Anda di halaman 1dari 44

SOSIALISASI

PENTINGNYA MENJAGA HUTAN DAN LINGKUNGAN


DEMI ANAK CUCU

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GORONTALO
TAHUN 2023
Kepulauan yang terdiri dari 13.667 pulau

Wilayah pantai sepanjang 54.716 Kilometer

Luas hutan mangrove di Indonesia


sekitar 4.251.011,03 hektar

Penyebaran:
- 15,46 persen di Sumatera,
- 2,35 persen di Sulawesi,
- 2,35 persen di Maluku,
- 9,02 persen di Kalimantan,
- 1,03 persen di Jawa,
- 0,18 persen di Bali dan Nusa Tenggara,
dan
- 69,43 persen di Irian Jaya

(Karimah, 2017).
Kerusakan Hutan Mangrove di Gorontalo akibat sering terjadi
penebangan liar serta pembukaan lahan yang dijadikan tambak
illegal, akibat dari kurangnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat setempat, untuk menjaga dan mengelola hutan
mangrove.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana mengetahui jenis dan potensi
mangrove sebagai tanaman obat di Desa
Bulalo Kecamatan Kwandang Kabupaten
Gorontalo Utara ?

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk
mengetahui jenis dan potensi mangrove
sebagai tanaman obat di Desa Bulalo
Kecamatan Kwandang Kabupaten
Gorontalo Utara.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk penelitian mendapatkan pengetahuan tentang jenis tanaman
obat pada hutan mangrove di Desa Bulalo Kecamatan Kwandang
Kabupaten Gorontalo Utara.
2. Untuk masyarakat adalah sebagai sumber informasi tentang jenis
tanaman obat agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi
Non-kayu serta pelestarian hutan mangrove yang ada di Desa Bulalo
Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.
3. Untuk Pemerintah adalah dapat memberikan informasi dalam
menyusun rencana pemanfaatan serta pelestarian hutan mangrove di
Desa Bulalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.
Penelitian ini telah dilaksanakan di areal hutan mangrove Desa Bulalo,
Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara selama 3 bulan, terhitung
dari bulan September sampai Desember 2022.
ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Peta Lokasi
2. Kamera
3. Alat Tulis Menulis
4. GPS (Global Positioning System)
5. Pita Meter
BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Tali Rafia
2. Tallysheet
3. Kuisioner
4. Buku Panduan
5. Tanaman Obat (Objek Penelitian)
JENIS DATA

Data Primer Data


Sekunder
Teknik Pengumpulan Data

Penentuan
Responden
Wawancara

Inventarisasi
Inventarisasi
Intensitas sampling (IS) yang digunakan yaitu 25 ha kawasan dalam 16% = 4 ha,
sehingga jumlah petak ukur (PU) yaitu 20 m × 20 m = 400 m 2/10.000 m2 = 0,04 = .

Peletakan petak pengamatan diletakkan dengan mempertimbangkan keragaman dan


dominasi vegetasi secara visual. Ukuran petak 2 m x 2 m untuk semai tinggi di bawah
1,5 m, 5 m x 5 m untuk ukuran pancang tinggi di atas 1,5 m dengan diameter 1-10 cm,
ukuran 10 m x 10 m untuk tingkat tiang diameter 11-19 cm dan ukuran 20 m x 20 m
untuk ukuran pohon di atas diameter 20 cm. (Kartawinata et. al.,1976 dalam Henny et.
al., 2017).
Petak Ukur

Keterangan :
Semai (2 m × 2 m)
Pancang (5 m × 5 m)
Tiang (10 m × 10 m)
Pohon (20 m x 20 m)
Analisis Data
● Indeks Nilai Penting

Kerapatan (K) = Σ individu suatu jenis


luas petak contoh
Kerapatan Relatif (KR) = K suatu jenis x 100 %
K Total seluruh jenis

Frekuensi (F) = Σ seluruh sub petak contoh


sub petak di temukan suatu jenis
Frekuensi Relatif (FR) = F suatu Jenis x 100 %
F total seluruh jenis

Luas Bidang Dasar


Luas Bidang Dasar (LBDS) = ¼ π d2
Dimana :
LBDS = luas Bidang Dasar
● π = konstanta (3,14)
● d = Diameter pohon

Dominansi (D) = Luas bidang dasar suatu jenis


Luas petak contoh
Dominansi Relatif (DR) = D suatu jenis x 100 %
D Total seluruh jenis
Indeks Nilai Penting (INP)
● INP = KR + FR + DR (untuk tingkat pohon dan Pancang)
● INP = KR + FR (untuk tingkat semai)
KEANEKARAGAMAN SPESIES TUMBUHAN OBAT

H'=-∑ni/N . Ln ni/n
Kriteria keanekaragaman jenis berdasarkan Indeks
Shannon Wienner adalah apabila H’ < 1 maka
keanekaragaman rendah, apabila H’ 1-3 maka
keanekaragaman sedang, dan apabila H’> 3 maka
keanekaragaman tinggi (Henny et. al., 2017).
INDEKS KEKAYAAN MARGALEF

DMg =

Dimana DMg merupakan indeks kekayaan jenis (margalef), S adalah


jumlah jenis yang teramati, N adalah total jumlah individu seluruh
spesies, dan Ln adalah logaritma natural.

Kriteria Kekayaan jenis berdasarkan indeks margalef adalah apabila


DMg < 2,5 maka Kekayaan rendah, apabila DMg 2,5 - 4,0 maka Kekayaan
sedang, dan apabila DMg > 4,0 maka kekayaan tinggi (Baderan et. al.,
2021)
INDEKS KEMERATAAN

E = H’/ln S
Dimana Nilai E merupakan indeks kemerataan (nilai antara 0-
10), H’ sebuah nilai Keanekaragaman jenis, ln sebagai nilai
logaritma natural, dan S nilai jumlah jenis.
Tingkat Kemerataan jenis dalam suatu komunitas digunakan
nilai E sebagai berikut : E = 0 < 0,3 tingkat kemerataan jenis
tergolong rendah, E = 0,3 - 0,6 tingkat kemerataan jenis tergolong
sedang, E > 0,6 tingkat kemerataan jenis tergolong tinggi
(Mazawin dan Subiakto, 2013)
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Letak dan Luas


Lokasi penelitian terletak di
Desa Bulalo, Kecamatan
Kwandang, Kabupaten Gorontalo
Utara, Provinsi Gorontalo. Secara
administrativ posisi Desa Bulalo
terletak ibukota Kabupaten
Gorontalo Utara, yaitu sebelah
Utara berbatasan dengan Desa
Cisadane, sebelah Timur
berbatasan dengan Desa Posso,
sebelah Selatan berbatasan dengan
Desa Alata Karya dan sebelah Barat
berbatasan dengan Laut Sulawesi.
Jenis Tanah dan Topografi
Wilayah hutan mangrove di Desa Bulalo ini memiliki topografi yang datar/landai (0-
8%). Apabila produksi daun tinggi maka penyerapan karbon oleh daun mangrove
juga tinggi sehingga potensi mangrove dalam menyimpan karbon juga lebih besar.
Baderan (2013) hasil analisa Laboratorium Hidrologi dan Kualitas Air Fakultas
Geografi Universitas Gadjah Mada dan uji lapangan menunjukkan kondisi tanah di
Desa Bulalo terdiri atas pasir kasar (2,77% - 62,33%), pasir sangat halus (5,35% -
19,58%), pasir (9,87% - 67,68%), debu (19,30% - 58,07%), dan lempung (13,02% -
35,71%), dengan kondisi tanah seperti ini maka terlihat mangrove di Desa Bulalo di
dominasi oleh genus Avicennia dan Sonneratia yang hidup dengan baik pada tanah
berpasir, Rhizophora sp lebih menyukai debu halus, dan Bruguiera sp menyukai tanah
lempung yang mengandung sedikit bahan organik. pH air yang terkandung pada
hutan mangrove Desa Bulalo Kecamatan Kwandang berkisar antara 7-8.
Iklim dan Hidrologi
Suhu yang ada di pesisir Desa Bulalo merupakan
kisaran suhu yang mendukung pertumbuhan mangrove
yaitu 26˚C - 31,1˚C. Salinitas yang terkandung pada
hutan mangrove Desa Bulalo Kecamatan Kwandang
berkisar antara 15-30 ppt. pH air yang terkandung pada
hutan mangrove Desa Bulalo Kecamatan Kwandang
berkisar antara 7-8. ppt Baderan (2013)
Keanekaragaman Spesies Tanaman Obat
No Nama Spesies Family Jumlah Individu

1 Yapi-yapi (Avicennia alba) 166


Avicenniaceae
2 Yapi-yapi (Avicennia marina) 89
3 Songge Maluo (Bruguiera cylindrical) 11
4 Songge (Bruguiera gymnorriza) 50
5 Tidelu'o (Bruguiera parviflora) 35
6 Tangalo (Ceriops decandra) 76
Rhizophoraceae
7 Tangalo Tutu (Ceriops tagal) 64

8 Wu'ata (Rhizophora mucronata) 117

9 Wu'ata Buyuhu (Rhizophora apiculata) 145

10 Wu'ata (Rhizophora stylosa) 82

11 Tamenda'o (Sonneratia alba) 82

12 Tamenda'o (Sonneratia casseolaris) Sonneratiaceae 12


13 (Sonneratia ovata) 62
14 Andayi (Xylocarpus granatum) Meliaceae 29
15 Nipah (Nypah fruticans) Arecaceae palmae 17
Total   1037
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2023
Keanekaragaman Spesies dan Manfaat Tanaman Obat berdasarkan
Literatur di Hutan Mangrove Desa Bulalo
No Nama Spesies Kandungan Obat Bagian yang dijadikan Obat
1 Avicennia alba Antibakteri (Kusmana, 2014). Getah : Muntaber dan Sakit Perut. (Kar, et, al., 2015).
Kulit batang : obat maag, (Thatoi et al.,2016; Lalitha et
2 Avicennia marina Polifenol, (Poompozhil dan Kumarasamy, (2014).
al., 2019).
3 Bruguiera cylindrical Saponin (Purnobasuki, 2014. Perekat : obat kontrasepsi laki-laki (Purnobasuki, 2014)
4 Bruguiera gymnorriza alkaloid (Rahmawati, et., al. 2014) Daun : Obat diare
5 Bruguiera parviflora Fenol dan tannin (sur et al., 2015). Akar : mengatasi kulit terbakar (vinoth et al. 2019)
Daun : penyumbuhan luka (Thirunavukkarasu et al.,
6 Ceriops decandra Tanin dan saponin (Krishnamoorty, et, al., 2011)
2018).
7 Ceriops tagal Farmakologi, (Revathi et al, 2014). Kulit batang : penyakit kulit (Chan et al., 2015).
Seluruh bagian digunakan dalam pengobatan diabetes
8 Rhizophora mucronata Terpenoid, dan alkaloid (Ernawati, et, al. 2019 ).
(Chinnaboina et al., 2018).
Alkaloid dan flavonoid (Poompozhil & Daun : obat demam tifoid dan anti hepatitis (Selvaraj et
9 Rhizophora apiculata
Kumarasamy, 2014) al., 2016).
10 Rhizophora stylosa Tannin dan alkaloid (Surya & Hari, 2017). Daun : obat luka bakar (Wahyuni et al., 2015).
11 Sonneratia alba Saponin dan flavonoid (Asad, et al.,2013). Buah matang: batuk dan keseleo (Saad et al., 2012).
12 Sonneratia casseolaris Saponin (Surya & Hari, 2017). Buah : keseleo (Munira et al. 2019).
Terpenoid, glikosida, tannin, dan fenol (Wu et al., Seluruh bagian : penurun panas dan malaria (Das et al.,
13 Xylocarpus granatum
2014). 2019).
14 Nypa fruticans Alkaloid dan tannin (Ebana & Edet, 2015). Batang: memiliki efek anti diabetes (Yusoff et al. 2015).

Sumber : Data Sekunder, 2023


Tingkat Kekayaan Jenis Tanaman Obat di Hutan Mangrove

No Nama Spesies Family Jumlah Individu Indeks Kekayaan Jenis (Dmg)


1 Yapi-yapi (Avicennia alba) 166
Avicenniaceae
2 Yapi-yapi Avicennia marina) 89
3 Songge Maluo (Bruguiera cylindrical) 11
4 Songge (Bruguiera gymnorriza) 50
5 Tidelu'o (Bruguiera parviflora) 35
6 Tangalo (Ceriops decandra) 76
Rhizophoraceae
7 Tangalo Tutu (Ceriops tagal) 64
8 Wu'ata (Rhizophora mucronata) 117 2,02
9 Wu'ata Buyuhu (Rhizophora apiculate) 145
10 Wu'ata (Rhizophora stylosa) 82
11 Tamenda'o (Sonneratia alba) 82
12 Tamenda'o (Sonneratia casseolaris) Sonneratiaceae 12
13 Tamenda'o (Sonneratia ovata) 62
14 Andayi (Xylocarpus granatum) Meliaceae 29
15 Nipah (Nypah fruticans) Arecaceae palmae 17
Total   1037  

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2023


Tingkat Keanekaragaman Jenis Tanaman Obat di Hutan Mangrove
Indeks keanekaragaman (H')
Jumlah
No Nama Jenis Family
Individu ni/N Ln ni ni/N (Ln Ni/n)
1 Avicennia alba 166 0.1601 -1.8321 0.2933
Avicenniaceae
2 Avicennia marina 89 0.0858 -2.4555 0.2107
3 Bruguiera cylindrica 11 0.0106 -4.5462 0.0482
4 Bruguiera gymnorriza 50 0.0482 -3.0321 0.1462
5 Bruguiera parviflora 35 0.0338 -3.3887 0.1144
6 Ceriops decandra 76 0.0733 -2.6134 0.1915
Rhizophoraceae
7 Ceriops tagal 64 0.0617 -2.7852 0.1719
8 Rhizophora mucronata 117 0.1128 -2.1819 0.2462
9 Rhizophora apiculata 145 0.1398 -1.9674 0.2751
10 Rhizophora stylosa 82 0.0791 -2.5374 0.2006
11 Sonneratia alba 82 0.0791 -2.5374 0.2006
12 Sonneratia casseolaris Sonneratiaceae 12 0.0116 -4.4592 0.0516
13 Sonneratia ovata 62 0.0598 -2.8170 0.1684
14 Xylocarpus granatum Meliaceae 29 0.0280 -3.5768 0.1000
15 Nypah fruticans Arecaceae palmae 17 0.0164 -4.1109 0.0674
Total   1037 H'=-∑ni/N Ln ni/n 2.4862
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2023
Tingkat Kemerataan Jenis Tanaman Obat di Hutan Mangrove
Jumlah Indeks
Kemerataan
No Nama Spesies Family Individ Keanekaragaman ln (S)
(E)
u (H')
1 Yapi-yapi (Avicennia alba) 166 0.3128
Avicenniaceae
2 Yapi-yapi Avicennia marina) 89 0.2298
3 Songge Maluo (Bruguiera cylindrical) 11 0.0542
4 Songge (Bruguiera gymnorriza) 50 0.1614
5 Tidelu'o (Bruguiera parviflora)  35 0.1270
6 Tangalo (Ceriops decandra)  76 0.2097
Rhizophoraceae
7 Tangalo Tutu (Ceriops tagal)  64 0.1889
8 Wu'ata (Rhizophora mucronata) 117 0.2663
6.9441 0.3908
9 Wu'ata Buyuhu (Rhizophora apiculate) 145 0.2952
10 Wu'ata (Rhizophora stylosa)  82 0.2193
11 Tamenda'o (Sonneratia alba)  82 0.2193
12 Tamenda'o (Sonneratia casseolaris) Sonneratiaceae 12 0.0579
13 Tamenda'o (Sonneratia ovata) 62 0.1852
14 Andayi (Xylocarpus granatum) Meliaceae 29 0.1113
15 Nipah (Nypah fruticans) Arecaceae palmae 17 0.0754
Total   1037 2.4862

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2023


Indeks Kekayaan (Dmg), Keanekaragaman (H’) dan Kemerataan Spesies (E)
Tanaman Obat Hutan Mangrove Desa Bulalo

Indeks Indeks
Indeks
Tingkat Jumlah Kekayaan Keanekaragaman
No Kemerataan
Pertumbuhan Spesies Margalef Shannon Wiener
(E)
(Dmg) (H')
1 Pohon 255 1.80 2.32 0.42
2 Tiang 184 1,92 1,91 0,45
3 Pancang 272 2.32 2.55 0.46
4 Semai 366 1.52 2.56 0.43

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2023


Tujuh Spesies yang memiliki Potensi Tumbuhan Obat dan Manfaat berdasarkan
Pengetahuan Masyarakat Lokal Desa Bulalo
Bagian
No Nama Spesies Family Manfaat
digunakan
Obat luka dalam
1 Yapi-yapi (Avicennia alba) Avicenniaceae Getah

Daun Obat diare


2 Songge (Bruguiera gymnorriza)

Daun Pematangan bisul,


3 Tangalo (Ceriops decandra)

Rhizophoraceae Daun Penyembuhan luka


4 Wu’ata Buyuhu (Rhizophora apiculata)

Buah Pengobatan diabetes.


5 Wu’ata (Rhizophora mucronata)
Mengobati luka bakar
6 Wu’ata (Rhizophora stylosa) Daun
Obat luka memar
7 Tamenda’o (Sonneratia casseolaris) Sonneratiaceae Daun

Sumber : Data Primer hasil wawancara 2023


Hasil Analisis Vegetasi Hutan Mangrove Tingkat Pohon
Total
No Nama Spesies Family K F D KR FR DR INP
Individu
1 Yapi-yapi (Avicennia alba) 43 10.75 0.31 0.70 16.86 20.67 21.94 59.47
Avicenniaceae
2 Yapi-yapi (Avicennia marina) 21 5.25 0.16 0.28 8.24 10.67 8.78 27.68
3 Songge (Bruguiera gymnorriza) 18 4.50 0.11 0.23 7.06 7.33 7.21 21.60
4 Tidelu'o (Bruguiera parviflora) 13 3.25 0.07 0.15 5.10 4.67 4.70 14.47
5 Tangalo (Ceriops decandra) 29 7.25 0.14 0.31 11.37 9.33 9.72 30.42
Rhizophoraceae
6 Tangalo Tutu (Ceriops tagal) 15 3.75 0.06 0.16 5.88 4.00 5.02 14.90
7 Wu'ata Buyuhu (Rhizophora apiculata) 38 9.50 0.19 0.40 14.90 12.67 12.54 40.11
8 Wu'ata (Rhizophora mucronata) 26 6.50 0.15 0.29 10.20 10.00 9.09 29.29
9 Tamenda'o (Sonneratia alba) 20 5.00 0.13 0.22 7.84 8.67 6.90 23.41
Sonneratiaceae
10 Tamenda'o (Sonneratia ovata) 17 4.25 0.10 0.25 6.67 6.67 7.84 21.17
11 Andayi (Xylocarpus granatum) Meliaceae 15 3.75 0.08 0.20 5.88 5.33 6.27 17.49
JUMLAH   255 - - - 100 100 100 300

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2023


Hasil Analisis Vegetasi Hutan Mangrove Tingkat Tiang
Total
No Nama Spesies Family K F D KR FR DR INP
Individu
1 Yapi-yapi (Avicennia alba) 31 31.00 0.23 2.09 16.85 20.18 22.42 59.45
Avicenniaceae
2 Yapi-yapi (Avicennia marina) 17 17.00 0.11 0.92 9.24 9.65 9.92 28.80
3 Songge (Bruguiera gymnorriza) 13 13.00 0.06 0.68 7.07 5.26 7.29 19.62
4 Tidelu'o (Bruguiera parviflora) 9 9.00 0.04 0.44 4.89 3.51 4.70 13.10
5 Tangalo (Ceriops decandra) 19 19.00 0.14 0.81 10.33 12.28 8.66 31.26
Rhizophoraceae
6 Tangalo Tutu (Ceriops tagal) 13 13.00 0.06 0.54 7.07 5.26 5.80 18.13
7 Wu'ata Buyuhu (Rhizophora apiculate) 24 24.00 0.12 1.02 13.04 10.53 10.93 34.50
8 Wu'ata (Rhizophora mucronata) 21 21.00 0.17 0.96 11.41 14.91 10.29 36.62
9 Tamenda'o (Sonneratia alba) 16 16.00 0.11 0.73 8.70 9.65 7.82 26.17
Sonneratiaceae
10 Tamenda'o (Sonneratia ovata) 14 14.00 0.06 0.80 7.61 5.26 8.63 21.50
11 Andayi (Xylocarpus granatum) Meliaceae 7 7.00 0.04 0.33 3.80 3.51 3.56 10.87
JUMLAH   184 - - - 100 100 100 300

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2023


Hasil Analisis Vegetasi Hutan Mangrove Tingkat Pancang
No Nama Latin Family Total Individu K F D KR FR DR INP

Yapi-yapi (Avicennia alba) 35 140,00 0,27 0,65 12,87 16,77 14,22 43,86
1 Avicenniaceae
2 Yapi-yapi (Avicennia marina) 17 68,00 0,10 0,26 6,25 6,21 5,69 18,15
3 Songge maluo (Bruguiera cylindrical) 11 44,00 0,06 0,15 4,04 3,73 3,28 11,05
Songge (Bruguiera gymnorriza) 21 84,00 0,15 0,3 7,72 9,32 6,56
4 23,60
Tidelu'o (Bruguiera parviflora) 13 52,00 0,08 0,21 4,78 4,97 4,60
5 14,34
6 Tangalo (Ceriops decandra) 28 112,00 0,11 0,44 10,29 6,83 9,63 26,75
Rhizophoraceae
7 Tangalo Tutu (Ceriops tagal) 17 68,00 0,09 0,25 6,25 5,59 5,47 17,31
8 Wu'ata Buyuhu (Rhizophora apiculate) 31 124,00 0,23 0,49 11,40 14,29 10,72 36,40
9 Wu'ata (Rhizophora mucronata) 25 100,00 0,13 0,36 9,19 8,07 7,88 25,14

10 Wu'ata (Rhizophora stylosa) 21 84,00 0,15 0,45 7,72 9,32 9,85 26,88
11 Tamenda'o (Sonneratia alba) 19 76,00 0,09 0,4 6,99 5,59 8,75 21,33
12 Tamenda'o (Sonneratia casseolaris) Sonneratiaceae 12 48,00 0,06 0,22 4,41 3,73 4,81 12,95
13 Tamenda'o (Sonneratia ovata) 15 60,00 0,06 0,27 5,51 3,73 5,91 15,15
14 Andayi (Xylocarpus granatum) Meliaceae 7 28,00 0,03 0,12 2,57 1,86 2,63 7,06
JUMLAH - 272 - - - 100 100 100 300

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2023


Hasil Analisis Vegetasi Hutan Mangrove Tingkat Semai
Total
No Nama Spesies Family K F KR FR INP
Individu
1 Yapi-yapi (Avicennia alba) 57 1425,00 0,36 15,57 15,25 30,83
Avicenniaceae
2 Yapi-yapi (Avicennia marina) 34 850,00 0,19 9,29 8,05 17,34
3 Songge (Bruguiera gymnoriza) 38 950,00 0,21 10,38 8,90 19,28
4 Tangalo Tutu (Ceriops tagal) 19 475,00 0,15 5,19 6,36 11,55
5 Wu'ata Buyuhu (Rhizophora apiculate) Rhizophoraceae 52 1300,00 0,31 14,21 13,14 27,34
6 Wu'ata (Rhizophora mucronata) 45 1125,00 0,33 12,30 13,98 26,28
7 Wu'ata (Rhizophora stylosa) 61 1525,00 0,47 16,67 19,92 36,58
8 Tamenda'o (Sonneratia alba) 27 675,00 0,17 7,38 7,20 14,58
Sonneratiaceae
9 Tamenda'o (Sonneratia ovata) 16 400,00 0,11 4,37 4,66 9,03
10 Nipah (Nypa fruticans) Arecaceae palmae 17 425,00 0,06 4,64 2,54 7,19
JUMLAH -  366 - - 100 100 200

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2023


hasil wawancara dari 30 Responden kunci dengan menggunakan metode Snowball sampling,
terdapat 14 jenis tanaman obat yang ditemukan dari 15 spesies, dimana bagian tanaman obat
yang digunakan oleh masyarakat Desa Bulalo yaitu dari bagian buah, daun dan getah, yang
paling banyak digunakan sebagai obat yaitu Getah dari jenis Avicennia alba yang sering
digunakan sebagai obat luka dalam, diabetes, Darah Tinggi, Obat Sakit Gigi, Muntaber dan Sakit
Perut.
Saran Penyajian Getah Avicennia alba Buah Rhizophora mucronata atau Daun Bruguiera
gymnoriza Menjadi Obat Luka Dalam :
•Tahap pertama pengambilan getah Avicennia alba, Buah Rhizophora mucronata atau Daun
Bruguiera gymnoriza.

Gambar 4. Getah Avicennia alba, Buah Rhizophora mucronata dan Daun Bruguiera gymnoriza
Setelah itu getah, buah atau daun yang telah di kumpulkan
kemudian di rebus selama kurang lebih 5 menit hingga air
mendidih.

Gambar 5. Proses Perebusan getah, daun dan buah


Setelah air mendidih dan telah berubah warna dapat di dinginkan dahulu sebelum di
konsumsi. Setelah dingin obat tradisional sudah dapat di minum dan berkhasiat untuk
mengobati sakit perut, diare, luka dalam, batuk, diabetes dan lain lain. Saran penyajian
getah Avicennia alba Buah Rhizophora mucronata atau Daun Bruguiera gymnoriza
sama khasiatnya juga untuk pengobatan luka dalam.

Gambar 6. Proses Perebusan getah, daun dan buah


Saran Penyajian Daun Ceriops decandra, Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa,
Sonneratia casseolaris Menjadi Obat Luka Luar :

Tahap pertama di awali dengan pengambilan daun dari jenis Ceriops decandra,
Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, Sonneratia casseolaris. Karena cara
pengolahannya sama.
•Setelah itu daun yg sudah di ambil kemudian di tumbuk hingga halus.

Gambar 7. Proses Penumbukan daun

Setelah daun dihaluskan sudah dapat digunakan dengan cara di letakkan pada
bagian luka. Daun mangrove yang dihaluskan berkhasiat untuk mengobati luka luar.
PROSES PEMBUATAN PLOT MENGUKUR TINGGI DAN DIAMETER
MENGUKUR DIAMETER DAN PENGAMBILAN GETAH JENIS
Avicennia alba (yapi-yapi)
PROSES WAWANCARA TANAMAN OBAT MANGROVE
JENIS TANAMAN MANGROVE DI DESA BULALO

Daun Mangrove Daun Mangrove Daun Mangrove Daun Mangrove Daun Mangrove
Daun Mangrove
Jenis Jenis Jenis Jenis
Jenis Rhizophora Jenis Sonneratia
Ceriops decandra Bruguiera Bruguiera gymnoriza mucronata Rhizophora stylosa alba
cylindrica
JENIS AKAR MANGROVE DI DESA BULALO

Akar Mangrove Jenis Mangrove Jenis Akar Mangrove Jenis Akar Mangrove Jenis
Rhizophora apiculata Bruguiera gymnoriza Bruguiera Parviflora Rhizopohora mucronata
Kesimpulan
Hasil kesimpulan
Hasil perhitungan Indeks Kekayaan (Dmg) dengan nilai tertinggi pada tingkat
pancang yaitu 2,32 dengan kriteria kekayaan tergolong sedang, Pada kriteria Indeks
Keanekaragaman (H’) dengan tingkatan tertinggi ada pada tingkat semai dengan nilai
2,56 hal ini dikategorikan tanaman obat di Desa Bulalo Sedang melimpah, dan pada
Indeks Kemerataan (E) tingkatan nilai tertinggi ada pada tingkat pancang dengan nilai
0,46, dengan nilai ini kriteria tergolong sedang merata.
Hasil ditemukan potensi 7 Jenis yang dijadikan obat oleh masyarakat Desa Bulalo
sejak turun temurun, yaitu Avicennia alba, Bruguiera gymnorriza, Ceriops decandra,
Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa dan Sonneratia
casseolaris.
Hasil wawancara dari 30 Responden kunci dengan menggunakan metode Snowball
sampling, terdapat 14 jenis tanaman obat yang ditemukan dari 15 spesies, dimana
bagian-bagian tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat Desa Bulalo yaitu dari
bagian buah, daun dan getah, yang paling banyak digunakan sebagai obat yaitu Getah
dari jenis Avicennia alba yang sering digunakan sebagai obat luka dalam, diabetes, Darah
tinggi, obat sakit gigi, Muntaber dan Sakit Perut.
Saran
Perlu adanya penyuluhan dan penelitian lanjutan terkait tentang jenis
tumbuhan obat di kawasan hutan mangrove sampai menjadi produk, mengingat
jenis ini hanya dijadikan obat tradisional oleh masyarakat Desa Bulalo tanpa
tahu produksinya untuk menjadi nilai ekonomi.
Dalam kegiatan reboisasi perlu di pilih jenis tanaman mangrove yang bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya tanaman jenis Avicennia alba dan
Rhizophora sp. Untuk pelestarian kehidupan vegetasi mangrove sebagai
tanaman obat tradisional yang terdapat pada hutan kawasan mangrove Desa
Bulalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara agar
keanekaragaman tanaman obat yang hidup bisa lebih meningkat lagi.
Kawasan hutan mangrove Desa Bulalo tidak hanya di jadikan sebagai
kawasan hutan lindung tetapi juga sebagai kawasan untuk melestarikan
keanekaragaman tumbuhan obat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
Desa Bulalo.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai