;
PENYERAHAN JKP, DAN
EKSPOR BKP;
EKSPOR BKP TDK BERWUJUD;
EKSPOR JKP

TERMASUK PENGUSAHA KECIL

(YG JUMLAH PEREDARAN BRUTO
DAN/ATAU PENERIMAAN BRUTO
TDK LEBIH DARI 4,8 m) YG
MEMILIH UTK DIKUKUHKAN
SEBAGAI PKP

WAJIB

MELAPORKAN USAHANYA UNTUK DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP

MEMUNGUT PPN / PPn BM YANG TERUTANG

MENYETORKAN PPN / PPn BM YANG MASIH HARUS DIBAYAR

MELAPORKAN PENGHITUNGAN PAJAK

Hendrianto

KEWAJIBAN ORANG PRIBADI ATAU BADAN YANG MEMANFAATKAN

BKP TIDAK BERWUJUD DAN JKP DARI LUAR DAERAH PABEAN
Ps. 3A ayat (3)

WAJIB
ORANG PRIBADI ATAU BADAN YG MEMANFAATKAN :
- BARANG KENA PAJAK TIDAK BERWUJUD DARI
LUAR DAERAH PABEAN;
-

JASA KENA PAJAK DARI LUAR DAERAH PABEAN

MEMUNGUT
MENYETOR, DAN
MELAPORKAN

PPN
YG
TERUTANG

PENGHITUNGAN & TATA CARANYA

DIATUR DENGAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR : 40/PMK.03/2010
Hendrianto

OBJEK PAJAK
Ps. 4

PPN DIKENAKAN ATAS

PENYERAHAN BKP ATAU JKP DI DALAM
DAERAH PABEAN OLEH PENGUSAHA;
(BAIK PENGUSAHA YANG TELAH DIKUKUHKAN
MENJADI PKP, MAUPUN PENGUSAHA YANG
SEHARUSNYA DIKUKUHKAN MENJADI PKP
TETAPI BELUM DIKUKUHKAN)

EKSPOR BKP TDK BERWUJUD OLEH PKP

PEMANFAATAN BKP TIDAK BERWUJUD
ATAU JKP DARI LUAR DAERAH PABEAN DI DALAM
DAERAH PABEAN;

EKSPOR BKP OLEH PKP.

IMPOR BKP;
Hendrianto

BKP TDK BERWUJUD :

PENGGUNAAN/ HAK
CIPTA DLL
PENGGUNAAN/ HAK
PERALATAN
PEMBERIAN PENGETAHUAN
PENGGUNAAN/ HAK
MENGGUNAKAN
FILM/SIARAN TV DAN
RADIO
PELEPASAN
HAK
KEKAYAAN
INTELEKTUAL/
INDUSTRIAL

SYARAT SUATU PENYERAHAN UTK DPT DIKENAKAN PPN

Penjelasan Ps. 4 ayat 1 huruf a dan c.

PPN DIKENAKAN ATAS PENYERAHAN BARANG DAN JASA, APABILA :

BARANG

BERWUJUD DAN JASA YG

DISERAHKAN ADALAH BKP

ATAU JKP;

BARANG

TIDAK BERWUJUD YANG

DISERAHKAN ADALAH BKP

TIDAK BERWUJUD;

PENYERAHAN DILAKUKAN DI DALAM DAERAH PABEAN;

PENYERAHAN DILAKUKAN DALAM RANGKA KEGIATAN USAHA ATAU
PEKERJAAN PENGUSAHA

Hendrianto

PKP melakukan transaksi :

1.Penyerahan BKP yang secara nyata
(fisik) berada di luar Daerah Pabean; atau
2.Penyerahan hak atas BKP yang secara
nyata (fisik) berada di Luar Daerah
Pabean,
yang dibuktikan dengan akta atau bukti
otentik yang mendukung fakta terjadinya
transaksi tersebut, tidak dikenai PPN.

Hendrianto

Contoh satu
PT A (PKP terdaftar di KPP Pratama Jakarta Sawah Besar
Dua) menandatangani kontrak jual beli 10 (sepuluh) unit
forklift dengan PT B (Wajib Pajak terdaftar di KPP
Pratama Jakarta Tanah Abang Dua).
Dalam kontrak antara lain disepakati hal-hal sebagai
berikut :
PT A akan membeli forklift tersebut dari pabrikan di
Jepang, dan meminta pabrikan mengirimkan barang
tersebut ke Gudang PT B di Singapura;
Barang tersebut akan dimodifikasi oleh PT B sebelum
dikirim ke pabrik PT B di Karawang;
Impor barang dan dokumen pabean diurus dan atas
nama PT B.
Atas transaksi penyerahan forklift oleh PT A kepada PT B
tidak dikenai PPN.
Hendrianto

Contoh dua
PT Y (PKP terdaftar di KPP Pratama Jakarta Senen)
menandatangani kontrak jual beli 1 unit bangunan kantor
yang berada di Orchid Road Singapura dengan PT X
(Wajib Pajak terdaftar di KPP Pratama Bogor). Kontrak jual
beli dibuat dan ditandatangani di Jakarta. Selanjutnya
proses teknis pengalihan hak atas bangunan tersebut
akan diurus oleh konsultan W sesuai dengan hukum yang
berlaku di Singapura.
Atas transaksi penyerahan hak atas bangunan kantor
yang berada di Singapura tersebut dari PT Y kepada PT X
tidak dikenai PPN.

Hendrianto

JENIS BARANG YANG TIDAK DIKENAKAN PPN

Ps. 4 A ayat (2)
JENIS BARANG YANG TIDAK DIKENAKAN PPN DIDASARKAN ATAS KELOMPOK
BARANG SBB :
BARANG HASIL PERTAMBANGAN ATAU HASIL PENGEBORAN YANG DIAMBIL LANGSUNG
DARI SUMBERNYA SEPERTI MINYAK MENTAH, GAS BUMI (TDK TERMASUK ELPIJI)
(252/PMK.11/2012), PANAS BUMI, ASBES, BATU TULIS, & SEJENISNYA,BATU
PERMATA,BATU KAPUR,BATU APUNG GARAM BATU, GRAFIT, PASIR KUARSA,
GRANIT,TANAH LIAT,TAWAS, MAGNESIT, BENTONIT, DOLOMIT PASIR, KERIKIL,
BATUBARA (SEBELUM DIPROSES MENJADI BRIKET) BIJI BESI/ TIMAH/ TEMBAGA/
EMAS/NIKEL/ BAUKSIT/PERAK
BARANG-BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG SANGAT DIBUTUHKAN OLEH RAKYAT
BANYAK SEPERTI BERAS & GABAH, JAGUNG, SAGU, KEDELAI, GARAM BAIK YG
BERYODIUM MAUPUN YG TIDAK BERYODIUM, DAGING SEGAR YG TANPA DIOLAH (TDK
DIKEMAS, DIGARAMI, DIKAPUR, DIASAMKAN ATAU DIAWETKAN), TELUR (YG TDK
DIOLAH), SUSU (SUSU YG TDK MENGANDUNG TAMBAHAN GULA/BAHAN LAINNYA),
BUAH-BUAHAN, SAYUR-SAYURAN

MAKANAN DAN MINUMAN YG DISAJIKAN DI HOTEL, RUMAH MAKAN,

WARUNG DAN SEJENISNYA (UNTUK MENGHINDARI PAJAK BERGANDA,
KARENA SUDAH MERUPAKAN OBYEK PAJAK DAERAH)
UANG, EMAS BATANGAN, DAN SURAT BERHARGA
Hendrianto

JENIS JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PPN

Ps. 4 A ayat (3)
JASA PELAYANAN KESEHATAN MEDIK, SEPERTI DOKTER UMUM, DOKTER SPESIALIS,
AHLI KESEHATAN JASA RUMAH SAKIT,RUMAH BERSALIN,KLINIK, PENGOBT.ALTERNATIF
JASA PELAYANAN SOSIAL SPERTI PANTI ASUHAN,JASA PEMAKAMAN,
LEMB.REHABILITASI JASA DI BID.OLARAGA YGTDK KOMERSIAL
JASA PENGIRIMAN SURAT DENGAN PERANGKO & YG MENGGUNAKAN CARA LAIN PENGGANTI PRANGKO
(93/PMK.03/2012)
JASA KEUANGAN SEPERTI PERBANKAN, JASA PEMBIAYAAN TERMASUK BERDSRKAN PRINSIP SYARIAH,
JASA PENYALURAN PINJAMAN ATAS DASAR GADAI, ASURANSI DAN REASURANSI
(TDK TERMASUK AGEN/KONSULTANNYA),
JASA KEAGAMAAN, SEPERTI PEMBERIAN KHOTBAH/DAKWAH
JASA PENDIDIKAN (FORMAL MAUPUN NON FORMAL)
JASA KESENIAN & HIBURAN YG DILAK. PEKERJA SENI & HIBURAN
JASA PENYIARAN YANG BUKAN BERSIFAT IKLAN
BAIK YG DILAKUKAN PEMERINTAH MAUPUN SWASTA
JASA ANGKUTAN UMUM DI DARAT DAN DI AIR SERTA ANGKUTAN UDARA DLM NEGERI YG MENJADI BAG. YG
TDK TERPISAHKAN DARI JASA ANGKT UDARA LUAR NEGERI (80/PMK.03/2012)
JASA TENAGA KERJA, SEPERTI JASA PENYEDIA TENAGA
KERJA DAN PENYELENGGARAAN LATIHAN BAGI TENAGA KERJA (83/PMK.03/2012)
JASA PERHOTELAN, SEPERTI PERSEWAAN
KAMAR DI HOTEL, MOTEL, LOSMEN DAN HOSTEL
JASA YANG DISEDIAKAN OLEH PEMERINTAH DALAM RANGKA
MENJALANKAN PEMERINTAHAN SECARA UMUM (82/PMK.03/2012)
JASA PENYEDIAAN TEMPAT PARKIR (122/PMK.03/2012), TELEPON UMUM DGN MENGGUNAKAN LOGAM,
PENGIRIMAN UANG DGN WESEL POS &JASA BOGA /KATERING
Hendrianto

OBYEK PPnBM
Ps. 5 ayat (1), (2) dan Penjelasan
Ps. 5 (1)

PPnBM
DIKENAKAN ATAS

PENYERAHAN BKP YANG

TERGOLONG MEWAH

IMPOR BKP YANG

TERGOLONG MEWAH

OLEH PENGUSAHA YANG MENGHASILKAN BKP

YANG TERGOLONG MEWAH

DALAM DAERAH PABEAN

DALAM KEGIATAN USAHA
ATAU PEKERJAAN PENGUSAHA
PPnBM DIKENAKAN HANYA SATU KALI PADA WAKTU PENYERAHAN BKP YANG
TRGOLONG MEWAH OLEH PKP YANG MENGHASILKAN BARANG MEWAH ATAU PADA
WAKTU IMPOR Ps. 5 (2)

Yg dimaksud dgn Barang Kena Pajak yg Tergolong Mewah:

1. Brg bukan merupakan brg kebutuhan pokok;
2. Brg yg dikonsumsi oleh masyarakat tertentu;
3. Brg yg umumnya dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi; dan atau
Hendrianto
4. Brg yg dikonsumsi utk menunjukan status

DASAR PERTIMBANGAN PENGENAAN PPn BM

Penjelasan Ps. 5 (1)

ATAS PENYERAHAN BKP YANG TERGOLONG MEWAH OLEH

PRODUSEN ATAU ATAS IMPOR BKP YANG TERGOLONG MEWAH, DI
SAMPING DIKENAKAN PPN, JUGA DIKENAKAN PPn BM DENGAN
PERTIMBANGAN
PERLU KESEIMBANGAN PEMBEBANAN PAJAK ANTARA KONSUMEN
YANG BERPENGHASILAN RENDAH DENGAN KONSUMEN YANG
BERPENGHASILAN TINGGI
PERLU ADANYA PENGENDALIAN POLA KONSUMSI ATAS BKP YANG
TERGOLONG MEWAH
PERLU ADANYA PERLINDUNGAN TERHADAP PRODUSEN KECIL
ATAU TRADISIONAL
PERLU UNTUK MENGAMANKAN PENERIMAAN NEGARA
Hendrianto

TERMASUK PENGERTIAN MENGHASILKAN

Penjelasan Ps. 5 (1)
ADALAH KEGIATAN
MERAKIT = MENGGABUNGKAN BAGIAN-BAGIAN LEPAS DARI
SUATU BARANG MENJADI BARANG SETENGAH JADI ATAU BARANG
JADI, SEPERTI MERAKIT MOBIL, BRG ELEKTRONIK, PERABOT
RUMAH TANGGA, DSB.
MEMASAK = MENGOLAH BARANG DENGAN CARA MEMANASKAN
BAIK DICAMPUR BAHAN LAIN ATAU TIDAK
MENCAMPUR = MEMPERSATUKAN DUA ATAU LEBIH UNSUR (ZAT)
UNTUK MENGHASILKAN SATU ATAU LEBIH BARANG LAIN
MENGEMAS = MENEMPATKAN SUATU BARANG KE DALAM SUATU
BENDA YANG MELINDUNGINYA DARI KERUSAKAN DAN ATAU
UNTUK MENINGKATKAN PEMASARANNYA
MEMBOTOLKAN = MEMASUKKAN MINUMAN ATAU BENDA CAIR KE
DALAM BOTOL YANG DITUTUP MENURUTHendrianto
CARA TERTENTU

PENYERAHAN BKP YANG DIKEMBALIKAN

(RETUR PENJUALAN) Ps. 5A ayat (1) dan Penjelasan

PPN DAN PPnBM

A
T
A
S

PENYERAHAN BKP
YG DIKEMBALIKAN
MENGURANGI

PAJAK KELUARAN & PPnBM

TERUTANG OLEH PKP PENJUAL

PADA MASA
PAJAK
TERJADINYA
PENGEMBALIAN
BKP TSB

PM DARI PKP PEMBELI DG CATATAN PM TSB

TELAH DIKREDITKAN
BIAYA ATAU HARTA BAGI PKP PEMBELI DLM
HAL PAJAK ATAS BKP YG DIKEMBALIKAN TSB
TDK DAPAT DIKREDITKAN &TELAH
DIBEBANKAN SBG BIAYA ATAU
TELAHDITAMBAH (DIKAPITALISASI) DLM
HARGA PEROLEHAN HARTA TSB
BIAYA ATAU HARTA BAGI PEMBELI YG
BUKAN PKP DLM HAL PAJAK ATAS BKP
YG DIKEMBALIKAN TELAH DIBEBANKAN
SBG BIAYA ATAU TELAH DIKAPITALISASI

TATA CARA PENGURANGAN PPN/PPnBM DIATUR DALAM

PMK No.65/PMK.03/2010
Hendrianto

PENYERAHAN JKP YANG DIKEMBALIKAN

(RETUR JASA)
Ps. 5A ayat (2) dan Penjelasan
PPN

A
T
A
S

PENYERAHAN JKP
YG DIKEMBALIKAN
MENGURANGI

PK TERUTANG OLEH PKP PEMBERI JASA

PM DARI PKP PENERIMA JKP DLM HAL PM ATAS JKP
YG DIBATALKAN TLAH DIKREDITKAN

PADA MASA PAJAK

TERJADINYA
PENGEMBALIAN
BKP TSB

BIAYA ATAU HARTA BAGI PKP PENERIMA JKP DLM HAL

PPN ATAS JKP YG DIBATALKAN TSB TDK DAPAT
DIKREDITKAN &TELAH DIBEBANKAN SBG BIAYA ATAU
TELAH DITAMBAH (DIKAPITALISASI) DLM HARGA
PEROLEHAN HARTA TSB
BIAYA ATAU HARTA BAGI PENERIMA JKP
YG BUKAN PKP DLM HAL PPN ATAS JKP YG
DIBATALKAN TELAH DIBEBANKAN SBG BIAYA ATAU
TELAH DIKAPITALISASI

TATA CARA PENGURANGAN PPN/PPnBM DIATUR DALAMHendrianto

PMK No.65/PMK.03/2010

TARIF PPN & PPn BM

Ps. 7 & Ps. 8

10 %

TARIF
PPN
(Ps. 7)

DENGAN PP
TARIF PPN DAPAT DIUBAH

ATAS EKSPOR :
- BKP BERWUJUD
- BKP TDK
BERWUJUD
- JKP

0%

SERENDAH-2
NYA 5 %

PALING RENDAH
10%

TARIF
PPn BM
(Ps. 8)

PALING TINGGI

200 %
ATAS EKSPOR BKP
YG TERGOLONG MEWAH
0%
Hendrianto

SETINGGI-2
NYA 15 %

KELOMPOK & JENIS BKP YANG TERGOLONG MEWAH YANG

DIKENAKAN PPn BM
Ps. 8 ayat 3 dan 4

DENGAN PERATURAN
PEMERINTAH DITETAPKAN
KELOMPOK BKP YG
TERGOLONG MEWAH YANG
DIKENAKAN PPn BM

JENIS BARANG YANG

DIKENAKAN PPn BM ATAS
BKP YANG TERGOLONG
MEWAH DITETAPKAN
DENGAN PERATURAN
MENTERI KEUANGAN

Hendrianto

CARA MENGHITUNG PPN

YANG TERUTANG
Ps. 8A

PPN TERUTANG
ADALAH

TARIF PPN X DPP

DPP MELIPUTI :
-HARGA JUAL;
-PENGGANTIAN
-NILAI IMPOR;
-NILAI EKSPOR
-NILAI LAIN (PMK NO.75/PMK.03/2010) dan PMK
30/PMK.03/2014
Hendrianto

CONTOH CARA MENGHITUNG PPN YANG TERUTANG

Penjelasan Ps. 8A ayat (1)
1. PENJUALAN TUNAI BKP OLEH PKP A
- HARGA JUAL
= Rp. 25.000.000
- PPN TERUTANG 10% X Rp 25.000.000 = Rp. 2.500.000
PPN Rp. 2.500.000 MERUPAKAN :
* PAJAK KELUARAN YG DIPUNGUT OLEH PKP A DAN
PAJAK MASUKAN YG DIBAYAR OLEH PEMBELI BKP
2. PENYERAHAN JKP OLEH PKP B

- NILAI PENGGANTIAN
= Rp. 20.000.000
- PPN TERUTANG 10 % X Rp. 20.000.000 = Rp. 2.000.000
PPN Rp. 2.000.000 MERUPAKAN :
* PAJAK KELUARAN YG DIPUNGUT OLEH PKP B DAN
* PAJAK MASUKAN YG DIBAYAR OLEH PENERIMA JKP
3. IMPOR BKP

- NILAI IMPOR
= Rp.15.000.000
- PPN TERUTANG 10 % X Rp.15.000.000
= Rp. 1.500.000
PPN Rp. 1.500.000 YANG DIPUNGUT MELALUI DJBC, MERUPAKAN PAJAK
MASUKAN YANG DIBAYAR OLEH PIHAK YANG MENGIMPOR BKP TSB.
4. EKSPOR BKP

- NILAI EKSPOR
= Rp.10.000.000
- PPN TERUTANG 0 % X Rp.10.000.000
= Rp. 0
PPN Rp. 0 TERSEBUT MERUPAKAN PAJAK KELUARAN.
Hendrianto

NILAI LAIN
Ps. 8A ayat (2) dan PMK 75/PMK.03/2010
dan PMK 30/PMK.03/2014
NILAI BERUPA UANG YG DITETAPKAN SBG DPP
UNTUK PEMAKAIAN SENDIRI BKP/JKP ADALAH HARGA JUAL ATAU PENGGANTIAN
SETELAH DIKURANGI LABA KOTOR
UNTUK PEMBERIAN CUMA-CUMA BKP/JKP ADALAH HARGA JUAL
ATAU PENGGANTIAN SETELAH DIKURANGI LABA KOTOR
UNTUK PENYERAHAN MEDIA REKAMAN SUARA ATAU GAMBAR ADALAH PERKIRAAN
HARGA JUAL RATA-RATA
UNTUK PENYERAHAN FILM CERITA ADALAH PERKIRAAN HARGA JUAL RATA-RATA
UNTUK PENYERAHAN PRODUK HASIL TEMBAKAU ADALAH HARGA JUAL ECERAN
UNTUK BKP BERUPA PERSEDIAAN DAN/ATAU AKTIVA YG MENURUT TUJUAN
SEMULA TDK DIPERJUALBELIKAN, YG MASIH TERSISA PADA SAAT PEMBUBARAN
PERUSAHAAN ADALAH HARGA PASAR WAJAR
UNTUK PENYERAHAN BKP DARI PUSAT KE CABANG ATAU SEBALIKNYA DAN/ATAU
PENYERAHAN BKP ANTAR CABANG ADALAH HARGA POKOK PENJUALAN ATAU
HARGA PEROLEHAN
UNTUK PENYERAHAN BKP MELALUI PEDAGANG PERANTARA
ADALAH HARGA YG DISEPAKATI ANTARA PEDAGANG DGN PEMBELI
UNTUK PENYERAHAN BKP MELALUI JURU LELANG ADALAH HARGA LELANG
UNTUK PENYERAHAN JASA PENGIRIMAN PAKETADALAH 10% DARI
JUMLAH YG DITAGIH ATAU JUMLAH YG SEHARUSNYA DITAGIH
UNTUK PENYERAHAN JASA GIRO PERJALANAN ATAU JASA BIRO PARIWISATA
Hendrianto
ADALAH 10% DARI JUMLAH TAGIHAN ATAU JUMLAH YG
SEHARUSNYA DITAGIH

PENGKREDITAN PM
Ps. 9 ayat (2), (2a), (3), (4)
PM DIKREDITKAN DG PK
UNTUK MASA PAJAK YG SAMA
Ps. 9 (2)

PK > PM
SELISIH DIBAYAR
OLEH PKP
Ps. 9 (3)

PK < PM
SELISIH MERUPAKAN
KELEBIHAN PAJAK
YG DIKOMPENSASIKAN
KE MASA PAJAK
BERIKUTNYA
Ps. 9 (4)

BAGI PKP YG BELUM BERPRODUKSI SEHINGGA BELUM MELAKUKAN

PENYERAHAN YG TERUTANG PAJAK,PAJAK MASUKAN ATAS
PEROLEHAN DAN/ATAU IMPOR BARANG MODAL DAPAT DIKREDITKAN
DENGAN SYARAT FAKTUR PAJAKNYA MEMENUHI
PERSYARATAN PASAL 13 AYAT (5) DAN AYAT (9)
Ps. 9 ayat (2a)
Hendrianto

PENGEMBALIAN PAJAK
Ps. 9 ayat (4a) (4b),(4c), (4e), (4f) (13)
DIATUR
DLM PMK

DAPAT DIAJUKAN PADA AKHIR TAHUN

DAPAT DIAJUKAN PADA SETIAP MASA OLEH :
PKP YG MELAKUKAN EKSPOR BKP BERWUJUD;
PKP YG MELAKUKAN PENYERAHAN BKP/JKP KEPADA
PEMUNGUT PPN;
PKP YG MELAKUKAN PENYERAHAN BKP/JKPYG PPN-NYA
TIDAK DIPUNGUT;
PKP YG MELAKUKAN EKSPOR BKP TIDAK BERWUJUD;
PKP YG MELAKUKAN EKSPOR JKP;
PKP DALAM TAHAP BELUM BERPRODUKSI SEHINGGA BELUM
MELAKUKAN PENYERAHAN YG TERUTANG
DAPAT DIBERIKAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN
KELEBIHAN PAJAK BAGI :
PKP YG MELAKUKAN EKSPOR BKP BERWUJUD;
PKP YG MELAKUKAN PENYERAHAN BKP/JKPKEPADA
PEMUNGUT PPN;
PKP YG MELAKUKAN PENYERAHAN BKP/JKP YG PPN-NYA
TIDAK DIPUNGUT;
PKP YG MELAKUKAN EKSPOR BKP TIDAK BERWUJUD;
PKP YG MELAKUKAN EKSPOR JKP;
YG MEMPUNYAI KRITERIA SEBAGAI PKP BERESIKO RENDAH

*SEJAK PERMOHONAN DITERIMA LENGKAP

DIATUR
DLM PMK

DIATUR
DLM PMK

Hendrianto

SURAT KETETAPAN
PAJAK DARI HSL
PEMERIKSAAN
HARUS TERBIT
PALING LAMA
12 BULAN*
SURAT KETETAPAN
PAJAK DARI HSL
PEMERIKSAAN
HARUS TERBIT
PALING LAMA
12 BULAN*
SURAT KEPUTUSAN
PENGEMBALIAN
PENDAHULUAN
KELEBIHAN PAJAK
TERBIT PALING LAMA
1 BULAN UTK PPN,
3 BULAN UTK PPh*

DIRJEN PAJAK DPT MELAK.

PEMERIKSAAN DAN
MENERBITKAN skp STLH
MELAK.PENGEMBALIAN
PENDAHULUAN KELEBIHAN
PAJAK & DIKENAI SANKSI
BUNGA 2% APABILA
TERNYATA ADA
KEKURANGAN PAJAK

KRITERIA PKP BERISIKO RENDAH

Ps. 9 ayat (4d) jo PMK No.71/PMK.03/2010
a) PKP MERUPAKAN PERUSAHAAN TERBUKA
YG PALING SEDIKIT 40% DARI
KESELURUHAN SAHAM YG DISETORNYA
DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK
b) PKP MERUPAKAN PERUSAHAAN YG SAHAM
MAYORITASNYA DIMILIKI LANGSUNG
OLEH PEMERINTAH PUSAT/PEMDA

MENGAJUKAN
PERMOHONAN KE
DIRJEN PAJAK

c) PKP PRODUSEN SELAIN YG DISEBUT PADA

BUTI a dan b YG MEMENUHI SYARAT

YG TIDAK DILAKUKAN
PEMERIKSAAN BUKTI
PERMULAAN DAN/ATAU
PENYIDIKAN DALAM
JANGKA WAKTU 24
BULAN TERAKHIR

SYARATNYA :
1. TEPAT WAKTU DALAM PENYAMPAIAN SPT MASA
PPN SELAMA 12 BLN TERAKHIR;
2. NILAI BKP YG DIJUAL PD THN SEBELUMNYA
PALING SEDIKIT 75% ADALAH PRODUKSI
SENDIRI;
3. LAPORAN KEUANGAN UTK 2 THN PAJAK
SEBELUMNYA DIAUDIT OLEH AKUNTAN PUBLIK
DGN PENDAPAT WAJAR TANPA PENGECUALIAN
ATAU WAJAR
Hendrianto

PENGKREDITAN PM DLM SUATU MASA PAJAK DALAM HAL PKP MELAKUKAN

PENYERAHAN YANG TERUTANG PAJAK DAN PENYERAHAN YANG TIDAK
TERUTANG PAJAK
Ps. 9 ayat (5), (6) dan Penjelasan
DLM HAL PENYERAHAN

TERUTANG PAJAK

PM DAPAT DIKETAHUI
DG PASTI DARI
PEMBUKUAN
PM YG TERKAIT
DG PENYERAHAN YANG
TERUTANG PPN
DAPAT DIKREDITKAN

TIDAK
TERUTANG PAJAK
PM = TIDAK DPT DIKREDITKAN

PM TIDAK DAPAT
DIKETAHUI
DENGAN PASTI
PM YG DAPAT
DIKREDITKAN DIHITUNG
DG PEDOMAN YG DIATUR DGN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN

YG DIMAKSUD DGN PENYERAHAN YG TIDAKTERUTANG PAJAK ADALAH

PENYERAHAN BARANG/JASA YG TIDAK DIKENAI PPN (PASAL 4A) DAN
YANG DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN (PASAL 16B)
Hendrianto

CONTOH PENGKREDITAN PM DLM SUATU MASA PAJAK DLM HAL PKP

MELAKUKAN PENYERAHAN YG TERUTANG PAJAK DAN PENYERAHAN YG
TIDAK TERUTANG PAJAK
Ps. 9 ayat (5)
DALAM HAL PENYERAHAN TERUTANG PAJAK, PM DAPAT DIKETAHUI
DENGAN PASTI DARI PEMBUKUAN PKP
PM YG DPT DIKREDITKAN ADALAH PM YG
BERKENAAN DG PENYERAHAN YG TERUTANG PPN
CONTOH :
PKP MELAKUKAN BEBERAPA MACAM PENYERAHAN :
a. PENYERAHAN TERUTANG PPN

= Rp. 25.000.000

PAJAK KELUARAN = Rp. 2.500.000

b. PENYERAHAN TDK DIKENAKAN PPN

= Rp. 5.000.000

c. PENYERAHAN DIBEBASKAN DARI PPN = Rp. 5.000.000

PAJAK MASUKAN YG DIBAYAR ATAS PEROLEHAN :

BKP/JKP TERUTANG PPN

= Rp. 1.500.000

BKP/JKP TDK DIKENAKAN PPN

= Rp.

300.000

BKP/JKP DIBEBASKAN DARI PPN

= Rp.

500.000

PM YG DPT DIKREDITKAN DGN PK Rp. 2.500.000

HANYA SEBESAR Rp. 1.500.000

Hendrianto

CONTOH PENGKREDITAN PM DLM SUATU MASA PAJAK DLM HAL PKP

MELAKUKAN PENYERAHAN YG TERUTANG PAJAK DAN PENYERAHAN YG
TIDAK TERUTANG PAJAK
Penjelasan Ps. 9 ayat (6)
DALAM HAL PENYERAHAN TERUTANG PAJAK,
PM TIDAK DAPAT DIKETAHUI DENGAN PASTI

PM YG DAPAT DIKREDITKAN DIHITUNG DG PEDOMAN

YG DITETAPKAN OLEH MENTERI KEUANGAN
CONTOH :
PKP MELAKUKAN DUA MACAM PENYERAHAN :
a. PENYERAHAN TERUTANG PPN

= Rp. 35.000.000

PAJAK KELUARAN = Rp. 3.500.000

b. PENYERAHAN TDK TERUTANG PPN

= Rp. 15.000.000

PM YG DIBAYAR ATAS PEROLEHAN BKP/JKP YG BERKAITAN DENGAN SELURUH

PENYERAHAN = Rp. 2.500.000, SEDANGKAN PM ATAS PENYERAHAN YG TERUTANG
PPN TIDAK DIKETAHUI DGN PASTI.
PM SEBESAR Rp. 2.500.000 TDK SELURUHNYA DPT DIKREDITKAN DG PK
SEBESAR Rp. 3.500.000
BESARNYA PM YG DPT DIKREDITKAN DIHITUNG DG PEDOMAN YG DITETAPKAN
MENTERI KEUANGAN
Hendrianto

PEMBAYARAN KEMBALI PM YANG TELAH DIKREDITKAN

DAN TELAH DIBAYARKAN KEPADA PKP
YANG GAGAL PRODUKSI
Ps. 9 ayat (6a), (6b) jo. PMK 31/PMK.03/2014
DISEBABKAN KARENA
BENCANA ALAM &
SEBAB LAIN DI LUAR
KEKUASAAN PKP
(FORCE MAJEUR)

KECUALI

PKP GAGAL
PRODUKSI

KRITERIA

PM YG TELAH
DIKREDITKAN DAN TELAH
DIBERIKAN PENGEMBALIAN

DIKEMBALIKAN
DISETOR DGN MENGGUNAKAN
SSP PALING LAMA AKHIR
BULAN BERIKUTNYA SETELAH
SAAT GAGALPRODUKSI &
DILAPORKAN PD MASA PAJAK
DILAKUKAN PEMBAYARAN
DIKENAKAN SANKSI 2%/BULAN
DIHITUNG SEJAK DITERBITKAN
SKPLB S.D DITERBITKANNYA
STP OLEH KPP

1. SUATU KEADAAN DARI PKP DGN KEG.

USAHA UTAMA SBG PRODUSEN YG
MENGHASILKAN BKP/JKP,APABILA
DLM JANGKA WAKTU 3 THN SEJAK
PERTAMA KALI MENGKREDITKAN PM
TDK MELAKUKAN KEGIATAN :
PENYERAHAN BKP, JKP, EKSPOR BKP
DAN EKSPOR JKP, YG BERASAL DARI
HASIL PRODUKSINYA;
2. SUATU KEADAAN DARI PKP DGN KEG.
USAHA UTAMA PKP SELAIN PRODUSEN SBGMN DISEBUTKAN PADA NO.1
DI ATAS, APABILA DLM JANGKA WAKTU 1 THN SEJAK PERTAMA KALI
MENGKREDITKAN PM TDK MELAKUKAN KEGIATAN : PENYERAHAN BKP,
PENYERAHAN JKP, EKSPOR BKP DAN
EKSPOR JKP

Hendrianto

PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN BAGI PKP YANG PEREDARAN USAHANYA

DALAM 1 TAHUN TIDAK MELEBIHI JUMLAH TERTENTU
Ps. 9 ayat (7) (7a) (7b)

PENGUSAHA KENA PAJAK

DENGAN
DIATUR
DALAM
PERATURAN
MENTERI
KEUANGAN

PEREDARAN USAHA
DALAM 1 TAHUN
TIDAK MELEBIHI
JUMLAH TERTENTU

KEGIATAN
USAHA TERTENTU

PM DIHITUNG DENGAN
MENGGUNAKAN PEDOMAN
PENGHITUNGAN PENGKREDITAN
PM YG DITETAPKAN DALAM PMK
Hendrianto

DIATUR
DALAM
PERATURAN
MENTERI
KEUANGAN

PM TIDAK DAPAT DIKREDITKAN

Ps. 9 ayat (8)

UNTUK PENGELUARAN
PEROLEHAN BKP/JKP SEBELUM PENGUSAHA DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP
PEROLEHAN BKP/JKP YG TDK MEMPUNYAI HUBUNGAN LANGSUNG DG KEGIATAN USAHA
PEROLEHAN & PEMELIHARAAN KENDARAAN BERMOTOR BERUPA SEDAN, JEEP,
STATION WAGON, KECUALI MERUPAKAN BARANG DAGANGAN ATAU DISEWAKAN
PEMANFAATAN BKP TDK BERWUJUD ATAU PEMANFAATAN
JKP DARI LUAR DAERAH PABEAN SEBELUM PENGUSAHA DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP
PEROLEHAN BKP/JKP YANG FAKTUR PAJAKNYA TIDAK MEMENUHI KETENTUAN
SEBAGAIMANA DIMAKSUD DLM PASAL 13 (5) & (9) ATAU TDK MENCANTUMKAN NAMA,
ALAMAT, DAN NPWP PEMBELI BKP/PENERIMAN JKP
PEMANFAATAN BKP TDK BERWUJUD ATAU PEMANFAATAN JKP
DARI LUAR DAERAH PABEAN YG FAKTUR PAJAKNYA TDK
MEMENUHI KETENTUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DLM PASAL 13 (6)
PEROLEHAN BKP/JKP YG PM-NYA DITAGIH DG PENERBITAN KETETAPAN PAJAK
PEROLEHAN BKP/JKP YG PM-NYA TDK DILAPORKAN
DLM SPT MASA PPN YG DITEMUKAN PADA WAKTU DILAKUKAN PEMERIKSAAN
PEROLEHAN BKP SELAIN MODAL ATAU JKP SEBELUM PKP BERPRODUKSI
Hendrianto

PM YANG DAPAT DIKREDITKAN TETAPI BELUM DIKREDITKAN DG PK

PADA MASA PAJAK YG SAMA
Ps. 9 ayat (9)

DAPAT DIKREDITKAN
PADA MASA PAJAK
BERIKUTNYA
SEPANJANG PM TSB. BELUM DIBEBANKAN
SBG BIAYA ATAU BELUM DIKAPITALISASIKAN
DGN HARGA PEROLEHAN BKP/JKP YBS.
& BELUM DILAKUKAN PEMERIKSAAN

SELAMBAT-LAMBATNYA
TIGA BULAN SETELAH
BERAKHIRNYA MASA PAJAK

APABILA JANGKA
WAKTU
TSB. DILAMPAUI

PENGKREDITAN PM DAPAT DILAKUKAN

MELALUI PEMBETULAN SPT MASA PPN YBS
Hendrianto

PM DALAM RANGKA PENGGABUNGAN/PELEBURAN/PEMEKARAN/

EMECAHAN DAN PENGAMBILALIHAN USAHA
Ps. 9 ayat (14)

PKP YG MENERIMA PENGALIHAN

DALAM RANGKA PENGGABUNGAN/
PELEBURAN/PEMEKARAN/PEMECAHAN DAN
PENGAMBILALIHAN USAHA
DAPAT MENGKREDITKAN
PM ATAS BKP YG DIALIHKAN TSB
SYARAT

FAKTUR PAJAK DITERIMA

SETELAH TERJADINYA
PENGALIHAN DAN PM TSB
BELUM DIBEBANKAN SBG BIAYA
ATAU DIKAPITALISASI
Hendrianto

CARA MENGHITUNG PPn BM YANG TERUTANG

Ps. 10 ayat (1), (2), (3)
PPn BM YANG TERUTANG
DIHITUNG DENGAN CARA : TARIF PPn BM X DPP
Ps. 10 (1)

PPn BM YANG SUDAH DIBAYAR

TIDAK DAPAT DIKREDITKAN
DG PPN ATAU PPn BM YANG TELAH DIPUNGUT
Ps. 10 (2)

UNTUK BKP YG TERGOLONG MEWAH

YG DIEKSPOR , PPn BM YG DIBAYAR PADA WAKTU
PEROLEHAN BKP TSB DAPAT DIMINTA KEMBALI
Ps. 10 (3)
Hendrianto

SAAT TERUTANGNYA PAJAK

Ps. 11 ayat (1), (2), (4)
TERJADI PADA SAAT :
a. PENYERAHAN BKP;
b. IMPOR BKP;
c. PENYERAHAN JKP;
d. PEMANFAATAN BKP TIDAK BERWUJUD DARI
LUAR DAERAH PABEAN;
e. PEMANFAATAN JKP DARI LUAR DAERAH PABEAN;
f.
EKSPOR BKP BERWUJUD;
11 (1)
g. EKSPOR BKP TIDAK BERWUJUD; ATAU
h. EKSPOR JKP.
SAAT PEMBAYARAN APABILA PEMBAYARAN
DITERIMA SEBELUM :

PENYERAHAN
BKP / JKP

11 (2)

PEMANFAATAN BKP TDK

BERWUJUD/JKP DARI LUAR DAERAH
PABEAN DI DALAM DAERAH PABEAN

SAAT LAIN YG DITETAPKAN OLEH DIRJEN PAJAK

Hendrianto

11 (4)

TEMPAT TERUTANGNYA PAJAK

Ps. 12 ayat (1), (3), (4)

PKP

IMPOR

TEMPAT TINGGAL,
TEMPAT KEDUDUKAN,
TEMPAT KEGIATAN
USAHA DILAKUKAN,
TEMPAT LAIN
YANG DITETAPKAN
OLEH DIRJEN PAJAK

TEMPAT BKP
DIMASUKKAN
DAN DIPUNGUT
MELALUI DITJEN
BEA CUKAI

Ps. 12 (1)

Ps. 12 (3)

PEMANFAATAN BKP
TDK BERWUJUD/ JKP
DARI LUAR DAERAH PABEAN

TEMPAT TINGGAL/
TEMPAT KEDUDUKAN/
TEMPAT KEGIATAN
USAHA DARI ORANG
PRIBADI/ BADAN
YG MEMANFAATKAN
BKP TDK BERUJUD/ JKP
DARI LUAR DAERAH
PABEAN TERSEBUT

Ps. 12 (4)
Hendrianto

PEMUSATAN TEMPAT TERUTANGNYA PAJAK

Ps. 12 ayat (2) jo Perdirjen No.19/PJ/2010

APABILA PKP MEMILIH 1 TEMPAT
ATAU LEBIH SEBAGAI
TEMPAT PEMUSATAN PPN TERUTANG
PKP HARUS MENYAMPAIKAN PEMBERITAHUAN
TERTULIS KEPADA KANWIL DJP DGN TEMBUSAN KPP
YG WILAYAH KERJANYA MELIPUTI TEMPAT-TEMPAT
PPN TERUTANG YG AKAN DIPUSATKAN

TIDAK BOLEH YG
BERADA DI KAWASAN
BERIKAT, KAWASAN
EKONOMI KHUSUS &
YG MENDAPAT
FASILITAS
KEMUDAHAN
IMPOR TUJUAN
EKSPOR

KANWIL DJP DALAM JANGKA WAKTU 14 HARI KERJA SEJAK DITERIMANYA

PEMBERITAHUAN DARI PKP WAJIB MENERBITKAN SURAT KEPUTUSAN
TENTANG PERSETUJUAN ATAU PENOLAKAN PEMUSATAN
TEMPAT PPN TERUTANG

KPP YG MENGADMINSTRASIKAN TEMPAT PPN TERUTANG

DAPAT MELAKUKAN PEMERIKSAAN TERHADAP PKP YG TELAH
MELAKSANAKAN PEMUSATAN TEMPAT PPN TERUTANG TSB
Hendrianto

KEWAJIBAN MEMBUATFP
Ps. 13 ayat (1), (1a), (2), (2a)
PKP WAJIB MEMBUAT FAKTUR PAJAK
UNTUK SETIAP :
PENYERAHAN BKP/JKP
EKSPOR BKP /JKP
EKSPOR BKP TIDAK BERWUJUD
PENYERAHAN BKP BERUPA AKTIVA
YG MENURUT TUJUAN SEMULA TDK
UTK DIPERJUALBELIKAN OLEH PKP,
KECUALI ATAS PENYERAHAN AKTIVA
YG PM-NYA TIDAK DAPAT
DIKREDITKAN SBGMN DIATUR DLM
PASAL 9 AYAT (8)

SAAT
PEMBUATAN
FAKTUR PAJAK
ADALAH PADA
SAAT
PENYERAHAN
BKP/JKP

FAKTUR PAJAK
DIBUAT
PADA SAAT
PEMBAYARAN

MENYIMPANG DARI
KETENTUAN TSB.

PKP DAPAT MEMBUAT SATU FAKTUR PAJAK

(FAKTUR PAJAK GABUNGAN) MELIPUTI SELURUH
PENYERAHAN YG DILAKUKAN KEPADA PEMBELI
BKP/JKP YG SAMA SELAMA 1 BULAN KALENDER
DAN DIBUAT PALING LAMA PADA
AKHIR BULAN PENYERAHAN

APABILA
PEMBAYARAN
DITERIMA
SEBELUM
PENYERAHAN
BKP/JKP

TERMASUK PEMBAYARAN
TERMIN DLM HAL
PENYERAHAN SEBAGIAN
TAHAP PEKERJAAN
Hendrianto

FAKTUR PAJAK

Ps. 13 ayat (5) (9) dan Penjelasan

HARUS DICANTUMKAN PALING SEDIKIT :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

NAMA, ALAMAT, DAN NPWP YANG MENYERAHKAN BKP ATAU JKP;

NAMA, ALAMAT, DAN NPWP PEMBELI BKP ATAU PENERIMA JKP;
JENIS BARANG ATAU JASA, JUMLAH HARGA JUAL ATAU
PENGGANTIAN, DAN POTONGAN HARGA;
PPN YANG DIPUNGUT;
PPN BM YANG DIPUNGUT;
KODE, NOMOR SERI, DAN TANGGAL PEMBUATAN FP; DAN
NAMA DAN TANDA TANGAN YANG BERHAK MENANDATANGANI FP.

FP HARUS DIISI DGN LENGKAP, JELAS, & BENAR

SERTA DITANDATANGANI OLEH PEJABAT YG
DITUNJUK OLEH PKP UNTUK
MENANDATANGANINYA (SYARAT FORMAL)

FP JUGA HARUS MEMENUHI SYARAT

MATERIAL YAITU BERISIKAN
KETERANGAN YG SEBENARNYA ATAU
SESUNGGUHNYA

FP YG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN FORMAL & MATERIAL

Hendrianto
PPN YG TERCANTUM DALAM FP TDK DAPAT DIKREDITKAN

DOKUMEN-DOKUMEN TERTENTU YANG

KEDUDUKANNYA DIPERSAMAKAN DENGAN FP
Ps. 13 ayat (6) jo. PERDIRJEN No.27/PJ/2011
Dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak adalah:
a)PEB yang telah diberikan persetujuan ekspor oleh pejabat yang berwenang dari Dirjen BC dan dilampiri dengan
invoice yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PEB tersebut;
b)Surat Perintah Penyerahan Barang (SPPB) yang dibuat/dikeluarkan oleh BULOG/DOLOG untuk penyaluran tepung
terigu;
c)Paktur Nota Bon Penyerahan (PNBP) yang dibuatkan/dikeluarkan oleh PERTAMINA untuk penyerahan Bahan Bakar
Minyak dan/atau bukan Bahan Bakar Minyak;
d)Bukti tagihan atas penyerahan jasa telekomunikasi oleh perusahaan telekomunikasi;
e)Tiket, tagihan Surat Muatan Udara (Airway Bill), atau Delivery Bill, yang dibuat/dikeluarkan untuk penyerahan jasa
angkutan udara dalam negeri;
f)Nota Penjualan Jasa yang dibuat/dikeluarkan untuk penyerahan jasa kepelabuhanan;
g)Bukti tagihan atas penyerahan listrik oleh perusahaan listrik;
h)Pemberitahuan Ekspor JKP/BKP Tidak Berwujud yang dilampiri dengan invoice yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dengan Pemberitahuan Ekspor JKP/BKP Tidak Berwujud, untuk ekspor JKP/BKP Tidak Terwujud;
i)PIByang mencantumk an identitas pemilik barang berupa nama, alamat dan NPWP dan dilampiri dengan SSP, SSPCP,
dan/atau bukti pungutan pajak oleh Dirjen BC, yang mencantumkan identitas pemilik barang berupa nama, alamat dan
NPWP, yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PIB tersebut, untuk impor BKP;
j)SSP untuk pembayaran PPN atas pemanfaatan BKP tidak berwujud atau JKP dari luar Daerah Pabean;
k)Bukti tagihan atas penyerahan BKP dan/atau JKP oleh Perusahaan Air Minum:
l)Bukti tagihan (Trading Confirmation) atas penyerahan JKP oleh perantara efek;dan
m)Bukti tagihan atas penyerahan JKP oleh perbankan.
Dokumen tertentu di atas, huruf a sd h, k, l, dan huruf m paling sedikit harus memuat :
Nama, alamat dan NPWP yang melakukan ekspor atau penyerahan;
Jumlah satuan barang apabila ada;
Dasar Pengenaan Pajak; dan
Jumlah Pajak yang terutang kecuali dalam hal ekspor.
Hendrianto

TATA CARA PEMBUATAN FP & TATA CARA PEMBETULAN ATAU

PENGGANTIAN FP
Ps. 13 Ayat (8) Jo. PMK No.151/PMK.11/2013

FAKTUR PAJAK

BENTUK &
UKURAN
FORMULIR FP
DISESUAIKAN
DGN
KEPENTINGAN
PKP

PENGADAAN
FAKTUR
PAJAK
DILAKUKAN
PKP

DAPAT DITAMBAHKAN
KETERANGAN LAIN
SELAIN
KETERANGAN DLM
PASAL 13 AYAT (5)

PEMBUATAN
FP TDK
MEMENUHI
SYARAT
FORMAL
DIKENAI
SANKSI DAN
PM-NYA
TIDAK BISA
DIKREDITKAN

1.FP CACAT,
RUSAK, SALAH
ISI, DAPAT
MENERBITKAN
FP PENGGANTI;
2.FP HILANG
DAPAT DIGANTI
DGN MEMBUAT
COPYNYA;
3.FP SUDAH
TERLANJUR
DITERBITKAN
TETAPI
TRANSAKSI
Hendrianto BATAL FP HARUS

LARANGAN MEMBUAT FAKTUR PAJAK

Ps. 14 ayat (1), (2)

ORANG PRIBADI / BADAN YG

TIDAK DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP
DILARANG MEMBUAT
FAKTUR PAJAK
DLM HAL FAKTUR
PAJAK TELAH DIBUAT

PAJAK YG TERCANTUM
DLM FAKTUR PAJAK
HARUS DISETORKAN
KE

KAS NEGARA
Hendrianto

BATAS AKHIR PENYETORAN

DAN PELAPORAN
Ps. 15A

PENYETORAN PAJAK
OLEH PKP

PELAPORAN
SPT MASA PPN
OLEH PKP

PALIN
G
LAMA

AKHIR BULAN
BERIKUTNYA SETELAH
BERAKHIRNYA MASA
PAJAK DAN SEBELUM
SPT MASA PPN
DISAMPAIKAN

PALIN
G
LAMA

AKHIR BULAN
BERIKUTNYA SETELAH
BERAKHIRNYA MASA
PAJAK

Hendrianto

PENYERAHAN BKP / JKP KEPADA PEMUNGUT PPN

Ps. 16 A (Ketentuan Khusus)

ATAS PENYERAHAN BKP / JKP KEPADA

PEMUNGUT PPN

PPN YANG TERUTANG, WAJIB

DIPUNGUT
DISETOR

PEMUNGUT

DILAPORKAN

PPN

TATA CARA PEMUNGUTAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPN YANG TERUTANG

DIATUR DGN KEP. MENTERI KEUANGAN
Hendrianto

FASILITAS TIDAK DIPUNGUT ATAU

DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN
Ps. 16 B ayat (1) (Ketentuan Khusus)
DIATUR DENGAN PERATURAN PEMERINTAH

PAJAK TERUTANG TIDAK DIPUNGUT

DIBEBASKAN DARI

SEBAGIAN/SELURUHNYA, UNTUK

PENGENAAN PAJAK

SEMENTARA/SELAMANYA

KEGIATAN DI KAWASAN TERTENTU ATAU

TEMPAT

TERTENTU DI DALAM DAERAH PABEAN

PENYERAHAN BKP / JKP TERTENTU
IMPOR BKP TERTENTU
PEMANFAATAN BKP TDK BERWUJUD TERTENTU DARI LUAR DAERAH
PABEAN DI DLM DAERAH PABEAN
PEMANFAATAN JKP TERTENTU DARI LUAR DAERAH PABEAN DI DLM
DAERAH PABEAN

Hendrianto

FASILITAS TIDAK DIPUNGUT ATAU DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN

Penjelasan Ps. 16 B Ayat (1)

Hendrianto

PM ATAS PPN TERUTANG TIDAK DIPUNGUT

Ps. 16 B ayat (2) (Ketentuan Khusus)

PAJAK MASUKAN YANG DIBAYAR UNTUK

PEROLEHAN BKP/JKP

YANG ATAS PENYERAHANNYA

TIDAK DIPUNGUT PPN

DAPAT DIKREDITKAN
Hendrianto

PM ATAS PPN DIBEBASKAN

Ps. 16 B ayat (3) (Ketentuan Khusus)

PAJAK MASUKAN YANG DIBAYAR UNTUK

PEROLEHAN BKP/JKP
YANG ATAS PENYERAHANNYA
DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN

TIDAK DAPAT DIKREDITKAN

KARENA

FASILITAS PEMBEBASAN
PENGENAAN PPN, MENGAKIBATKAN
TIDAK ADANYA PAJAK KELUARAN
Hendrianto

PPN ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI

Ps. 16 C (Ketentuan Khusus)

ORANG PRIBADI

BADAN

MEMBANGUN SENDIRI
DILAKUKAN TIDAK DALAM KEGIATAN USAHA ATAU
PEKERJAANNYA

HASILNYA DIGUNAKAN SENDIRI

ATAU DIGUNAKAN PIHAK LAIN

DIKENAKAN PPN
DENGAN PERTIMBANGAN UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA PENGHINDARAN PENGENAAN
PPN
Hendrianto

PENYERAHAN BKP BERUPA AKTIVA OLEH PKP YG MENURUT TUJUAN

SEMULA AKTIVA TERSEBUT TIDAK UNTUK DIPERJUAL BELIKAN
Ps. 16 D (Ketentuan Khusus)

DIKENAKAN PPN
KECUALI
ATAS PENYERAHAN AKTIVA YG PAJAK MASUKANNYA TIDAK
DAPAT DIKREDITKAN :

1.PEROLEHAN BKP SEBELUM PENGUSAHA DIKUKUHKAN SBG PKP;

2.PEROLEHAN

BKP YG TDK MEMPUNYAI HUBUNGAN LANGSUNG

DENGAN KEGIATAN USAHA;

3.PEROLEHAN BKP BERUPA KENDARAAN BERMOTOR BERUPA SEDAN

DAN STATION WAGON,KECUALI BARANG DAGANGAN ATAU DISEWAKAN
Hendrianto

RESTITUSI PPN & PPnBM

BAGI TURIS ASING
Ps. 16 E (Ketentuan Khusus)
DIBERIKAN KEPADA ORANG PRIBADI
PEMEGANG PASPOR LUAR NEGERI
YG TELAH MEMBAYAR PPN & PPnBM
ATAS PEMBELIAN BKP YG MAU DIBAWA

SYARAT
KE LUAR
DAERAH PABEAN
1. PPN & PPnBM PALING SEDIKIT Rp 500 RIBU;
2. PEMBELIAN BKP DILAKUKAN DALAM JANGKA WAKTU 1 BULAN
SEBELUM KEBERANGKATAN KE LUAR DAERAH PABEAN; DAN
3. FAKTUR PAJAK HARUS MEMENUHI KETENTUAN PASAL 13 AYAT (5)
KECUALI PADA KOLOM NPWP DAN ALAMAT PEMBELI DIISI DGN
NOMOR PASPOR & ALAMAT LENGKAP DI NEGARA YG MENERBITKAN
PASPOR ATAS PENJUALAN KPD ORANG PRIBADI
DIAJUKAN
LUAR NEGERI YG TIDAK MEMILIKI NPWP.

MELALUI BANDARA YG DITUNJUK

PADA SAAT MENINGGALKAN INDONESIA DGN
MENUNJUKAN PASPOR,BOARDING PASS & FAKTUR PAJAK
Hendrianto

TANGGUNG RENTENG
Ps. 16 D (Ketentuan Khusus)

PEMBELI BKP ATAU PENERIMA JKP

BERTANGGUNG JAWAB
SECARA RENTNG ATAS PEMBAYARAN PAJAK,
SEPANJANG TIDAK DAPAT MENUNJUKKAN
BUKTI BAHWA PAJAK TELAH DIBAYAR

Hendrianto

Hendrianto