Anda di halaman 1dari 8

Akuntabilitas Komisi Pemilihan Umum

Daerah (KPUD) Kabupaten Bekasi


Pada Penetapan Anggota
DPRD Kabupaten Bekasi 2019
Sergio Omar Sansini

41716029

#dirumahaja
Akuntabilitas adalah pertangungjawaban pejabat publik
terhadap masyarakat yang memberinya kewenangan untuk
mengurusi kepentingan mereka.

Para pengambil keputusan di pemerintah, sektor swasta


dan organisasi-organisasi masyarakat bertanggung jawab
baik kepada masyarakat maupun kepada lembaga-lembaga
yang berkepentingan. Bentuk pertanggungjawaban
LATAR BELAKANG
tersebut berbeda satu dengan lainnya tergantung dari jenis
organisasi yang bersangkutan.

Instrumen dasar akuntabilitas adalah peraturan perundang-


undangan yang ada, dengan komitmen politik akan
akuntabilitas maupun mekanisme pertanggungjawaban,
sedangkan instrumen-instrumen pendukungnya adalah
pedoman tingkah laku dan sistem pemantauan kinerja
penyelenggara pemerintahan dan sistem pengawasan
dengan sanksi yang jelas dan tegas.
Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam artikel ilmiah ini menggunakan pendekatan deskriptif. Teknik
pengumpulan data merupakan faktor penentu keberhasilan penulisan. Pengumpulan data dalam artikel ilmiah ini
memiliki tujuan agar mencari dan mengumpulkan data-data yang didapatkan pada penulisan. Adapun metode
pengumpulan data yang dilakukan dalam artikel ilmiah ini adalah studi pustaka.
Pembahasan

Hasil pemilihan umum anggota DPRD Kabupaten Bekasi 2019 mengalami persengketaan, dan
digugat oleh pemohon yang berasal dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang diwakili
kuasa hukum Regginaldo Sultan dan Ucok Edison Marpaung. Yang teregister dengan Nomor
251-05-12/PHPU.DPR-DPRD/XVII/2019.
Sebelumnya, perkara ini merupakan tindaklanjut amar putusan MK dalam perkara Nomor 199-
05-12/PHPU.DPR-DPRD/XVII/2019 yang telah diputuskan pada 9 Agustus 2019. MK
memerintahkan KPU melakukan penyandingan data ulang sebanyak 117 kotak TPS di Desa
Telaga Murni, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Permasalahan

Badan pengawas pemilu menyebutkan ada 21 TPS dengan 9 kotak suara yang prosesnya ditunda karena C1 berhologram dan
C1-Plano tidak lengkap. Kemudian menurut hasil pengawasan menunjukkan dari hasil sanding data terdapat lima TPS yang
prosesnya hanya dibacakan C1-Plano tanpa disandingkan dengan C1 berhologram maupun C1 salinan. Pada hari keempat,
proses penyandingan tetap dilakukan meskipun tidak terdapat kelengkapan C1-Plano maupun C1 berhologram, yang
kemudian disandingkan dengan C1 salinan sebagaimana pengganti dokumen. Berdasarkan hal tersebut diterangkan dalam
proses sanding data ditemukan ketidaklengkapan C1-Plano dan C1 Hologram. Pada 24 Agustus 2019 Bawaslu Kabupaten
Bekasi telah melakukan pengawasan terhadap pencarian C1-Plano DPRD Kabupaten Bekasi di TPS 83 Desa Telagamurni,
Kecamatan Cikarang Barat di Gedung Serbaguna Stadion Wibawamukti. Dari hasil pengawasan diketahui, C1-Plano
ditemukan pada kotak suara TPS 85 akan tetapi tidak dilakukan proses sanding data karena melewati batas waktu sanding
data.
DISKUSI SANTUY
Pengukuran akuntabilitas KPU Kabupaten Bekasi
pada Pelaksanaan Pemilu 2019 bahwa KPU
Kesimpulan sebagai lembaga yang bersifat Independen
tentunya dalam melaksanakan kinerjanya harus
tetap berpegang teguh pada aturan perundang-
undangan yang ada. Dalam menjalankan segala
tata cara pelaksanaan pemilu di Kabupaten
Bekasi maka sangat diperlukan azas keterbukaan.

Sengketa pemilu di Kabupaten Bekasi merupakan


salah satu contoh adanya indikasi terjadinya
penggelembungan suara. Hal itu sangat
bertentangan dengan prinsip-prinsip Independen.
Akuntabilitas lembaga negara adalah hal penting
bagi tercapainya good governance.
THANK YOU!
#dirumahaja

Anda mungkin juga menyukai