A B
h = hA – hB = ( ------- + zA ) – ( ----- + zB )
w w
h
A
A
hA B
hB
B
ZA L ZB
HUKUM DARCY ( 1856 )
y L
40 r y
Dimana: L = meter
K = --------------------------- . ------ . ------
( 20 + L/r ) ( 2 – y / L ) y t k = m/dt.
Uji Pumping Test
(x,y)
dr dh
h h2 h1
r r2
r1
PERMEABILITAS PADA TANAH BERLAPIS
H h2 kv2 kh2
h3 kv3 kh3
PERMEABILITAS PADA TANAH BERLAPIS
H = h1 . i1 + h2 . i2 + h3 . i3.
Dari persamaan tersebut diperoleh:
H
kv eq. = ----------------------------------
h1 h2 h3
------ + ------- + -------
kv1 kv2 kv3
PAHAM GRADIENT HIDROLIK
KRITIS
Pada pekerjaan pembuatan konstruksi turap yang tertancap di
dalam tanah lanauan harus dilakukan sampai menembus
lapisan air tanah yang cukup dalam. Apabila terjadi
kekuranghati-hatian dalam menentukan kedalaman tancapan,
turap akan mengalami suatu kondisi yang disebut boiling.
Apabila tekanan air sedemikian tinggi sehingga keluar pada
permukaan tanah galian, maka tekanan air ihi seakan-akan
hendak mengangkat tanah ke atas. Tekanan ke atas ini hanya
ditahan oleh berat sendiri tanah. Apabila gradien hidrolik pada
rembesan ini melampaui suatu batas tertentu, maka tekanan air
tidak akan dapat ditahan lagi oleh oleh berat sendiri tanah
sehingga akan terjadi keruntuhan boiling.
PAHAM GRADIENT HIDROLIK KRITIS
= H ( - w ) – h. w
PAHAM GRADIENT HIDROLIK
H ( - w ) = h . w
h ( - w )
Sehingga : ---- = ----------- = ----- - 1
H w w
h
Dimana : --- = i = gradien hidrolik
H
PAHAM GRADIENT HIDROLIK
Dimana: H = h1 + h2
h = h2 + h3+ h3
Aliran rembesan
PAHAM GRADIENT HIDROLIK
Apabila tegangan effektif menjadi nol, maka tidak akan ada lagi
tegangan untuk menahan butir-butir tanah sehingga tanah akan
terangkat ke atas atau akan mendidih (boiling). Gradien hidrolik
yang menyebabkan boiling disebut sebagai gradien hidrolik
kritis = ic, dimana:
- w
Ic = ----------------
w
Untuk melaksanakan penurapan galian dengan aman,
diperlukan angka keamanan sebagai berikut:
ic
SF = ---------- ≥ 1.5
i ada
TEGANGAN PADA MASSA TANAH
beban o ( B x L )
z = ---------------------- = ---------------------
(B+z)(L+z) (B+z)(L+z)
TEGANGAN PADA MASSA TANAH
P
Tegangan kontak: o = ---------
(B x 1)
o . B . L
Tegangan pada z = z = ---------------------
(B+Z)(L+Z)
TEGANGAN PADA MASSA TANAH
Beban Titik
Mula-mula persamaan ini dikembangkan oleh Boussinesq untuk
mengekspresikan tegangan pada suatu medium elastis liner, isotropis
dan homogen akibat dari suatu beban titik yang bekerja tegak lurus
permukaan. Besarnya tegangan vertikal dinyatakan dengan persamaan:
Q ( 3.z3)
z = -------------------
2 ( r2 + z2 ) 5/2
TEGANGAN PADA MASSA TANAH
Beban Titik
Mula-mula persamaan ini dikembangkan oleh
Boussinesq untuk mengekspresikan tegangan pada
suatu medium elastis liner, isotropis dan homogen
akibat dari suatu beban titik yang bekerja tegak lurus
permukaan. Besarnya tegangan vertikal dinyatakan
dengan persamaan:
Q ( 3.z3)
z = -------------------
2 ( r2 + z2 ) 5/2
S TA B I L I TA S L E R E N G
Lereng : kemiringan (beda Tinggi) permukaan tanah antara dua jarak yang
ditinjau.
Ada beberapa metoda untuk mencari nilai angka keamanan, tetapi yang
paling umum adalah metoda Fellenius.
STABILITAS LERENG
W berat massa
l o = pusat lingkaran gelincir anggapan
R = jari-jari lingkaran gelincir
anggapan (m)
A = luas penampang bidang gelincir
(m2)
σ = tegangan tanah pada dasar busur
lingkaran gelincir = (W cos α)/l
STABILITAS LERENG
l . ( c + ( W cos α / l ) . tan φ )
Angka keamanan = ----------------------------------------------
A . γ . sin α
W
α
l
W cos α
Momen penahan = l . τ . R = b sec α . ( C + --------------- . Tan φ) R
b sec α
h1 + h2
Karena W = ------------- b . γ , maka :
2
Karena kekuatan geser yang digunakan adalah kekuatan geser total, maka
persamaam tersebut hanya berlaku untuk shortterm stability analysis.